aliran kas masa mendatang yang akan diberikan kepada pemegang surat berharga
tersebut.Beberapa jenis surat berharga mempunyai skedul pemberian aliran kas di masa
mendatang yang cukup jelas, sedangkan beberapa jenis yang lain mempunyai skedul pemberian
aliran kas yang tidak cukup jelas.Meskipun demikian basis penilaian yang dipakai tetap sama, yaitu
present value aliran kas di masa mendatang.
3 PENILAIAN OBLIGASIObligasi adalah surat hutang yang dikeluarkan oleh perusahaan atau
negara.Jangka waktu jatuh tempo obligasi bermacam-macam, ada yang relatif pendek seperti satu
tahun, dan ada yang jangka panjang, yaitu 30 tahun. Bahkan ada obligasi yang dikeluarkan dengan
jangka waktu jatuh tempo yang tidak terbatas. Obligasi tersebut dinamakan consol.Obligasi
mempunyai ciri pembayaran bunga yang bersifat tetap untuk setiap periodenya.
4 PENILAIAN OBLIGASINilai intrinsik suatu obligasi akan sama dengan nilai sekarang dari aliran
kas yang diharapkan dari obligasi tersebut.Harga obligasi tersebut bisa dihitung sebagai berikut
ini.nBunga NominalHarga = ………t=1 (1+kd)t (1+kd)n
5 Jika pembayaran bunga obligasi dilakukan tiap semester, maka nilai obligasi dapat dihitung
dengan rumus sbb:
7 PENILAIAN OBLIGASIDengan mengetahui besar dan waktu pembayaran kupon, nilai par serta
tingkat bunga disyaratkan, maka nilai atau harga obligasi bisa ditentukan dengan cara:1.
Menentukan nilai sekarang dari pendapatan kupon yang diperoleh setiap tahun,2. Menentukan nilai
sekarang dari nilai par yang akan diperoleh pada saat obligasi jatuh tempo,3. Menjumlahkan nilai
sekarang dari pendapatan kupon (1) dan nilai par (2).
9 PENILAIAN OBLIGASIJika tingkat bunga yang disyaratkan lebih kecil dari tingkat kupon yang
dibayarkan obligasi, maka obligasi dijual pada harga premi (lebih tinggi dari nilai par-nya).Jika terjadi
sebaliknya, yaitu tingkat bunga yang disyaratkan lebih besar dari tingkat kupon obligasi, maka
obligasi akan ditawarkan pada harga diskon (lebih rendah dari nilai par).
2 Penilaian ObligasiObligasi adalah surat hutang yang dikeluarkan oleh perusahaan atau negara.
Jangka waktu jatuh tempo obligasi bermacam-macam, ada yang relatif pendek seperti satu tahun,
dan ada yang jangka panjang, yaitu 30 tahun. Bahkan ada obligasi yang dikeluarkan dengan jangka
waktu jatuh tempo yang tidak terbatas. Obligasi tersebut dinamakan consol. Obligasi mempunyai ciri
pembayaran bunga yang bersifat tetap untuk setiap periodenya.
3 Beberapa istilah kunci yang berkaitan dengan obligasi adalah sebagai berikut ini.
1.Nilai Nominal (Par Value) adalah harga yang tercantum pada surat obligasi. Nilai tersebut
mencerminkan harga yang akan dibayarkan oleh penerbit obligasi pada saat jatuh tempo.2.Kupon
Tingkat Bunga adalah tingkat bunga (dalam persentase berdasarkan nilai nominal) yang akan
dibayarkan oleh pihak penerbit obligasi.3.Jatuh Tempo atau jangka waktu (usia) suatu obligasi
biasanya ditetapkan dalam satuan tahun. Pada saat jatuh tempo, penerbit obligasi mempunyai
kewajiban untuk melunasi pemegang obligasi sebesar nilai nominalnya.
6 2.Premi kebangkrutan: perusahaan yang mempunyai risiko kebangkrutan yang lebih tinggi akan
meningkatkan tingkat keuntungan yang disyaratkan.3.Premi likuiditas: semakin likuid suatu aset,
semakin rendah tingkat keuntungan yang disyaratkan.4. Premi inflasi: secara umum jika inflasi
meningkat maka tingkat bunga nominal juga akan meningkat, termasuk tingkat bunga investasi
bebas risiko. Tingkat bunga nominal bisa dituliskan sebagai berikut:Tingkat bunga nominal = tingkat
bunga riil + inflasiBila Nilai pasar obligasi lebih rendah dibandingkan dengan nilai nominalnya, maka
obligasi dikatakan dijual dengan diskon (discount).
7 Bila nilai pasar obligasi lebih tinggi dibandingkan dengan nilai nominalnya. Obligasi dikatakan
dijual dengan premi (premium).Nilai pasar obligasi akan menyatu (converge) menjadi sama dengan
nilai nominal pada saat jatuh tempo.1.2. Yield To Maturity (YTM), Yield To Call (YTC), dan YieldYTM
adalah tingkat keuntungan yang diperoleh pemegang obligasi, jika obligasi tersebut dipegang
sampai jatuh tempo (mature).Dalam beberapa situasi, perusahaan yang menerbitkan obligasi
mempunyai hak untuk melunasi obligasi sebelum jatuh tempo. Jika tingkat bunga pasar turun, maka
insentif untuk melunasi akan semakin besar.
