PERTEMUAN KE-6:
PERENCANAAN PROSES, JASA DAN
PERANCANGAN SISTEM KERJA
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
6.1 Mampu membuat perencanaan proses
6.2 Mampu membuat rancangan sistem kerja
B. URAIAN MATERI
1. Rancangan proses
Diantara keputusan penting yang harus diambil oleh para manajer operasi
adalah keputusan yang meliputi rancangan proses fisik untuk memproduksi
barang dan jasa.
Seleksi proses
Seleksi proses merupakan serangkaian keputusan mengenai tipe atau jenis
produksi dan peralatan yang digunakan.
Proses produksi dapat dibedakan baik atas dasar karakteristik aliran prosesnya
maupun tipe pesanan langganan. Dimensi klasifikasi proses produksi pertama
adalah aliran produk atau urutan operasi-operasi. Ada tiga tipe aliran :
a. Aliran Garis
Produk terstandarisasi dan mengalir dari satu operasi atau tempat kerja ke
operasi berikutnya dengan urutan yang telah ditetapkan sebelumnya.
Operasi-operasi aliran garis dapat dibagi menjadi dua tipe produksi, yaitu :
b. Produksi Massa (mass production)
Memproduksi kumpulan-kumpulan produk dalam jumlah besar dengan
mengikuti serangkaian operasi yang sama dengan kumpulan produk
sebelumnya, sehingga proses ini sering disebut sebagai repetitive process.
c. Produksi Terus-menerus (continuous production)
Produksi yang ditandai dengan waktu produksi yang relatif lama untuk
45
S1 Akuntansi Universitas Pamulang
Modul Manajemen Operasional Akuntansi-SI
Sumber : Bunawan,
Aliran Garis
Pola aliran garis biasanya efisien tetapi juga tidak fleksibel. Efisiensi ini diakibatkan
oleh substitusi proses operasi padat karya dengan proses padat modal dan standarisasi
pengerjaan tugas-tugas rutin. Tingkat efisiensi yang tinggi diperlukan untuk menutup
biaya peralatan-peralatan khusus melalui produksi dalam volume yang relatif besar.
Contoh : Produksi mie instant, surat kabar, dll.
Aliran Intermiten
Aliran intermiten mempunyai ciri produksi dalam kumpulan-kumpulan atau
kelompok-kelompok barang yang sejenis pada interval-interval waktu yang terputur.
Suatu produk atau pekerjaan akan mengalir baku sampai dengan menjadi produk
akhir tidak mempunyai pola yang pasti, seperti ditunjukkan dalam gambar 6.2.
Pola aliran intermiten sangat fleksibel dalam perubahan volume atau produk, karena
operasinya menggunakan oeralatan serba guna dan tenaga kerja berketerampilan
tinggi. Fleksibilitas ini menimbulkan berbagai masalah dalam pengendalian
persediaan, skedul dan kualitas, di samping juga agak tidak efisien.
46
S1 Akuntansi Universitas Pamulang
Modul Manajemen Operasional Akuntansi-SI
Aliran Proyek
Aliran ini digunakan unuk memproduksi produk-produk khusus atau unik. Biasanya
setiap unit produk dibuat sebagai sauatu barang tunggal. Masalah signifikan dalam
manajemen proyek adalah perencanaan, pengurutan, scheduling dan pengawasan
kegiatan-kegiatan individual yang mengarahkan penyelesaiaan proyek secara
keseluruhan. Secara konseptual urutan kegiatan proyek ditunjukkan dalam gambar
6.3. Contoh dari aliran proyek ini antara lain adalah : Pesawat, kapal, kereta api,
jembatan, gedung dll.
