Pengertian Stock opname adalah kegiatan perhitungan persediaan fisik (barang dagang) atau stok
yang berada di dalam gudang.
Pengelolaan kegiatan untuk menyesuaikan catatan akuntansi dengan stock fisik yang disimpan
perusahaan ini sangat diperlukan agar biaya operasional yang timbul tidak melebihin batas dan
perusahaan bisa menentukan pembelian stok dengan tepat dikemudian hari.
Melalui kegiatan ini maka akan diketahui keadaan yang terjadi antara catatan pembukuan dan
persediaan fisik yang ada.
Untuk menjalankan stock opname artinya, selain membutuhkan aplikasi perhitungan stok
gudang, Anda juga membutuhkan sebuah tim yaitu tim penghitung dan tim input.
stock fisik yang disimpan perusahaan ini bisa dilakukan setiap bulan, per tiga bulan, per enam bulan,
bahkan per satu tahun.
Tahap Persiapan
Pada tahap ini artinya hari pelaksanaan stock opname adalah sudah mendekati hari-H.
Tahap persiapan ini biasanya dilakukan pada H-1. Hal yang perlu dilakukan pada tahap ini antara
lain:
1. Memanggil semua tim untuk melakukan briefing terkait pelaksanaan hal ini. Di sini perlu
dijelaskan mengenai tugas masing-masing orang yang akan terlibat dalam proses stock opname.
2. Menginstruksikan bagian gudang untuk melengkapi inputan terkait mutasi barang sampai dengan
jam tutup operasional pada H-1.
3. Menginstruksikan bagian gudang untuk menghentikan mutasi barang terhitung sejak tutupnya
jam operasional sampai dengan selesainya proses stock opname.
Setelah menyelesaikan tahap persiapan, maka tahap selanjutnya adalah pelaksanaan. Untuk
memudahkan prosesnya, berikut ini beberapa hal yang harus Anda perhatikan dalam
melaksanakan stock opname.
1. Pisahkan antara barang lama dengan barang yang baru masuk. Gunanya adalah
untuk memudahkan proses penghitungan barang mana saja yang sudah terlalu lama di
gudang.
2. Cek secara manual barang-barang yang dicatat. Dengan pengecekan secara manual,
Anda akan benar-benar melihat langsung bahwa barangnya nyata, sehingga tidak ada lagi
kerancuan. Selain itu, dengan mengecek langsung Anda juga bisa memeriksa kondisi dari
barang tersebut.
3. Catat barang apa saja yang mengalami kerusakan atau kedaluwarsa. Barang-barang
yang lama mengendap di penyimpanan mungkin akan rusak atau tidak lagi layak
konsumsi, dan itu sangat lumrah terjadi. Oleh karena itu, catatlah barang apa saja yang
rusak untuk memudahkan proses restock.
4. Berikan tanda bagi barang-barang yang sudah dihitung. Untuk mencegah
penghitungan ganda, jangan lupa tandai barang mana saja yang telah terhitung dan
tercatat. Jika stock opname dilakukan dengan sederhana, siapkan tag dengan kode
tertentu yang telah tercatat. Jika Anda menggunakan barcode maka proses ini akan jadi
lebih mudah karena sistem akan langsung mengingatkan jika barang itu telah terhitung
sebelumnya.