Anda di halaman 1dari 9

BAB 7

OBLIGASI DAN VALUASINYA

7.1 SIAPA YANG MENERBITKAN OBLIGASI?


Obligasi (bond) merupakan suatu kontrak jangka panjang dimana pihak peminjam
setuju untuk melakukan pembayaran bunga dan pokok pinjaman pada tanggal tertentu kepada
pemegang obligasi tersebut. Obligasi dapat dikelompokkan menjadi empat jenis utama, yaitu
obligasi pemerintah (treasury bonds), obligasi perusahaan(corporate bonds), obligasi
pemerintah daerah (municipal bonds), dan obligasi luar negeri (foreign bonds). Setiap jenis
obligasi berbeda dalam hal tingkat pengembalian harapan dan risikonya.
Obligasi pemerintah (treasury bonds), yang terkadang disebut juga obligasi negara,
diterbitkan oleh pemerintah federal. Sangatlah beralasan untuk berasumsi bahwa pemerintah
federal akan memenuhi pembayaran yang dijanjikan sehingga obligasi pemerintah tidak
memiliki risiko gagal bayar. Namun, harga obligasi ini telah menurun ketika tingkat bunga
naik sehingga obligasi ini tidak sepenuhnya bebas risiko.
Obligasi perusahaan (corporate bonds), tidak seperti obligasi pemerintah, obligasi
perushaan memiliki risiko gagal bayar- jika perusahaan memiliki masalah, perusahaan
tersebut mungkin tidak mampu melakukan pembayaran atas bunga dan pokok seperti yang
dijanjikannya. Setiap perusahaan memiliki risiko gagal bayar yang berbeda-beda, bergantung
pada karakteristik perusahaan emiten dan ketentuan spesifik dari setiap obligasi. Risiko gagal
bayar sering disebut sebagai “risiko kredit”. makin besar risiko gagal bayar, makin tinggi
tingkat bunga yang diminta oleh investor.
Obligasi pemerintah daerah (municipal bonds) diterbitkan oleh pemerintah negara
bagian dan pemerintah lokal. Obligasi pemerintah daerah juga memiliki risiko gagal bayar.
Akan tetapi, obligasi pemerintah daerah memberikan satu keunggulan penting dibandingkan
jenis-jenis obligasi yang lain. Bunga yang diterima atas sebagian besar oblgasi pemerintah
daerah dikecualikan dari pajak federal, dan dari pajak negara bagian jika pemegangnya
merupakan penduduk dari negara bagian yang menerbitkan. Akibatnya, tingkat bunga
obligasi pemerintah daerah jauh lebih rendah daripada obligasi pemerintah dengan risiko
yang ekuivalen.
Obligasi luar negeri (foreign bonds), diterbitkan oleh pemerintah luar negeri atau
perusahaan luar negeri. Obligasi perusahaan luar negeri tentunya juga memiliki risiko gagal
bayar. Munculnya risiko tambahan jika obligasi dinyatakan dalam mata uang selain mata
uang negara investor.
7.2 KARAKTERISTIK UTAMA OBLIGASI
1) Nilai Pari (Par Value), merupakan nilai pari obligasi yang dinyatakan; untuk tujuan
ilustrasi. Nilai pari biasanya mencerminkan jumlah uang yang dipinjam oleh
perusahaan dan dijanjikan untuk dilunasi kembali pada saat tanggal jatuh tempo.
2) Tingkat Bunga Kupon (Coupon Interest Rate), yaitu tingkat bunga tahunan yang
dinyatakan atas suatu obligasi. Ketika pembayaran kupon (coupon payment) tahunan,
dibagi dengan nilai parinya hasilnya adalah tingkat bunga kupon.
3) Tanggal Jatuh Tempo (Maturity Date), yaitu suatu tanggal yang telah ditentukan
untuk melunasi nilai pari suatu obligasi. Obligasi memiliki jatuh tempo 15 tahun pada
saat diterbitkan. Kebanyakan obligasi memiliki jatuh tempo awal (original maturity),
atau waktu jatuh tempo saat obligasi tersebut pertama kali diterbitkan, yang berkisar
antara 10 hingga 40 tahun.
4) Ketentuan Dana Pelunasan (sinking fund provision), yaitu ketentuan dalam kontrak
suatu obligasi yang memberikan hak kepada emiten untuk menebus kembali obligasi
berdasarkan persyaratan-persyaratan yang telah ditentukan sebelum tanggal jatuh
tempo normal. Ketentuan penebusan biasanya menyatakan bahwa emiten harus
membayar jumlah yang lebih besar dari nilai pari kepada pemegang obligasi jika
obligasi tersebut ingin ditebus. Jumlah tambahan tersebut, disebut sebagai premi
penebusan, sering kali ditentukan sama dengan bunga selama satu tahun.
5) Ketentuan Dana Pelunasan (Sinking Fund Provision), yaitu ketentuan dalam kontrak
suatu obligasi yang meminta emiten melunasi sebagian emisi obligasi setiap
tahunnya.
6) Fitur lain
 Obligasi yang dapat dikonversi (convertible bond), adalah obligasi yang dapat
ditukar dengan lembar saham biasa pada suatu harga tetap berdasarkan opsi
pemegang obligasi.
 Waran (warrant), adalah opsi yang memungkinkan pemegang obligasi
membeli saham pada satu harga yang telah ditentukan sehingga memberikan
suatu keuntungan modal jika harga saham tersebut naik.
 Obligasi yang dapat dijual kembali (putable bond), memungkinkan investor
menjual obligasi kembali pada perusahaan sebelum jatuh tempo pada harga
yang telah ditentukan.
 Obligasi pendapatan (income bond) yang hanya akan membayarkan bunga jika
perusahaan memiliki laba yang cukup untuk membayar bunga.
 Obligasi terindeks atau oblgasi daya beli (indexed/purchasing power
bond). Tingkat bunga obligasi ini didasarkan pada suatu indeks inflasi seperti
indeks harga konsumen sehingga bunga yang dibayarkan akan naik secara
otomatis ketika tingkat inflasi meningkat.

