Anda di halaman 1dari 4

TATALAKSANA

CORONA VIRUS DISEASE 2019 (COVID-19)


No. Dokumen : XXX/SOP/P/MM/
YYYY
Standar
Operasional No. Revisi : 00

Prosedur TanggalTerbit : DD/MM/YYYY

Halaman : 1/1

PUSKESMAS Tanda Tangan Kepala Puskesmas dr. WIJI HARTONO


BALEENDAH NIP...........................

Corona Virus Disease 2019 (COVID -19) adalah penyakit yang disebabkan
1. Pengertian
oleh virus novel corona, dengan gejala klinis dari penyakit tersebut mulai dari
gejala ringan, sedang sampai berat. Adapun gejala klinis utama yang muncul
yaitu demam (>38 derajat C), batuk, kesulitan bernapas, dapat disertai dengan
sesak memberat, fatigue, myalgia, gejala gastrointestinal dan gejala saluran
napas lainnya.

Sebagai acuan penerapan langkah-langkah penatalaksanaan Corona Virus


2. Tujuan
Disease 2019 (COVID-19)

3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala PuskesmasBaleendah

No. .................................Tentang PelayananKlinis


Pedoman Pencegahan Dan Pengendalian Corona Virus Disease (Covid-19),
4. Referensi
Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Kementerian
Kesehatan Republik Indonesia, Maret 2020

1. Dokter menegakkan diagnose dan menetapkan rencana tatalaksana


5. Prosedur/
Langkah- sesuai dengan kriteria pasien :
langkah 1.1. Pasien dalam pengawasan
a. Seseorang dengan infeksi saluran pernapasann akut (ISPA)
yaitu demam (> 38 derajat C) atau riwayat demam disertai
salah satu gejala/ tanda penyakit pernapasan seperti
batuk/sesak napas/ sakit tenggorokan /pilek/pneumonia
ringan hingga berat dan tidak ada penyebab lain berdasarkan
gambaran klinis yang meyakinkan dan pada 14 hari terakhir
sebelum timbul gejala, memenuhi salah satu kriteria berikut :
- Memiliki riwayat perjalanan atau tinggal di luar negeri yang
melaporkan transmisi local
- Memiliki riwayat perjalanan atau tinggal di area transmisi
local di Indonesia
b. Seseorang dengan demam (>38 derajat C) atau riwayat
demam atau ISPA dan pada 14 hari terakhir sebelum timbul
gejala memiliki riwayat kontak dengan kasus konfirmasi atau
probable covid-19
c. Seseorang dengan ISPA berat/pneumonia berat yang
membutuhkan perawatan di rumah sakit dan tidak ada
penyebab lain berdasarkan gambaran klinis yang meyakinkan
1.2. Orang dalam pemantauan
Seseorang yang mengalami gejala demam (>38 derajat C) atau
ada riwayat demam atau ISPA tanpa pneumonia , tidak ada
penyebab lain berdasarkan gambaran klinis yang meyakinkan
dan pada 14 hari terakhir sebelum timbul gejala memenuhi salah
satu kriteria berikut :
a. Memiliki riwayat perjalanan atau tinggal di luar negeri yang
melaporkan transmisi local
b. Memiliki riwayat perjalanan atau tinggal di area transmisi local
di Indonesia
1.3. Orang Tanpa Gejala
Seseorang yang tidak bergejala dan memiliki risiko tertular dari
orang konfrimasi COVID-19. Orang tanpa gejala merupakan
kontak erat dengan kasus konfirmasi COVID-19.
Kontak Erat adalah seseorang yang melakukan kontak fisik atau
berada dalam ruangan atau berkunjung (dalam radius 1 meter
dengan kasus pasien dalam pengawasan atau konfirmasi) dalam
2 hari sebelum kasus timbul gejala dan hingga 14 hari setelah
kasus timbul gejala.
1.4. Kasus konfirmasi
Seseorang yang terinfeksi COVID-19 dengan hasil pemeriksaan
laboratorium positif.
2. Dokter memberikan tatalaksana sesuai kriteria pasien

2.1. Pasien dalam pengawasan

- Tatalaksana sesuai kondisi


- Edukasi untuk isolasi/karantina :
a. Karantina rumahbagi pasien dengan pengawasan yang mempunyai
gejala ringan dan sedang (mandiri, tanpa sesak napas, tanpa
pneumonia).
b. Karantina di rumah sakit bagi pasien dengan pengawasan yang
mempunyai gejala berat.
- Koordinasi dengan surveillance untuk mengirimkan notifikasi 1x24 jam
ke dinas kesehatan Kabupaten Bandung
- Koordinasi dengan petugas surveillance untuk mengidentifikasi kontak
erat yang berasal dari pengunjung maupun petugas kesehatan
- Surveilance berkoordinasi dengan dinas kesehatan terkait pemantauan

kontak erat

- Surveillance mencatat dan melaporkan hasil pemantauan kontak secara

rutin dan berjenjang

- Surveilance melakukan komunikasi risiko baik kepada pasien, keluarga


dan pengunjung
2.2. Orang dalam pemantauan
- Tatalaksana sesuai kondisi pasien
- Edukasi pasien untuk isolasi diri di rumah . Bila gejala mengalami
perburukan segera ke puskesmas
- Koordinasi dengan surveillance untuk notifikasi kasus dalam waktu
1x24 jam ke dinas kesehatan Kabupaten Bandung
- Surveillance melakukan pelacakan/identifikasi kontak
- Surveillance melakukan komunikasi risiko baik pasien, keluarga dan
pengunjung lainnya.
2.3. Orang tanpa gejala
Edukasi pasien untuk isolasi diri di rumah.
2.4. Kasus konfirmasi

- Koordinasi dengan surveillance untuk notifikasi kasus dalam

waktu 1x24 jam ke dinas kesehatan Kabupaten Bandung

- Surveillance melakukan pelacakan/identifikasi kontak

3. Dokter membuat dokumentasi dalam rekam medis

6. Unit Terkait Layanan pasien dengan keluhan batuk.

7. Dokumen Rekam medis


Terkait

8. Rekaman
Historis
Tanggal mulai
Perubahan No Yang diubah Isi Perubahan
diberlakukan

Anda mungkin juga menyukai