Anda di halaman 1dari 44

ANALISIS TREND

UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN


PADA PT KIMIA FARMA TBK
SEBELUM DAN SESUDAH PANDEMI COVID-19

PROPOSAL TUGAS AKHIR

Diajukan Oleh :
Nama : ADE ILMA INSANI
NIM : 11.2021.027

PROGRAM STUDI DIPLOMA III AKUNTANSI


POLITEKNIK MUHAMMADIYAH TEGAL
2023
ANALISIS TREND
UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN
PADA PT KIMIA FARMA TBK
SEBELUM DAN SESUDAH PANDEMI COVID-19

PROPOSAL TUGAS AKHIR

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Pendidikan


pada Program Studi Diploma III Akuntansi
Politeknik Muhammadiyah Tegal

Diajukan Oleh :
Nama : ADE ILMA INSANI
NIM : 11.2021.027

PROGRAM STUDI DIPLOMA III AKUNTANSI


POLITEKNIK MUHAMMADIYAH TEGAL
2023
LEMBAR PERSETUJUAN

Proposal Tugas Akhir

ANALISIS TREND UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN


PADA PT KIMIA FARMA TBK
SEBELUM DAN SESUDAH PANDEMI COVID-19

Disusun sebagian persyaratan penyusunan laporan tugas akhir untuk menjadi Ahli
Madya Akuntansi pada Program Studi Diploma III Akuntansi Politeknik
Muhammadiyah Tegal
disetujui
mengikuti seminar proposal tugas akhir.

Tegal,…./…../……… Tegal,…./…../………
Pembimbing I, Pembimbing II,

Nurhadi Kamaluddin, S.E., M.Ak. Ardina Wuri Hermayanti, S.E.,


NIDN: 0612018401 M.Ak.
NIDN: 0614028704

Mengetahui,
Ketua Program Studi D3 Akuntansi

Nurhadi Kamaluddin, S.E., M.Ak.


NIDN: 0612018401
LEMBAR PENGESAHAN

Proposal Tugas Akhir

ANALISIS TREND UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PADA


PT KIMIA FARMA TBK SEBELUM DAN SESUDAH PANDEMI COVID-19
Telah dipresentasikan dan dipertahankan dalam seminar tugas akhir, pada :
Hari : Tanggal :
diterima dan dinyatakan lulus untuk dilanjutkan pada tahap penelitian kemudian
diajukan dalam Laporan Tugas Akhir untuk memenuhi syarat menjadi Ahli
Madya Akuntansi pada Program Studi Diploma III Akuntansi Politeknik
Muhammadiyah Tegal.
Tim Penguji
Penguji Utama

Teguh Rimbawan, S.E., M.Akun.


NIDN: 0624057601

Tegal,…./…../……… Tegal,…./…../………
Pembimbing I, Pembimbing II,

Nurhadi Kamaluddin, S.E., M.Ak. Ardina Wuri Hermayanti, S.E.,


NIDN: 0612018401 M.Ak.
NIDN: 0614028704
Mengetahui,
Ketua Program Studi D3 Akuntansi

Nurhadi Kamaluddin, S.E., M.Ak.


NIDN: 0612018401
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL...............................................................................................i
HALAMAN PERSETUJUAN.............................................................................iii
HALAMAN PENGESAHAN..............................................................................iv
DAFTAR ISI..........................................................................................................v
DAFTAR TABEL................................................................................................vii
DAFTAR GAMBAR..........................................................................................viii
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................1
1.1 Latar Belakang.........................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah...................................................................................6

1.3 Batasan Masalah......................................................................................6

1.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian................................................................7

1.4.1 Tujuan Penelitian...........................................................................7

1.4.2 Manfaat Penelitian.........................................................................7

1.5 Sistematika Penulisan..............................................................................7

1.6 Waktu dan Tempat Penelitian.................................................................8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA...........................................................................9


2.1 Laporan Keuangan...................................................................................9

2.1.1 Definisi Laporan Keuangan...........................................................9

2.1.2 Unsur-unsur Laporan Keuangan..................................................10

2.1.3 Analisis Laporan Keuangan.........................................................11

2.1.4 Tujuan Laporan Keuangan...........................................................14

2.1.5 Manfaat Laporan Keuangan.........................................................15

2.1.6 Sifat Laporan Keuangan...............................................................15

2.2 Kinerja Keuangan..................................................................................16


2.2.1 Definisi Kinerja Keuangan...........................................................16

2.3 Rasio Keuangan.....................................................................................17

2.3.1 Definisi Rasio Keuangan.............................................................17

2.3.2 Jenis-jenis Rasio Keuangan.........................................................17

2.3.3 Bentuk-bentuk Rasio Keuangan...................................................18

2.4 Analisis Trend.......................................................................................22

2.5 Kerangka Berfikir..................................................................................23

2.6 Penelitian Terdahulu..............................................................................24

BAB III METODE PENELITIAN.....................................................................28


3.1 Desain Penelitian...................................................................................28

3.2 Instrumen Penelitian..............................................................................28

3.3 Metode Pengumpulan Data...................................................................29

3.3.1 Jenis Data.....................................................................................29

3.3.2 Sumber Data.................................................................................29

3.4 Teknik Analisis Data.............................................................................30

3.5 Definisi Operasional..............................................................................32

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................35
DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Standar Industri Rasio Keuangan............................................................2


Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu..............................................................................24
DAFTAR GAMBAR

Grafik 1.1 Total Net Profit & Net Sales PT. Kimia Farma, Tbk.............................4
Gambar 2.1 Kerangka Berfikir..............................................................................24
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Sebuah perusahaan memiliki tujuan utama yaitu untuk memperoleh
keuntungan semaksimal mungkin dengan menggunakan sumber-sumber
ekonomi yang dimiliknya. Keberhasilan suatu perusahaan dapat dinilai dari
kemampuan kinerja manajemen perusahaan dalam menghasilkan laba biasa
dikenal dengan nama kinerja keuangan perusahaan. Seorang manajer sangat
perlu melakukan penilaian kinerja keuangan dalam perusahaannya, hal
tersebut dapat digunakan untuk mengetahui dan mengevaluasi tingkat
keberhasilan perusahaan dalam menghasilkan laba berdasarkan aktivitas
keuangan yang telah dilaksanakan. Dengan penilaian kinerja keuangan juga
dapat di lihat tingkat efektivitas dan efisiensi kegiatan operasional
perusahaan yang dapat dijadikan sebagai dasar pengambilan keputusan oleh
pemilik perusahaan dan manajemen perusahaan kedepannya. Media yang
dapat dipakai untuk menilai kinerja perusahaan adalah laporan keuangan.
Proses penilaian kinerja keuangan sejalan dengan proses analisis
terhadap laporan keuangan. Dalam melakukan analisis terhadap laporan
keuangan dapat menggunakan tolak ukur tertentu, ada dua macam metode
yang biasa digunakan yaitu analisis vertikal dan analisis horizontal. Analisis
vertikal yang populer digunakan adalah analisis rasio (ratio analysis) yang
dapat menggambarkan posisi, kondisi maupun hasil kerja yang telah
dicapai. Analisis rasio dapat diklasifikasikan dalam berbagai jenis,
diantaranya analisis rasio likuiditas yaitu analisis yang mengevaluasi
kemampuan jangka pendek, solvabilitas yaitu analisis untuk menilai
kemampuan memenuhi kewajiban jangka panjang, profitabilitas
(rentabilitas) yaitu untuk menghasilkan keuntungan dan aktivitas yaitu
analisis yang dilakukan perusahaan menjalankan operasinnya baik dalam
kegiatan apapun (Dwiningwarni & Jayanti, 2019:126). Seorang manajer

1
2

bisnis memerlukan suatu alat atau tolak ukur dalam membuat perbandingan
untuk menentukan posisi bisnisnya dalam industri dan mengevaluasi kinerja
keuangan bisnis yaitu dengan menggunakan rata-rata industri (standar
industri rasio keuangan). Adapun standar industri rasio keuangan menurut
Kasmir (2018) sebagai berikut:
Tabel 1.1 Standar Industri Rasio Keuangan

Jenis Rasio Keuangan Standar Industri


Current Ratio 2 kali
Rasio Likuiditas
Quick Ratio 1,5 kali
Debt to Asset Ratio 35 %
Rasio Solvabilitas
Debt to Equity Ratio 90 %
Net Profit Margin 20 %
Rasio Profitabilitas
Return on Equity 40 %
Total Assets Turnover 2 kali
Rasio Aktivitas
Fixed Assets Turnover 5 kali
Sumber: Kasmir (2018)

