Liabilitas jangka panjang adalah liabilitas yang penyelesaiannya melebihi satu periode
akuntansi (lebih dari satu tahun) serta biasanya terdiri dari utang jangka panjang,
obligasi, liabilitas pensiun, dan lain-lain.
Liabilitas jangka panjang menurut Kieso “terdiri dari pengorbanan manfaat ekonomi
yang sangat mungkin di masa depan akibat kewajiban sekarang yang tidak dibayarkan
dalam satu tahun atau siklus operasi perusahaan”. Berikut ini beberapa contoh akun
liabilitas jangka panjang:
a. Utang obligasi
b. Wesel bayar
c. Liabilitas sewa
d. Liabilitas pensiun
e. Liabilitas pajak tangguhan
2. Obligasi merupakan suatu kontrak yang memuat atau berisikan janji untuk membayar
kembali pokok utang beserta kupon bunganya kelak pada saat tanggal jatuh tempo
pembayaran dengan tingkat tertentu dari nilai nominal. Atau obligasi dapat diartikan
juga sebagai surat berharga atau sertifikat yang berisi kontrak pengakuan utang atas
pinjaman yang diterima oleh penerbit obligasi dari pemberi pinjaman (Pemodal).
Harga jual obligasi tergantung pada tarif bunga obligasi.
Berikut beberapa tipe obligasi:
a. Jika dilihat dari sisi penerbit, obligasi dibedakan menjadi empat jenis yaitu,
- Corporate bonds (obligasi perusahaan) merupakan obligasi yang diterbitkan oleh
perusahaan untuk memenuhi struktur permodalan.
- Government bonds (obligasi pemerintah) merupakan obligasi yang diterbitkan
oleh pemerintah guna untuk membiayai kegiatan ekonomi negara. Contohnya
yaitu SUN dan ORI.
- Municipal Bonds (obligasi pemerintah daerah) merupakan obligasi yang
diterbitkan oleh pemerintah daerah dengan tujuan membiayai proyek-proyek yang
berkaitan dengan kepentingan publik.
- Agency Bonds merupakan obligasi yang diterbitkan oleh instansi milik
pemerintah, misalnya BUMN. Obligasi ini mendapat dukungan dari pemerintah
dan memperoleh fasilitas pajak.
b. Dilihat dari sistem pembayaran bunga, obligasi dibedakan menjadi empat jenis
yaitu
- Zero coupon bonds atau obligasi tanpa bunga merupakan obligasi yang bunganya
dibayarkan ketika obligasi tersebut jatuh tempo.
- Coupon bonds merupakan obligasi dengan kupon (bunga) yang dapat diuangkan
secara periodik sesuai dengan ketentuan penerbitnya.
- Fixed coupon bonds atau obligasi bunga tetap merupakan obligasi dengan tingkat
kupon bunga yang telah ditetapkan sebelum masa penawaran yang akan
dibayarkan secara periodik.
- Floating coupon bonds atau obligasi dengan bunga mengambang merupakan
pemberian bunga/kupon obligasi yang berbeda dari awal penjualan sampai jatuh
tempo.
c. Dilihat dari hak penukaran, obligasi dibedakan menjadi empat jenis yaitu,
d. Dilihat dari segi jaminan, obligasi dibedakan menjadi dua jenis yaitu, Secured
Bonds dan Unsecured Bonds.
e. Dilihat dari segi nilai nominal, obligasi dibedakan menjadi dua jenis yaitu,
Conventional Bonds dan Retail Bonds.
- Conventional bonds merupakan obligasi yang diperjualbelikan dalam satuan
nominal yang besar, seperti Rp 1 miliar per satu lot.
- Sedangkan retail bonds merupakan obligasi yang diperjualbelikan dalam satuan
nilai nominal yang kecil, baik obligasi korporasi maupun obligasi pemerintah.
f. Dilihat dari segi perhitungan imbal hasil, obligasi dibedakan menjadi dua jenis
yaitu Conventional Bonds dan Syariah Bonds.
Proses umum yang dikenal dalam penerbitan suatu obligasi adalah melalui penjamin
emisi atau biasanya juga dikenal dengan istilah “underwriting”. Dalam penjaminan
emisi, satu atau lebih perusahaan sekuritas akan membentuk suatu sindikasi guna
membeli seluruh obligasi yang diterbitkan oleh penerbit dan menjualnya kembali
kepada para investor. Pada penjualan obligasi pemerintah biasanya melalui proses
lelang.