7.3 VALUASI OBLIGASI


Arus kas untuk untuk obligasi standar dengan kupon, seperti allied food, terdiri
atas pembayaran bunga sepanjang usia 15 tahun obligasi ditambah jumlah pinjaman (
biasanya nilai pari ) ketika obligasi tersebut jatuh tempo. Arus kas tediri atas suatu anuitas
selama N tahun ditambah pembayaran sekaligus ( lump sum ) pada akhir tahun N.
Sederhananya kita dapat mendiskontokan setia arus kas kembali ke nilai sekarang dan
menjumlahkan nilai-nilai PV ( arus kas keluar bagi investor ) untuk mendapatkan obligasi
Contoh :
Obligasi dijual pada harga yang sama dengan nilai parinya. Ketika tingkat bunga berlaku,
sama dengan tingkat kupon, suatu obligasi tingkat bunga tetap akan dijual pada nilai
parinya. Tingkat kupon akan tetap sama setelah obligasi diterbitkan, tetapi tingkat bunga
di pasar akan bergerak naik dan turun. Suatu kenaikan tingkat bunga pasar akan
menyebabkan turunya harga obligasi beredar, sedangkan kenaikan tingkat bunga akan
menyebabkan naiknya hara obligasi. Misalnya : Jika tingkat bunga pasar obligasi alliend
naik 15% setelah obligasi diterbitkan, kita akan menghitung menggunakan nilai tingkat
bunga pasar yang baru.

Gambar 1

Ketika tingkat bunga yang berlaku naik di atas tingkat kupon, harga obligasi tingkat
bunga akan tetap turun di bawah nilai parinya, ini disebut diskon obligasi ( discound
bond ).
Sebaliknya missal obligasi alliend turun menjadi 5%, dan harga obligasi akan naik ketika
tingkat bunga pasar turun.

Gambar 2

Ketika tingkat bunga berlaku turun di bawah nilai kupon, harga obligasi tingkat bunga
akan tetap naik di atas nilai parinya, ini disebut obligasi premium ( premium bond ).