Sedangkan metode analisis horizontal yang biasa digunakan adalah


metode analisis dinamis, salah satu yang populer adalah analisis
trend/peramalan. Analisis Trend merupakan peramalan suatu variabel
dengan variabel bebasnya waktu atau gerakan dari deret berkala selama
beberapa tahun dan cenderung menuju pada suatu arah, dimana arahnya
dapat naik, mendatar, maupun menurun. Peramalan merupakan
penyambungan dari garis trend melewati waktu dari pengamatan terakhir
sampai dengan waktu untuk peramalan dibuat. Menurut (Saroji, 2019:45),
Peramalan mempunyai pengertian sebagai perkiraan atau dugaan terhadap
sesuatu yang akan terjadi di masa yang akan datang dengan berdasar pada
kejadian-kejadian di masa lalu yang dianalisis secara ilmiah khususnya
dengan menggunakan metode statistik.
Berbagai analisis yang dilakukan diharapkan dapat memprediksi
kelangsungan suatu perusahaan. Disamping itu, informasi mengenai
3

kemungkinan kegagalan perusahaan akan melindungi kepentingan


masyarakat atau calon investor dari kemungkinan kerugian yang bisa
dideritanya serta merupakan alat untuk menilai kemampuan adaptasi dan
antisipasi perkembangan bisnis dan ekonomis (Hairuddin, 2018:17)
terutama pada saat pandemi Covid-19 berlangsung. Dikutip dari bps.go.id (5
Februari 2021), terjadi penurunan PDB berdasarkan lapangan perusahaan
sebesar 2,07 persen pada tahun 2020 dibandingkan tahun 2019. Hal tersebut
diakibatkan menurunnya produktivitas perusahaan selama pembatasan-
pembatasan yang dilakukan untuk penanganan penyebaran Covid-19.
Namun, meskipun banyak sektor perusahaan yang mengalami kontraksi
pertumbuhan ekonomi, beberapa sektor perusahaan justru mengalami
peningkatan pendapatan (Rahmawati, L. & Sembiring, E.E., 2022:589).
Sektor Kesehatan merupakan salah satu sektor yang mengalami
peningkatan produktivitas saat masa pandemi Covid-19. Salah satunya
adalah PT. Kimia Farma, Tbk yang mampu melakukan kenaikan penjualan
dari Rp. 10,01 triliun di tahun 2020 menjadi Rp. 12,86 triliun di tahun 2021
atau sebesar 28,50% kenaikan penjualan netto. Sementara itu kenaikan laba
jauh lebih tinggi yaitu dari Rp. 20,425 miliyar di tahun 2020 menjadi Rp.
289,888 miliyar di tahun 2021 atau sebesar 1.319,23%. Kondisi ini tidak
mengherankan, mengingat kebutuhan dan permintaan akan produk pandemi
terutama vaksin sangat besar sehingga berpengaruh positif terhadap
penjualan dan laba PT. Kimia Farma, Tbk (Manurung, G.S., et al.,
2022:230).
Berikut ini adalah grafik penjualan bersih dan laba bersih PT. Kimia
Farma, Tbk tahun 2018-2021 yang diperoleh dari laporan keuangan
perusahaan:
4

Diagram Net Profit & Net Sales


14,000,000,000 600,000,000

12,000,000,000
500,000,000

10,000,000,000
400,000,000

8,000,000,000
300,000,000
6,000,000,000

200,000,000
4,000,000,000

100,000,000
2,000,000,000

0 0
2018 2019 2020 2021
Sumber : Laporan Keuangan PT. Kimia Farma, tahun 2018-2021 (Data diolah thn 2023)

Grafik 1.1 Total Net Profit & Net Sales PT. Kimia Farma, Tbk
Tahun 2018 - 2021

Pada grafik di atas, dapat dilihat bahwa pendapatan PT. Kimia Farma
pada saat sebelum pandemi Covid-19 sampai dengan pasca pandemi Covid-
19 tiap tahunnya selalu meningkat, namun kenaikan pendapatan penjualan
tersebut tidak diikuti oleh kenaikan laba bersih. Laba bersih pada tahun
2018-2021 justru mengalami trend yang fluktuatif. Pada tahun 2018 laba
bersih perusahaan senilai Rp.535.085.322, namun pada tahun 2019 tepatnya
saat pandemi Covid-19 terjadi penurunan yang sangat drastis menjadi
Rp.15.890.439 dan pada tahun 2020 sampai dengan tahun 2021 mulai
mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya dengan mencatatkan
peningkatan pada tahun 2020 menjadi Rp.20.425.757 dan pada tahun 2021
sebesar Rp.289.888.789.
Hal tersebut dikarenakan terkikis oleh beban-beban yang
membengkak. Salah satunya pelemahan kurs rupiah yang membuat selisih
kurs mata uang asing hingga 95,36% year on year (yoy). Beban keuangan
PT. Kimia Farma juga meningkat dua kali dari sebelumnya Rp. 227,22
5

miliar menjadi Rp. 497,97 miliar di tahun 2019 (Syahrial Reza M.I.,
2022:8). Selain itu, PT. Kimia Farma dihadapkan dengan persaingan antar
perusahaan-perusahaan farmasi lainnya, baik perusahaan milik pemerintah
maupun perusahaan milik swasta yang semakin kompetitif.
Beberapa peneliti terdahulu juga pernah melakukan penelitian terkait
analisis laporan keuangan PT Kimia Farma Tbk, diantaranya oleh Laba et al
(2022) yang menyatakan bahwa rasio likuiditas, solvabilitas, profitabilitas,
maupun rasio aktivitas PT Kimia Farma Tbk pada tahun 2019-2020 berada
pada kategori kurang baik. Didukung penelitian dari Rachmi et al (2021)
juga menyatakan hasil yang sama bahwa rasio-rasio keuangan PT Kimia
Farma Tbk periode 2016-2020 dikategorikan kurang baik. Syahrial Reza
(2022) menunjukkan hasil bahwa kemampuan PT. Kimia Farma, Tbk dalam
memperoleh laba atau keuntungan pada saat sebelum dan saat pandemi
Covid-19 melalui indikator NPM, ROA, dan ROE cenderung berfluktuasi
dan berada dibawah rata-rata standar industri.
Namun, hasil penelitian tersebut dibantah oleh penelitian dari Afifah
(2021) yang menunjukkan hasil bahwa rasio solvabilitas, profitabilitas, dan
aktivitas berada pada kategori baik, hanya rasio likuiditas saja yang
dikategorikan kurang baik. Didukung penelitian dari Wahyu dan Jhoansyah
(2020) bahwa rasio profitabilitas PT Kimia Farma Tbk 2016-2018
dikategorikan baik. Meliana et al (2022) menyatakan bahwa rasio
solvabilitas PT Kimia Farma Tbk 2018-2020 dengan indikator DAR dan
DER dinilai baik.
Berdasarkan penelitian terdahulu yang belum konsisten tentang hasil
dari analisis rasio keuangan untuk menilai kinerja keuangan PT Kimia
Farma Tbk. Oleh karena itu, perlu adanya penelitian kembali terkait hal
tersebut dengan diperkuat menggunakan perhitungan analisis trend agar
dapat melihat perkembangan keuangan pada PT Kimia Farma Tbk, terutama
pada saat sebelum pandemi Covid-19 sampai dengan pasca pandemi Covid-
19. Hal tersebut bertujuan untuk mengetahui apakah pandemi Covid-19
berpengaruh terhadap perkembangan keuangan pada PT Kimia Farma Tbk.
6

Berdasarkan uraian di atas maka penulis tertarik ingin melakukan penelitian


dengan judul Analisis Trend Untuk Menilai Kinerja Keuangan pada PT
Kimia Farma Tbk Sebelum dan Sesudah Pandemi Covid-19.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, maka
permasalahan yang didapatkan adalah “Bagaimana kinerja keuangan pada
PT Kimia Farma Tbk sebelum dan sesudah pandemi Covid-19 ditinjau dari
rasio keuangan yaitu Rasio Likuiditas, Rasio Solvabilitas, Rasio
Profitabilitas, dan Rasio Aktivitas serta analisis trendnya?

