Anda di halaman 1dari 58

BUDAYA

INTEGRITA
ANTI
S
KORUPSI

Oleh : Neni Rohaeni, SKM, MKM


Bandung, 22 Juli 2022

PELATIHAN REKAM MEDIS DAN INFORMASI KESEHATAN


T UJUAN
Pembelajaran umum
Setelah mengikuti pembelajaran
ini,
peserta mampu
memahami Anti Korupsi
dalam pelaksanaan kegiatan
di instansinya
Tujuan
Pembelajaran
KHUSUS

Menjelaskan Konsep Korupsi kediklatan


Kemampuan
Menjelaskan anti korupsi
Menjelaskan Gratifikasi
Menjelaskan Pencegahan Korupsi
Menjelaskan Integritas
Untuk apa
kita hadir di
sini hingga
hari ini?
st an si
Sub i
i K o ru ps
An t

1.Why?

hat ?
2. W

3. How ?

5
st an si
Sub i
i K o ru ps
An t

1. Wh y ?

9
Mengapa
Perlu Pendidikan
Anti Korupsi ?
Bab 1 Hal.11 KPK Prima

Perilaku, Nilai-nilai
Kelemahan Sistem
Moral

NIAT KESEMPATAN

KORUPSI
APA YANG SEBENARNYA PENYEBAB
KORUPSI ?

Lemahnya
Penegakan
Kualitas Hukum ?
Beragama? Budaya
Pembenaran?

Gaji kecilkah? KORUPSI


Warisan
Perilaku Partai
penguasa?

Moralkah? Sistem ?
PENYEBAB KORUPSI

Faktor Internal
1.Sifat tamak/Rakus, Serakah
2. Gaya hidup konsumtif
3. Peluang, kesempatan dan kekuasaan
4. Mulai pudarnya budaya malu
4.Moral yang kurang kuat
PENYEBAB KORUPSI

Faktor Eksternal :
1. Faktor Politik
2. Faktor Hukum
3. Faktor Ekonomi
4. Faktor Organisasi
a. kurang adanya keteladanan dari Pimpinan
b. Tidak adanya kultur organisasi yang benar
c. Sistem akuntabilitas di Instansi Pemerintah kurang
memadai
d. Manajemen cenderung menutupi korupsi dalam
organisasi
e. Lemahnya Pengawasan
POTENSI KORUPSI ERA
PANDEMI

1. Penyalahgunaan Anggaran
2. Penyalahgunaan Kewenangan
3. Pekerjaan Tidak Sesuai Usulan
4. Mark Up Harga
5. Suap / Gratifikasi
6. Manipulasi Data / Pemalsuan Dokumen
t an si
Subs i
ru ps
AntiKo

1. Wh a t ?

16
1
Pengertian
Korupsi

“ Perilaku atau perbuatan yang tidak jujur yang didalamnya


termasuk bentuk kebusukan, keburukan, kejahatan penggelapan,
serta bentuk tindakan amoralis
2

Korupsi berasal dari bahasa latin CORRUPTION yang


artinya kerusakan , kebobrokan, kebusukan

UU Nomor 31tahun 1999 jo UU no 20 tahun 2001


Setiap orang yang secara melawan hukum melakukan
perbuatan memperkaya diri sendiri atau orang lain atau
suatu korporasi yang dapat merugikan keuangan negara atau
perekonomian negara, dipidana dengan pidana seumur hidup
atau pidana paling singkat 4 tahun dan paing ama 20 tahun
denda sedikitnya Rp 200 jt dan paling banyak 1M
BENTUK
KORUPSI
Korupsi Terkait
1
Kerugian Keuangan Negara

Menurut UU No 31Tahun 1999 jo UU No 20 tahun 2001 yaitu terdapat pada


Pasal 2 dan Pasal 3 yang menyebutkan :

“Bahwa setiap orang yang merugikan keuangan negara atau


perekonomian negara, dipidana penjara dengan penjara seumur hidup
atau pidana paling singkat 4 (empat) tahun dan paling lama 20 (dua
puluh) tahun dan denda paling sedikit Rp. 200.000.000,00 (dua ratus juta
rupiah) dan paling banyak Rp. 1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah)
atau dapat dihukum pidana mati”.
2
Suap

Perbuatan yang termasuk suap-menyuap


menurut pasal-pasal ini harus memenuhi unsur
Pasal 5 ayat (1) huruf a
1) Setiap orang Pasal 5 ayat (1) huruf b
2) Memberi sesuatu atau menjanjikan sesuatu Pasal 5 ayat (2)
Pasal 6 ayat (2)
3) Kepada pegawai Negeri atau penyelenggara Pasal 11
Pasal 12 huruf a
Negara Pasal 12 huruf b
4) Dengan maksud supaya berbuat atau tidak Pasal 12 huruf c
Pasal 12 huruf d
berbuat sesuatu dalam jabatannya sehingga Pasal 13
bertentangan dengan kewajiban
Menyuap

