Anda di halaman 1dari 4

LAPORAN PENDAHULUAN

KEGAWATAN COVID-19

Laporan ini disusun guna memenuhi tugas mata kuliah praktik keperawatan gawat darurat

Dosen pembimbing:
Ns. Wiwin Winarti, S.Kep, M.Epid

Disusun oleh:
Dwi Permata Yusuf 1810701013

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN JAKARTA


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN PROGRAM DIPLOMA
2021
1. Definisi, Penyebab, dan Pathway Covid-19
a. Definisi
Covid-19 adalah penyakit menular yang disebabkan oleh jenis corona virus yang
baru ditemukan. Virus baru dan penyakit yang disebabkannya ini tidak dikenal
sebelum mulainya wabah di Wuhan, Tiongkok, bulan desember 2019 (WHO)
b. Penyebab
Covid-19 disebabkan oleh corona virus dengan jenis Severe Acute Respiratory
Illness Coronavirus 2 (SARS-CoV-2)
c. Pathway Covid-19

2. Klasifikasi Penderita Covid-19


a. Kasus suspek
Adalah seseorang yang memiliki salah satu dari kriteria berikut:
1) Seseorang yang memenuhi salah satu kriteria klinis DAN salah satu kriteria
epidemiologis:
Kriteria klinis:
 Demam akut (≥38◦C)/Riwayat demam dan batuk
ATAU
 Terdapat 3 atau lebih gejala/tanda akut berikut: demam/Riwayat
demam, batuk, kelelahan (fatigue), sakit kepala, myalgia, nyeri
tenggorokan, coryza/pilek/hidung tersumbat, sesak nafas,
anoreksia/mual/muntah, diare, penurunan kesadaran.
DAN
Kriteria epidemiologis:
 Pada 14 hari terakhir sebelum rimbul gejala memiliki Riwayat tinggal
atau bekerja di tempat resiko tinggi penularan; ATAU
 Pada 14 hari terakhir sebelum timbul gejala memiliki Riwayat tinggal
atau bepergian di negara/wilayah Indonesia yang melaporkan transmisi
local; ATAU
 Pada 14 hari terakhir sebelum timbul gejala bekerja di fasilitas
pelayanan Kesehatan, baik melakukan pelayanan medis, dan non-
medis, serta petugas yang melaksanakan kegiatan investigasi,
pemantauan kasus dan kontak;
ATAU
2) Seseorang dengan ISPA berat
3) Seseorang tanpa gejala (asimtomatik) yang tidak memenuhi kriteria
epidemiologis dengan hasil rapid antigen SARS-CoV-2 positif
b. Kasus probable
Adalah seseorang yang memiliki salah satu dari kriteria berikut:
1) Seseorang yang memenuhi kriteria klinis
DAN
Memiliki Riwayat kontak erat dengan kasus probable; ATAU terkonfirmasi;
ATAU berkaitan dengan cluster Covid-19
2) Kasus suspek dengan gambaran radiologis sugestif kearah Covid-19
3) Seseorang dengan gejala akut anosmia (hilangnya kemampuan indera
penciuman) atau ageusgia (hilangnya kemampuan indera perasa) dengan tidak
ada penyebab lain yang dapat diidentifikasi
4) Orang dewasa yang meninggal dengan distress pernapasan
DAN
Memiliki Riwayat kontak erat dengan kasus probable atau terkonfirmasi, atau
berkaitan dengan cluster Covid-19
c. Kasus konfirmasi
Adalah seseorang yang dinyatakan positif terindeksi virus Covid-19 dengan
kriteria sebagai berikut:
1) Seseorang dengan hasil RT-PCR positif
2) Seseorang dengan hasil rapid antigen SARS-CoV-2 positif
DAN
Memenuhi kriteria definisi kasus probable ATAU kasus suspek (kriteria A
atau B)
3) Seseorang tanpa gejala (asimtomatik) dengan hasil rapid antigen SARS-CoV-2
positif
DAN
Memiliki Riwayat kontak erat dengan kasus probable ATAU terkonfirmasi
Kasus konfirmasi dibagi menjadi 2:
1) Kasus konfirmasi dengan gejala (simtomatik)
2) Kasus konfirmasi tanpa gejala (asimtomatik)
d. Kontak erat
Adalah orang yang memiliki Riwayat kontak dengan kasus probable atau
konfitmasi Covid-19. Riwayat kontak kasus yang dimaksud antara lain:
1) Kontak tatap muka/berdekatan dengan kasus probable atau kasus konfirmasi
dalam radius 1 meter dan dalam jangka waktu 15 menit atau lebih.
2) Sentuhan fisik langsung dengan kasus probable atau konfirmasi (seperti
bersalaman, berpegangan tangan, dan lain-lain)
3) Orang yang memberikan perawatan langsung terhadap kasus probable atau
konfirmasi tanpa menggunakan APD yang sesuai standar
4) Situasi lainnta yang mengindikasikan adanya kontak berdasarkan penilaian
resiko local yang ditetapkan oleh tim penyelidikan epidemiologi setempat.