8 Tingkat keuntungan yang diperoleh investor jika investor tersebut memegang obligasi sampai
dilunasi, disebut sebagai Yield To Call (YTC).Dalam beberapa publikasi keuangan, seringkali
ditemui istilah Yield Obligasi, atau sering disingkat menjadi Yield saja. Yield dihitung sebagai
berikut:Yield = Bunga / Harga Pasar ObligasiYield bukan merupakan tingkat keuntungan yang
diharapkan oleh investor obligasi. Tetapi yield sering dipakai sebagai indikator tingkat keuntungan,
misal untuk menghitung tingkat keuntungan yang disyaratkan, atau dikaitkan dengan rating obligasi.
10 1.4. Risiko Tingkat BungaTingkat bunga bisa berubah-ubah tergantung banyak faktor. Contoh,
jika inflasi meningkat, maka tingkat bunga juga cenderung akan meningkat.Jangka Waktu
ObligasiEksposur terhadap risiko tingkat bunga tersebut tergantung dari beberapa faktor. Salah
faktor adalah jangka waktu obligasi. Obligasi dengan jangka waktu lebih panjang, cateris paribus,
mempunyai eksposur tingkat bunga yang lebih tinggi dibandingkan dengan dengan obligasi dengan
jangka waktu yang lebih pendek.
12 Penilain SahamSaham merupakan bukti kepemilikan. Seseorang yang mempunyai saham suatu
perusahaan berarti dia memiliki perusahaan tersebut. Pemegang saham berhak atas dividen, jika
dividen tersebut dibayarkan. Sama seperti pada penilaian obligasi, penilaian saham juga didasarkan
atas present value aliran kas yang akan diterima oleh pemegang saham di masa mendatang.
Karena pemegang saham akan menerima dividen dan capital gain (loss), maka aliran kas yang
relevan untuk pemegang saham adalah dividen dan capital gain. Capital gain (loss) adalah selisih
antara harga jual dengan harga beli.
15 Model Dividen KonstanModel ini mengasumsikan dividen tidak tumbuh, dan saham dipegang
selamanya.D DPo = PV = ………(1 + ks) (1 + ks)2D(1 + ks)~dimana PV = Harga sahamD = Dividen
perperiode yang besarnya konstanks = tingkat keuntungan yang disyaratkan oleh pemegang saham
18 Misalkan pertumbuhan dividen kita anggap konstan, dan saham dipegang selamanya, harga
saham dengan karakteristik tersebut bisa dituliskan sebagai berikut ini.D0 (1+g) D0(1+g)nPo = PV =
………(1 + ks) (1 + ks)nD0 (1+g)~(1 + ks)~dimana PV = Harga sahamD0 = Dividen pada tahun ke 0
(awal tahun)g = tingkat pertumbuhan dividenks = tingkat keuntungan yang disyaratkan oleh
pemegang saham
21 Formula untuk menghitung saham pada kondisi ini bisa dituliskan sebagai berikut ini.
PV = ∑ D0 (1+g)i / (1 + ks)i + ∑ Dt (1+g)j / (1 + ks)j i= j=t (7)Sumber PertumbuhanBagaimana
menghitung tingkat pertumbuhan? Tingkat pertumbuhan menurut model aliran kas ditentukan oleh
tingkat pertumbuhan aliran kas yang akan diterima oleh investor di masa mendatang, yang berarti
tingkat pertumbuhan dividen. Meskipun demikian, dalam praktek analis sering juga menggunakan
tingkat pertumbuhan EPS (Earning Per-Share) untuk menghitung tingkat pertumbuhan.
22 Analis harus memilih, apakah menggunakan tingkat pertumbuhan dividen, EPS, atau kombinasi
antara keduanya. Tingkat pertumbuhan bisa juga dihitung dengan tingkat pertumbuhan geometris,
sebagai berikut ini.Untuk Dividen: 120 = 100 (1 + g)4 g = 4,6%Untuk EPS: 270 = 200 (1 + g)4 g =
7,7%Tingkat pertumbuhan tersebut bisa dipakai sebagai proksi untuk tingkat pertumbuhan di masa
mendatang. Tentu saja dengan asumsi: pola yang terjadi adalah stabil, sehingga data masa lalu
bisa dipakai untuk memprediksi masa mendatang.
34 Setelah itu kita memasukkan kembali ke persamaan asal, sehingga kita akan memperoleh
formula sebagai berikut.FCF = NOPLAT (1 – IR)FCF = NOPLAT (1 – (g / ROIC)Ilustrasi di atas
menggambarkan penggunaan konsep penilaian dengan mempresent valuekan aliran kas di masa
mendatang, untuk menilai suatu perusahaan.