Anda di halaman 1dari 7

Penilaian Surat Berharga Harga (nilai) surat berharga pada dasarnya adalah present value dari

aliran kas masa mendatang yang akan diberikan kepada pemegang surat berharga
tersebut.Beberapa jenis surat berharga mempunyai skedul pemberian aliran kas di masa
mendatang yang cukup jelas, sedangkan beberapa jenis yang lain mempunyai skedul pemberian
aliran kas yang tidak cukup jelas.Meskipun demikian basis penilaian yang dipakai tetap sama, yaitu
present value aliran kas di masa mendatang.

3  PENILAIAN OBLIGASIObligasi adalah surat hutang yang dikeluarkan oleh perusahaan atau
negara.Jangka waktu jatuh tempo obligasi bermacam-macam, ada yang relatif pendek seperti satu
tahun, dan ada yang jangka panjang, yaitu 30 tahun. Bahkan ada obligasi yang dikeluarkan dengan
jangka waktu jatuh tempo yang tidak terbatas. Obligasi tersebut dinamakan consol.Obligasi
mempunyai ciri pembayaran bunga yang bersifat tetap untuk setiap periodenya.

4  PENILAIAN OBLIGASINilai intrinsik suatu obligasi akan sama dengan nilai sekarang dari aliran
kas yang diharapkan dari obligasi tersebut.Harga obligasi tersebut bisa dihitung sebagai berikut
ini.nBunga NominalHarga =  ………t=1 (1+kd)t (1+kd)n

5  Jika pembayaran bunga obligasi dilakukan tiap semester, maka nilai obligasi dapat dihitung
dengan rumus sbb:

6  PENILAIAN OBLIGASIPerhitungan penilaian obligasi umumnya menggunakan YTM (yield to


maturity), yaitu tingkat return yang disyaratkan dengan asumsi bahwa obligasi akan dipertahankan
sampai waktu jatuh tempo.

7  PENILAIAN OBLIGASIDengan mengetahui besar dan waktu pembayaran kupon, nilai par serta
tingkat bunga disyaratkan, maka nilai atau harga obligasi bisa ditentukan dengan cara:1.
Menentukan nilai sekarang dari pendapatan kupon yang diperoleh setiap tahun,2. Menentukan nilai
sekarang dari nilai par yang akan diperoleh pada saat obligasi jatuh tempo,3. Menjumlahkan nilai
sekarang dari pendapatan kupon (1) dan nilai par (2).

8  PENILAIAN OBLIGASI: CONTOH


Sebagai contoh, obligasi XYZ akan jatuh tempo pada 20 tahun mendatang. Obligasi tersebut
mempunyai nilai par sebesar Rp dan memberikan kupon sebesar 16% per tahun (pembayarannya
dilakukan 2 kali dalam setahun). Jika diasumsikan bahwa tingkat bunga pasar juga sebesar 16%,
maka harga obligasi tersebut adalah:= Rp Rp 46 = Rp 1.000

9  PENILAIAN OBLIGASIJika tingkat bunga yang disyaratkan lebih kecil dari tingkat kupon yang
dibayarkan obligasi, maka obligasi dijual pada harga premi (lebih tinggi dari nilai par-nya).Jika terjadi
sebaliknya, yaitu tingkat bunga yang disyaratkan lebih besar dari tingkat kupon obligasi, maka
obligasi akan ditawarkan pada harga diskon (lebih rendah dari nilai par).

10  Penilaian Saham 1. Penilaian Saham yang dipegang Satu Periode


Harga yang pantas tersebut bisa dihitung dengan formula sebagai berikut ini.D P1Po = PV =(1 +
ks)1 (1 + ks)1dimana Po = PV = harga saham yang pantasD1 = dividen yang akan dibayarkan satu
tahun mendatangP1 = harga saham satu tahun mendatangks = tingkat keuntungan yang
disyaratkan untuk saham tersebut

11  Penilaian saham yang dipegang selamanya


1. Model Dividen KonstanModel ini mengasumsikan dividen tidak tumbuh, dan saham dipegang
selamanya.D D DPo = PV = …(1 + ks) (1 + ks) (1 + ks)~dimana PV = Harga sahamD = Dividen
perperiode yang besarnya konstanks = tingkat keuntungan yang disyaratkan oleh pemegang
sahamPerhitungan di atas bisa disederhanakan menjadi sebagai berikut ini.Po = D / ks

