Anda di halaman 1dari 6

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Persaingan bisnis ritel pada saat ini membuat perusahaan melakukan
segala upaya guna meningkatkan kinerja karyawannya. Dalam memenuhi
permintaan kebutuhan masyarakat dan menjadi perusahaan ritel yang
terkemuka, perusahaan-perusahaan ritel terus bersaing untuk menjadi
penyedia segala kebutuhan dan pelayanan konsumen yang lebih baik.
Alfamart atau PT. Sumber Alfaria Trijaya Tbk adalah suatu
perusahaan ritel yang bergerak di bidang bisnis waralaba swalayan yang
menjual berbagai jenis barang keperluan sehari-hari, dengan nama unggulan
Alfa. Perusahaan ini telah mendirikan 30 kantor cabang di Indonesia
termasuk wilayah Kalimantan Barat. Gudang alfamart cabang Kalimantan
Barat didirikan pada tanggal 26 April tahun 2014 dan dipimpin oleh bapak
Kurniawan Rubijono dan digantilkan oleh bapak Yahmin pada tahun 2015
sampai sekarang. Perkembangan bisnis yang begitu pesat, kini Alfamart
cabang Pontianak telah memiliki 103 gerai yang tersebar di beberapa kota
seperti Pontianak, Kuburaya, Sambas , Sanggau dan Singkawang.
Bertambahnya jumlah gerai atau toko alfamart di wilayah Kalimantan
Barat mengakibatkan peningkatan permintaan terhadap jumlah maupun jenis
barang yang di order oleh toko-toko alfamart ke gudang. Penambahan jumlah
toko alfamart tentunya akan berdampak pada proses pergudangan dalam
menyuplai seluruh kebutuhan dan permintaan toko.
Keberhasilan dalam pengelolaan manajemen gudang tidak terlepas
dari Sumber Daya Manusianya (SDM) atau yang kita kenal dengan karyawan.
Seorang pemimpin akan memiliki sifat dan kemampuan untuk memimpin
yang disebut kepemimpinan. Kepemimpinan adalah proses mempengaruhi
orang lain dalam menfasilitasi pencapaian tujuan organisasi yang relevan
(Ivanchevich dkk, 2007:221).
Berdasarkan wawancara kepada beberapa karyawan gudang bahwa
sering sekali terjadinya misscommunication antara atasan dan bawahan
sehingga sering menimbulkan kesalahpahaman baik antara karyawan dan
1

pimpinan. Kesalahpahaman komunikasi ini dapat berpengaruh terhadap


penilaian karyawan kepada gaya kepemimpinan atasan.
Coaching atau pelatihan adalah interaksi sehari-hari dalam bentuk
membantu pegawai meningkatkan pemahamannya terhadap pekerja dan
meningkatkan kinerja (Ivanchevich dkk, 2007:221). Selama ini pelatihan
hanya dilakukan pada saat hari pertama bekerja. Karyawan gudang khususnya
picker dituntut untuk meningkatkan peformanya dalam menyelesaikan proses
shipping. Namun hal tersebut mengakibatkan munculnya beberapa
permasalahan yang terjadi di divisi gudang seperti kehilangan barang yang
baru diketahui saat terjadinya stock opname. Kehilangan barang di gudang
terjadi dikarenakan beberapa faktor diantaranya kesalahan pada saat proses
picking PB sehingga terjadi kelebihan barang yang tershipping ke toko-toko
alfamart. Jumlah laporan SJI (Surat Jalan Internal) dapat dilihat pada tabel 1
berikut :
Tabel 1.1 Data Laporan SJI
Bulan (2015)

Surat Jalan Internal (Rp)

Juli

1.840.875

Agustus

1.365.579

September

3.078.704

Sumber : database PT. Sumber Alfaria Trijaya.Tbk


Berdasarkan tabel diatas jumlah laporan SJI bulan Juli sebesar
Rp.1.840.875, bulan Agustus Rp.1.365.579 dan September Rp.3.078.704
namun kecilnya jumlah laporan SJI tidak sebanding dengan besarnya
jumlah kehilangan barang yang ada di gudang. Belum adanya pelatihan
kerja secara khusus terhadap karyawan gudang khususnya picker baru di
gudang menyebabkan kurangnya pengetahuan karyawan terhadap sistem
dan prosedur kerja yang ada di divisi gudang PT. Sumber Alfaria Trijaya
cabang Pontianak .
Pada sebagian besar organisasi, kinerja para karyawan secara
individual merupakan faktor utama yang menentukan keberhasilan sebuah
organisasi. Service level DC to store menunjukan tingkat pelayanan yang

diberikan gudang dalam memenuhi permintaan barang toko-toko alfamart.


