Anda di halaman 1dari 25

Daftar Isi

Bab I........................................................................................................................................ 1
PENDAHULUAN .................................................................................................................. 1
1.1 Profil Alfamart Exspress Gambir 2 .............................................................................. 1
1.2 Struktur Organisasi ....................................................................................................... 2
1.3 Kondisi Fisik Toko ....................................................................................................... 4
1.3.1 Kondisi Luar (Eksternal) ....................................................................................... 4
1.3.2 Kondisi Dalam Area Sales & Area Gudang .......................................................... 5
1.4 Layout Toko.................................................................................................................. 7
1.5 Informasi Toko ............................................................................................................. 8
BAB II .................................................................................................................................. 10
KEY PERFORMANCE INDIKATOR ................................................................................ 10
1.1 Analisis Variance ........................................................................................................ 10
2.2 Kebersihan .................................................................................................................. 13
2.2.1 Kebersihan Dalam Toko ...................................................................................... 13
2.2.2 Kebersihan Luar Toko ............................................................................................. 18
2.3 Ready to Drink ............................................................................................................ 18
2.4 Analisis SWOT ........................................................................................................... 20
2.5 Improvement ............................................................................................................... 21
BAB III ................................................................................................................................. 24
PENUTUP ............................................................................................................................ 24
3.1 Kesimpulan ................................................................................................................. 24
3.2 Saran ........................................................................................................................... 24

0
Bab I

PENDAHULUAN

1.1 Profil Alfamart Exspress Gambir 2


Stasiun Gambir Jakarta merupakan salah satu stasiun kereta api besar yang terdapat
di Pusat Jakarta, tepatnya Jl. Merdeka Timur Jakarta Pusat. Letaknya yang strategis
menjadikan kawasan stasiun kingga kini masih dipergunakan sebagai tempat naik dan
turunnya penumpang kereta api yang akan menuju Jakarta maupun meninggaklan Jakarta.
Stasiun ini juga merupakan stasiun kereta api paling elit yang ada di Indonesia, karena
stasiun ini hanya melayani kereta api dengan kelas eksekutif. Hal ini menyebabkan kondisi
kelas sosial penumpang yang ada adalah masyarakat menegah keatas. Kondisi stasiun ini
juga tambah membaik sejak 4 tahun belakang ini dengan adanya peraturan dari mantan Dirut
PT KAI yakni Bp. Ignasius Jonan yang melakukan penataan kawasan stasiun menjadikan
suasanya di area dalam stasiun menjadi lebih bersih dan tertata. Alfamart Express Stasiun
Gambir 2 merupakan salah satu toko ritel yang ada di dalam kawasan stasiun Gambir. Di
dalam kawasan ini terdapat 5 toko ritel lainyya yang ada seperti Seven Eleven, i-Mart, dan
Indomaret Poin. Alfamart Express Gambir 2 berada di pintu masuk selatan merupakan lokasi
yang paling strategis untuk membuka ruang usaha.

Gambar 1. Area Coverage Alfamart Ekspress Gambir 2


Toko ini bertipe toko spesifik tipe 18 dengan luas bangunan kurang lebih 52 meter
persegi dibangun di lahan PT KAI bagian selatan yang mayoritas pelanggannya adalah

1
pelanggan tidak tetap yang merupakan penumpang kereta yang akan berangkat maupun
datang dari setasiun gambir. Selain penumpang kereta, beberapa pelanggan merupakan
pekerja yang ada di kawasan stasiun ini seperti pegawai bank, pegawai rumah makan, satpam,
petugas parkir, tukang ojek, maupun tuna wisma yang ada di sekitaran kawasan stasiun
gambir.

Dengan letaknya yang sangat strategis toko ini adalah toko yang paling ramai
dikunjungi pelanggan. Hal ini dibuktikan dengan hasil pengamatan penulis yang mengamati
toko pesaing yang berada dikawasan stasiun gambir itu sendiri.