12  2. Model Dividen Tumbuh dengan Tingkat Pertumbuhan yang Konstan


Po = D1 / (ks – g)dimana D1 = Dividen pada tahun ke satu

13  Penilaian Saham Preferen


Saham preferen mempunyai karakteristik gabungan antara karakteristik saham dengan obligasi.
Saham preferen membayarkan dividen (mirip seperti saham), tetapi dividen tersebut dibayar tetap
berdasarkan persentase tertentu dari nilai nominal saham preferen. Tetapi ada perbedaan lain.
Karena dividen yang dibayarkan, perusahaan tidak mempunayi kewajiban untuk membayarkan
dividen tersebut. Jika perusahaan gagal membayarkan dividen, maka perusahaan tidak bisa
dibangkrutkan. Hal semacam itu berbeda dengan obligasi. Pada obligasi, jika perusahaan tidak bisa
membayar bunga, maka perusahaan dibangkrutkan. Meskipun demikian, dividen saham preferen
biasanya harus dibayarkan jika perusahaan membayarkan dividen untuk pemegang saham biasa.

14  Formula untuk menghitung harga saham preferen adalah


PV = ( D / kp) ……… (9)dimana PV = Harga saham preferenD = Dividen saham preferenkp = tingkat
keuntungan yang disyaratkan untuk saham preferen

 BAB 5 PENILAIAN SURAT BERHARGA


Harga (nilai) surat berharga pada dasarnya adalah present value dari aliran kas masa mendatang
yang akan diberikan kepada pemegang surat berharga tersebut. Bebe-rapa jenis surat berharga
mempunyai skedul pemberian aliran kas di masa mendatang yang cukup jelas, sedangkan
beberapa jenis yang lain mempunyai skedul pemberian aliran kas yang tidak cukup jelas.Meskipun
demikian basis penilaian yang dipakai tetap sama, yaitu present value aliran kas di masa
mendatang.

2  Penilaian ObligasiObligasi adalah surat hutang yang dikeluarkan oleh perusahaan atau negara.
Jangka waktu jatuh tempo obligasi bermacam-macam, ada yang relatif pendek seperti satu tahun,
dan ada yang jangka panjang, yaitu 30 tahun. Bahkan ada obligasi yang dikeluarkan dengan jangka
waktu jatuh tempo yang tidak terbatas. Obligasi tersebut dinamakan consol. Obligasi mempunyai ciri
pembayaran bunga yang bersifat tetap untuk setiap periodenya.

3  Beberapa istilah kunci yang berkaitan dengan obligasi adalah sebagai berikut ini.
1.Nilai Nominal (Par Value) adalah harga yang tercantum pada surat obligasi. Nilai tersebut
mencerminkan harga yang akan dibayarkan oleh penerbit obligasi pada saat jatuh tempo.2.Kupon
Tingkat Bunga adalah tingkat bunga (dalam persentase berdasarkan nilai nominal) yang akan
dibayarkan oleh pihak penerbit obligasi.3.Jatuh Tempo atau jangka waktu (usia) suatu obligasi
biasanya ditetapkan dalam satuan tahun. Pada saat jatuh tempo, penerbit obligasi mempunyai
kewajiban untuk melunasi pemegang obligasi sebesar nilai nominalnya.

4  1.1. Penilaian Obligasi Berdasarkan Aliran Kas


Nilai suatu obligasi bisa dihitung sebagai present value dari aliran kas yang akan diterima di masa
mendatang oleh pemegang obligasi.Harga obligasi tersebut bisa dihitung sebagai berikut ini.n
Bunga NominalHarga =  ……… (1)t=1 (1+kd)t (1+kd)nBiasanya perusahaan pada saat
menerbitkan obligasi akan menetapkan nilai nominalnya sedemikian rupa sehingga harga pasar
akan sama dengan nilai nominalnya.
5  Harga pasar obligasi tidak akan konstan sepanjang usia obligasi tersebut. Tingkat keuntungan
yang disyaratkan (kd) bisa berubah. Tingkat keuntungan yang disyaratkan tersebut merupakan
fungsi dari tingkat keuntungan bebas risiko dan premi risiko.Tingkat keuntungan Tingkat
keuntunganyang disyaratkan = aset bebas risiko Premi risikoTingkat keuntungan aset bebas risiko
dan premi risiko tergantung dari beberapa faktor sebagai berikut ini:1.Premi maturity: Jangka waktu
(jatuh tempo) yang berbeda menyebabkan perbedaan tingkat keuntungan yang disyaratkan.
Semakin tinggi jatuh tempo, akan semakin tinggi tingkat keuntungan yang disyaratkan.

