Anda di halaman 1dari 16

Profil Perusahaan Global : McDonalds

• McDonalds telah membuat inovasi utama


• 1. Tahun 1950 pengenalan tempat duduk didalam ruangan
yaitu merupakan strategis tata letak fasilitas
• 2. Tahun 1970 jendela drive through
• 3. Tahun 1980 Penambahan menu sarapan pada menu yang
telah ada
• 4. Tahun 1980 Penambahan area bermain
• 5. Tahun 1990 Penataan ulang dapur secara radikal
diseluruh outletnya
• 6. Tahun 2004 Dalam pemesanan makanan yaitu kios
swalayan (self service kios )
• 7. Tempat makannya terpisah menjadi tiga bagian yaitu
– Zona diam
– Zona ambil dan pergi
– Zona Fleksible
1
STRATEGI LAYOUT
A. PENGERTIAN LAYOUT
• Layout atau tata letak merupakan satu keputusan yang
menentukan efisiensi sebuah operasi dalam jangka panjang.
Banyak dampak strategis yang terjadi dari hasil keputusan
tentang layout, diantaranya kapasitas, proses, fleksibilitas,
biaya, kualitas lingkungan kerja, kontak konsumen dan citra
perusahaan.
• Layout yang efektif membantu perusahaan mencapai sebuah
strategi yang menunjang strategi bisnis yang telah ditetapkan
diantara diferensiasi, biaya rendah maupun respon cepat.
• Dalam semua kasus yang terjadi, layout seharusnya
mempertimbangkan bagaimana cara mencapai :
1. Pemanfaatan lebih tinggi atas ruang, fasilitas dan tenaga kerja.
2. Perbaikan aliran informasi, barang atau tenaga kerja.
3. Meningkatkan moral kerja dan kondisi keamanan yang lebih baik
4. Meningkatkan interaksi perusahaan dengan konsumen.
5. Peningkatan fleksibilitas.
• Dari waktu ke waktu, desain layout perlu dipertimbangkan
sebagai sesuatu yang dinamis dan punya fleksibilitas.

2
B. TIPE LAYOUT

• Ada 6 (enam) pendekatan layout , yaitu:


1. Layout dengan posisi tetap, biasanya untuk proyek besar yang memerlukan
tempat luas seperti pembuatan jalan layang maupun gedung.
2. Layout berorientasi pada proses, untuk produksi dengan volume rendah dan
variasi tinggi disebut juga “job shop”
3. Layout perkantoran, bagaimana menempatkan tenaga kerja, peralatan
kantor, dan ruangan kantor yang melancarkan aliran informasi.
4. Ritel layout, penempatan rak dan pemberian tanggapan atas perilaku
konsumen.
5. Layout gudang, mengefisienkan ruang penyimpanan dan system penanganan
bahan dengan memperhatrikan kelebihan dan kekurangannya.
6. Layout berorientasi produk, pemanfaatan tenaga kerja, mesin yang terbaik
dalam produksi yang kontinyu atau berulang.

• Agar dapat menetapkan layout yang efektif maka perlu menetapkan


beberapa hal diantaranya adalah:
1. Peralatan penanganan bahan
2. Kapasitas dan persyaratan luas ruangan
3. Lingkungan hidup dan estetika
4. Aliran informasi
5. Biaya perpindahan antar wilayah kerja yang berbeda
3
C. LAYOUT POSISI TETAP (FIXED POSITION LAYOUT)

