Anda di halaman 1dari 6

ANALISIS COMMON-SIZE

PT MANDOM INDONESIA TBK. DAN PT UNILEVER INDONESIA TBK TBK.


LAPORAN POSISI KEUANGAN

Analisis Common Size PT Mandom Indonesia tbk


(Laporan Posisi Keuangan)

1. Proporsi kas dan setara kas terhadap aset PT Mandom Indonesia tbk sangat berfluktuatif
dari tahun ke tahun. Pada tahun 2016 proporsinya sebesar 13,66%. Proporsi ini naik
menjadi 18,27% pada tahun 2017, kemudian di tahun 2018 proporsi ini menurun
menjadi 15,10%. Hal ini seperti yang telah dianalisis sebelumnya pada analisis Year to
Year, dimana kenaikan kas terjadi karena PT Mandom Indonesia tbk mengalami
kenaikan kas yang diterima dari peningkatan pejualan dari tahun sebelumnya, serta
piutang lainya pihak ketiga juga menurun derastis yang artinya piutang tersebut telah
tertagih. Penurunan yang terjadi di tahun 2018 terjadi akibat pajak dibayar dimuka
meningkat dari tahun sebelumnya, persediaan lancer juga meningkat dari tahun
sebelumnya, dan penjualan juga mengalami penurunan dari tahun sebelumnya.
2. Dari Laporan Posisi Keuangan PT Mandom Indonesia tbk bagian aset, dapat kita lihat
bahwa lebih dari setengah aset PT Mandom Indonesia tbk merupakan proporsi aktiva
tidak lancar. Tapi hal ini berubah dari tahun ke tahun dimana komposisi aset tidak
lancar menjadi semakin kecil tiap tahunnya sehingga asset lancar komposisinya
meningkat. Hal ini perlu diperhatikan karena sebagai perusahaan manufaktur aset tidak
lancar seharusnya memiliki komposisi yang dominan disbandingkan aset lancar. Tetapi
adanya aset lancar yang cukup besar membuat perusahaan diuntungkan karena aset
lancar dapat dijual dengan cepat sewaktu-waktu jika perusahaan membutuhkan dana.
Proporsi aset tidak lancar dan aset lancar yang dimiliki perusahaan juga dalam keadaan
yang aman karena tidak terlalu besar perbedaan komposisinya.
3. Jika dilihat dari proporsi ekuitas terhadap total liabilitas perusahaan, maka kita akan
menyadari bahwa liabilitas perusahaan hanya sekitar ±20%. Sedangkan proporsi
ekuitas perusahaan mencapai ±80%. Dari analisis tersebut dapat disimpulkan bahwa
PT Mandom Indonesia tbk lebih memilih pendanaan yang berasal dari ekuitas.
Pinjaman-pinjaman dari bank sangatlah rendah jika dibandingkan komposisi ekuitas
yang paling tinggi yaitu saldo laba perusahan yang mencapai ±60% dari total liabilitas
dan ekuitas perusahaan. Ini membuat beban yang dimiliki perusahaan menjadi rendah.
4. Jika dilihat dari jumlah liabilitas jangka pendek perusahaan yang mengalami
pernurunan terus tiap tahunnya padahal aset lancar perusahaan mengalami peningkatan
terus tiap tahunnya dimana hal ini menandakan bahwa current ratio perusahaan pasti
akan memiliki nilai yang positif yang berarti kemampuan perusahaan dalam melunasi
hutang jangka pendek tidak akan bermasalah.
5. Jika kita lihat dari common size modal saham biasa milik PT Mandom Indonesia tbk
nilai setiap tahunnya mengalami penurunan, tetapi jika dilihat dari total ekuitas yang
selalu bertahan di posisi ±80% dari total liabilitas dan ekuitas perusahaan. Menandakan
kondisi perusahaan yang baik yaitu mendapatkan keuntungan yang cukup dari kegiatan
operasi sehingga mampu melakukan share treasuri untuk mengurangi jumlah saham
beredar perusahaan dari tahun ke tahun.
Analisis Common Size PT Unilever Indonesia tbk
(Laporan Posisi Keuangan)