6  2.Premi kebangkrutan: perusahaan yang mempunyai risiko kebangkrutan yang lebih tinggi akan
meningkatkan tingkat keuntungan yang disyaratkan.3.Premi likuiditas: semakin likuid suatu aset,
semakin rendah tingkat keuntungan yang disyaratkan.4. Premi inflasi: secara umum jika inflasi
meningkat maka tingkat bunga nominal juga akan meningkat, termasuk tingkat bunga investasi
bebas risiko. Tingkat bunga nominal bisa dituliskan sebagai berikut:Tingkat bunga nominal = tingkat
bunga riil + inflasiBila Nilai pasar obligasi lebih rendah dibandingkan dengan nilai nominalnya, maka
obligasi dikatakan dijual dengan diskon (discount).

7  Bila nilai pasar obligasi lebih tinggi dibandingkan dengan nilai nominalnya. Obligasi dikatakan
dijual dengan premi (premium).Nilai pasar obligasi akan menyatu (converge) menjadi sama dengan
nilai nominal pada saat jatuh tempo.1.2. Yield To Maturity (YTM), Yield To Call (YTC), dan YieldYTM
adalah tingkat keuntungan yang diperoleh pemegang obligasi, jika obligasi tersebut dipegang
sampai jatuh tempo (mature).Dalam beberapa situasi, perusahaan yang menerbitkan obligasi
mempunyai hak untuk melunasi obligasi sebelum jatuh tempo. Jika tingkat bunga pasar turun, maka
insentif untuk melunasi akan semakin besar.

8  Tingkat keuntungan yang diperoleh investor jika investor tersebut memegang obligasi sampai
dilunasi, disebut sebagai Yield To Call (YTC).Dalam beberapa publikasi keuangan, seringkali
ditemui istilah Yield Obligasi, atau sering disingkat menjadi Yield saja. Yield dihitung sebagai
berikut:Yield = Bunga / Harga Pasar ObligasiYield bukan merupakan tingkat keuntungan yang
diharapkan oleh investor obligasi. Tetapi yield sering dipakai sebagai indikator tingkat keuntungan,
misal untuk menghitung tingkat keuntungan yang disyaratkan, atau dikaitkan dengan rating obligasi.

9  1.3. Obligasi dengan Tingkat Bunga Setiap Semester


Biasanya obligasi membayar bunga setiap semester (setengah tahun). Perhitungan harga obligasi
dengan bunga setiap semester pada dasarnya sama, tetapi ada beberapa penyesuaian:1. Kupon
bunga dibagi dua (karena bunga dibayar setiap semester)2. Jangka waktu obligasi dikalikan dua3.
Tingkat diskonto juga dibagi dua.Formula untuk obligasi dengan karakteristik tersebut,2N Bunga/2
NominalHarga =  ……… (2)t=1 (1+kd/2)t (1+kd/2)n

10  1.4. Risiko Tingkat BungaTingkat bunga bisa berubah-ubah tergantung banyak faktor. Contoh,
jika inflasi meningkat, maka tingkat bunga juga cenderung akan meningkat.Jangka Waktu
ObligasiEksposur terhadap risiko tingkat bunga tersebut tergantung dari beberapa faktor. Salah
faktor adalah jangka waktu obligasi. Obligasi dengan jangka waktu lebih panjang, cateris paribus,
mempunyai eksposur tingkat bunga yang lebih tinggi dibandingkan dengan dengan obligasi dengan
jangka waktu yang lebih pendek.

11  1.4.2. Obligasi Tanpa Bunga dan Obligasi dengan Kupon Bunga


Obligasi tanpa bunga adalah obligasi yang tidak membayarkan bunga sebelum jatuh tempo.
Obligasi tersebut dinamakan zero coupon bond atau zeroes.Harga = Nilai Nominal / (1 + r)n ………
(3)dimana r = tingkat bungan = periodeDibandingkan dengan obligasi dengan bunga, apakah
obligasi tanpa bunga lebih berisiko atau kurang berisiko? Kita bisa membandingkan obligasi tanpa
bunga tersebut dengan obligasi yang membayarkan bunga 20% setiap tahun, dengan jangka waktu
lima tahun.