1.3 Batasan Masalah


Penelitian ini dilakukan untuk menilai kinerja keuangan PT Kimia
Farma Tbk sebelum dan sesudah pandemi Covid-19 yang diukur dengan
analisis rasio (ratio analysis) sebagai analisis vertikal dan analisis trend
sebagai analisis horizontal. Analisis rasio yang digunakan adalah Rasio
Likuiditas dengan pengukuran Current Ratio dan Quick Ratio, Rasio
Solvabilitas dengan pengukuran Debt to Total Asset Ratio dan Debt to Total
Equity Ratio, Rasio Profitabilitas dengan pengukuran Net Profit Margin dan
Return on Equity, serta Rasio Aktivitas dengan pengukuran Total Assets
Turnover dan Fixed Assets Turnover. Kemudian hasil dari analisis rasio
tersebut akan diuji lagi menggunakan analisis trend untuk mengetahui nilai
trend perusahaan yang akan digunakan sebagai data pendukung untuk
mengetahui perkembangan keuangan PT Kimia Farma Tbk, terutama saat
sebelum pandemi Covid-19 sampai dengan pasca pandemi Covid-19.
Mengingat PT Kimia Farma Tbk merupakan salah satu sektor perusahaan
yang justru mengalami peningkatan produktivitas pada saat masa pandemi
Covid-19, ketika banyak sektor perusahaan yang mengalami kontraksi
pertumbuhan ekonomi.
7

1.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian


1.4.1 Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui bagaimana kinerja keuangan pada PT Kimia Farma
Tbk sebelum dan sesudah pandemi Covid-19 ditinjau dari rasio
keuangan yaitu Rasio Likuiditas, Rasio Solvabilitas, Rasio
Profitabilitas, dan Rasio Aktivitas serta analisis trendnya.
1.4.2 Manfaat Penelitian
1) Manfaat Praktis
a. Bagi Peneliti
Penelitian ini berguna untuk menambah wawasan dan
pengetahuan mengenai kinerja PT Kimia Farma Tbk melalui
penganalisaan rasio keuangan dan analisis trend.
b. Bagi Perusahaan
Dapat memahami situasi dan kondisi keuangan yang dialami
perusahaan, sehingga dapat memberikan gambaran dan
pertimbangan perusahaan dalam mengambil keputusan di masa
yang akan datang.
c. Bagi Politeknik Muhammadiyah Tegal
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah referensi dan
dapat melengkapi bahan penelitian selanjutnya.
2) Manfaat Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan
pengetahuan mengenai analisis rasio dan analisis trend untuk
menilai kinerja keuangan pada PT Kimia Farma Tbk, serta dapat
menjadi sumber informasi pada penelitian di masa mendatang.

1.5 Sistematika Penulisan


Dalam penulisan tugas akhir ini, dibuat sistematika penulisan agar
mudah untuk dipahami dan memberikan gambaran secara umum kepada
pembaca mengenai tugas akhir ini. Sistematika penulisan tugas akhir ini
adalah sebagai berikut:
8

BAB I PENDAHULUAN
Dalam bab ini penulis menguraikan latar belakang masalah,
perumusan masalah, tujuan peneltian, manfaat penelitian, batasan
masalah, sistematika penulisan, waktu dan tempat penelitian.
Sehingga permasalahan tersebut memiliki titik fokus dan tidak
mengambang dari judul yang dibuat.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Bab ini membahas tentang teori yang mendukung terhadap masalah
yang dibahas dalam penyusunan Laporan Tugas Akhir yang terdiri
dari laporan keuangan, kinerja keuangan, rasio keuangan, analisis
trend, kerangka berfikir, dan penelitian terdahulu.
BAB III METODE PENELITIAN
Bab ini menjelaskan tentang desain penelitian, instrumen
penelitian, metode pengumpulan data, teknik analisis data, definisi
operasional, dan jadwal kegiatan.
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
Bagian ini berisi analisis dari pengolahan data dan pembahasan PT
Kimia Farma Tbk sebelum dan sesudah pandemi Covid-19
mengenai analisis rasio dan analisis trend untuk menilai kinerja
keuangan pada PT Kimia Farma Tbk.
BAB V KESIMPULAN
Pada bab ini berisi tentang garis besar dari inti hasil penelitian,
serta saran dari peneliti yang diharapkan dapat berguna bagi
instansi atau perusahaan.

1.6 Waktu dan Tempat Penelitian


Proses observasi dilaksanakan selama 2 bulan, Dengan data analisis
laporan keuangan tahunan selama empat tahun dari tahun 2018 hingga tahun
2021. Lokasi penelitian ini adalah pada PT. Kimia Farma, Tbk yang telah
terdaftar di Bursa Efek Indonesia dengan pengambilan data melalui situs
resmi perusahaan (https://www.kimiafarma.co.id).
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Laporan Keuangan


2.1.1 Definisi Laporan Keuangan
“Laporan keuangan merupakan laporan yang menunjukan
kondisi perusahaan saat ini. Kondisi perusahaan terkini maksudnya
adalah keadaan keuangan perusahaan pada tanggal tertentu (untuk
laporan posisi keuangan) dan periode tertentu (untuk statements of
profit or loss). Akan diketahui posisi perusahaan terkini setelah
menganalisis laporan keuangan” (Kasmir, 2019:23).
“Laporan keuangan adalah suatu informasi yang
menggambarkan kondisi keuangan suatu perusahaan, dan lebih jauh
informasi tersebut dapat dijadikan sebagai gambaran kinerja keuangan
perusahaan tersebut” (Cholis Hidayati, 2019:54).
“Laporan keuangan merupakan hasil akhir dari suatu pencatatan
kegiatan operasi perusahaan yang merupakan ringkasan dari transaksi-
transaksi keuangan yang terjadi selama tahun buku bersangkutan.
Laporan keuangan juga merupakan suatu alat yang sangat penting
dalam memperoleh informasi mengengai posisi keuangan dan hasil-
hasil yang telah dicapai oleh suatu perusahaan selama periode tertentu.
Jadi laporan keuangan memberikan ikhtisar mengenai keadaan
keuangan suatu perusahaan” (Septyo Dwi P, 2018:19).
Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa
laporan keuangan adalah laporan yang menggambarkan kondisi
keuangan atas hasil yang telah dicapai pada tanggal dan periode
tertentu.

9
10

2.1.2 Unsur-unsur Laporan Keuangan


Menurut Mahfuda (2021:16) dengan Standar Akuntansi
Keuangan yang berlaku di Indonesia, Laporan keuangan terdiri dari :
1. Laporan Laba Rugi Komprehensif
Yaitu laporan keuangan yang dapat menunjukkan kemampuan
perusahaan dalam mendapatkan keuntungan dalam satu periode
akuntansi. Sumber dari Laporan laba rugi adalah dari pendapatan
dan beban-beban. Untuk mencari laba ushaha maka pendapatan
usaha dikurangi dengan beban usaha.
2. Laporan Perubahan Ekuitas
Laporan Perubahan Ekuitas merupakan laporan yang
menunjukkan perubahan hak residu atas aset perusahaan setelah
dikurangi semua kewajiban. Sebagian besar periode laporan
perusahaan ekuitas milik perusahaann perseroan terbatas
melibatkan unsur modal saham, laba usaha, dan dividen. Modal
saham dan laba ditahan pada awal periode ditambah dengan
penambahan modal saham dan laba usaha periode tersebut,
dikurangi dengan dividen yang diibagikan kepada pemegang
saham perusahaan, akan menghasilkan ekuitas pada akhir periode.
3. Laporan Posisi Keuangan
Ialah daftar yang menunjukkan kekayaan yang memiliki
perusahaan, serta informasi dari mana kekayaan tersebut
diperoleh. Secara umum, laporan posisi keuangan dapat dibagi
menjadi 2, yaitu sisi debet dan kredit. Jika sisi debet adalah daftar
kekayaan yang dimiliki perusahaan pada suatu saat tertentu.
Sedangkan pada sisi kredit adalah sumber dana dari mana harta
kekayaan tersebut diperoleh. Di mana harta kekayaan yang
dimiliki oleh perusahaan tersebut adalah dari hutang dan ekuitas.
4. Laporan Arus Kas
Yaitu laporan yang digunakan perusahaan selama satu periode
akuntansi yang menunjukkan sumber aliran masuk keluarnya
11

uang dari perusahaan tesebut. Laporan arus kas menunjukkan


aktivitas-aktivitas perusahaan yang begitu banyak macamnya.
Namun secara umum laporan arus kas dapat dibagi menjadi tiga
kelompok dari aktivitas-aktivitas perusahaan tersebut.
5. Catatan atas laporan keuangan
Ialah sebuah informasi tambahan yang menyajikan tentang
penjelasanpenjelasan yang terkait dengan laporan keuangan yang,
seperti kebijakan akuntansi yang digunakan perusahaan, dan
berbagai informasi yang relevan dengan laporan keuangan
tersebut.
6. Laporan Posisi Keuangan pada awal periode
Jadi disajikan ketika entitas mengeluarkan kebijakan akuntansi
secara retrospektif (menyajikan kembali pos-pos laporan
keuangan) atau ketika entitas mereklasifikasi pos-pos dalam
laporan keuangannya.