47
S1 Akuntansi Universitas Pamulang
Modul Manajemen Operasional Akuntansi-SI
48
S1 Akuntansi Universitas Pamulang
Modul Manajemen Operasional Akuntansi-SI
49
S1 Akuntansi Universitas Pamulang
Modul Manajemen Operasional Akuntansi-SI
manajer operasi adalah menemukan cara produksi yang terbaik. Sebuah strategi
proses (process strategy) atau transformasi adalah sebuah pendekatan organisasi
untuk mengubah sumber daya menjadi barang dan jasa.
Tujuan strategi proses adalah menemukan suatu cara memproduksi barang dan
jasa yang memenuhi persyaratan pelanggan dan spesifikasi produk yang berada
dalam batasan biaya dan manajerial lain. Strategi proses produk merupakan
proses yang akan mempunyai dampak jangka panjang pada efisiensi dan
produksi, begitu juga pada fleksibelitas biaya, dan kualitas barang yang
diproduksi
4) Lini yang secara luas digunakan di dalam hampir seluruh perakitan mobil
dan peralatan rumah tangga; lebih terstruktur dan karenanya menjadi
lebih tidak fleksibel dibandingkan adanya customizing yang lebih
dibandingkan suatu proses kontinu; modul (sebagai contoh, daging, keju,
saus, buah tomat, bawang) dirakit untuk mendapatkan suatu quasi-custom
produk, yaitu roti lapis keju.
5) Dengan cara ini, perusahaan memperoleh keunggulan ekonomis dari
model yang kontinu (di mana banyak modul disiapkan) dan keunggulan
umum model, yaitu volume rendah, dengan banyak variasi
c. Fokus pada produk
1) Proses yang memiliki volume tinggi dan variasi yang rendah adalah
proses fokus pada produk (product-focused).
2) Fasilitas diatur di sekeliling produk. Proses ini disebut juga dengan proses
kontinu, sebab mempunyai lintasan produksi yang sangat panjang, dan
kontinu.
3) Produk seperti kaca, kertas, lembaran timah, bohlam lampu, bir, dan baut
dibuat melalui suatu proses yang kontinu.
4) Beberapa produk, seperti bohlam lampu, dibuat dalam proses yang
diskrit; yang lain, seperti gulungan kertas, adalah non-diskrit.
5) Perusahaan dapat mendirikan fasilitas yang terfokus pada produk hanya
dengan standardisasi dan pengendalian kualitas yang efektif.
6) Sebuah organisasi yang memproduksi bola lampu yang sama, atau roti hot
dog setiap hari dapat mengatur fasilitas di sekitar produk.
7) Sebuah organisasi memiliki kemampuan yang tidak bisa dipisahkan untuk
menetapkan standar dan menjaga kualitas tertentu, yang berbanding
terbalik dengan organisasi yang memproduksi produk unik tiap hari,
seperti percetakan atau rumah sakit umum.
d. Fokus Mass Customization
1) Para manajer operasi telah memproduksi jasa dan barang pilihan ini
melalui apa yang dikenal sebagai mass customization.
51
S1 Akuntansi Universitas Pamulang
Modul Manajemen Operasional Akuntansi-SI
C. TUGAS
1. Berdasarkan pemaparan materi di atas, di antara aliran lini, intermiten dan
proyek. Proses mana yang paling menguntungkan dari segi ekonomis?
2. Berikan contoh nyata dari perusahaan yang sudah eksis mengenai proses
produksi mereka tersebut dan analisislah, keunggulan dan kelebihan mereka di
banding kompetitornya. Jika ada kelemahan, berikan saran perbaikan.
D. DAFTAR PUSTAKA
Bunawan, Pengantar Manajemen Operasi: Seri Diktat Kuliah, Gunadarma, Jakarta,
1994.
Eddy Herjanto, Manajemen Produksi dan Operasi, Edisi Kedua, Grasindo, Jakarta,
atau Edisi terbaru
T. Hani Handoko, Dasar-dasar Manajemen Produksi dan Operasi, BPFE,
Yogyakarta, Edisi terbaru
52
S1 Akuntansi Universitas Pamulang