1. Proporsi kas dan setara kas perusahaan menurun dari tahun ke tahun. Di tahun 2016
proporsi ini menduduki angka 2.23%, di tahun 2017 turun menjadi 2.14%, dan di tahun
2018 menjadi 1.80%. Walaupun terjadi penurunan dari tahun ke tahun tapi tidak ada
penurunan signifikan. Bahkan aset lancar perusahaan secara keseluruhan mengalami
peningkatan tiap tahunnya. Artinya perusahaan tidak melakukan perubahan yang
drastic dalam komponen aset lancarnya hanya perubahan komposisi komponen-
komponen aset lancar perusahaan berubah tiap tahunnya seperti persediaan dan piutang
yang naik turun tiap tahunnya.
2. Aset lancar perusahaan terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun hal ini
dikarenakan adanya penjualan aset tidak lancar berupa aset tidak berwujud yang
tercermin di laporan arus kas bagian investasi perusahaan, sehingga komponen aset
tidak lancar menurun dan aset lancar mengalami peningkatan.
3. Dari proporsi aset PT Unilever Indonesia tbk, diketahui bahwa perusahaan memiliki
aset tidak lancar yang dimiliki perusahaan sedikit lebih banyak dari aset lancarnya. Aset
lancar perusahaan di tahun 2016-2018 adalah ±40% dari total asetnya, sedangkan aset
tidak lancarnya sebesar ±60%. Hal ini bukan merupakan suatu yang buruk. Adanya
aset tidak lancar yang lebih besar dibandingkan aset lancar perusahaan sangat umum
bagi perusahaan manufaktur, jumlah aset lancar yang dimiliki perusahaan sekitar ±40%
dari total aset juga dalam range yang normal.
4. Jika dilihat dari proporsi ekuitas terhadap total liabilitas perusahaan di tahun 2018,
maka kita akan menyadari bahwa liabilitas perusahaan sekitar ±60%. Sedangkan
proporsi ekuitas perusahaan ±40%. Dari analisis tersebut dapat disimpulkan bahwa PT
Unilever Indonesia tbk lebih memilih pendanaan yang berasal dari hutang, yang berarti
PT Unilever Indonesia tbk harus siap untuk menanggung beban bunga yang cukup
besar.
5. Jumlah total liabilitas perusahaan turun secara drastis di tahun 2017 ke 2018 yaitu yang
proporsinya 72,64% dari total liabilitas dan ekuitas menjadi 61.18% di tahun 2018. Dari
komposisi tersebut di dominasi oleh hutang jangka pendek yang mencapai ±90% dari
total liabilitas PT Unilever Indonesia tbk. Artinya kegiatan operasi perusahaan sangat
bergantung pada hutang, jumlah aset lancar perusahaan juga tidak sebesar dengan
liabilitas lancar perusahaan. Artinya perusahaan kurang mampu melunasi hutang
jangka pendeknya. Serta proporsi ekuitas perusahaan juga tidak begitu besar sehingga
tidak akan membantu perusahaan dalam melunasi hutang-hutangnya, dalam hal ini
kondisi perusahaan dapat dikatakan kurang baik dalam kemampuan untuk melunasi
hutang jangka pendeknya.
6. Jumlah ekuitas yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk meningkat tiap
tahunnya dari tahun 2016 ke 2017 yaitu dari 28,02% menjadi 27,36%l, pada tahun 2017
ke 2018 kembali naik menjadi 38.82% dari total liabilitas dan ekuitas perusahaan.
Kenaikan ekuitas terjadi karena langkah perusahaan dalam mengurangi liabilitasnya
terutama liabilitas jangka pendek yang turun sebesar ±10% dari tahun 2016-2018.
Langkah ini merupakan langkah yang baik karena jika perusahaan terlalu bergantung
dengan liabilitas maka banyak beban bunga yang harus dibayarkan, apalagi jika
liquiditas perusahaan masih meragukan karena banyaknya liabilitas jangka pendek.
Meskipun begitu jumlah liabilitas jangka Panjang perusahan cukup kecil sehingga
solvabilitas PT Unilever Indonesia tbk dalam keadaan yang baik.