2.1.3 Analisis Laporan Keuangan


Pengertian Analisis Laporan Keuangan menurut Prastowo dan
Juliaty adalah “suatu proses untuk membedah laporan keuangan
kedalam unsur-unsurnya, menelaah masing-masing unsur tersebut,
dan menelaah hubungan diantara unsur-unsur tersebut, dengan tujuan
untuk memperoleh pengertian dan pemahaman yang baik dan tepat
atas laporan keuangan itu sendiri” (Septyo Dwi P, 2018:20).
Dalam melakukan analisis terhadap laporan keuangan maka
penganalisis lazimnya mempergunakan dua macam metode yaitu
analisis horizontal dan analisis vertikal.
(1) Analisis Horizontal
Analisis horizontal merupakan analisis dengan mengadakan
perbandingan laporan keuangan untuk beberapa periode, sehingga
dapat diketahui perkembangannya. Metode analisis horizontal ini
12

juga sering disebut sebagai metode analisis dinamis. Metode ini


terdiri dari 4 analisis, antara lain:
a. Analisis Komparatif (comparative financial statement
analysis)
Analisis ini dilakukan dengan cara menelaah neraca,
laporan laba rugi atau laporan arus kas yang berurutan dari
satu periode ke periode berikutnya.

b. Analisis Trend
Analisis trend adalah suatu metode atau teknik analisis
untuk mengetahui tendensi daripada keadaan keuangannya,
apakah menunjukkan tendensi tetap, naik atau bahkan turun.
Sebuah alat yang berguna untuk perbandingan tren jangka
panjang adalah tren angka indeks. Analisis ini memerlukan
tahun dasar yang menjadi rujukan untuk semua pos yang
biasanya diberi angka indeks 100. Karena tahun dasar
menjadi rujukan untuk semua perbandingan, pilihan terbaik
adalah tahun dimana kondisi bisnis normal.

c. Analisis Arus Kas (cash flow analysis)


Analisis arus kas adalah suatu analisis untuk sebab –
sebab berubahnya jumlah uang kas atau untuk mengetahui
sumber – sumber serta penggunaan uang kas selama periode
tertentu. Analisis ini terutama digunakan sebagai alat untuk
mengevaluasi sumber dana penggunaan dana. Analisis arus
kas menyediakan pandangan tentang bagaimana perusahaan
memperoleh pendanaannya dan menggunakan sumber
dananya. Walaupun analisis sederhana laporan arus kas
memberikan banyak informasi tentang sumber dan
penggunaan dana, penting untuk menganalisis arus kas secara
lebih rinci.
13

d. Analisis Perubahan Laba Kotor (gross profit analysis)


Analisis perubahan laba kotor adalah suatu analisis
untuk mengetahui sebab – sebab perubahan laba kotor suatu
perusahaan dari periode ke periode yang lain atau perubahan
laba kotor suatu periode dengan laba yang dibudgetkan untuk
periode tersebut.

(2) Analisis Vertikal


Analisis vertikal merupakan analisis yang mempergunakan
laporan keuangan perusahaan untuk satu periode atau satu saat
saja, dan mempergunakan perbandingan antara pos satu dengan
pos yang lainnya dalam laporan keuangan tersebut, sehingga
hanya akan diketahui keadaan keuangan atau hasil operasi pada
saat itu saja. Analisis vertikal ini sering disebut sebagai metode
analisis statis dikarenakan kesimpulan yang diperoleh hanya
untuk periode itu saja tanpa mengetahui perkembangannya.
Metode ini terdiri dari 3 analisis, antara lain:
a. Analisis common – size
Analisis common size menekankan pada 2 faktor,
yaitu :
1) Sumber pendanaan, termasuk distribusi pendanaan antara
kewajiban lancar, kewajiban tidak lancar dan ekuitas.
2) Komposisi aktiva, termasuk jumlah untuk masing –
masing aktiva lancar aktiva tidak lancar.

b. Analisis impas (break-even)


Manfaat perhitungan Break Even Analysis:
1) Memberikan informasi banyaknya investasi yang
dibutuhkan agar dapat mengimbangi pengeluaran awal.
2) Memberi margin sebagai langkah pembatas supaya tidak
mengalami kerugian.
14

3) Digunakan secara luas, baik dalam Analisa jual beli saham


ataupun menganalisa budget dari berbagai macam project
yang dilakukan perusahaan.

c. Analisis ratio
Keunggulan-keunggulan yang dimiliki oleh analisis
rasio dibandingkan dengan teknik analisis lainnya adalah:
1) Rasio digambarkan dengan angka-angka sehingga lebih
mudah untuk membaca maupun menafsirkannya.
2) Dapat digunakan sebagai pengganti yang lebih sederhana
dari informasi yang telah disajikan dalam laporan
keuangan yang rumit.
3) Untuk mengetahui posisi perusahaan ditengah industri
lain.
4) Melihat perkembangan perusahaan secara periodik atau
time series.
5) Membuat suatu standar bagi size perusahaan.
6) Lebih mudah untuk melihat trend yang sedang terjadi pada
perusahaan serta mampu untuk melakukan prediksi di
masa yang akan datang.

2.1.4 Tujuan Laporan Keuangan


Menurut Kasmir (2019:11), Tujuan pembuatan laporan
keuangan sebagai berikut:
a. Memberikan informasi tentang jenis dan jumlah aktiva;
b. Memberikan informasi tentang jenis, jumlah kewajiban dan
modal;
c. Memberikan informasi tentang jenis dan jumlah pendapatan;
d. Memberikan informasi tentang jumlah biaya dan jenis biaya;
e. Memberikan informasi tentang perubahan-perubahan yang
terjadi terhadap aktiva, passiva dan modal perusahaan;
15

f. Memberikan informasi tentang kinerja manajemen dalam suatu


periode.

2.1.5 Manfaat Laporan Keuangan


Menurut Kasmir (2019:68), Manfaat pembuatan laporan
keuangan adalah sebagai berikut:
a. Untuk mengetahui posisi keuangan perusahaan dalam satu
periode tertentu, baik harta, kewajiban, modal maupun hasil
usaha yang telah dicapai untuk beberapa periode.
b. Untuk mengetahui kelemahan-kelemahan apa saja yang menjadi
kekurangan perusahaan.
c. untuk mengetahui kekuatan-kekuatan yang dimiliki.
d. Untuk mengetahui langkah-langkah perbaikan apa saja yang
perlu dilakukan ke depan yang berkaitan denagn posisi
keuangan perusahaan saat ini.
e. Untuk melaukan penilaian kinerja manajemen ke depan.
f. Sebagai pembanding dengan perusahaan sejenis tentang hasil
yang mereka capai.

2.1.6 Sifat Laporan Keuangan


Menurut Kasmir (2019:12), dalam prakteknya sifat laporan
keuangan dibuat:
(1) Bersifat Historis
Bersifat historis artinya bahwa laporan keuangan dibuat dan
disusun dari data masa lalu atau masa yang sudah lewat dari masa
sekarang. Misalnya laporan keuangan disusun berdasarkan data
satu atau dua atau beberapa tahun ke belakang (tahun atau periode
sebelumnya).
16

(2) Bersifat Menyeluruh


Bersifat menyeluruh maksudnya laporan keuangan dibuat
selengkap mungkin. Artinya laporan keuangan disusun sesuai
dengan standar yang telah ditetapkan. Pembuatan atau
penyusunan yang hanya sebagian-sebagian (tidak lengkap) tidak
akan memberikan informasi yang lengkap tentang keuangan suatu
perusahaan.

