Anda di halaman 1dari 11

Tugas LBHK

Kasus
Perlindungan
Konsumen
Muhammad Faizal (1606852166)
Yauma Zulfi (1606939892)
Apa Saja Yang Akan Dibahas ?

Latar Belakang Peraturan


Perusahaan Permasalahan yang
Dilanggar

Kesimpulan
Latar Belakang Perusahaan

27 Juni 1999 PT. Alfa Mitramart Utama didirikan


oleh PT. Alfa Retailindo, Tbk dan PT. Lancar
Distrindo.
Toko pertama bernama Alfa Minimart , 18 Oktober
1999 di Jl. Beringin Raya, Karawaci Tangerang.
1 Agustus 2002, kepemilikannya beralih ke PT.
Sumber Alfarian Trijaya yang sahamnya dimiliki
oleh HM Sampoerna (70%) dan PT. Sigmantara
Alfindo (30%) .
1 Januari 2003 , berubah nama menjadi Alfamart.
Kantor Pusat dan Gerai flag-ship di Jl. Mh Thamrin
Cikokol Tangerang.
Permasalahan

1. Latar Belakang
a. Mustolih sebagai konsumen menanyakan petugas Alfamart
mengenai dana donasi yang disumbangkannya yang ternyata
tidak ada bukti/tercantum di struk belanja dan pegawai tidak
mengetahui penyaluran dana donasi tersebut.
b. Mustolih Mencari informasi di internet tetapi mustolih merasa
tidak puas.
c. Mustolih menyurati pihak Alfamart sebanyak dua kali tetapi
tidak menjawab pertanyaan Mustolih secara detail.
d. Mustolih mengajukan permohonan sengketa informasi publik ke
komisi informasi pusat (KIP) yang akhirnya dikabulkan.
e. Putusan KIP meminta pihak Alfamart harus mengungkapkan
informasi mengenai dana donasi yang dikumpulkan dari
konsumen secara jelas.
Permasalahan

Latar Belakang
Mustolih sempat mencoba mencari informasi di internet
mengenai dana donasi Alfamart tersebut tetapi informasi
yang disajikan di internet tidak membuat Mustolih
merasa puas.
Akhirnya, Mustolih mengirim surat ke direktur Alfamart
tanggal 4 November 2015 yang intinya menanyai donasi
Alfamart mulai dari legalitas, laporan keuangan yang
diaudit, sampai penerima dana donasi.
Namun, pihak Alfamart hanya mengatakan bahwa dana
donasi serta pelaporannya telah diatur oleh kementrian
sosial dan informasi tersebut telah dipublikasikan secara
transparan melalui berbagai media.
Permasalahan

Latar belakang
Belum puas atas jawaban pihak Alfamart, Mustolih kembali
menyurati pihak Alfamart pada tanggal 30 November 2015.
Kali ini pihak bagian informasi dan dokumentasi Alfamart
yang disurati Mustolih dan tidak ada jawaban dari surat
yang dikirim.
3 Maret 2016, Mustolih mengajukan permohonan
penyelesaian sengketa informasi ke Komisi Informasi Pusat
(KIP) perihal dana donasi Alfamart yang akhirnya dikabulkan
oleh pihak KIP. Hal yang mendorong Mustolih melakukan ini
karena pihak Alfamart mengklaim dana donasi tersebut
sebagai corporate social responsibility (CSR) perusahaan.
Menurut Mustolih seharusnya jika dana donasi adalah CSR,
dana donasi tersebut dikeluarkan dari hasil keuntungan
perusahaan bukan dari masyarakat.
Permasalahan

Menurut KIP, pihak Alfamart sebagai badan publik wajib


memberikan informasi terbuka atas dana donasi yang
dikumpulkan Alfamart dari konsumen.
2. Alfamart mengajukan keberatan.
a. Putusan KIP belum berstatus inkracht (hukum yang tetap).
b. Argumen melalui UU No. 14 tahun 2008 mengenai badan
publik
c. Alfamart bukan organisasi non-pemerintah yang
sebagian/seluruh dananya berasal dari masyarakat
d. Dana donasi dari konsumen tidak berpengaruh terhadap
operasi perusahaan karena dana donasi sudah dipisahkan
dari penjualan melalui sistem sehingga tidak dilaporkan
dalam laporan keuangan perusahaan
Permasalahan

3. Pihak KIP
a. Alfamart sebagai badan usaha melakukan kegiatan di luar
kegiatan usaha yakni mengumpulkan sumbangan dari
masyarakat. Dari sumbangan yang diperoleh, sebesar 10
persen dari dana yang terkumpul digunakan untuk biaya
operasional pengumpulan sumbangan.
b. KIP mengatakanAlfamart menggalang donasi pengelolaan
didanai atau bersumber dari sumbangan masyarakat sehingga
waralaba ini termasuk dalam badan publik non pemerintah
yang harus tunduk terhadap UU KIP.
c. Alfamart hanya diwajibkan untuk membuka informasi kegiatan
pengumpulan, pengelolaan, dan penyaluran sumbangan
seperti yang diajukan oleh pemohon Mustolih. Informasi
seputar aktivitas bisnis komersil perusahaan tidak termasuk
yang harus dipaparkan ke publik.
Peraturan yang Dilanggar

1. UU No 8 Tahun 1999 tentang perlindungan


konsumen ( Pasal 3d)
2. UU No 14 Tahun 2008 tentang
keterbukaan informasi publik (pasal 4)
Kesimpulan

Alfamart sudah melanggar UU tentang


perlindungan konsumen dan keterbukaan
informasi publik
Alfamart harus transparan dalam hal uang
yang sudah didonasikan pelanggan.

Anda mungkin juga menyukai