• Masalah yang dihadapi dalam layout posisi tetap adalah


bagaimana mengatasi kebutuhan layout proyek yang tidak
berpindah atau proyek yang menyita tempat yang luas
(seperti pembuatan jalan layang, gedung).
• Teknik untuk mengatasi layout posisi tetap tidak
dikembangkan dengan baik dan kerumitannya bertambah
yang disebabkan oleh 3 faktor yaitu:
1. Tempatnya yang terbatas pada semua lokasi produksi.
2. Setiap tahapan berbeda pada proses produksi dan
kebutuhan bahan sehingga banyak hal yang menjadi
penting sejalan dengan perkembangan proyek.
3. Volume bahan yang dibutuhkan sangat dinamis.
• Karena permasalahan pada layout posisi tetap sulit
diselesaikan pada lokasi maka strategi alternative yang
ada adalah untuk melengkapi proyek ada hal-hal yang
dikerjakan diluar lokasi, misalnya pada proyek pembuatan
jalan layang maka pembuatan konstruksi besi dilakukan di
luar lokasi setelah jadi tinggal melakukan penanamannya
di lokasi proyek. 4
D. LAYOUT BERORIENTASI PROSES (PROCESS ORIENTED LAYOUT)
• Adalah sebuah layout yang berkaitan dengan proses produksi
bervolume rendah dan variasi tinggi.
• Layout jenis ini marupakan cara tradisional untuk mendukung strategi
diferensiasi produk, layout jenis ini adalah yang paling tepat untuk
pembuatan produk yang melayani konsumen dengan kebutuhan
berbeda-beda. Pada proses yang disebut “job shop” setiap produk
dalam kelompok kecil melalui urutan operasi yang berbeda, tiap produk
atau pesanan yang sedikit diproduksi dengan memindahkannya dari satu
depattemen ke deparetemen lain dalam urutan yang tertentu dari tiap
produk. Contoh yang tepat adalah pada rumah sakit atau klinik.
• Kelebihan utama dari layout ini adalah adanya fleksibilitas peralatan
dan penugasan tenaga kerja. Sehingga dengan demikian apabila terjadi
permasalahan pada suatu mesin, pekerjaan tidak perlu berhenti dan
dapat dialihkan pada mesin lain atau departemen yang sama. Layout ini
juga sangat baik diterapkan pada produksi komponen dalam batch kecil
atau disebut “job lot” dan untuk produksi komponen dalam ukuran dan
bentuk yang berbeda.
• Kelemahan layout ini ada pada peralatan yang biasanya memiliki
kegunaan umum. Waktu produksi jadi lama karena butuh waktu lama
untuk berpindah dalam system karena sulitnya penjadwalan, perubahan
penyetelan mesin, keunikan penanganan bahan. membutuhkan operator
yang trampil dan persediaan barang setengah jadi menjadi lebih tinggi
karena ketidakseimbangan proses produksi. Pada akhirnya kebutuhan
modal akan semakin banyak
5
E. LAYOUT PERKANTORAN (OFFICE LAYOUT)
• Hal yang membedakan antara layout kantor dan pabrik
adalah pada kepentingan informasi, namun demikian
pada beberapa lingkungan kantor , produksi sangat
tergantung pada aliran bahan.
• Cara penyelesaian layout kantor adalah menggunakan
analisa diagram hubungan (relationship chart) seperti
yang dicontohkan di bawah ini.
Contoh: Suatu kantor memiliki 9 ruangan yaitu
untuk:
1. Direktur 6. Pusat arsip
2. Direktur teknologi 7. Lemari peralatan
3. Ruang para insinyur 8. Peralatan fotokopi
4. Sekretaris 9 Gudang
5. Pintu masuk kantor
6
F. LAYOUT USAHA ECERAN (RITEL LAYOUT)

• Merupakan sebuah pendekatan yang


berkaitan dengan aliran pengalokasian
ruang dan merespon pada perilaku
konsumen.
• Layout ini didasarkan pada ide bahwa
penjualan dan keuntungan bervariasi
kepada produk yang menarik perhatian
konsumen. Sehingga banyak manajer ritel
mencoba untuk mempertontonkan produk
kepada konsumen sebanyak mungkin.

7
Tujuan utama dari layout ini adalah “memaksimalkan
keuntungan luas lantai per kaki persegi”. Disamping itu ada
juga konsep yang masih diperdebatkan yaitu Biaya Slotting
(Slotting Fees) yaitu biaya yang dibayar produsen untuk
menempatkan produk mereka pada rak di rantai ritel atau
supermarket.
Disamping itu ada juga pertimbangan–pertimbangan lain yang
disebut dengan “service scapes” yang terdiri dari tiga elemen
yaitu:
1. Kondisi yang berkenaan dengan lingkungan :
pencahayaan, aroma , suara dan temperatur dalam
ruangan toko
2. Tata letak yang luas dan mempunyai fungsi :
Pengelompokan produk, keteraturan antara rak-rak
penempatan produk
3. Tanda-tanda, simbul dan artefak : Pemberian ucapan
selamat datang, , adanya gitar legendaris di Hard rock
cafe
Lima ide yang dapat dimanfaatkan dalam pengaturan
toko yaitu:

1. Gunakan lokasi yang strategis untuk produk yang


menarik dan mempunyai nilai keuntungan besar seperti
kosmetika, asesories.
2. Distribusikan “produk kuat” yaitu yang menjadi alasan
utama para pengunjung berbelanja, pada kedua sisi
lorong dan letakkan secara tersebar untuk bisa dilihat
lebih banyak konsumen.
3. Tempatkan barang-barang yang sering dibeli di sekitar
batas luar toko
4. Gunakan lokasi ujung lorong karena memiliki tingkat
pertontonan yang tinggi
5. Sampaikan misi toko dengan memilih posisi yang menjadi
penghentian pertama bagi konsumen.
9
G. LAYOUT GUDANG (WAREHOUSE LAYOUT)
• Merupakan sebuah disain yang mencoba meminimalkan biaya
total dengan mencapai paduan yang terbaik antara luas
ruang dan penanganan bahan.
• Manajemn bertugas mamaksimalkan tiap unit luas gudang
yaitu mamanfaatkan volume penuhnya sambil
mempertahankan biaya penanganan bahan yang rendah.
• Yang mana biaya penanganan bahan adalah biaya-biaya yang
berkaitan dengan transportasi barang yang masuk,
penyimpanan dan bahan keluar, meliputi : peralatan, tenaga
kerja, bahan, biaya pengawasan, asuransi, penyusutan.
• Layout gudang yang efektif meminimalkan kerusakan bahan
di gudang. Manajemen gudang yang modern merupakan suatu
prosedur yang otomatis yang menggunakan ASRS
(Automated Stirage Retrieval System).
• Ada 3 konsep yang dikenal dalam layout gudang yaitu:
1. Cross Docking
2. Random Stocking
3. Customizing
10
1. Cross Docking
Adalah cara menghindari penempatan bahan atau pasokan dalam gudang
dengan cara memproses secara langsung disaat diterima. Hal ini dilakukan
untuk menghindari aktivitas penerimaan secara formal, penghitungan stock/
penyimpanan dan pemilihan pesanan sehingga terjadi penghematan biaya.
• Cross Docking yang baik membutuhkan :
- penjadwalan yang ketat.
- pengiriman yang diterima memiliki identifikasi produk yang akurat dengan
kode garis.