12  Penilain SahamSaham merupakan bukti kepemilikan. Seseorang yang mempunyai saham suatu
perusahaan berarti dia memiliki perusahaan tersebut. Pemegang saham berhak atas dividen, jika
dividen tersebut dibayarkan. Sama seperti pada penilaian obligasi, penilaian saham juga didasarkan
atas present value aliran kas yang akan diterima oleh pemegang saham di masa mendatang.
Karena pemegang saham akan menerima dividen dan capital gain (loss), maka aliran kas yang
relevan untuk pemegang saham adalah dividen dan capital gain. Capital gain (loss) adalah selisih
antara harga jual dengan harga beli.

13  2.1. Penilaian Saham yang dipegang Satu Periode


Harga yang pantas tersebut bisa dihitung dengan formula sebagai berikut ini.D P1Po = PV = ………
(4)(1 + ks)1 (1 + ks)1dimana Po = PV = harga saham yang pantasD1 = dividen yang akan
dibayarkan satu tahun mendatangP1 = harga saham satu tahun mendatangks = tingkat keuntungan
yang disyaratkan untuk saham tersebut

14  2.2. Penilaian Saham yang dipegang Selamanya


Dalam situasi ini aliran kas yang relevan untuk pemegang saham adalah dividen, karena
diasumsikan saham akan dipegang selamanya. Model penilaian tersebut sering disebut juga
sebagai model penilain dividen (dividend valuation model). Dengan demikian harga saham
ditentukan oleh nilai sekarang dari aliran kas yang akan diterima investor dalam bentuk dividen.Ada
beberapa variasi dalam model tersebut:(a) Model dividen konstan(b)  Model dividen tumbuh dengan
tingkat pertumbuhan yang konstan(c) Model dividen dengan tingkat pertumbuhan yang berbeda
(tidak konstan).

15  Model Dividen KonstanModel ini mengasumsikan dividen tidak tumbuh, dan saham dipegang
selamanya.D DPo = PV = ………(1 + ks) (1 + ks)2D(1 + ks)~dimana PV = Harga sahamD = Dividen
perperiode yang besarnya konstanks = tingkat keuntungan yang disyaratkan oleh pemegang saham

16  Perhitungan di atas bisa disederhanakan menjadi sebagai berikut ini.


Po = D / ks ……… (5)Simbol ~ menandakan jangka waktu yang tidak terhingga, yang berarti saham
tersebut akan dipegang selamanya (tidak terhingga). Model tersebut barangkali bisa digunakan
untuk menilai suatu perusahaan yang sudah tidak tumbuh lagi (misal beroperasi di industri yang
sudah dewasa), meskipun model tersebut nampak tidak realistis. Tetapi setidaknya model tersebut
memberikan permulaan untuk penilaian saham.

17  2.2.2. Model Dividen Tumbuh dengan Tingkat Pertumbuhan yang Konstan


Biasanya perusahaan membayarkan dividen yang tumbuh. Semakin berkembang suatu
perusahaan, semakin meningkat dividen yang dibayarkan. Dengan demikian dividen bisa
diharapkan akan tumbuh dengan tingkat pertumbuhan tertentu.

18  Misalkan pertumbuhan dividen kita anggap konstan, dan saham dipegang selamanya, harga
saham dengan karakteristik tersebut bisa dituliskan sebagai berikut ini.D0 (1+g) D0(1+g)nPo = PV =
………(1 + ks) (1 + ks)nD0 (1+g)~(1 + ks)~dimana PV = Harga sahamD0 = Dividen pada tahun ke 0
(awal tahun)g = tingkat pertumbuhan dividenks = tingkat keuntungan yang disyaratkan oleh
pemegang saham

19  Formula di atas bisa disederhanakan menjadi sebagai berikut ini.


Po = D1 / (ks – g) ……… (6)dimana D1 = Dividen pada tahun ke satuAsumsi dalam formula di atas
adalah ks > g. Jika ks < g, maka akan diperoleh pembagi yang negatif, sehingga nilai saham
menjadi negatif. Karena nilai saham yang negatif tidak mungkin, formula di atas tidak bisa dipakai
jika ks < g.

20  2. 2. 3. Model Dividen dengan Tingkat Pertumbuhan


Model Dividen dengan Tingkat Pertumbuhan yang Berbeda (tidak konstan)Dalam model ini, saham
diasumsikan tumbuh cepat pada tahun-tahun awal, kemudian tumbuh melambat dengan konstan
selamanya. Skenario semacam itu bisa dipakai untuk perusahaan yang (misal) mempunyai produk
baru yang tumbuh pesat pada tahun-tahun awal (sehingga mempunyai tingkat pertumbuhan yang
tinggi), kemudian kompetisi dan kejenuhan pasar membuat produk masuk dalam tahap
kedewasaan. Pada tahap tersebut pertumbuhan mulai melambat.