Suap menyuap
(Sesuatu/Janji)

Memberi atau menjanjikan sesuatu kpd PNS


karena kekuasaan atau kewenangan yang
berhubungan dengan jabatannya
3
Penyalahgunaan
Jabatan

Pejabat/PNS yang sengaja


menggelapkan, merusak atau
menghilangkan dengan sengaja
barang, akta, surat atau dokumen yang
diperlukan
4
Pemerasan

Untuk menyimpulkan apakah sesuatu perbuatan termasuk


korupsi menurut pasal ini , harus memenuhi unsur unsur
1) Pegawai negrti atau penyelenggara negara
2) Dengan maksut menguntungkan diri sendiri atau orang lain
3) Secara melawan hukum
4) Memaksa seseorang memberikan sesuatu, membayar, atau
menerima pembayaran dengan potongan, atau untuk
mengerjakan sesuatu bagi dirinya
5) Menyalah gunakan kekuasaan
5
Kecurangan

Untuk menyimpulkan apakah sesuatu perbuatan termasuk korupsi menurut pasal


ini , harus memenuhi unsur unsur
1) Pegawai negeri atau penyelenggara negara
2) Dengan maksut menguntungkan diri sendiri atau orang lain
3) Secara melawan hukum
4) Memaksa seseorang memberikan sesuatu, membayar, atau menerima
pembayaran dengan potongan, atau untuk mengerjakan sesuatu bagi dirinya
5) Menyalah gunakan kekuasaan
6
Benturan
kepentingan
dalam pengadaan
Barang-Jasa

Pegawai negeri atau penyelenggara negara baik langsung


maupun tidak langsung dengan sengaja turut serta dalam
pemborongan, pengadaan atau persewaan yang pada saat
dilakukan perbuatan, untuk seluruh atau sebagian ditugaskan
untuk mengurus atau mengawasinya.
7
APA ITU
GRATIFIKASI?
Penjelasan Pasal 12B Ayat (1) UU No.31
Thn 1999 Juncto UU No.20 Tahun 2001

Gratifikasi adalah
pemberian dalam arti luas
yakni meliputi :
1) Pemberian uang,
2) Barang,
3) Rabat (diskon),
4) Komisi,
5) Pinjaman tanpa bunga,
6) Tiket perjalanan, dll
sebuah
pemberian yang
diberikan atas
diperolehnya
suatu bantuan
atau keuntungan
Gratifikasi dinyatakan sebagai tipikor

• UU No.20 th 2001 Pasal 12 B ayat 1


Setiap gratifikasi kepada pegawai negeri atau penyelenggara negara dianggap
pemberian suap, apabila berhubungan dengan dan berlawanan dengan kewajiban
atau tugasnya

 Pasal 12 C ayat (1)


Bahwa Pasal 12 B ayat (1) tidak berlaku jika penerima melaporkan gratifikasi
paling lambat 30 (tiga puluh) hari kerja terhitung sejak tanggal gratifikasi
tersebut diterima.
HAL-HAL YANG MENJADI PEMBENARAN

 Sekedar Ucapan “Terimakasih”


 Lumrah dan wajar
 Memuliakan Tamu
 “Adat ketimuran”
 Uang pulsa, sekedar uang minum
 Membina hubungan baik
 dll
Korupsi adalah perbuatan secara melawan hukum
dengan maksud memperkaya diri sendiri/
orang lain (perseorangan atau korporasi)
yang dapat merugikan keuangan / K
perekonomian negara( pasal 2 UU
No.31/1999 Jo UU No.20 Tahun 2001
tentang Pemerantasan Tindak Pidana Krupsi)

Kolusi adalah kerjasama secara melawan hukum


antara penyelenggara negara atau antara
penyelenggara negara dengan pihak lain yang
merugikan orang lain, masyarakat dan atau
negara.
K
Nepotisme adalah perbuatan Penyelenggara Negara
secara melawan hukum yang
menguntungkan keluarga atau
rekannya di atas kepentingan N
masyarakat, bangsa dan negara.
ASPEK HUKUM
DASAR HUKUM:
1.UU 30/2002
2.UU 20/2001

SUBYEK HUKUM:
3.Penyelenggara Negara
4.Pegawai Negeri

OBYEK HUKUM:
5.Uang
6.Barang
7.Fasilitas
ALAT UKUR GRATIFIKASI
No Kriteria Penjelasan
Apakah pemberian tersebut untuk mempengaruhi
1 Motif keputusan PNS/Pejabat untuk melaksanakan/tidak
melaksanakan tupoksinya?