STGR SMGR SEVEL 1 SEVEL 2 INDOMARET i-Mart


Rata-Rata 1218 718 705* 224* 673* 1025*
STD Maret
Kelebihan Area Sales Bersih, RTD & RTD & RTD & RTE Dekat
Luas, Promo RTE RTE paling dengan
Harga Menarik, banyak, banyak, Lengkap, Ruang
Bersaing, Toko varian varian Promo tunggu
Chiller Premium baverage baverage menarik. dan
paling banyak, banyak, restaurant.
banyak Sitting
Outdoor
Kekurangan RTD & Area Area Sales Tidak Varian Item
RTE Sales Sempit ada Baverage Barang
Kurang Sempit, Sitting sedikit. Sedikit,
Tidak ada Pengama Outdoor Ruangan
WIFI nan tidak
Gudang Rapi,
Kurang Tidak ada
label
Harga
* Estimasi dari hasil pengamatan
Data diatas menunjukkan posisi toko sangat menentukan tingkat pelanggan yang
berbelanja di dalam toko tersebut. Terbukti di pintu selatan merupakan toko yang paling
ramai dikarenakan berada di pintu masuk stasiun dan karakteristik pelanggan yang berbelanja
mayoritas berbelanja untuk menunggu jadwal kereta berangkat atau berbelanja untuk bekal
perjalanan di dalam kereta api.

1.2 Struktur Organisasi


Komposisi crew di Alfamart Express Stasiun Gambir 2 awalnya berjumlah 12 orang
crew dan pada akhir bulan maret ada salah satu kasir yang mengundurkan diri dam saat ini
menjadi 11 orang dengan 3 shift. Komposisi pembagian shift perharinya adalah shift 1

2
berjumlah 4 orang, shift 2 berjumlah 3 orang, dan shift 3 berjumlah 2 orang dan sisanya 2
orang crew off. Dengan demikian penulis merasa sangat kurang untuk memenuhi kebutuhan
week end datang khususnya pada hari jumat dan minggu karena jumlah pelanggan meningkat
drastis.

Mundunsen
Sabar P.
(OGM)

Rinekso
Widyanto
(BM)

Azzam
Haikal
Nurrohman
(DBM)
(DBM)

Raden Wibisono
(AM)

M. Ridwan
(AC)

Mukhalim Talkhis
(COS)

Dewi Nursaidah
Lilik Suprianta
Rizky Mulyadi
Yesty Astriani
(ACOS)

Amelia Agustina
Wega
Husni Mubarok
Riki Setiawan
Tandi Rustandi
Ardillah
(CREW)

Gambar 2 Struktur Organisasi Alfamart Express Gambir 2

3
1.3 Kondisi Fisik Toko
Kondisi fisik toko dibagi menjadi dua bagian, yaitu kondisi luar toko (Eksternal)
mencakup area sitting luar dan Kondisi dalam toko (internal) mencakup area sales toko
dan gudang.

1.3.1 Kondisi Luar (Eksternal)


Bangunan di luar area sales dan gudang meliputi area penyimpanan air mineral, teras
termasuk sitting area dan halaman. Kondisi bangunan di luar kurang khususnya area sitting
pelanggan, karena beberapa meja yang kotor karena semua meja terkena sundutan rokok dan
beberapa meja ada yang patah namun masih bisa digunakan dengan kondisi seadanya. Untuk
halaman toko kondisinya sangat baik karena toko ini membayar uang kebersihan tiap
bulannya kepada pihak pengelola gedung Stasiun Gambir. Oleh karena itu pembersihan
sampah untuk halaman parkir dan membuang sampah pada tong yang ada di luar dilakukan
oleh petugas kebersihan stasiun gambir.

Gambar 3 kondisi bangunan luar toko


Kondisi fisik toko sendiri dari luar sangat baik karena bangunan fisik toko ini
mengalami renovasi total pada bagian dalam dan luar toko stasiun gambir pada bulan agustus
2015. Dengan adanya renovasi tersebut toko tampak menjadi lebih terang dari sebelumnya
karena adanya penggantian lampu yang sebelumnya adalah rampu TL menjadi LED. Pada
bagian luar juga mempunyai dua buah tempat sampah yang diletakkan di depan pintu masuk
menyebabkan area samping toko menjadi lebih kotor karena tidak terdapat tempat sampah
seperti bungkus makanan dan puntung rokok. Genset yang seharusnya berada di luar toko
pada saat penulis melakukan on the job training tidak mendapatinya karena genset sendiri
mengalami kerusakan dan sedang diperbaiki di cabang. Genset di toko alfamart gambir 2 ini

4
sangat dibutuhkan karena listrik yang ada sering turun karena suatu hal sehingga dapat
menjadi listrik cadangan untuk mengantisipasi hal yang terburuk yakni listrik padam.