2.2 Kinerja Keuangan


2.2.1 Definisi Kinerja Keuangan
Menurut Rudianto, Kinerja Keuangan merupakan “hasil atau
prestasi yang telah dicapai oleh manajemen perusahaan dalam
menjalankan fungsinya mengelola asset perusahaan secara efektif
selama periode tertentu” (Rudianto, 2013:189) dalam (Cholis
Hidayati, 2019:57).
Fahmi menyatakan bahwa Kinerja keuangan adalah “suatu
analisis yang dilakukan untuk melihat sejauh mana suatu perusahaan
telah melaksanakan dengan menggunakan aturan – aturan pelaksanaan
keuangan secara baik dan benar” (Fahmi, 2013:142) dalam (Bima
Agung, 2022:13).
Dari definisi diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa kinerja
keuangan adalah prestasi yang telah dicapai oleh suatu perusahaan
atas terlaksananya fungsi dan aturan pelaksanaan keuangan secara
baik dan benar selama periode tertentu.
Suginono (2019:65) menyatakan bahwa suatu perusahaan
dikatakan mempunyai kinerja keuangan yang baik jika perusahaan
mampu untuk berkembang, mampu untuk memenuhi kewajiban
(utang) yang akan jatuh tempo (liquidity), mampu untuk menyusun
struktur pendanaan, mampu untuk memperoleh keuntungan
(profitability), serta mampu mengelola asetnya secara maksimal.
17

2.3 Rasio Keuangan


2.3.1 Definisi Rasio Keuangan
Pengertian Rasio Keuangan (Financial Ratio) menurut Denny
adalah “indeks yang menghubungkan dua angka akuntansi dan
diperoleh dengan membagi satu angka dengan angka lainnya. Rasio
keuangan digunakan untuk mengevaluasi kondisi keuangan dan
kinerja perusahaan. Dari hasil rasio keuangan ini akan terlihat kondisi
kesehatan perusahaan yang bersangkutan” (Denny Erica, 2018:14).
Menurut Cholis, Rasio Keuangan adalah “angka yang diperoleh
dari hasil perbandingan antara satu pos laporan keuangan dengan pos
lainnya yang mempunyai hubungan yang relevan dan signifikan.
Perbandingan dapat dilakukan antara satu pos dengan pos lainnya
dalam satu laporan keuangan atau antarpos yang ada diantara laporan
keuangan” (Cholis Hidayati, 2019:55).
Berdasarkan definisi diatas, disimpulkan bahwa .Rasio
keuangan adalah indeks yang digunakan untuk membandingkan satu
akun dengan akun lainnya guna mendapatkan sebuah nilai untuk
mengevaluasi kondisi keuangan dan kinerja perusahaan.

2.3.2 Jenis-jenis Rasio Keuangan


Kasmir (2018:105) menyatakan bahwa dalam praktiknya
analisis rasio keuangan suatu perusahaan dapat digolongkan menjadi
tiga, yaitu:
a. Rasio Neraca (Balance Sheet Ratio) yaitu membandingkan angka-
angka yang hanya bersumber dari neraca.
b. Rasio Laporan Laba Rugi (Income Statement Ratio) yaitu
membandingkan angka-angka yang hanya bersumber dari laporan
laba rugi.
c. Rasio antarlaporan yaitu membandingkan angka-angka dari dua
sumber (data campuran), baik yang terdapat di neraca maupun yang
terdapat di laba rugi.
18

2.3.3 Bentuk-bentuk Rasio Keuangan


Setiap rasio keuangan memiliki tujuan, kegunaan, dan arti
tertentu. Dan setiap hasil dari rasio yang diukur di interpretasikan
sehingga menjadi berarti bagi pengambilan keputusan.
Bentuk-bentuk rasio keuangan menurut Kasmir (2019:128)
antara lain:
1) Rasio Likuiditas
Menurut Kasmir (2019:130), rasio likuiditas atau sering
disebut rasio modal kerja merupakan rasio yang digunakan untuk
mengukur seberapa likuid suatu perusahaan adalah dengan
membandingkan komponen yang ada di laporan posisi keuangan,
yaitu total aktiva lancar dengan total passiva lancar (utang jangka
pendek). Suatu perusahaan dikatakan likuid jika mampu memenuhi
kewajiban pendek yang sudah jatuh tempo. Berikut adalah jenis-
jenis Rasio Likuiditas yang dapat digunakan untuk mengukur
kinerja keuangan perusahaan:
a. Rasio Lancar (Current Ratio)
Merupakan rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan
dalam membayar kewajiban jangka pendek atau utang yang
segera jatuh tempo pada saat ditagih secara keseluruhan.
Dengan kata lain, seberapa banyak aktiva lancar yang tersedia
untuk menutupi kewajiban jangka pendek yang segera jatuh
tempo. Rasio lancar dapat pula dikatakan sebagai bentuk untuk
mengukur tingkat keamanan (margin of safety) suatu
perusahaan. Perhitungan rasio lancar dengan cara
membandingkan antara total aktiva lancar dengan total utang
lancar (Kasmir, 2019:134). Menurut Kasmir (2018:135) rata-
rata industri untuk rasio lancar adalah 200% atau 2 kali.
b. Rasio Cepat (Quick Ratio)
19

Disebut juga rasio sangat lancar, merupakan rasio yang


menunjukan kemampuan perusahaan dalam memenuhi atau
membayar kewajiban atau utang lancar (utang jangka pendek)
dengan aktiva lancar tanpa memperhitungkan nilai sediaan
(inventory). Artinya nilai sediaan kita abaikan, dengan cara
dikurangi dari nilai total aktiva lancar. Hal ini dilakukan
karena sediaan dianggap memerlukan waku relatif lebih lama
untuk diluangkan, apabila perusahaan membutuhkan dana
cepat untuk membayar kewajibannya dibandingkan dengan
aktiva lancar lainnya. Untuk mencari quick ratio, diukur dari
total aktiva lancar, kemudiaan dikurangi dengan nilai sediaan.
Terkadang perusahaan juga memasukan biaya yang dibayar di
muka jika memang ada dan dibandingkan dengan seluruh
utang lancar. Kasmir (2019:137). Menurut Kasmir (2018:138)
rata-rata industri untuk rasio cepat adalah 150% atau 1,5 kali.

2) Rasio Solvabilitas
Rasio solvabilitas atau laverage ratio merupakan rasio yang
digunakan untuk mengukur sejauh mana aktiva perusahaan dibiayai
dengan utang. Artinya berapa besar beban utang yang ditanggung
perusahaan dibandingkan dengan aktivanya. Dalam arti luas
dikatakan bahwa rasio solvabilitas digunakan untuk mengukur
kemampuan perusahaan untuk membayar seluruh kewajibannya,
baik jangka pendek maupun jangka panjang apabila perusahaan
dibubarkan/ dilikuidasi (Kasmir, 2019:153). Berikut adalah jenis-
jenis Rasio Solvabilitas yang digunakan untuk mengukur kinerja
perusahaan:
a. Rasio Hutang Terhadap Harta (Debt to Asset Ratio)
Merupakan rasio utang yang digunakan untuk mengukur
perbandingan antara total utang dengan total aktiva. Dengan
kata lain, seberapa besar aktiva perusahaan dibiayai oleh utang
20

atau seberapa utang perusahaan berpengaruh terhadap


pengelolaan aktiva. Dari hasil pengukuran, apabila rasionya
tinggi, artinya pendanaan dengan utang semakin banyak, maka
semakin sulit bagi perusahaan untuk memperoleh tambahan
pinjaman karena di khawatirkan perusahaan tidak mampu
menutupi utang-utangnya dengan aktiva yang dimilikinya.
Demikian pula apabila rasionya rendah, semakin kecil
perusahaan dibiayai dengan utang (Kasmir, 2019:157).
Menurut Kasmir (2018:157) rata-rata industri untuk DAR
adalah 35%.
b. Rasio Hutang Terhadap Modal (Debt to Equity Ratio)
Merupakan rasio yang digunakan untuk menilai utang
dengan ekuitas. Rasio ini dicari dengan cara membandingkan
antara seluruh utang, termasuk utang lancar dengan seluruh
ekuitas. Rasio ini berguna untuk mengetahui jumlah dana yang
disediakan peminjam (kreditor) dengan pemilik perusahaan.
Dengan kata lain, rasio ini berfungsi untuk mengetahui setiap
rupiah modal sendiri yang dijadikan untuk jaminan utang
(Kasmir, 2019:158). Menurut Kasmir (2018:159) rata-rata
industri untuk DER adalah 90%.