2. Random Stocking
• Digunakan di gudang untuk menempatkan persediaan dimana terdapat lokasi
yang terbuka. Teknik ini berarti bahwa ruangan tidak perlu dikhususkan
untuk barang-barang tertentu dan fasilitas dapat dimanfaatkan dengan
lebih baik.
• Sistim ini jika terkomputerisasi maka akan meliputi tugas-tugas:
- Membuat daftar lokasi yang “terbuka”
- Membuat catatan persediaan sekarang secara akurat dan juga lokasinya.
- Mengurutkan barang-barang dalam urutan tertentu untuk meminimalkan
waktu perjalanan yang dibutuhkan untuk menjemput pesanan.
- Memadukan pesanan untuk mengurangi waktu penjemputan
- Menugaskan barang atau sekumpulan barang tertentu pada wilayah
gudang yang tertentu sehingga jarak tempuh total dalam gudang dapat
dimimalkan.
11
3. Customizing
• Merupakan penggunaan gudang untuk menambahkan
nilai produk melalui modifikasi, perbaikan, pelabelan
dan pengepakan.
• Cara ini biasanya berguna untuk menghasilkan
keunggulan bersaing dalam pasar dimana terdapat
perubahan produk yang sangat cepat.
• Cara ini sudah banyak dilakukan oleh perusahaan
dengan misalkan penyediaan label pada usaha eceran
sehingga barang dapat langsung dipajang.

12
H.LAYOUT BERORIENTASI PRODUK (PRODUCT
ORIENTASI LAYOUT)
• Layout ini disusun di sekeliling produk atau keluarga produk yang
sama yang memiliki volume tinggi dan variasi rendah. Produksi yang
berulang dan kontinyu.

• Asumsi yang digunakan adalah:


• 1. Volume yang ada mencukupi untuk pemanfaatan peralatan yang
tinggi.
• 2. Permintaan produk stabil.
• 3. Produk distandarisasi atau mendekati fase siklus hidupnya.
• 4. Pasokan bahan baku dan komponen mencukupi dengan kualitas
standar.

Dalam layout ini ada 2 jenis yaitu:


1. Lini pabrikasi (fabrication line) membuat komponen seperti ban
mobil. Lini ini dipacu oleh mesin dan membutuhkan perubahan
mekanis dan rekayasa untuk membuat keseimbangan.
2. Lini perakitan (assembly line) meletakkan komponen yang
dipabrikasi secara bersamaan pada sekumpulan stasiun kerja. Lini
ini dipacu oleh tugas yang diberikan kepada tanaga kerja atau
pada stasiun kerja
13
• Contoh:
Sebuah perusahaan mempunyai 6 departemen yang masing-masing
ditempatkan pada ukuran ruang yang sama dengan luas gedung sebesar
(24 x 12) meter persegi sehingga ukuran ruang masing-masing (8 x 6)
meter persegi. Gunakan konsep minimize cost untuk layout berorientasi
proses apabila martriks aliran prosesnya adalah sebagai berikut:
  Departe Dept.A Dept.B Dept.C Dept.D Dept.E Dept.F
men
  Dept.A 50 100 0 0 20
  Dept.B 20 50 10 0
Dept.C 30 0 100
  Dept.D 50 0
Dept.E 0
Dept.F

Biaya pemindahan untuk ruang yang berdekatan sebesar Rp 1.000,-


sedangkan yang tidak berdekatan sebesar Rp 2.000,-

14
• Layout :
• Apabila layout adalah sebagai berikut :
Ruang 1 Ruang 2 Ruang 3
Dept A Dept B Dept C
Dept D Dept E Dept F
Ruang 4 Ruang 5 Ruang 6

15
• Biaya: 1-2 = 50 x Rp 1.000,- = Rp 50.000,-
• 1-3 = 100 x Rp 2.000,- = Rp 200.000,-
• 1-6 = 20 x Rp 2.000,- = Rp 40.000,-
• 2-3 = 20 x Rp 1.000,- = Rp 20.000,-
• 2-4 = 50 x Rp 1.000,- = Rp 50.000,-
• 2-5 = 10 x Rp 1.000,- = Rp 10.000,-
• 3-4 = 30 x Rp 2.000,- = Rp 60.000,-
• 3-6 = 100 x Rp 1.000,- = Rp 100.000,-
• 4-5 = 50 x Rp 1.000,- = Rp 50.000,-
Rp 580.000,-

16

Anda mungkin juga menyukai