1.3.2 Kondisi Dalam Area Sales & Area Gudang


Bangunan di dalam toko meliputi area sales toko, gudang, kasir dan ruang brankas.
Tidak terdapat kantor seperti toko alfamart lain yang memiliki kantor tersendiri karena
keterbatasan tempat yang dimiliki oleh alfamart express gambir 2 karena berada di lahan PT
KAI Stasiun Gambir. Pada saat penulis melakukan OJT di tempat ini secara garis besar bisa
dibilang sangat baik kondisi dalam toko. Kesan Bersih, rapi, dan nyaman hadir ketika
pertama kali penulis memasuki toko ini. Sebagian besar pelanggan yang ada adalah berstatus
sosial menengah keatas sehingga kesan tersebut wajib muncul.

Gambar 4 Area Sales Toko Alfamart Express Gambir 2


Di dalam area sales toko alfamart express stasiun gambir 2 ini terdapat dua buah
freezer eskrim, satu A-Kios, enam ambalan, sarana promosi sewaan aqua, dan RTD dan RTE
untuk menunjang penjualan toko ini. Kondisi secara fisik masih baik dalam arti kondisi
normal dan bersih karena crew melakukan perawatan barang dengan baik.

5
Gambar 5 Area Kasir Alfamart Express Stasiun Gambir 2
Area kasir ini terdiri dari meja kasir yang komputer kasir berjumlah dua, komputer
server, printer server, mesin EDC, alat pendeteksi uang palsu. Dan display rokok dan alat
kosmetik yang berada di belakang kasir tampak rapi dan full display karena crew khususnya
kasir rajin melakukan display barang pada bagian ini. Bagian depan kasir atau COC yang
berisi item permen, cokelat, dan minuman kesehatan seperti tolak angin, antangin, antimo,
dll tampah full display.

Gambar 6 Area Gudang dan brankas


Area ini adalah area di dalam toko yang tidak tampak oleh konsumen atau bisa kita
sebut area dibalik layar. Ruangan ini berisi stok barang kartonan maupun recehan, brankas,

6
tempat menyimpan barang pribadi crew, alat keperluan toko, serta brankas toko. kondisi yang
tampak dalam gambar tersebut adalah sempit karena area ini hanya seluas 12m2 dengan stok
barang yang banyak sehingga terlihat kesan sempit. Dalam penjadwalan kebersihan toko
crew dijadwalkan untuk membersihkan gudang dalam satu hari dalam satu minggu sehingga
kesan bersih dan rapi akan selalu terjaga di gudang ini.

1.4 Layout Toko

Gambar 7 Layout Toko


Layout toko tersebut adalah layout toko terakhir yang telah mengalami re-layout pada
tahun 2015. Perbedaan yang tampat jelas pada layout toko tersebut adalah penempatan
Chiller yang sebelumnya berada pada sisi kiri toko menjadi di belakang. Selain memindahkan
posisi chiller pada toko ini, proses re-layout toko juga menambahkan jumlah chiller yang
sebelumnya berjumlah 4 ( 3 chiller Alfamart, 1 Coca-Cola) menjadi 6 Chiller (5 Chiller
Alfamart dan 1 Chiller Coca-Cola). Penambahan chiller ini menjadi kunci sukses dalam
melakukan penjualan karena kecencerungan pelangggan mencari minuman dingin untuk di
konsumsi.

7
1.5 Informasi Toko
Berikut ini adalah tabel perkembangan daily performance toko sebelum penulis melakukan
OJT dan saat penulis melakukan OJT.