3) Rasio Profitabilitas
Merupakan rasio untuk menilai kemampuan perusahaan
dalam mencari keuntungan. Rasio ini juga memberikan ukuran
tingkat efektivitas managemen suatu perusahaan. Hal ini ditunjukan
oleh laba yang dihasilkan dari penjualan dan pendapatan investasi.
Intinya adalah penggunaan rasio ini menunjukan efektivitas
perusahaan dalam suatu periode tertentu (Kasmir, 2019:198).
Berikut adalah jenis-jenis Rasio Profitabilitas yang digunakan
untuk mengukur kinerja keuangan:
a. Net Profit Margin (NPM)
21

Margin laba bersih merupakan ukuran keuntungan dengan


membandingkan antara laba setelah bunga dan pajak
dibandingkan dengan penjualan. Rasio ini menunjukan
pendapatan bersih perusahaan atas penjualan (Kasmir,
2019:201). Menurut Kasmir (2018:201) rata-rata industri untuk
NPM adalah 20%.
b. Return on Equity
Hasil pengembailan ekuitas atau return on equity atau
rentabilitas modal sendiri merupakan rasio untuk mengukur
laba bersih sesduah pajak dengan modal sendiri. Rasio ini
menunjukan efisiensi penggunaan modal sendiri. Semakin
tinggi rasio ini, semakin baik artinya posisi pemilik perusahaan
semakin kuat, demikian pula sebaliknya. Kasmir (2019:206).
Menurut Kasmir (2018:205) rata-rata industri untuk ROE
adalah 40%.

4) Rasio Aktivitas
Rasio aktivitas merupakan rasio yang digunakan untuk
mengukur efektivitas perusahaan dalam menggunakan aktiva yang
dimilikinya. Atau dapat pula dikatakan rasio ini digunakan untuk
mengukur tingkat efesiensi (efektivitas) pemanfaatan sumber daya
perusahaan. Rasio aktivitas juga digunakan untuk menilai
kemampuan perusahaan dalam melaksanakan aktivitas sehari-hari.
Dari hasil pengukuran dengan rasio aktivitas akan terlihat apakah
perusahaan lebih efisiensi dan efektif dalam mengelola aset yang
dimilikinya atau mungkin justru sebaliknya (Kasmir, 2019:174).
Berikut adalah jenis-jenis Rasio Aktivitas yang digunakan untuk
mengukur kinerja perusahaan:
a. Total Assets Turnover
Total Assets Turnover (TATO) merupakan rasio yang
digunakan untuk mengukur perputaran semua aktiva yang
22

dimiliki perusahaan dan mengukur berapa jumlah penjualan


yang diperoleh dari tiap rupiah aktiva (Kasmir, 2019:187).
Menurut Kasmir (2018:18) rata-rata perputaran total asset
adalah 2 kali.

b. Fixed Assets Turnover


Merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur
beberapa kali dana yang ditanamkan dalam aktiva tetap
berputar dalam satu periode. Atau dengan kata lain, untuk
mengukur apakah perusahaan sudah menggunakan kapasitas
aktiva tetap sepenuhnya atau belum. Untuk mencari rasio ini,
caranya adalah membandingkan antara penjualan bersih
dengan aktiva tetap dalam suatu periode (Kasmir, 2019:186).
Menurut Kasmir (2018:135) rata-rata industri FATO adalah 5
kali.

2.4 Analisis Trend


Menurut Andi Indrawati (2018:227), Trend adalah “suatu gerakan
(kecenderungan) naik atau turun dalam jangka panjang, yang diperoleh dari
rata–rata perubahan dari waktu ke waktu. Rata-rata perubahan tersebut bisa
bertambah bisa berkurang. Jika rata-rata perubahan bertambah disebut trend
positif atau trend mempunyai kecenderungan naik. Sebaliknya, jika rata–
rata perubahan berkurang disebut trend negatif atau trend yang mempunyai
kecenderungan menurun”.
M. Zaky et al (2022:170) menyatakan bahwa Peramalan/trend adalah
“taksiran terhadap kondisi ke depan berdasar pada peristiwa di masa lampau
yang dianalisis menggunakan metode statistik”.
Berdasarkan definisi diatas, disimpulkan bahwa Analisis Trend adalah
metode statistik yang digunakan untuk melakukan peramalan/taksiran
mengenai kondisi dimasa mendatang yang didasarkan pada peristiwa
dimasa lampau.
23

2.5 Kerangka Berfikir


Pada penelitian ini kerangka berpikir yang diketahui adalah untuk
menilai kinerja keuangan suatu perusahaan diperlukan analisis laporan
keuangan yang akan dihitung menggunakan analisis rasio (ratio analysis)
sebagai analisis vertikal dan analisis trend sebagai analisis horizontal.
Analisis rasio yang akan digunakan adalah Rasio Likuiditas dengan
pengukuran Current Ratio dan Quick Ratio, Rasio Solvabilitas dengan
pengukuran Debt to Total Asset Ratio dan Debt to Total Equity Ratio, Rasio
Profitabilitas dengan pengukuran Net Profit Margin dan Return on Equity,
serta Rasio Aktivitas dengan pengukuran Total Assets Turnover dan Fixed
Assets Turnover yang berfungsi untuk mengetahui kinerja dari PT Kimia
Farma Tbk sebelum dan sesudah pandemi Covid-19. Kemudian hasil dari
analisis rasio tersebut akan diuji lagi menggunakan analisis trend untuk
mengetahui nilai trend perusahaan yang akan digunakan sebagai data
pendukung untuk mengetahui perkembangan keuangan PT Kimia Farma
Tbk sebelum dan sesudah pandemi Covid-19.
24

Laporan Keuangan PT
Kimia Farma Tbk
Periode 2018-2021

Analisis Rasio

Likuiditas Solvabilitas Profitabilitas Aktivitas

Analisis Trend

Trend Trend
Positif Negatif

Gambar 2.1 Kerangka Berfikir

2.6 Penelitian Terdahulu

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu


Nama
Judul Alat Hasil
No Peneliti Persamaan Perbedaan
Penelitian Analisis Penelitian
(Tahun)
1 Salsabila Analisis Analisis  PT. Kalbe  Metode  Lokasi
A& Common Kuantitatif, Farma Tbk analisis penelitian
Titiek R Size, Analisis pada periode yaitu  Periode
(2023) Trend, dan Common 2019-2021 analisis penelitian
Rasio Size, Trend, mengalami rasio dan  Mengguan
Keuangan dan Rasio penurunan / analisis akan
pada Keuangan trend negatif. trend Analisis
Perusahaa  PT. Sido Common
25

n Farmasi Muncul Tbk  Menilai Size.


Yang pada tahun kinerja PT.
Terdaftar 2020 tidak Kimia
di BEI mengalami Farma
Periode kenaikan Tbk.
2019-2021 ataupun
penurunan ,
sedangkan
pada tahun
2021
mengalami
peningkatan /
trend positif.
 PT. Kimia
Farma Tbk
pada periode
2019-2021
terlampau
stabil.

2 M. Zaky Analisis Deskriptif Prediksi nilai  Jenis  Lokasi dan


Mubarak Trend Kuantitatif, FDR tahun penelitian waktu
et al Rasio Analisis 2019-2021 adalah penelitian
(2022) Likuiditas Rasio berdasarkan Deskriptif  Hanya
Bank Likuiditas, persamaan Y= Kuantitatif menggunak
Muamalat Analisis 86-2,9 (X)  Metode an 1 jenis
Mengguna Trend adalah 71,5 analisis rasio
kan dengan %,68,6 % dan trend keuangan
Metode metode 65, 4%. Nilai yaitu
Least least trend likuiditas
Square square menunjukkan saja.
penurunan /
trend negatif
presentase
yang
memperlihatka
n semakin
kuatnya
likuiditas
Bank
Muamalat
seara indeks
26

komposit.
Kinerja Bank
Muamalat
dalam
menjaga
likuiditas
berjalan sangat
baik, akan
tetapi
diperlukan
peningkatan
dalam
pembiayaan.

