Gambar 1
Ketika tingkat bunga yang berlaku naik di atas tingkat kupon, harga obligasi tingkat
bunga akan tetap turun di bawah nilai parinya, ini disebut diskon obligasi ( discound
bond ).
Sebaliknya missal obligasi alliend turun menjadi 5%, dan harga obligasi akan naik ketika
tingkat bunga pasar turun.
Gambar 2
Ketika tingkat bunga berlaku turun di bawah nilai kupon, harga obligasi tingkat bunga
akan tetap naik di atas nilai parinya, ini disebut obligasi premium ( premium bond ).
𝑽 𝑰𝑵𝑻/𝟐 𝑴
𝑩 = ∑𝟐𝑵
𝒕=𝟏(𝟏+𝒓 /𝟐)𝒕 +(𝟏+𝒓 /𝟐)𝟐𝑵
𝒅 𝒅
Peringkat Obligasi
Obligasi layak investasi adalah obligasi berperingkat tiga B atau lebih, secara
hukum, banyak bank dan investor institusional lainnya hanya diperkenankan
memegang obligasi layak investasi ini. Obligasi sampah atau obligasi berperingkat
non investasi adalah obligasi yang memiliki kemungkinan akan gagal bayar yang
signifikan.
1. Kriteria peringkat obligasi
Kerangka kerja yang digunakan oleh lembaga pemeringkat didasari oleh factor
kualitatif dan kuantitatif. Faktor kuantitatif terkait dengan risiko finansial yang
berpotensi penting, namun rasio yang terkait risiko keuangan adalah kuncinya.
Faktor kualitatif yang diperhitungkan mencakup analisis risiko bisnis
perusahaan, seperti persaingan di industri tersebut serta kualitas manajemen
perusahaan.
2. Arti penting peringkat obligasi
Peringkat obligasi memiliki arti penting bagi perusahaan dan investor, karena
peringkat obligasi merupakan indikator dari risiko gagal bayarnya, peringkat
memiliki pengaruh langsung yang dapat diukur pada tingkat bunga obligasi
dan biaya utang perusahaan. Sebagian besar obligasi dibeli oleh investor
institusional dan bukan individual, kebanyakan institusi dibatasi hanya boleh
membeli efek yang layak investasi.
3. Perubahan peringkat
Perubahan peringkat obligasi perusahaan mempengaruhi kemampuan
perusahaan untuk meminjam modal dana dan biaya modal perusahaan
tersebut. Lembaga pemeringkat melakukan melakukan peninjauan atas
obligasi yang beredar secara berkala, terkadang menaikan atau menurunkan
suatu obligasi sebagai hasil dari perubahan kondisi yang terjadi pada emiten.
Pada waktu yang sama penting untuk dipahami bahwa peringkat tidak serta
merta disesuaikan terhadap perubahan dalam kualitas kredit; dalam beberapa
kasus, bisa jadi terdapat jarak yang cukup panjang antara perubahan kualitas
kredit dengan perubahan peringkat.
4. Kebangkrutan dan reorganisasi
Ketika suatu usaha menjadi tidak solven, yang artinya usaha tersebut tidak
memiliki cukup kas untuk memenuhi pembayaran bunga dan pokok
pinjamannya. Harus ada keputusan yang kemudian diambil apakah akan
menutup perusahaan melalui likuidasi atau mengizinkannya melakukan
reorganisasi dan tetap ada. Dalam reorganisasi, kreditor perusahaan akan
melakukan negosiasi dengan manajemen tentang persyaratan-persyaratan dari
kemungkinan reorganiasasi tersebut. Rencana reorganiasi mengharuskan
dilakukannya restrukturisasi utang, dimana dalam hal ini tingkat bunga akan di
turunkan, jangka waktu jatuh temponya di perpanjang, atau sebagian utang
ditukar dengan ekuitas.