6. Cara komunitas investasi menentukan nilai obligasi pada saat penerbitannya, dimana
harga jual suatu obligasi ditetapkan oleh penawaran dan permintaan pembeli dan
penjual, resiko relatif, kondisi pasar, dan kesadaran ekonomi. Masyarakat investasi
menilai suatu obligasi pada nilai sekarang dari arus kas masa depan yang diharapkan
yang terdiri dari bunga dan pokok. Tingkat yang digunakan untuk menghitung nilai
sekarang dari arus kas ini adalah suku bunga yang memberikan imbal hasil investasi
yang wajar, yang sepadan dengan karakteristik risiko emiten.
Contoh: Bayna Company menerbitkan obligasi senilai 100.000 tanggal 1 januari 2011
dengan jangka waktu 5 tahun dibayar setiap 1 januari. Pada saat diterbitkan suku
bunga obligasi 9% (sama dengan yang dinyatakan di wesel) ----- bunga pertahun :
9% x 100.000=900.000
PV nominal obligasi : 10.000 x (1/(1+0,09)5) = 10.000 x 0,64993 = 64.993
PV Bunga : 9.000 x (1-1/(1+0 09)5/0,09) = 9.000 x 3,88965 = 35.007
Harga jual obligasi : 64.993 + 35.007 = 10.000
7. Dalam utang obligasi penyesuaian terhadap beban bunga obligasi dicatat melalui
proses amortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif, dengan metode
ini beban bunga periodik dicatat pda persentase konstan atas nilai buku obligasi. Jika
obligasi dijual lebih rendah dari nilai nominalnya, maka obligasi tersebut dijual
dengan diskonto. Jika obligasi dijual lebih tinggi dari nilai nominalnya, maka obligasi
tersebut dijual dengan premi, Prosedur yang paling disukai untuk amortisasi diskonto
atau premi adalah metode bunga efektif (disebut juga amortisasi nilai sekarang) :
a. Beban bunga obligasi dihitung pertama kali dengan mengalikan nilai tercatat
(nilai buku) obligasi pada awal periode dengan suku bunga efektif.
b. Amortisasi diskonto atau premi obligasi kemudian ditentukan dengan
membandingkan beban bunga obligasi terhadap bunga yang dibayarkan.
Metode bunga efektif menghasilkan beban bunga periodik yang sama dengan
persentase konstan dari nilai tercatat obligasi itu. Metode bunga efektif dan metode
garis lurus keduanya menghasilkan jumlah total beban bunga yang sama selama
jangka waktu obligasi.
Ilustrasi untuk situasi diskonto:
• Cevermoon Corp. menerbitkan obligasi 8% senilai $100.000 pada tanggal 1 Januari
2007, jatuh tempo 1 Januari 2012 dengan bunga dibayarkan setiap tanggal 1 Juli dan 1
januari. Karena investor menuntut bunga suku bunga efektif sebesar 10%, maka
mereka membayar $92.278 untuk obligasi senilai $100.000 yang menciptakan
diskonto sebesar $7.722. Diskonto sebesar $7.722, ini dihitung sebagai berikut :
Contoh: PT. DAS mengeluarkan 10.000 lembar obligasi pada tanggal 1 Januari 2020,
nilai nominal obligasinya Rp. 20.000 - per lembar dengan kurs 98%.
Jurnal:
1 oktober 2013
Utang obligasi 900.000
Rugi pelunasan obligasi 46.000
Diskonto obligasi 18.000
Beban penerbitan obligasi yg belum diamort 10.000
Kas 918.000
Mencatat pelunasan obligasi
Biaya bunga (900.000x8%x6/12) 36.000
Kas 36.000
12. Dalam melunasi utang obligasinya sebelum tanggal jatuh tempo, suatu entitas dapat
menggunakan selain uang tunai, penyelesaian kewajiban utang juga dapat meliputi
penyerahan aset non kas atau penerbitan saham dari debifur. Dalam situasi tersebut,
kreditor harus mencatat asset non kas atau kepemilikan saham yang diterima pada
nilai wajarnya. Debitur juga harus menentukan selesih lebih antara nilai tercatat utang
dengan nilai wajar aktiva atau ekuitas ditransfer. Jumlah selisih lebih tersebut akan
diakui oleh debitur sebagai keuntungan. Selain itu, debitur mengakui keuntungan
atau kerugian dari perpindahan aset sejauh nilai wajar aset tersebut berbeda dengan
nilai buku dari asset tersebut.
13. Beberapa yang ditawarkan suatu entitas kepada pemegang obligasi yaitu:
a. Pengurangan tingkat bunga pinjaman
b. Memperpanjang masa jatuh tempo
c. Pengurangan nilai utang
d. Pengurangan atau pembatalan semua bunga akrual
Beberapa tawaran tersebut ditujukan untuk memberikan kemudahan kepada dan untuk
memastikan kemungkinan dari pengembalian uang.