2 Kesetaraan Apakah pemberi dan penerima mempunyai hub yang


“setara?”, jk tidak = gratifikasi = laporkan
Apakah terdapat kaitan berkenaan dengan/
3 Relasi menyangkut akses ke aset-aset dan kontrol atas aset-
kekuasaan aset sumberdaya strategis ekonomi, politik, sosial,
dan budaya yang Anda seperti Panitia PBJ, PPK, dll

Conflictof Apakah pemberian tersebut dapat menjadi benturan


4 interst kepentingan di masa mendatang (ga enak… karena
sudah kenal dan membantu)
5 Cara memberi Apakah pemberian dilakukan secara “terbuka”

6 Kewajaran Apakah pemberian tersebut dalam jumlah dan


frekuensi yang wajar secara ukuran masy. Umum?
HADIAH LEGAL VS ILLEGAL
Karakteristik LEGAL ILEGAL
Membina hub baik secara Membina hub baik secara
Motif “sosial” “Jabatan PNS”
Kesetaraan Setara Timpang
Relasi Tidak ada relasi kekuasaan Ada Relasi Kekuasaan
Conflick of Tidak ada konflik Ada/Potensi konflik
interst
Cara memberi Terbuka Tertutup

Resiprositas Saling memberi dg jumlah, Searah, dari satu ke yang lain,


cara dan ukuran yang sama ukuran & cara berbeda
Sifat hubungan Aliansi sosial, jangka panjang Patternalistik, jangka pendek
dan ikatan emosional saudara dan “transaksional”
Akuntabilitas Accountable Un Accountable
Nilai pemberian Interaksi sosial , biasa, umum Lebih kepada “nilai moneter”
Apa itu ?

ST
RIC
TLY
CO
NFI
DE
NTI
AL
Definisi dan
Pembelajaran Integritas

INTEGRITAS:
Kesatuan antara pikiran, perasaan,
ucapan, tindakan dengan hati nurani
INTEGRITAS : Kejujuran (Honesty),
Kebenaran (Truthfulness),
Berani (Courage),
Bertanggung Jawab
(Responsibility),
Kesetiaan (Loyalty).
Association of Certfied Fraud Examiners ( ACFE ) Code Of Professional Ethics
Pengertian Integritas
(Buman, D., 2011)
Ada dua jenis integritas yakni:
◦ substantive integrity , integritas yang terkait dengan
komitmen moral
◦ formal integrity menuntut adanya komitmen , tidak
harus komitmen moral.

Integritas adalah sebuah kebajikan (virtue).


Sifat yang jujur pada diri sendiri dengan cara
berpegang teguh pada komitmen moral yang
dianut olehnya.
BUDAYA
1.Pikiran, akal budi, hasil,2.Adat istiadat,3.Sesuatu
mengenai kebudayaan yang sudah berkembang, 4.
Sesuatu yang sudah menjadi kebiasaan yang sudah
sukar diubah ( KBBI ).

Keseluruhan dari sikap dan pola perilaku serta


pengetahuan yang merupakan suatu kebiasaan yang
diwariskan dan dimiliki oleh suatu anggota masyarakat
tertentu ( Linton )
st an si
Sub i
i K o ru ps
An t

1. Ho w?

43
NILAI-NILAI ANTI KORUPSI
Upaya Pencegahan &
Pemberantasan Korupsi
Penindakan
Perbaikan sistem

• Membangun Zona Integritas pada Institusi


Pelayanan Publik
• Membangun Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK)
dan Wilayah Birokrasi Bersih Melayani (WBBM)
• Contoh RS yang Membangan WBK & WBBM
https://youtu.be/NrEfp1eNs4g
Strategi komunikasi anti korupsi

Regulasi
Perbaikan sistem
Memperbaiki peraturan perundangan yang berlaku
Menciptakan lingkungan kerja yang anti korupsi
Memisahkan secara tegas kepemlikan negara dan
pribadi
Menegakan tata tertib lembaga
Mengoptimalkan pemanfaatan teknologi
Edukasi
Kesadaran publik
Perbaikan manusia

Peran keluarga
Mengoptimalkan peran agama
dalam meberantas korupsi
Memperbaiki moral suatu bangsa 
menolak korupsi karena secara
moral sudah salah
Meningkatkan kesadaran hukum
Meningkatkan kesejahteraan
Pemimpin jujur, bersih, dan anti korupsi
Pesan
Presiden Jokowi

Jadilah birokrat yang selalu mengedepankan


kepentingan rakyat, bangsa, serta negara di
atas kepentingan lainnya
Jadilah birokrat yang tangguh, mau bekerja
keras dan berinovasi
Mampu memberikan pelayan publik dengan baik,
cepat, responsif dan lebih efisien
Mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan,
teknologi, serta diamika politik dan ekonomi
Menjadi birokrat yang kepo, ingin mengerti,
tidak monoton
Kesimpulan
Nilai-nilai anti korupsi
merupakan landasan untuk
menegakkan prinsip anti korupsi
Penanaman nilai-nilai anti
korupsi dimulai secara internal sejak
dari dalam keluarga tidak lepas dari
nilai-nilai budaya dan nilai agama
QS Ar Rad Ayat 11
Haturnuhun

Anda mungkin juga menyukai