7.4 IMBAL HASIL OBLIGASI


Pada tabel bursa obligasi yang diberikan diler obligasi umumnya kita akan melihat
informasi tanggal jatuh tempo, harga, tingkat bunga kupon setiap obligasi dan imbal hasil
yang dilaporkan. Berbeda dengan tingkat bunga kupon yang nilainya tetap, imbal hasil
obligasi yang dilaporkan akan bervariasi dari hari ke hari, bergantung pada kondisi pasar saat
itu. Ada tiga cara menghitung imbal hasil obligasi, yaitu :
1. Imbal Hasil saat Jatuh Tempo
Adalah tingkat bunga yang akan diterima atas investasi jika membeli dan
memiliki obligasi sampai pada jatuh tempo. Imbal hasil saat jatuh tempo juga dapat
dilihat sebagai tingkat pengembalian obligasi yang dijanjikan. Hal itu merupakan
pengembalian yang akan diterima oleh investor jika seluruh pembayaran yang
dijanjikan terlaksanakan. Namun, imbal hasil saat jatuh tempo akan sama dengan
tingkat pengembalian yang diharapkan hanya jika 1. Probabilitas gagal bayar adalah
nol dan 2. Obligasi tidak dapat ditebus.
2. Imbal hasil saat Pelunasan
Jika kita membeli obligasi yang dapat ditebus dan perusahaan , kemudian
menebusnya, kita tidak akan memiliki pilihan untuk menahannya sampai obligasi
tersebut jatuh tempo. Jadi, imbal hasil saat jatuh tempo tidak akan diterima. Missal
tingkat bunga saat ini jauh di bawah tingkat kupon obligasi yang beredar, maka
obligasi yang dapat ditepus kemungkinan besar akan ditebus dan investor akan
memperkirakan tingkat pengembalian yang diharapkan sebagai imbal hasil saat
penebusan (yield to call-YTC).
7.5 PERUBAHAN NILAI OBLIGASI SEIRING WAKTU
Obligasi yang baru diterbitkan dikenal dengan sebutan emisi baru (new issue). Setelah
diterbitkan, obligasi itu disebut dengan obligasi beredar atau disebut juga emisi lama
(seasoned issue). Obligasi yang baru diterbitkan umumnya dijual pada harga yang sangat
mendekati nilai parinya. Sementara harga obligasi beredar sangat bervariasi dibandingkan
dengan nilai parinya. Kecuali pada obligasi dengan tingkat bunga mengambang, pembayaran
kupon adalah konstan. Jadi, ketika kondisi perekonomian berubah, obligasi dengan kupon
$100 yang terjual pada nilai pari $1.000 saat diterbitkan akan dijual lebih tinggi atau lebih
rendah dari $1.0000. setiap obligasi memilik jatuh tempo 15 tahun, masing-masing memiliki
resiko kredit yang sama sehingga memiliki tingkat bunga pasar yang sama, yaitu 10%.
Namun, obligasi memiliki harga yang berbeda-beda karena perbedaan tingkat kupon.Berikut
adalah beberapa catatan tentang harga obligasi dari waktu ke waktu:
1) Harga obligasi berkupon 10 persen yang diperdagangkan pada nilai parinya akan tetap
pada nilai $1.000 jika tingkat bunga pasar tetap berada pada tingkat 10 persen. Jadi,
imbal hasil saat ini akan tetap 10 persen dan imbal hasil keuntungan modalnya setiap
tahun akan nol.
2) Obligasi 7 persen diperdagangkan dengan diskon, tetapi harganya harus mendekati
nilai pari seiring dengan makin dekatnya jatuh tempo. Pada saat jatuh tempo, obligasi
tersebut harus dijual pada nilai parinya karena jumlah itulah yang harus diberikan
perusahaan kepada pemegang obligasi. Jadi, harganya harus naik seiring waktu.
3) Obligasi berkupon 13 persen diperdagangkan dengan premium, tetapi harganya harus
sama dengan nilai pari pada saat jatuh tempo sehingga harganya lama-kelamaan harus
turun.

7.6 OBLIGASI DENGAN KUPON SETENGAH TAHUNAN


Meskipun beberapa obligasi membayar bunga secara tahunan, sebagian besar obligasi
pada kenyataannya melakukan pembayaran secara setengah tahunan. Untuk mengevaluasi
obligasi setengah tahunan, kita harus mengubah model valuasi sebagai berikut:
1) Membagi dua pembayaran bunga kupon tahunan untuk mendapatkan jumlah bunga
yang dibayarkan setiap enam bulan.
2) Mengalikan dua jumlah tahun sampai jatuh tempo, N, untuk menentukan jumlah
periode setengah tahunan.
3) Membagi dua tingkat bunga nominal (koutasi) 𝑟𝑑 , untuk menentukan tingkat bunga
berkala (setengah tahunan).
Dalam suatu alur waktu, akan terdapat dua kali pembayaran, tetapi masing-masingnya
sebesar setengah dari pembayaran tahunan. Dengan melakukan perubahan-perubahan diatas,
maka akan menghasilkan persamaan berikut ini untuk menghitung nilai obligasi setengah
tahunan.