Tabel 1 Informasi Toko

Dalam Rata-Rata

Bulan Februari Maret 1-10 April


SPD Rp. 24.167.701 Rp. 22. 446.019 Rp. 26.737.530
STD 1.209 1.185 1.440
APC Rp. 19.990 Rp. 18.942 Rp. 18.568
GM 30,31% 31,21% 32,51%
OOS 2,31% 2,81% 2,86
Product Loss Rp. 820.996 -Rp. 989.946 -Rp. 700.251
DSI 11 13 10

Performa toko spesifik di alfamart stasiun gambir 2 ini ditentukan oleh beberapa hal
yakni adanya liburan panjang yang menyebabkan peningkatan penumpang kereta api, adanya
demo yang dilakukan di kawasan monas, dan adanya acara khusus di monas. Dari table diatas
disimpulkan adanya high season penumpang kereta api yang hendak bepergian karena
adanya liburan panjang yakni hari raya imlek yang jatuh pada hari senin. Imlek khususnya
adalah tahun baru china yang biasanya dirayakan bersama keluarga di daerah. Maka pada
saat tersebut penjualan barang di toko menjadi ramai dapat mencapai diatas Rp. 40.078.401.
Pada bulan maret terjadi penurunan hamper semua kinerja toko kecuali GM. Hal ini
disebabkan karena liburan panjang hanya terjadi sekali pada kejadian wafatnya isa almasih.
Pada kejadian tersebut kecenderungan orang tidak banyak bepergian jauh karena STD yang
terjadi tidak melebihi saat libur imlek. Pada bulan april terjadi beberapa event yang ada di
monas seperti demo taksi dan nelayan sehingga dapat meningkatkan kinerja toko. Pada week
end juga sangat terasa kenaikannya karena pengunjung toko menjadi lebih banyak dari
sebelumnya.

8
GROSS MARGIN
33
32,51
32,5

32

31,5 31,21

31

30,5 30,31

30

29,5

29
Februari Maret April*

GM Linear (GM)

Gambar 8 Grafik Gross Margin


Kenaikan GM yang makin meningkatkan dirasakan penulis karena setiap bulannya
pasti ada kenaikan harga item yang paling laku atau tag F (Fast Moving) contohnya seperti
harga air mineral AQUA 600ml yang sebelumnya seharga Rp. 4.500 saat ini menjadi Rp.
5.000 kenaikan sebesar Rp. 500,00 ini memberikan dampak kenaikan GM untuk satu item
sendiri sebesar 11%. Rata-rata kenaikan item yang ada berkisar Rp.500-Rp1.000 hal ini dapat
menyumbang kenaikan GM pada toko ini.

9
BAB II

KEY PERFORMANCE INDIKATOR

Pada setiap organisasi, perusahaan, atau industri tertentu, ukuran kinerja harus
diciptakan untuk mengukur kemajuan yang sudah dicapai. Pengukuran kinerja bertujuan
untuk meningkatkan kemajuan organisasi kearah yang lebih baik. Identifikasi hasil
(outcome) yang diinginkan dan proses yang dilakukan untuk mencapainya, dapat
menghasilkan pengukuran kinerja yang bermanfaat bagi organisasi.

Key Performance Indicator (KPI) atau disebut juga sebagai Key Success Indicator
(KSI) adalah satu set ukuran kuantitatif yang digunakan perusahaan atau industri untuk
mengukur atau membandingkan kinerja dalam hal memenuhi tujuan strategis dan operasional
mereka. KPI bervariasi antar perusahaan atau industri, tergantung pada prioritas atau kriteria
kinerja.

KPI yang diberikan kepada penulis ada tiga yakni analisis variance, kebersihan, dan
PIC RTD. KPI yang pertama yakni analisis variance diberikan oleh DBM cileungsi 2 yakni
bpk. Azzam, KPI kebersihan diberikan oleh Area Coordinator Bpk. Ridwan, sedangkan KPI
PIC RTD sambil berjalan diberikan oleh kepala toko yakni bpk. Mukhalim.

1.1 Analisis Variance


Sebelum kita membahas analisis variance yang ada di toko kita perlu mengetahui apa
itu variance itu sendiri. Variance itu sendiri digunakan dalam berbagai cabang disiplin ilmu.
Dalam ilmu keuangan variance adalah perbedaan antara realisasi dengan perencenaan.
Variance adalah perbedaan antara kenyataan yang telah terjadi dengan kinerja yang
diharapkan (expected performance). Expected performance juga disebut budgeted
performance yang menunjukkan adanya perbandingan antara rencana dan realisasi Dalam
teori probabilitas dan statistika, varians (dari bahasa Inggris: variance) atau ragam suatu
peubah acak (atau distribusi probabilitas) adalah ukuran bagi persebaran (dispersi) data. Yang
diukur adalah seberapa jauh data tersebar di sekitar rerata). Varians merupakan salah satu
parameter bagi distribusi normal. Akar dari varians dikenal sebagai simpangan baku
(standard deviation).