3. Alur Penanganan Pasien Suspek Maupun Konfirmasi Covid-19 Di Indonesia


Penanganan pasien positif COVID-19 yang tidak bergejala akan diimbau
untuk isolasi mandiri di rumah atau di RS Darurat. Isolasi minimal 10 hari sejak
ditegakkan diagnosis. Setelah isolasi 10 hari maka pasien dinyatakan selesai isolasi.
Lain hal nya dengan pasien positif COVID-19 dengan gejala sakit ringan-
sedang. Pasien diimbau untuk isolasi mandiri di rumah, RS Darurat, RS, maupun RS
Rujukan COVID-19. Isolasi minimal 10 hari sejak munculnya gejala ditambah 3 hari
bebas demam dan gejala pernapasan. Setelah itu pasien dinyatakan selesai isolasi.
Bagi pasien positif COVID-19 dengan gejala sakit berat akan diisolasi di
rumah sakit atau rumah sakit rujukan. Pasien diisolasi minimal 10 hari sejak muncul
gejala ditambah 3 hari bebas demam dan gejala pernapasan. Pasien akan dilakukan
lagi tes swab jika hasilnya negatif maka pasien akan dinyatakan sembuh.
Dalam pelayanan pasien positif COVID-19 ada layanan alih rawat non isolasi.
Layanan tersebut diperuntukkan bagi pasien yang sudah memenuhi kriteria selesai
isolasi tetapi masih memerlukan perawatan lanjutan untuk kondisi tertentu yang
terkait dengan komorbid, co-insiden, dan komplikasi.
Proses alih rawat diputuskan berdasarkan hasil assessment klinis yang
dilakukan oleh dokter penanggungjawab pelayanan sesuai standar pelayanan atau
standar prosedur operasional.
Bagi pasien yang diisolasi di rumah sakit, RS Darurat, maupun di RS Rujukan
COVID-19 dapat dipulangkan berdasarkan pertimbangan dokter penanggungjawab
pasien karena adanya perbaikan klinis, comorbid teratasi, dan/atau follow up PCR
menunggu hasil.
Pasien konfirmasi tanpa gejala, gejala ringan, gejala sedang, dan gejala
berat/kritis dinyatakan sembuh apabila telah memenuhi kriteria selesai isolasi, dan
dikeluarkan surat pernyataan selesai pemantauan, berdasarkan penilaian dokter di
fasyankes tempat dilakukan pemantauan atau oleh dokter penanggungjawab pasien.

4. Berbagai Kondisi Kegawatan Yang Dapat Terjadi Pada Pasien Covid-19

5. Kriteria Pasien Covid-19 Membutuhkan Perawatan Di RS Dan ICU


Pada penderita Covid-19, dilakukan pengawasan laju napas, laju nadi, saturasi
oksigen pada udara bebas sebanyak 2 kali sehari. Pada pasien dengan resiko tinggi,
pengawasan dilakukan secara terus menerus. Pasien yang memiliki resiko tinggi
adalah pasien sebagai berikut:
a. Usia tua (>65 tahun)
b. Limfopenia atau trend penurunan
c. Pasien yang memerlukan terapi oksigen
d. Pasien dengan infiltrate paru yang luas memerlukan pengawasan berkelanjutan

6. Screening Kegawatan Covid-19


Parameter Penilaian Nilai
Pneumonia pada CT scan Ada 5
Riwayat kontak dengan pasien Ada 5
positif Covid-19
Demam ada 3
Suhu maksimum ≥37,8◦C sejak gejala dimulai 1
Usia ≥44 tahun 1
Jenis kelamin Laki-laki 1
Gejala gangguan pernapasan ≥1 gejala 1
(batuk, dahak, sesak, dll)
Rasio neutrophil-limfosit ≥5.8 1
Kecurigaan tinggi jika nilai >10

Anda mungkin juga menyukai