𝑽 𝑰𝑵𝑻/𝟐 𝑴
𝑩 = ∑𝟐𝑵
𝒕=𝟏(𝟏+𝒓 /𝟐)𝒕 +(𝟏+𝒓 /𝟐)𝟐𝑵
𝒅 𝒅

7.7 MENILAI TINGKAT RISIKO OBLIGASI


1) Risiko Tingkat Bunga ( Interest Rate Risk ) atau Risiko Tingkat Bunga ( Price Risk )
Adalah tingkat bunga akan terus berflutuasi dari waktu ke waktu, dan
kenaikan tingkat bunga akan mengarah pada penurunan nilai obligasi beredar. Risiko
penurunan nilai obligasi yang diakibatkan oleh naiknya tingkat bunga. Risiko tingkat
bunga akan lebih tinggi pada obligasi dengan jatuh tempo yang lebih panjang
dibandingkan dengan obligasi yang akan jatuh tempo dalam waktu dekat. Hal ini
terjadi karena semakin panjang waktu jatuh tempo, makin lama obligasi tersebut akan
dilunasi dan semakin lama pula pemegang obligasi dapat menggantikannya dengan
obligasi yang memiliki kupon lebih tinggi.
2) Risiko reinvestasi ( reinvestasi risk )
Adalah risiko terjadinya penurunan pendapatan akibat turunnya tingkat bunga.
Risiko tingkat reinvestasi ini sudah pasti akan tinggi pada obligasi yang dapat ditebus,
risiko ini juga tinggi pada obligasijangka pendek, karena semakin pendek waktu jatuh
tempo obligasi, makin sedikit jumlah tahun sebelum obligasi lama dengan kupon
relatif tinggi digantikan dengan emisi baru dengan kupon rendah.
3) Membandingkan Risiko Harga dan Risiko Reinvestasi
Jika kita memiliki obligasi jangka panjang, kita akan menghadapi risiko
tingkat bunga yang signifikan karena nilai portfolio akan turun jika tingkat bunga
meningkat, tetapi kita tidak akan banyak menghadapi risiko tingkat reinvestasi karena
pendapatan kita akan tetap stabil. Jenis resiko yang lebih relevan bagi seorang
investor akan sangat bergantung pada lamnya investor tersebut berencana memiliki
obligasi atau disebut sebagai cakrawala investasi ( investmen horizon ). Investor dapat
menghilangkan risiko tingkat bunga dengan membeli efek pemerintah satu tahun
karena dijamin akan menerima nilai pari obligasi satu tahun dari sekarang ( cakrawala
investasi ). Satu cara mudah meminimalkan risiko tingkat bunga dan risiko tingkat
reinvestasi adalah membeli obligasi pemerintah kupon nol dengan waktu jatuh tempo
yang sama dengan cakrawala investasi investor.

7.8 RISIKO GAGAL BAYAR


Kemungkinan gagal bayar merupakan risiko penting yang dihadapi oleh pemegang
obligasi. Jika emiten gagal bayar, jumlah uang diterima oleh investor akan lebih sedikit
daripada pengembalian yang dijanjikan. Semakin tinggi kemungkinan gagal bayar, makin
tinggi preminya dan berakibat pada imbal hasilnya jatuh tempo. Risiko gagal bayar untuk
efek pemerintah adalah nol, tetapi beresiko subtansial untuk perusahaan dan obligasi
pemerintah daerah dengan mutu yang lebih rendah.
 Berbagai Jenis Obligasi Korporasi
1. Obligasi Hipotek adalah obligasi yang dijamin oleh aset tetap. Obligasi hipotek
pertama mendapatkan prioritas lebih utama dibandingkan obligasi hipotek kedua.
Seluruh obligasi hipotek menjadi subjek dari surat kontrak obligasi yang
merupakan dokumen persetujuan legal yang menyatakn hak-hak pemegang
obligasi dan perusahaan secara terperinci.
2. Obligasi tanpa jaminan adalah obligasi yang tidak dijamin sehingga tidak
memberikan agunan spesifik sebagai jaminan bagi obligasi. Karena itu, pemegang
obligasi tanpa jaminan merupakan kreditor biasa yang klaimnya dilindungi oleh
properti yang tidak diagunkan. Obligasi tanpa jaminan juga diterbitkan oleh
perusahaan lemah yang telah mengagunkan sebagian besar asetnya sebagai
jaminan untuk pinjaman hipotek.
3. Obligasi tanpa jaminan subordinasi adalah obligasi yang dapat disubordinasikan
ke wasel bayar yang ditunjuk (biasanya pinjaman bank) atau seluruh utang yang
lain. Dalam peristiwa likuiditas atau reorganisasi, pemegang obligasi tanpa
jaminan subordinasi tidak akan menerima apapun sampai seluruh utang senior
seperti yang disebutkan.