21  Formula untuk menghitung saham pada kondisi ini bisa dituliskan sebagai berikut ini.
PV = ∑ D0 (1+g)i / (1 + ks)i + ∑ Dt (1+g)j / (1 + ks)j i= j=t (7)Sumber PertumbuhanBagaimana
menghitung tingkat pertumbuhan? Tingkat pertumbuhan menurut model aliran kas ditentukan oleh
tingkat pertumbuhan aliran kas yang akan diterima oleh investor di masa mendatang, yang berarti
tingkat pertumbuhan dividen. Meskipun demikian, dalam praktek analis sering juga menggunakan
tingkat pertumbuhan EPS (Earning Per-Share) untuk menghitung tingkat pertumbuhan.

22  Analis harus memilih, apakah menggunakan tingkat pertumbuhan dividen, EPS, atau kombinasi
antara keduanya. Tingkat pertumbuhan bisa juga dihitung dengan tingkat pertumbuhan geometris,
sebagai berikut ini.Untuk Dividen: 120 = 100 (1 + g)4 g = 4,6%Untuk EPS: 270 = 200 (1 + g)4 g =
7,7%Tingkat pertumbuhan tersebut bisa dipakai sebagai proksi untuk tingkat pertumbuhan di masa
mendatang. Tentu saja dengan asumsi: pola yang terjadi adalah stabil, sehingga data masa lalu
bisa dipakai untuk memprediksi masa mendatang.

23  Alternatif menghitung tingkat pertumbuhan adalah sebagai berikut ini.


g = ROI × Investment Rate ……… (8)Dasar dari formula tersebut adalah jika perusahaan
memperoleh keuntungan (laba), sebagian akan dibagikan ke pemegang saham (dividen), sebagian
lagi akan ditanam kembali oleh perusahaan (investment rate).

24  2.3. Model Kelipatan (Multiple)


Alternatif metode penilaian saham adalah penggunaan kelipatan (multiple) seperti Price Earning
Ratio (PER), Price to Book Value (PBV). PER bisa dituliskan sebagai berikut ini.Harga pasar saham
perlembarPER =Earning perlembar sahamBagaimana menentukan PER yang ‘pantas’? PER bisa
dilihat melalui beberapa cara, antara lain melalui PER rata-rata industri (perusahaan lain yang
bergerak pada sektor yang sama) atau melalui PER satu atau beberapa perusahaan yang
mempunyai karakteristik yang sama.

25  Metode PBV mempunyai penggunaan yang sama dengan metode PER


Metode PBV mempunyai penggunaan yang sama dengan metode PER. PBV bisa dituliskan sebagai
berikut ini.Harga pasar saham per-lembarRasio PBV =Nilai buku modal saham per-lembarModel
kelipatan relatif sederhana dibandingkan model penilaian berbasis present value aliran kas. Model
penilaian berbasis present value aliran kas dengan model kelipatan bukan model yang saling
menghilangkan. Akan lebih baik jika kedua model tersebut digunakan bersama, sehingga analis
atau manajer keuangan bisa memperoleh informasi yang lebih baik, dan bisa mengambil
kesimpulan lebih baik.

26  Faktor-faktor apa yang mempengaruhi PER


Faktor-faktor apa yang mempengaruhi PER? Harga saham menurut model PV aliran kas bisa
dituliskan sebagai berikut ini. Dividen (t+1)P =ks – gJika kedua sisi dibagi dengan E (earning per-
lembar), dan karena dividen pada tahun pertama sama dengan dividen tahun 0 × (1 + g), kita akan
memperoleh,P/E = [ Dividen 0 (1 + g) / (ks – g) ] × 1/E

27  Faktor-faktor yang mempengaruhi PER adalah tingkat pertumbuhan, ks (tingkat keuntungan


yang disyaratkan), dividen pada tahun awal.Semakin tinggi tingkat pertumbuhan suatu perusahaan,
akan semakin tinggi pengurang pada pembagi di atas, berarti angka pembagi akan semakin kecil.
Maka angka PER akan semakin tinggi. Prediksi semacam itu nampaknya didukung oleh kenyataan
empiris.Tingkat keuntungan (ks) yang disyaratkan tergantung dari risiko. Semakin tinggi risiko,
semakin tinggi tingkat keuntungan yang disyaratkan. Semakin tinggi ks, maka pembagai akan
semakin besar, yang mengakibatkan semakin kecilnya PER.Faktor terakhir adalah dividen. Dengan
menganggap faktor lain konstan, perusahaan yang membayar dividen tinggi akan mempunyai PER
yang tinggi juga.