10
Variance di dalam hal ini yang dimaksud adalah perbedaan antara penjualan atau
sering disebut sales toko dengan uang kas yang sesungguhnya. Penjualan yang dimaksud
adalah penjualan per kasir yang ada di toko. Pada saat akan memulai kasir, crew akan diminta
untuk melakukan login pada Point of Sale dimana digunakan sebagai control ketika terjadi
masalah pada system tersebut dan kejadian tertentu. Kasus ini penulis teliti pada Alfamart
Stasiun Gambir 2 dengan kondisi terdapat dua kasir yang aktif pada shift satu dan dua,
sedangkan untuk shift tiga hanya aktif satu kasir saja.

Metode yang digunakan penulis untuk menganalisis variance adalah. Penulis


mencoba sebagai kasir yang melakukan kegiatan sehari-hari melakukan penjualan. Dalam
bertindak sebagai kasir, penulis melakukan pengamatan terhadap kasir lainnya sebagai
pembanding kinerja kasir.

Memasukkan
Transfer Sales Clereck Jumlah Print Hasil Variance
Setoran

Gambar 9 Proses Clereck


Proses clereck dilakukan untuk menutup sesi kasir yang pada shift tersebut bertugas.
Proses ini dilakukan setelah kasir pengganti siap untuk menggantikan kasir sebelumnya.
Dalam hal ini kriteria siap adalah kasir tersebut telah hadir dan membawa modal yang telah
ditetapkan oleh pejabat toko. Penghitungan hasil variance dilakukan dilakukan di ruang
brankas karena supaya tidak mengganggu kasir yang sedang bertugas. Penulis juga konsultasi
terhadap Area Manager yakni bpk Raden Wibisono atau yang lebih akrab dipanggil dengan
pak wibi untuk KPI penulis analisis variance. Bapak Wibi sendiri tidak menoleransi variance
yang ada di areanya. Variance yang dimaksud oleh pak wibi adalah perbedaan antara jumlah
setoran dan hasil penjualan yang ada yang mengakibatkan lebih setor atau kurang setor.

Tabel 2.1

Tabel Perbedaan Variance

VARIANCE NEGATIF VARIANCE POSITIF


Jumlah setoran < Penjualan Jumlah Setoran > Penjualan

11
Jenis variance ada dua yakni variance negative dan positif. Variance negative adalah uang
kas yang akan disetorkan dalam proses clereck kurang dari penjualan. Sedangkan variance
positif adalah uang setoran yang akan di clereck melebihi dari hasil penjualan

Gambar 10 Hasil Clereck


Berikut adalah hasil clereck yang dilakukan oleh kasir di stasiun gambir 2. Dari
gambar tersebut dapat dilihat semua kasir variance negative dengan Jumlah yang besar. Hal
ini dikarenakan kasir tidak rajin untuk pick up kepada pejabat dikarenakan pada saat tertentu
kasir tidak berhenti melayani pelanggan dan tidak sempat pick up.

Penyebab terjadinya variance negatif:

12
- Kasir Kurang Teliti dalam menghitung modal
- Kasir kurang teliti dalam menghitung kembalian pelanggan
- Tidak ada uang pecahan kecil (koin) yang tersedia
- Saling meminjam uang kasir lain

Penyebab terjadi variance positif :

- Pelanggan tidak mau memegang uang receh


- Pelanggan yang terburu-buru
- Uang E-trans selain pulsa tercampur pada kasir.

2.2 Kebersihan
2.2.1 Kebersihan Dalam Toko
Kebersihan adalah salah satu KPI dari crew yang ada di toko. Namun tidak semua crew
melakukannya dengan baik dan benar. Oleh karena itu penulis diminta untuk membenaki
kinerja crew yang salah sehingga dapat dihasilkan cara kerja yang efektif sehingga
didapatkan hasil yang baik namun efisien dalam waktu karena mengingat KPI dari crew itu
sendiri tidak hanya tentang kebersihan saja.