Alfamart pusat telah menetapkan bahwa target service level DC to store
untuk seluruh cabang yaitu sebesar 75 persen. Data berikut merupakan data
service level DC to store gudang alfamart cabang Pontianak dalam 3 bulan
terakhir :
Tabel 1.2 Data Service Level Dc to Store
Bulan (2015)

Service level (%)

Juli

42,02%

Agustus

35,03%

September

41,53%

Sumber : database PT. Sumber Alfaria Trijaya.Tbk


Berdasarkan tabel 1.2 diketahui bahwa rata-rata dari service level
DC to store untuk bulan Juli sebesar 42,02 persen, pada bulan Agustus 35,03
persen dan pada bulan September 41,53 persen, menunjukkan bahwa
sampai saat ini gudang cabang Pontianak mengalami penurunan dan bahkan
belum dapat mencapai target dari service level yang ditentukan yaitu sebesar
75 persen. Menurunnya service level dc to store menunjukkan terjadinya
penurunan kinerja karyawan gudang PT. Sumber Alfaria Trijaya cabang
Pontianak.
Penelitian terhadap faktor yang berpengaruh terhadap kinerja
karyawan telah dilakukan oleh Nursanti (2014) menunjukan bahwa terdapat
pengaruh yang positif dan signifikan antara pelatihan kerja dan pemberian
intensif terhadap kinerja karyawan menggunakan regresi linear berganda
dengan software SPSS, Agil dkk (2010) motivasi, budaya organisasi, dan
kepuasan kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan
menggunakan SEM-Partial Least Squares dan Rahmawati (2010) motivasi
dan pelatihan berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan.
Perbedaan penelitian terdahulu dengan penelitian ini adalah objek
dan variabel independen yang digunakan yaitu dengan objek karyawan
gudang PT.Sumber Alfaria Trijaya.Tbk Cabang Pontianak dan pelatihan
dan gaya kepemimpinan sebagai variabel independen dengan menggunakan

metode SEM-Partial Least Squares. Metode Partial Least Squares (PLS)


merupakan metode yang digunakan untuk mengetahui besarnya pengaruh
faktor - faktor tersebut terhadap kinerja karyawan, dan merupakan metode
analisis yang powerful karena tidak mengasumsikan data harus dengan
pengukuran tertentu, dapat diterapkan pada semua skala data, tidak
membutuhkan banyak asumsi dan ukuran sampel tidak harus besar.
Penelitian ini diharapkan mampu memberikan bahan pertimbangan dan
pengambilan keputusan bagi perusahaan terkait peningkatan kinerja
karyawan. Berdasarkan uraian di atas maka penelitian ini berjudul
PENGARUH PELATIHAN KERJA DAN GAYA KEPEMIMPINAN
TERHADAP KINERJA KARYAWAN GUDANG PT. SUMBER
ALFARIA TRIJAYA.TBK DENGAN METODE SEM-PARTIAL
LEAST SQUARES.

1.2

Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan, maka dapat
diambil perumusan masalah sebagai berikut :
1. Bagaimana pengaruh pelatihan kerja dan gaya kepemimpinan terhadap
kinerja karyawan gudang Alfamart?
2. Manakah diantara variabel pelatihan kerja dan gaya kepemimpinan yang
paling berpengaruh terhadap kinerja karyawan gudang Alfamart?
3. Usulan perbaikan apa yang dapat diberikan terkait peningkatan kinerja
karyawan gudang Alfamart?

1.3

Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan diatas maka tujuan dari penelitian ini adalah :
1. Mengetahui pengaruh gaya kepemimpinan dan pelatihan kerja terhadap
kinerja karyawan gudang Alfamart.
2. Menganalisis variabel yang paling berpengaruh terhadap kinerja karyawan.
3. Memberikan usulan perbaikan sebagai pengambilan keputusan dalam
meningkatkan kinerja karyawan gudang Alfamart.

1.4

Pembatasan Masalah
Adapun batasan masalah dalam penelitian ini dilakukan agar
penelitian tetap fokus pada rumusan tujuan yang ditetapkan. Batasan masalah
pada penelitian ini ialah objek penelitian yang merupakan karyawan bagian
gudang PT.Sumber Alfaria Trijaya.Tbk cabang Pontianak.

1.5

Asumsi Penelitian
Asumsi yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Kondisi perusahaan tidak berubah selama penelitian.
2. Sistem pelaksanan serta peraturan kerja selama penelitian tidak berubah.
3. Tidak terjadi pergantian kepemimpinan selama penelitian dilakukan.

1.6

Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan tugas akhir ini terdiri dari 5 bab dengan
rincian sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Berisi Latar Belakang, Perumusan Masalah, Tujuan Penelitian,
Pembatasan Masalah, Lokasi Penelitian dan Sistematika Penulisan.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Tinjauan Pustaka memuat uraian sistematis tentang hasil-hasil
penelitian yang didapat oleh peneliti terdahulu dan yang ada hubungannya
dengan penelitian yang akan dilakukan. Dalam penjelasan ini, hendaknya
ditunjukan bahwa permasalahan yang akan diteliti belum terjawab atau
belum terpecahkan secara memuaskan. Fakta-fakta yang dikemukakan
sejauh mungkin dari sumber aslinya. Semua sumber yang dipakai harus
disebutkan dengan mencantumkan nama penulis dan tahun penerbitan,
sesuai yang ada di daftar pustaka.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
Bagian ini menguraikan tentang objek penelitian, penentuan sampel,
jenis

dan sumber data, metode pengumpulan data, metode analisis data,

sumber data, serta diagram alir penelitian.

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA


Pada bagian ini dilakukan pengolahan data berdasarkan pengamatan
dan sumber data yang telah dirancang pada Bab III.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Bagian ini berisi kesimpulan dan saran yang merangkum pokokpokok yang menarik. Kesimpulan harus merupakan hasil penelitian yang
dilakukan. Sedangkan saran berisikan rekomendasi untuk perbaikan atau
kesempurnaan/kelengkapan penelitian yang telah dilakukan.

Anda mungkin juga menyukai