28  Saham PreferenSaham preferen mempunyai karakteristik gabungan antara karakteristik saham


dengan obligasi. Saham preferen membayarkan dividen (mirip seperti saham), tetapi dividen
tersebut dibayar tetap berdasarkan persentase tertentu dari nilai nominal saham preferen. Tetapi
ada perbedaan lain. Karena dividen yang dibayarkan, perusahaan tidak mempunayi kewajiban untuk
membayarkan dividen tersebut. Jika perusahaan gagal membayarkan dividen, maka perusahaan
tidak bisa dibangkrutkan. Hal semacam itu berbeda dengan obligasi. Pada obligasi, jika perusahaan
tidak bisa membayar bunga, maka perusahaan dibangkrutkan. Meskipun demikian, dividen saham
preferen biasanya harus dibayarkan jika perusahaan membayarkan dividen untuk pemegang saham
biasa.

29  Formula untuk menghitung harga saham preferen adalah


PV = ( D / kp) ……… (9)dimana PV = Harga saham preferenD = Dividen saham preferenkp = tingkat
keuntungan yang disyaratkan untuk saham preferen

30  4. Penilaian Suatu Perusahaan[1]


Pembicaraan sebelumnya memfokuskan konsep penilaian untuk surat berharga. Meskipun
demikian, konsep penilaian juga bisa dilakukan, dan sering dilakukan, untuk menilai aset lainnya.
Sebagai contoh, jika manajer keuangan ingin mengakuisisi (membeli) perusahaan lain, maka dia
harus mengajukan harga penawaran. Untuk mengajukan harga penawaran tersebut, akan lebih baik
jika ia mengetahui harga atau nilai yang pantas (seharusnya) untuk perusahaan tersebut.[1]
McKinsey, Tom Copeland, Tim Koller, Jack Murrin, Valuation, Measuring and Managing The Value
of Companies, Wley, New York, 2000.

31  Ada dua hal yang harus diperhatikan:


1.Fokus kita adalah aliran kas, bukannya laba/rugi akuntansi2.Kita memfokuskan pada aliran kas
total yang akan diterima oleh semua investor (pemegang saham dan pemegang hutang).Nilai
continuing value (CV) dihitung dengan menggunakan formula (lihat formula sebelumnya):Free-cash
flow (t+1)Nilai CV =WACC – g

32  t+1 dalam tabel di atas adalah tahun 2009


t+1 dalam tabel di atas adalah tahun Jika kita menggunakan NOPLAT (Net Operating Profit Less
Adjusted Taxes), formula di atas bisa dihitung sebagai berikut ini.NOPLAT t+1 ( 1 – (g/ROIC))Nilai
CV =WACC – gDimana g = tingkat pertumbuhanROIC = return on invested capitalFormula di atas
diturunkan sebagai berikut ini.Pertama, FCF = NOPLAT (1 – IR).

33  IR adalah investment rate (tingkat penginvestasian kembali)


IR adalah investment rate (tingkat penginvestasian kembali). Sebagian dari laba perusahaan ada
yang dibagikan ke investor, ada yang diinvestasikan kembali. Laba yang dibagikan tersebut sama
dengan laba total dikurangi jumlah yang diinvestasikan kembali. Formula di atas pada dasarnya bisa
dibaca seperti itu.Kedua, g = ROIC × IR.Tingkat pertumbuhan sama dengan return on invested
capital dikalikan investment rate. Tingkat pertumbuhan diperoleh dari seberapa besar dana yang
diinvestasikan kembali (IR), dan seberapa besar dana tersebut menghasilkan keuntungan (ROIC).
Kemudian kita bisa melakukan sedikit perubahan:IR = g / ROIC

34  Setelah itu kita memasukkan kembali ke persamaan asal, sehingga kita akan memperoleh
formula sebagai berikut.FCF = NOPLAT (1 – IR)FCF = NOPLAT (1 – (g / ROIC)Ilustrasi di atas
menggambarkan penggunaan konsep penilaian dengan mempresent valuekan aliran kas di masa
mendatang, untuk menilai suatu perusahaan.

Anda mungkin juga menyukai