Kebersihan dalam Area Sales mencakup :

a) Kebersihan lantai
Kebersihan lantai yang dimaksud adalah untuk tetap menjaga lantai tampak bersih
dari noda dan menjaganya tetap mengkilap. Kegiatan yang penulis amati dan
lakukan adalah setiap shiftnya minimal crew membersihkan lantai sebanyak tiga
kali karena kondisi toko yang ramai membuat noda dari sepatu pelanggan masuk ke
dalam area toko.
Cara membersihkan Lantai :
Menyapu lantai hingga bersih (khusus untuk dibawah air curtain harus di
matikan terlebih dahulu). Teknik menyapu yang benar yang dilakukan oleh Crew
adalah menyapu dari bagian depan ke belakang (pintu-gudang). Hal ini dilakukan
untuk menjaga kotoran agar tidak terinjak oleh pelanggan dan menyebabkan kotoran
di tempat lain.

13
Gambar 11 Penulis Mempraktekkan Cara Menyapu yang Benar
b) Kebersihan Kasir
Kebersihan Kasir meliputi meja kasir, area dibawan kasir, rak rokok dan lain-lain.
Pada kesempatan ini rak kosmetik yang berada di belakang kasir jarang dibersihkan
karena takut mengganggu kinerja kasir yang sedang melayani pelanggan. Namun
pada jam sepi terutama Shift malam penulis mencoba membersihkan rak prafume
pada shelfing 1 karena postur penulis yang tinggi mendukung untuk pembersihan
shelfing 1 tersebut
c) Kebersihan Kaca
Kebersihan kaca dirasa masih kurang efektif karena crew yang bertugas
membersihkan kaca tidak dengan alat yang tepat. Yakni menggukanan tissue dimana
tissue tidak memiliki permukaan yang cukup luas untuk membersihkan luas
penampang kaca yang luas.

14
Gambar 12 Penggantian alat lap kaca
d) Kebersihan Rak
Kebersihan rak pada area sales sudah terjadwal dengan baik oleh area coordinator
yang membagi jadwalnya dengan baik dan wajib menandatangani map acco
supervisi. Kegiatan ini penulis rasa masih kurang efektif karena sebelum penulis OJT
Crew menggunakan alat yang telah usang atau lap yang sudah kotor dan bau, sehingga
kotoran tidak dapat terangkat dengan sempurna. Sehingga penulis ganti dengan lap
kanebo yang baru.
e) Kebersihan Chiller
Kebersihan chiller atau mesin pendingin minuman meliputi dalam chiller dan kolong
chiller. Pembersihan chiller telah memiliki jadwal yang jelas sehingga crew sudah
dapat memahami kinerjanya. Pembershihan dalam chiller menggunakan lap kanebo
yang telah dibasahi sebelumnya dan kolong chiller menggukan sapu serta kain pel.

15
Gambar 12 Pembersihan Kolong Chiller
f) Kebersihan Kolong
Kebersihan kolong rak dilakukan untuk membersihkan kotoran yang kabur karena
terbawa angin. Kotoran ini biasanya berupa struk pembelian pelanggan yang terbawa
serta debu yang beterbangan. Untuk jadwal kebersihan kolong telah dilakukan secara
rutin sesuai dengan jadwal yang ada.
g) Kebersihan Gudang
Kebersihan gudang yang ada dilakukan agar gudang tampak lebih bersih dan mudah
dalam menentukan barang mana yang akan disusun. Pembersihan gudang telah
dijadwalkan oleh area coordinator sesua dengan beban toko setiap harinya. Dalam
membersihkan gudang crew juga harus memperhatikan FEFO dari barang yang
disusun tersebut sehingga mengurangi BKE.