3 Romi Analisis Analisis  Kinerja  Metode  Lokasi dan


Putra Trend Kuantitatif. perbankan analisis waktu
Saroji Kinerja Analisis syariah tahun yaitu penelitian
(2019) Keuangan Rasio 2008-2014 analisis  Jenis
Perbanka Profitabilit cenderung rasio dan metode
n Syariah as, Analisis meningkat analisis penelitian
Tahun Trend dari segi trend  Hanya
2015- metode profitabilitas menggunak
2017 least rasio an 1 jenis
square keuangan rasio
REO dengan keuangan
angka yaitu
tertinggi di profitabilit
tahun 2009. as saja.
 Trend
peramalan
Kinerja
perbankan
syariah tahun
2015- 2017
juga terus
mengalami
pertumbuhan
dari segi
profitabilitas
rasio
keuangan
REO dengan
27

prediksi
paling tinggi
di tahun 2016.

4 Panggih Analisis Deskriptif NPM bernilai  Metode  Lokasi dan


Alqurni Trend Kuantitatif, Trend positif, analisis waktu
& Kinerja Analisis ROA bernilai yaitu penelitian
Avininda Keuangan Rasio Trend negatif, analisis  Hanya
(2021) pada PT Profitabilit dan ROE rasio dan menggunak
Sri Rejeki as, Analisis bernilai Trend analisis an 1 jenis
Isman Tbk Trend negatif. trend rasio
Tahun dengan  Jenis keuangan
2013-2019 metode penelitian yaitu
least adalah profitabilita
square Deskriptif s saja.
Kuantitatif

5 Vina & Penggunaa Deskriptif Kinerja  Metode  Lokasi dan


Hari n Analisis Kuantitatif, keuangan PT penelitian waktu
Sulistyo Trend Rasio Jaya Real yaitu penelitian
(2022) Sebagai keuangan , Property Tbk analisis  Jenis
Dasar dan analisis sesungguhnya rasio dan perusahaan
dalam Trend cukup baik, analisis nya
Penilaian namun perlu trend
Kinerja kajian lebih  Jenis
Keuangan lanjut lagi penelitian
PT Jaya dalam hal adalah
Real peningkatan Deskriptif
Property penjualan. Kuantitatif
Tbk
BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian


Desain penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan
pendekatan deskriptif yang memberikan uraian mengenai hasil penelitian.
Tujuan dari penelitian jenis deskriptif adalah untuk mencari informasi
faktual yang mendetail, untuk mengidentifikasi masalah-masalah, atau
untuk mendapatkan justifikasi keadaan dan praktek-praktek yang sedang
berlangsung, dan menganalisis data yang berupa angka-angka, sehingga
informasi dari pihak perusahaan dapat diukur dengan menggunakan rumus
rasio keuangan dengan data time series dari tahun 2018 sampai tahun 2021
yang digunakan dalam menilai kinerja keuangan pada PT Kimia Farma
Tbk. Serta menggunakan analisis trend untuk menganalisis hasil akhir dari
perhitungannya, sehingga dapat diketahui apakah perkembangan keuangan
PT Kimia Farma Tbk mengalami trend positif atau justru trend negatif, juga
sebagai metode untuk memprediksi kondisi keuangan di tahun mendatang.
Populasi dalam penelitian ini adalah semua laporan keuangan PT Kimia
Farma Tbk periode 2018-2021 yang bersumber dari statement of financial
position dan statement of profit or loss.

3.2 Instrumen Penelitian


Instrumen penelitian diartikan sebagai alat yang digunakan untuk
mengumpulkan data yang diperlukan dalam penelitian. Dalam penelitian ini
menggunakan bentuk instrumen dokumentasi dengan cara mengumpulkan
data primer yang diperoleh dari laman resmi perusahaan itu sendiri yaitu
berupa laporan keuangan PT Kimia Farma Tbk Periode 2018-2021. Laporan
keuangan yang digunakan seperti laporan posisi keuangan dan laporan laba
rugi. Yang selanjutnya akan dipelajari, diamati, dan dianalisa datanya agar
diperoleh suatu informasi untuk kepentingan penelitian ini.

28
29

3.3 Metode Pengumpulan Data


3.3.1 Jenis Data
Pada metode pengumpulan data ini penulis berusaha untuk
mendapatkan data yang lengkap, valid, dan sesuai dengan objek
penelitian. Data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah data
tertulis seperti neraca dan laporan laba rugi perusahaan. Untuk
mendapatkan data-data atau keterangan tersebut, maka metode
pengumpulan data yang digunakan adalah sebagai berikut:
1) Metode Dokumenter
Metode dokumenter adalah alat pengumpulan datanya disebut
form pencatatan dokumen dan sumber datanya berupa catatan
atau dokumen yang tersedia. Seperti profil perusahaan, statement
of profit or loss, statement of financial position, dan laporan
keuangan lainnya.
2) Studi Kepustakaan
Penelitian kepustakaan ini dilakukan melalui pengumpulan dan
penelaan literatur-literatur yang relevan dengan permasalahan
yang dikaji untuk mendapatkan kejelasan dalam upaya
penyusunan landasan teori yang sangat berguna dalam
pembahasan selanjutnya. Litratur-literatur tersebut dapat berupa
buku, laporan, artikel jurnal ilmiah, dan lain-lain yang dapat
dijadikan acuan dalam penelitian ini.

3.3.2 Sumber Data


Data primer merupakan informasi yang diperoleh secara
langsung dari sumber utama. Data primer yang digunakan dalam
penelitian ini adalah Laporan Keuangan PT Kimia Farma Tbk yang
diperoleh secara langsung melalui situs resmi perusahaan tersebut
(https://www.kimiafarma.co.id). Data tersebut berupa laporan
keuangan, yaitu statement of profit or loss dan statement of financial
position selama periode 2018 sampai tahun 2021.
30

3.4 Teknik Analisis Data


Metode analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah
analisis deskriptif kuantitatif. Metode deskriptif adalah penelitian yang
berupaya untuk mengungkapkan keadaan atau kondisi yang terjadi saat
sekarang dengan mempertimbangkan keadaan masa lampau. Sedangkan
metode kuantitatif yaitu yaitu metode analisa data yang ada hubungannya
dengan rumus-rumus dan angka-angka yang berhubungan dengan analisa
rasio keuangan. Adapun teknik analisis data yang digunakan dalam
penelitian ini sebagai berikut:
(1) Menggunakan analisis rasio keuangan yang terdiri dari:
a. Rasio Likuiditas
Rasio yang digunakan untuk mengetahui sejauh mana kemampuan
perusahaan melunasi kewajiban jangka pendek.
Aktiva Lancar
Current Ratio= x 100 %
Hutang Lancar

Aktiva Lancar−Persediaan
Quick Ratio= x 100 %
Hutang Lancar

b. Rasio Solvabilitas
Rasio yang digunakan untuk menggambarkan kemampuan
perusahaan dalam memenuhi kewajiban keuangannya apabila
keuangan perusahaan tersebut dilikuidasi.
Total Hutang
Debt ¿ Asset Ratio= x 100 %
Total Aktiva

Total Hutang
Debt ¿ Equity Ratio= x 100 %
Total Modal
31

c. Rasio Profitabilitas
Rasio yang digunakan untuk menggambarkan kemampuan
perusahaan menghasilkan laba.
Laba Bersih
Net Profit Margin= x 100 %
Penjualan Bersih

Laba Bersih
Return on Equity= x 100 %
Total Modal

d. Rasio Aktivitas
Rasio yang digunakan untuk mengukur efektivitas perusahaan
dalam menggunakan aktiva yang dimilikinya.
Penjualan Bersih
Total Assets Turnover= x 1 kali
Total Aktiva

Penjualan Bersih
¿ AssetsTurnover= x 1 kali
Total AktivaTetap

(2) Menggunakan time series analysis.


