Anda di halaman 1dari 4

A.

Diversifikasi
Diversifikasi adalah pembentukan portofolio melalui pemilihan kombinasi sejumlah aset
tertentu sedemikian rupa hingga risiko dapat diminimalkan tanpa mengurangi besaran return
yang diharapkan. Permasalahan diversifikasi adalah penentuan atau pemilihan sejumlah aset-aset
spesifik tertentu dan penentuan proporsi dana yangakan diinvestasikan untuk masing-masing aset
tersebut dalam portofolio.

Ada dua prinsip diversifikasi yang umum digunakan:

1. Diversifikasi Random
Diversifikasi random terjadi ketika investor menginvestasikan dananya secara acak
pada berbagai jenis saham yang berbeda atau pada berbagai jenis aset yang berbeda .
Investor memilih aset-aset yang akan dimasukkan ke dalam portofolio tanpa terlalu
memperhatikan karakterisitiknya (misal, tingkat risiko dan return yang diharapkan serta
industri).

2. Diversifikasi Markowitz
Diversifikasi Markowitz mempertimbangkan berbagai informasi mengenai
karakteristik setiap sekuritas yang akan dimasukkan dalam portofolio. Diversifikasi ini
menjadikan pembentukan portofolio menjadi lebih selektif terutama dalam memilih aset-
aset sehingga diharapkan memberikan manfaat diversifikasi yang paling optimal.
Filosofi Diversifikasi Markowitz:
“janganlah menaruh semua telur ke dalam satu keranjang“.
Kontribusi penting dari ajaran Markowitz adalah bahwa risiko portofolio tidak
boleh dihitung dari penjumlahan semua risiko aset-aset yang ada dalam portofolio, tetapi
harus dihitung dari kontribusi risiko aset tersebut terhadap risiko portofolio, atau
diistilahkan dengan kovarians.
Koefisien korelasi, adalah suatu ukuran statistic menunjukkan pergerakan
bersamaa relative antara dua variabel . ukuran tersebut biasanya dilambangkan
dengan  dan berjarak (berkorelasi) antara +1.0 sampai -1,0 dimana:

Ada beberapa hal yang berkaitan dengan penggunaan  ukuran koefisien korelasi


dalam konsep diversifikasi, sebagai berikut:
1. Penggabungan dua sekuritas yang berkorelasi positif sempurna (+1,0) tidak akan
memberikan manfaat pengurangan risiko.
2. Penggabungan dua sekuritas yang berkorelasi nol akan mengurangi risiko portofolio
secara signitifikan. Semakin banyak jumlah saham yang tidak berkorelasi (0)
dimasukkan dalam portofolio semakin besar manfaat pengurangan risikio diperoleh.
3. pengabungan dua buah sekuritas yang berkorelasi negatif sempurna (-1,0) akan
menghilangkan risiko kedua sekuritas tersebut. Hal ini sejalan dengan prinsip strategi
lindung nilai(bedging) terhadap risiko.
4. dalam dunia nyata, ketiga jenis korelasi ekstrim tersebut (+1,0; 0,0 dan -1,0) sangat
jarang terjadi. Sekuritas biasannya akan mempunyai korelasi positif terhadap
sekuritas lainya, meskipun tidak sempurna (+1). Oleh karena ini investor tidak bisa
menghilangkan sama sekali risiko portofolio, hanya mengurangi.

 Kovarians
Kovarians adalah ukuran absolut yang menunjukkan sejauh mana  dua variabel
mempunyai kecendrungan untuk bergerak secar bersama-sama. Dalam konteks
manajemen portofolio, kovarian menunjukan sejauh mana return dari dua sekuritas
mempunyai kecendrungan bergerak bersama-sama. Kovarian bisa berbentuk angka
positif, negatif, ataupun nol.
Secara sistematis, rumus untuk menghitung kovarians  dua buah sekuritas A dan B
adalah:

B. Estimasi Return  Portofolio Dan Risiko Portofolio


Mengestimasi return dan risiko portofolio berarti menghitung return harapan dan risiko
suatu kumpulan asset individual yang dikombinasikan dalam suatu portofolio asset. Ingat bahwa
asset-aset dapat mengalami gerak bersama-sama. Oleh karena itu, uantuk menghitung suatu
risiko portofolio kita tidak boleh hanya menjumlahkan seluruh resiko asset individual, tetapi juga
harus memperhatikan komponen risiko asset individual, tetapi juga harus memperhatikan
komponen resiko akibat keterkaitan antar asset tersebut. Dengan kata lain, kontribusi resiko asset
individual terhadap risiko portofolio, terdiri dari komponen varians dan kovarians asset tersebut
dengan asset-aset lain yang dilibatkan dalam portofolio.

 Menghitung Return Harapan Dari Portofolio

Return yang diharapkan dari suatu portofolio bisa diestimasikan dengan cara menghitung
rata-rata tertimbang dari return yang diharapkan dari masing-masing faktor individual
yang ada dalam portofolio.

Rumus untuk menghitung return yang diharapkan dari portofolio adalah sebagai berikut:
Contoh :

Sebuah portofolio yang terdiri dari 3 jenis saham ABC, DEF dan GHI menawarkan
return yang diharapkan masing-masing sebesar 15%, 20% dan 25%. Misalnya,
presentase dana yang diinvestasikan pada saham ABC sebesar 40%, saham DEF 30%
dan saham GHI 30%, maka return yang diharapkan dari portofolio tersebut adalah:

E(Rp) = 0,4 (0,15) + 0,3 (0,2) + 0,3 (0,25)


= 0,195 atau 19,5%

 Menghitung Risiko Portofolio

Risiko portofolio tidak bisa dihitung hanya dengan menjumlahkan risiko masing-masing
sekuritas yang ada dalam portofolio. Menghitung risiko portofolio tidak sama dengan
menghitungreturn portofolio, karena risiko portofolio bukan merupakan rata-rata
tertimbang risiko masing-masing sekuritas individu dalam portofolio. Dengan
menggunakan ukuran kovarians seperti yang telah dibahas dimuka, kita bisamenghitung
besarnya risiko portofolio, baik yang terdiri dari dua buah maupun n sekuritas. Dalam
menghitung risiko portofolio, ada tiga hal yang perlu ditentukan, yaitu :
1. Varians setiap sekuritas
2. Kovarians antara satu sekuritas dengan sekuritas lainnya
3. Bobot portofolio untuk masing-masing sekuritas

- Kasus dua sekuritas. Untuk mengukur risiko portofolio yang terdiri dari dua sekuritas,
kita bisa menghitung standar deviasi return kedua sekuritas tersebut. secara sistematis,
rumus yang dipakai adalah:

Contoh :
Portofolio yang terdiri dari saham A dan B masing-masing menawarkan return sebesar
10% dan 25% ; serta standar deviasi masing-masing sebesar 30% dan 60%. Alokasi dana
investor padakedua asset tersebut masing-masing sebesar 50% untuk setiap asset. Standar
deviasi portofolio tersebut dihitung dengan menggunakan rumus diatas :

(I) σp = [(0,5)2(0,3)2+ (0,5)2(0,6)2+ 2(0,5) (0,5) (ρA,B) (0,3) (0,6)]1/2


= [0,0225 + 0,09 + (0,09) (ρA,B)]1/2
= [0,1125 + 0,09 (ρA,B)]1/2

(II) Dari hasil perhitungan tahap I tersebut, kita bisa menetukan besarnya risiko
portofolio saham Adan B. Sebelumnya kita tentukan dahulu koefisien kolerasi
saham A dan B. Berikut ini beberapa skenario koefisien kolerasi saham A dan B
beserta hasil perhitungan standar deviasinya.

- Kasus n-sekuritas. Rumus untuk menghitung standar deviasi untuk dua buah
sekuritas di atas bisa diperluas untuk menghitung risiko portofolio yang terdiri dari
n-sekuritas. Ukuran yang dipakai adalah varians return n-sekuritas yang ada dalam
portofolio. Secara matematis rumus untuk menghitung risiko n-sekuritas adalah :

Anda mungkin juga menyukai