16
Gambar 13 Pembersihan Gudang
h) Kebersihan Fokus Media Promosi
Di toko Alfamart Stasiun Gambir telah ditentukan sebagai toko focus media promosi.
Sehingga alat focus media harus selalu dirawat oleh crew. Pembersihan dilakukan
setiap hari pada shift kedua. Pembersihan dilakukan pada layar LCD yang terpasang
di depan kasir.
i) Kebersihan Meja Sitting Dalam
Meja sitting di dalam berbentuk seperti meja Bar yang memiliki ketinggian diatas
rata-rata dari meja normal. Meja ini biasanya digunakan oleh pelanggan yang ingin
menikmati makanan atau minuman dengan tetap sejuk berada di dalam toko. Jenis
makanan yang sering dikonsumsi pelanggan adalan mie instan siap seduh, menu RTE
dan sari roti. Dimana crew harus tanggap untuk selalu membersihakan ketika
pelanggan telah meninggalkan tempat sehingga dapat digunakan oleh pelanggan
lainnya.
j) Kebersihan RTD
Kebersihan RTD dilakukan setiap saat karena sangat terkangkau oleh kasir. Penulis
sangat memfokuskan kebersihan dari area RTD karena penulis juga merupakan

17
penanggung jawab dari RTD. Kebersihan juga meliputi kebersihan alat yang
digunakan. Untuk pembersihan alat itu sendiri dilakukan seminggu sekali
dikarenakan sangat cepatnya penjualan RTD itu sendiri.
k) Kebersihan RTE
Kebersihan makanan RTE ready to eat berupa jajanan pasar, dimsum, dan bapao.
Untuk kebersihannya setiap hari harus mengisi air pemanas makanan dan
membersihkan alat pendukung serperti pisau, penjepit makanan, dan lain-lain.

2.2.2 Kebersihan Luar Toko


Kebersihan area luar toko meliputi teras toko dan halaman toko. Untuk pembersihan
teras toko biasanya dilakukan oleh crew minimal satu kali dalam satu shift tergantung dari
seberapa kotor dari area teras toko. Karena ketika week end dating pelanggan banyak yang
merokok sehingga menyebabkan area teras kotor karena tidak adanya asbak. Penulis sudah
mengusulkan kepada area coordinator untuk mengadakan asbak supaya orang-orang yang
merokok dapat membuang sisa pembakaran rokok ke dalam asbak yang telah disediakan.

2.3 Ready to Drink


Sebagai crew di alfamart express gambir 2 yang terkenal dengan menu RTD yang paling
lengkap harus dapat mengoperasikan semua alat RTD. Jenis RTD yang ada di toko tersebut.

Gambar 14 Mesin RTD Alfamart Express Gambir 2

18
a) Pemanas air
Pemanas air digunakan untuk membuat minumas seduh seperti susu, kopi serta mie
instan. Mesin ini dihidupkan ketika ingin memanaskan air, dan ketika mesih ini akan
diisi ulang oleh air yang baru maka mesin ini harus dimatikan karena jika tidak maka
air panas yang ada di dalamnya akan menyembur keluar karena perbedaan tekanan di
bawah dan atas mesin ini. Penggunaan air isi ulang yang baik juga dilakukan oleh
crew untuk menjaga kualitas air yang ada di dalam mesin pemanas tersebut. Jika
kadar batas telah sedikit maka crew terutama laki-laki wajib mengisi air yang ada di
dalamnya.
b) Mesin kopi
Mesin kopi ini asalnya dari nestle yang meletakkan mesin ini sebagai mesin
pembuat kopi. Minuman yang dihasilkan oleh mesin ini bias berupa :
o Nescafe Black
o Nescafe Crme
o Hot Capucinno
o Hot Milo
Mesin ini sangat digemari pelanggan karena tidak perlu menyeduh kopi sendiri.
Namun karena ketersediaan milo yang sedikit maka untuk pengisian milo pada
mesin ini agar dibatasi. Untuk perawatan mesin ini tidak rumit karena hanya
membersihkan bagian dalamnya saja dan mengganti air tampungan.
c) Mesin Nestle Dingin
Mesin ini menghasilkan dua macam minuman, yakni milo dingin dan capucunno
dingin. Namun minuman yang lebih laku adalah milo dingin karena banyak
pelanggan yang sangat menginginkan milo dingin ssat siang hari. Pengoperasian dan
perawatan mesin ini tidak sulit, untuk perawatan mesin ini hanya dilakukan pencucian
saat sudah habis.
Takaran pembuatan capucinno dan milo dingin :
o Milo / Capucinno 900gr
o Air panas 1 lt
o Air dingin 3 lt