Pengukuran kinerja keuangan dengan menggunakan Analisis Time
Series yaitu analisis yang dilakukan dengan membandingkan rasio-rasio
financial perusahaan dari satu periode ke periode lainnya.
(3) Menggunakan Analisis Trend dengan metode Least Square
Metode Least Square merupakan salah satu metode berupa data deret
berkala atau time series, yang digunakan untuk melakukan peramalan
penjualan (forecast penjualan) di masa mendatang sehingga dapat
ditentukan hasilnya serta untuk melihat trend dari data deret waktu.
32

Peramalan penjualan (forecast penjualan) dengan metode least square


dapat dihitung dengan rumus :
Persamaan Garis Trend
Y =a+bX
Dengan :

∑y ∑ xy
a= Dan b= 2
N x

Keterangan:
y = variabel dependen (tak bebas) yang dicari trendnya
x = variabel independen (bebas) dengan menggunakan waktu (biasanya
dalam tahun)
a dan b = nilai konstanta

3.5 Definisi Operasional


Yang dimaksud definisi operasional dan variabel adalah segala
sesuatu objek pengamatan yang ada dalam penelitian.
Dalam penelitian ini variabel yang diamati adalah sebagai berikut:
1) Analisis Rasio Keuangan
Merupakan salah satu alat untuk mengukur kinerja keuangan dalam
periode tertentu untuk melihat kondisi keuangan pada masa lalu, saat ini
maupun masa yang akan datang. Jenis-jenis rasio keuangan yang
digunakan untuk mengukur kinerja keuangan suatu perusahaan
diantaranya:
a. Rasio Likuiditas
Suatu rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk
memenuhi kewajiban finansial jangka pendek. Variabel rasio
likuiditas diproksikan dengan menggunakan Current Ratio dan Quick
Ratio untuk data laporan keuangan dari tahun 2018-2021 pada PT
Kimia Farma Tbk.
33

b. Rasio Solvabilitas
Suatu rasio untuk mengukur seberapa banyak perusahaan
menggunakan dana dari hutang (pinjaman). Variabel rasio solvabiltas
diproksikan dengan menggunakan Debt to Assets Ratio dan Debt to
Equity Ratio untuk data laporan keuangan dari tahun 2018-2021 pada
PT Kimia Farma Tbk.
c. Rasio Profitabilitas
Suatu rasio untuk mengukur aktivitas manajemen secara
keseluruhan sebagaimana ditunjukan dari keuntungan yang diperoleh
dari penjualan dan investasi. Variabel rasio profitabilitas diproksikan
dengan menggunakan Net Profit Margin dan Return on Equity untuk
data laporan keuangan dari tahun 2018-2021 pada PT Kimia Farma
Tbk.
d. Rasio aktivitas
Suatu rasio untuk mengukur seberapa efektif perusahaan dalam
mengoperasikan dananya (asetnya). Variabel rasio aktivitas
diproksikan dengan menggunakan Total Assets Turn Over dan Fixed
Assets Turn Over untuk data laporan keuangan dari tahun 2018-2021
pada PT Kimia Farma Tbk.

2) Metode Least Square


Metode Least Square merupakan salah satu metode berupa data
deret berkala atau time series, yang digunakan untuk melakukan
peramalan penjualan (forecast penjualan) di masa mendatang sehingga
dapat ditentukan hasilnya serta untuk melihat trend dari data deret waktu.

3) Analisis Trend
Analisis trend yaitu suatu metode atau teknik untuk mengetahui
tentang keadaan keuangan perusahaan yang menunjukkan perubahan
tetap, naik atau bahkan turun dalam beberapa tahun sehingga dapat
diketahui perkembangan keuangan perusahaan.
34

4) Kinerja Keuangan Perusahaan


Secara umum kinerja keuangan perusahaan merupakan gambaran
tentang kondisi keuangan suatu perusahaan yang dinilai dengan alat-alat
analisis keuangan, sehingga dapat diketahui mengenai baik buruknya
keadaan keuangan suatu perusahaan yang mencerminkan keberhasilan
dalam mencapai tujuan perusahaan merupakan prestasi manajemen.
DAFTAR PUSTAKA

Dwiningwarni, S.S. & Jayanti, R.D., “Analisis Rasio Keuangan Untuk Mengukur
Kinerja Keuangan Koperasi Serba Usaha”, J-MACC, vol. 2, no. 2,
pp.125-142, Okt. 2019.

Saroji, Romi P., “Analisis Trend Kinerja Keuangan Perbankan Syariah Tahun
2015-2017”, TAFAQQUH, vol. 4, no. 2, pp. 44-56, Des. 2019.

Hairuddin, “Analisis Model Z-Score Untuk Menilai Kinerja Keuangan Serta


Memprediksi Kebangkrutan (Pada Perusahaan Semen yang Terdaftar di
BEI Tahun 2012-2016)”, J. Pro-fit, vol. 9, no. 1, pp. 16-31, Jan. 2018.

Rahmawati, L. & Sembiring, E.E., “Perbandingan Kinerja Keuangan Perusahaan


Sektor Kesehatan yang Terdaftar di BEI Sebelum dan Saat Pandemi
Covid-19”, Indonesian Accounting Literacy Journal, vol. 2, no. 3, pp.
589-600, Juli. 2022.

Manurung, G.S., et al., “Analisis Laporan Keuangan dan Benchmark Perpajakan


Studi Kasus PT. Kimia Farma, Tbk Tahun 2019-2021”, J. Educoretax,
vol. 2, no. 4, pp. 229-248, 2022.

Imran, Syahrial R.M., (2022), “Analisis Rasio Profitabilitas Untuk Mengukur


Kinerja Keuangan Pada PT. Kimia Farma (Persero) Saat Pandemi Covid-
19”, Skripsi. Makassar: Universitas Hasanuddin.

Laba, Y.K., et al., “Analisis Rasio Keuangan Untuk Mengukur Kinerja Keuangan
Pada PT. Kimia Farma Tbk”, Productivity, vol. 3, no. 1, pp. 41-47, 2022.

Rachmi, B.L., et al., “Analisis Kinerja Keuangan Berdasarkan Rasio Keuangan


Pada PT. Kimia Farma Tbk Tahun 2016-2020”, Indonesian Journal of
Economics and Management, vol. 2, no. 1, pp. 95-107, 2021.

Afifah, F.L., et al., “Analisis Laporan Keuangan Dalam Mengukur Kinerja


Keuangan Perusahaan di BEI (Studi Kasus pada PT Kimia Farma Tbk
Periode 2017-2019)”, Jurnal Ilmu Administrasi Niaga/Bisnis, vol. 10, no.
1, pp. 13-22, 2021.
Wahyu & Jhoansyah, D., “Analisis Rasio Keuangan Dalam Mengukur Kinerja
Perusahaan Pada PT. Kimia Farma Tbk yang Terdaftar di BEI Periode

35
2016-2018”, Jurnal Syntax Transformation, vol. 1, no. 4, pp. 53-57,
2020.

Meliana, T.F., et al., “Analisis Laporan Keuangan Dalam Mengukur Kinerja


Keuangan PT. Kimia Farma (Persero) Tbk Periode 2018-2020”, JIMAT
(Jurnal Ilmiah Mahasiswa Akuntansi), vol. 13, no. 2, pp. 718-727, 2022.

P. Agung, Bima., (2022), “Analisis Rasio Untuk Menilai Kinerja Keuangan pada
PT Asia Sejahtera Mina Tbk Periode 2018 – 2021”, Laporan Tugas
Akhir. Tegal: Politeknik Muhammadiyah Tegal.

Hidayati, Cholis., “Analisis Rasio Keuangan Dan Common Size Untuk Menilai
Kinerja Keuangan Perusahaan Kosmetik Dan Peralatan Rumah Tangga
Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2013-2015”, JEA17, vol.
4, no. 2, pp. 51-66, Oktober 2019.

Prakosa, Septyo D., “Analisis Laporan Keuangan Dalam Menilai Kinerja


Keuangan Perusahaan Publik Industri Subsektor Semen di PT.BEI”, J.
Calyptra, vol. 7, no. 1, pp. 15-30, Sept. 2018.

I.F., Mahfuda., (2021), “Analisis Laporan Arus Kas dalam Menilai Kinerja
Keuangan pada Koperasi Pegawai Republik Indonesia (Kp-Ri) “Agung”
Kec. Gedangan, Kab. Malang”, Skripsi. Malang: Universitas Islam
Negeri Maulana Malik Ibrahim.

Erica, Denny., “Analisa Rasio Laporan Keuangan Untuk Menilai Kinerja


Perusahaan PT Kino Indonesia Tbk”, Jurnal Ecodemica, vol. 2, no.1, pp.
12-20, April 2018.

Indriani, T. & Pratiwi, H.I., “Analisis Rasio Untuk Menilai Kinerja Keuangan
Periode Tahun 2017/2018 Di Perusahaan Samino Konveksi”, Jurnal
Manajemen, vol. 10, no. 1, pp. 55-69, Juni 2020.

Indrawati, A., “Analisis Trend Kinerja Keuangan Bank Kaltim”, RJABM, vol. 1,
no. 2, pp. 226-236, Desember 2017.

L.M., Zaky., “Analisis Trend Rasio Likuiditas Bank Muamalat Menggunakan


Metode Least Square”, J. Al-Intaj, vol. 8, no. 2, pp. 168-179, September
2022.

36

Anda mungkin juga menyukai