Dibandingkan dengan perusahaan sejenis (PT Unilever Indonesia tbk dengan PT
Mandom Indonesia tbk)
1. Bila total aset PT Mandom Indonesia tbk dibandingkan dengan PT Unilever Indonesia
tbk, maka dapat disimpulkan bahwa jumlah aset PT Mandom Indonesia tbk tidak lebih
besar dari PT Unilever Indonesia tbk. Total aset PT Mandom Indonesia yaitu Rp
2.445.143.511.801, sedangkan total aset PT Unilever Indonesia sebesar
Rp19.522.970.000.000. Tetapi apabila dilihat dari setiap akun yang ada, PT Unilever
Indonesia tbk lebih banyak membebankan aset mereka pada aset tidak lancar,
sedangkan PT Mandom Indonesia terlihat bahwa mereka lebih menekankan pada aset
pada aset lancar. Secara komposisi PT Mandom Indonesia tbk memiliki 45% berupa
aset tidak lancar dan 55% berupa aset lancar dari total aset yang dimiliki, sedangkan
PT Unilever Indonesia memiliki 55% berupa aset tidak lancar dan 45% berupa aset
lancar dari total aset yang dimiliki. Dapat dilihat kedua perusahaan memilih komposisi
yang berbeda terhadap total asetnya.
2. Komposisi liabilitas atas total liabilitas dan ekuitas PT Mandom Indonesia tbk dan PT
Unilever Indonesia mengalami peningkatan di tahun 2016 ke 2017 tapi sama-sama
mengalami penurunan ditahin 2017-2018. Tetapi jumlah liabilitas jangka pendek dan
jangka Panjang PT Unilever Indonesia menurun secara signifikan jika dibandingkan
PT Mandom Indonesia yang cenderung stabil.
3. Komposisi Ekuitas atas Total Liabilitas dan Ekuitas PT Mandom Indonesia PT
Unilever Indonesia tidak selalu mengalami peningkatan ataupun penurunan. Tetapi
dapat dilihat bahwa kedua perusahaan mengambil strategi pendanaan yang berbeda
karena komposisi ekuitas PT Mandom Indonesia jauh dominan yaitu sebesar 80% dari
total liabilitas dan ekuitas perusahaan di tahun 2018, sedangkan PT Unilever Indonesia
memiliki proporsi liabilitas sebesar 60% dari total liabilitas dan ekuitas di tahun 2018.
Dimana PT Mandom Indonesia memilih pendanaan memlaui komponen ekuitas
sedangkan PT Unilever Indonesia memilih komponen liabilitas sebagai sumber utama
kegiatan pendanaanya.
4. Jika dilihat dari sisi pendanaan, dapat dikatakan bahwa PT Mandom Indonesia tbk lebih
baik. Pendanaan PT Unilever Indonesia tbk berasal dari liabilitas karena jumlah
liabilitas dari perusahaan tersebut memiliki proporsi lebih dari 60%. Sedangkan
pendanaan PT Unilever Indonesia tbk berasal dari Ekuitas yang memiliki proporsi lebih
dari 80% dari Total Ekuitas dan Liabilitas. Mengapa PT Mandom Indonesia tbk lebih
baik. Hal ini karena selain pendanaan yang berasal dari ekuitas, PT Mandom Indonesia
tbk memiliki saldo laba yang cukup untuk menutupi liabilitasnya, sedangkan PT
Unilever Indonesia harus menanggung beban bunga yang cukup tinggi. Walaupun
begitu PT Unilever Indonesia selalu membagikan dividen kepada pemilik sahamnya
dan jumlah dividen yang dibagikan dari tahun ke tahun selalu meningkat yang artinya
PT Unilever Indonesia juga memenuhi kebutuhan investornya yang membuat PT
Unilever Indonesia juga masih dalam keadaan yang cukup baik.
5. Dilihat dari proporsi modal saham terhadap total liabilitas dan ekuitas baik PT Unilever
Indonesia dan PT Mandom Indonesia memiliki nilai yang positif. Walaupun perbedaan
yang ada cukup signifikan dalam masalah nominalnya tapi keduanya mencerminkan
keadaan yang baik. Karena mampu membagikan dividen kepada pemegang saham yang
jumlahnya meningkat dari tahun ke tahun.

Anda mungkin juga menyukai