19
d) Mesin ice cream
Mesin ice cream adalah mesin baru yang ada di toko ini sehingga penulis mendapat
pengalaman yang baru untuk pengoperasian mesin ini. Saat dibelaki oleh supplier
mesin ini terasa mudah untuk diperasikan, namun setelah berjalannya waktu, perlu
mendapat perhatian khusus pada mesin ini. Karena sering terjadi bunga es pada mesin
ini.
Takaran pembuatan es krim :
- Bahan bubuk :
o Air 2,5 lt
o 1 kg bubuk
- Bahan likuid :
Tanpa pencampuran tinggal tuang
e) Mesin frosties
Mesin frosties adalah mesin pembuat minuman sari buah yang dapat menyegarkan
dahaga pelanggan. Terdapat tiga varian yang ada yakni jeruk, strawberry, dan manga.
Mesin ini adalah mesin yang paling laku untuk itu penulis selalu mengisi kembali
frosties. Untuk perawatan mesinnya sendiri agak sulit karena ketika penulis
mempraktekkannya agak mengalami kesulitan tersendiri dalam melepas bagian
mesin.
Takaran pembuatan frosties :
o 1 pax bahan frosties
o 1,5 lt air panas
o 5 sendok makan gula pasir
o 1 sendok makan serbuk penyegar
o 1,5 lt air dingin

2.4 Analisis SWOT


Strenght :

Lokasi di pintu masuk stasiun dan dekat monas

Dekat dengan halte busway

Weakness :

E-trans, RTD dan RTE Masih kurang

20
Pengetahuan Promo Kurang

Opportunity :

Event monas

Event long week end

Threat :

Kekurangan Stok Plastik Ukuran L

E-trans Bermasalah

2.5 Improvement
A. Menempel Laporan Donasi

Gambar 15 Laporan Donasi Alfamart


Tujuannya untuk membantu tugas crew dalam menjelaskan kemana laporan donasi
yang telah disumbangkan kepada pelanggan. Karena banyak pelanggan yang menanyakan
hasil donasi yang diberikan pelanggan akan disalurkan kemana. Sehingga daoat lebih mudah
crew dalam menjelaskan kemana donasi tersebut akan disalurkan.

21
B. Membuat Poster Promo

Gambar 16 Poster Promo


Tujuan dibuatnya adalah untuk membantu meningkatkan SPD toko dan memudahkan crew
terutama kasi dalam melakukan penawaran kepada pelanggan.

22
C. Poster Promo Es Krim

Gambar 17 Poster Promo Es krim

Penulis mendapat KPI salah satunya adalah penanggungjawab RTD sehingga penulis
juga ingin meningkatkan penjualan eskrim dengan menawarkan promo beli satu eskrim gratis
satu. Penulis juga bekerja sama dengan pak karja di cabang untuk membantu melakukan
materi promosi yang baik.

23
BAB III

PENUTUP
3.1 Kesimpulan
o Variance negatif hampir terjadi di semua toko alfamart, crew merasa lebih aman
untuk melakukan penggantian terhadap variance negatif. Namun perlu adanya
batasan variance yang boleh ditoleransi sehingga dapat menjadikan crew terutama
kasir lebih teliti dalam bekerja.
o Crew sudah paham apa saja yang dalam hal-hal apa saja yang perlu dibersihkan dalam
area sales maupun luar area sales. Namun crew masih salah dalam cara melakukan
pembersihan area sales maupun bukan area sales.
o Crew harus paham cara pengoperasian mesin RTD terlebih dahulu sebelum
melakukan perawatan. Pengoperasian mesin yang benar dapat menjaga mesin
tersebut tidak rusak karena kesalahan crew yang tidak tahu cara pengoperasian mesin
RTD

3.2 Saran
o Perlu adanya standar yang sama untuk semua toko dimanapun dalam mentoleransi
variance yang ada. Karena yang tepat adalah tidak boleh terjadi variance.
o Pelatihan cara membersihkan yang benar harus diajarkan kepada crew saat training.
Alat yang digunakan untuk kebersihan harus standar.
o Perlu ada buku manual cara pengoperasian dan perawatan mesin RTD sehingga lebih
awet.

24

Anda mungkin juga menyukai