Pemeriksaan darah lengkap yang dapat digunakan sebagai diagnose Covid-19 meliputi :
Limfopenia dan Netrofil/Limfosit Ratio (NLR) > 5.8
Pemeriksaan Foto Thoraks yang mendukung kecurigaan kea rah Covid-19 adanya gambaran
ruang udara perifer berbayang ( Peripheral airspace shadowing)
4. Hasil skrining pasien dapat di kategorikan sebagai kasus covid, suspek atau konfirmasi
5. Pasien dengan salah satu item pemeriksaan skrining yang positif dapat di kategorikan sebagai
kasus suspek
6. Pasien suspek perlu dimasukan di ruang ruang isolasi IGD untuk mencegah penularan kepada
pasien lain maupun tenaga kesehatan.
7. Pasien suspek perlu dilakukan diagnosis dengan pemeriksaan PCR Covid-19 dari swab nasofaring
dan orofaring
8. Pasien suspek harus diperlakukan sebagai pasien positif covid-19 sebelum ada hasil pemeriksaan
PCR yang menyatakan sebaliknya
9. Apabila pasien ibu hamil suspek memerlukan persalinan yang tidak dapat di tunda , maka
dilakukan penatalaksanaan persalinan sesuai dengan tatalaksana persalinan Covid -19
10. Pasien dengan kegawatdaruratan obstetric atau dengan gejala Covid-19 sedang / berat perlu
dilakukan perawatan di RS ( Hopitalisasi)
11. Penentuan kriteria hospitalisasi pada pasien dengan gejala Covid-19 tanpa ada masalah
obstetric dapat menggunakan Modified Early Obstetrik Warning Score (MEOWS) pasien dengan
MEOWS > = 4 wajib mendapatkan perawatan di Rumah Sakit ( Hospitalisasi)
12. Pasien dengan gejala ringan ( tidak ada sesak dan tanda vital stabil ) tanpa komorbiditas, tanpa
kegawatdaruratan obstetric dapat melakukan isolasi mandiri di rumah