 Peringkat Obligasi
Obligasi layak investasi adalah obligasi berperingkat tiga B atau lebih, secara
hukum, banyak bank dan investor institusional lainnya hanya diperkenankan
memegang obligasi layak investasi ini. Obligasi sampah atau obligasi berperingkat
non investasi adalah obligasi yang memiliki kemungkinan akan gagal bayar yang
signifikan.
1. Kriteria peringkat obligasi
Kerangka kerja yang digunakan oleh lembaga pemeringkat didasari oleh factor
kualitatif dan kuantitatif. Faktor kuantitatif terkait dengan risiko finansial yang
berpotensi penting, namun rasio yang terkait risiko keuangan adalah kuncinya.
Faktor kualitatif yang diperhitungkan mencakup analisis risiko bisnis
perusahaan, seperti persaingan di industri tersebut serta kualitas manajemen
perusahaan.
2. Arti penting peringkat obligasi
Peringkat obligasi memiliki arti penting bagi perusahaan dan investor, karena
peringkat obligasi merupakan indikator dari risiko gagal bayarnya, peringkat
memiliki pengaruh langsung yang dapat diukur pada tingkat bunga obligasi
dan biaya utang perusahaan. Sebagian besar obligasi dibeli oleh investor
institusional dan bukan individual, kebanyakan institusi dibatasi hanya boleh
membeli efek yang layak investasi.
3. Perubahan peringkat
Perubahan peringkat obligasi perusahaan mempengaruhi kemampuan
perusahaan untuk meminjam modal dana dan biaya modal perusahaan
tersebut. Lembaga pemeringkat melakukan melakukan peninjauan atas
obligasi yang beredar secara berkala, terkadang menaikan atau menurunkan
suatu obligasi sebagai hasil dari perubahan kondisi yang terjadi pada emiten.
Pada waktu yang sama penting untuk dipahami bahwa peringkat tidak serta
merta disesuaikan terhadap perubahan dalam kualitas kredit; dalam beberapa
kasus, bisa jadi terdapat jarak yang cukup panjang antara perubahan kualitas
kredit dengan perubahan peringkat.
4. Kebangkrutan dan reorganisasi
Ketika suatu usaha menjadi tidak solven, yang artinya usaha tersebut tidak
memiliki cukup kas untuk memenuhi pembayaran bunga dan pokok
pinjamannya. Harus ada keputusan yang kemudian diambil apakah akan
menutup perusahaan melalui likuidasi atau mengizinkannya melakukan
reorganisasi dan tetap ada. Dalam reorganisasi, kreditor perusahaan akan
melakukan negosiasi dengan manajemen tentang persyaratan-persyaratan dari
kemungkinan reorganiasasi tersebut. Rencana reorganiasi mengharuskan
dilakukannya restrukturisasi utang, dimana dalam hal ini tingkat bunga akan di
turunkan, jangka waktu jatuh temponya di perpanjang, atau sebagian utang
ditukar dengan ekuitas.

7.9 PASAR OBLIGASI


Obligasi perusahaan terutama diperdagangkan di pasar luar bursa. Sebagian besar
obligasi dimiliki dan diperdagangkan diantara institusi-institusi keuangan besar (misalnya
perusahaan asuransi jiwa, reksa dana, dan dana pension) dan relatif mudah bagi diler obligasi
luar bursa untuk mengatur perpindahan blok-blok besar obligasi di antara para pemegang
obligasi yang jumlahnya relative sedikit. Akan tetapi lebihsulit melakukan operasi yang sama
di dalam bursa saham, dimana terdapat jutaan pemegang saham besar dan kecil, sehingga
sebagian besar perdagangan saham terjadi di bursa. Sejumlah publikasi bisnis dan situs web
terkemuka secara rutin melaporkan perkembangan utama pasar obligasi pemerintah, korporat,
dan obligasi pemerintah daerah. Sebagian data yang dilaporkan juga menyertakan data
menarik terkait sejumlah indeks obligasi pemerintah di berbagai negara.

Anda mungkin juga menyukai