Anda di halaman 1dari 61

K o r U P S I

Disampaikan oleh:
SINTA JAVANI,SST,MAP
Widyaiswara UPTD Balai Pelatihan Kesehatan dan
Masyarakat Dinas Kesehatan Provinsi Bali
SINTA JAVANI, SST,MAP

Saya berkerja sebagai


Widyaiswara di UPTD.
Bapelkesmas Dinkes Prov.
Bali
Alamat : Br. Dukuh, Kuta
Utara, Badung
javanibidan@gmail.com atau
hp 081239733896
Tujuan Pembelajaran Umum

Setelah mengikuti pembelajaran ini,


peserta diharapkan mampu
menerapkan Anti Korupsi dalam melakukan kegiatan di
instansinya

09/03/22
Tujuan Pembelajaran Khusus

Setelah mengikuti pembelajaran ini peserta


dapat menjelaskan:
1. Konsep Korupsi;
2. Anti Korupsi;
3. Gratifikasi
4. Upaya Pencegahan dan Pemberantasan
Korupsi

09/03/22
KORUPSI
Pengertian
KORUPSI
Perilaku atau perbuatan yang
tidak jujur yang didalamnya
termasuk bentuk kebusukan,
keburukan, kejahatan
penggelapan, serta bentuk
tindakan amoralis
PENGERTIAN KORUPSI
UU No 31 Tahun 1999 Jo.UU No 20 Tahun 2001
tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi

PASAL 2 (1)
SETIAP ORANG YANG SECARA MELAWAN HUKUM
MELAKUKAN PEBUATAN MEMPERKAYA DIRI SENDIRI
ATAU ORANG LAIN ATAU SUATU KORPORASI YANG
DAPAT MERUGIKAN KEUANGAN NEGARA ATAU
PEREKONOMIAN NEGARA, DIPIDANA DENGAN PIDANA
PENJARA SEUMUR HIDUP ATAU PIDANA PALING
SINGKAT 4 (EMPAT) TAHUN DAN PALING LAMA 20
TAHUN, DENDA PALING SEDIKIT RP200.000.000,- DAN
PALING BANYAK RP1.000.000.000,-
.
15/08/2022
Bentuk
KORUPSI
(UU 31/1999 Jo UU 20/2001)
Merugikan Keuangan Negara

melawan hukum melakukan perbuatan


memperkaya diri sendiri /orang lain atau
korporasi menyalahgunakan kewenangan,
kesempatan atau sarana yang ada
Suap
Menyuap

Suap menyuap
(Sesuatu/Janji)

Memberi atau menjanjikan sesuatu kpd PNS


karena kekuasaan atau kewenangan yang
berhubungan dengan jabatannya
Penyalahgunaan
Jabatan

Pejabat/PNS yang sengaja


menggelapkan, merusak atau
menghilangkan dengan sengaja
barang, akta, surat atau dokumen
yang diperlukan
Pemerasan

PNS/penyelenggara negara dg maksud menguntungkan diri sendiri/org


lain secara melawan hukum atau dg kekuasaannya memaksa seseorang
memberikan sesuatu, membayar atau menerima pembayaran dg
potongan utk dirinya sendiri
Kecurangan

Pemborong, ahli bangunan yang pada waktu


membuat bangunan, atau penjual bahan bangunan
yang pada waktu menyerahkan bahan bangunan,
melakukan perbuatan curang yang dapat
membahayakan keamanan orang atau barang, atau
keselamatan negara dalam keadaan perang
Benturan
kepentingan
dalam pengadaan
Barang-Jasa

Pegawai negeri atau penyelenggara negara baik langsung


maupun tidak langsung dengan sengaja turut serta dalam
pemborongan, pengadaan atau persewaan yang pada saat
dilakukan perbuatan, untuk seluruh atau sebagian ditugaskan
untuk mengurus atau mengawasinya.
7 Klasifikasi Korupsi
Merugikan Menghalangi
Menghalangi
+ Proses
Proses
Keuangan Negara
1 Penindakan
Penindakan
2 Suap
Konflik 7
Kepentingan

3 Gratifikasi
KORUPSI

Perbuatan 6
Curang
4
Penggelapan
Pemerasan 5 dalam Jabatan
ANIMASI :
GRATIFIKASI
7’
APA ITU GRATIFIKASI?
Penjelasan Pasal 12B Ayat (1) UU No.31 Thn 1999
Juncto UU No.20 Tahun 2001

Uang, barang, rabat (discount), komisi, pinjaman tanpa bunga


tiket perjalanan dinas, fasilitas penginapan, perjalanan wisata,
pengobatan cuma cuma, dan fasilitas lainnya
yang diterima di dalam negeri maupun di luar negeri
yang dilakukan dengan menggunakan sarana elektronik
atau tanpa sarana elektronik”
sebuah
pemberian yang
diberikan atas
diperolehnya
suatu bantuan
atau keuntungan
KAPAN GRATIFIKASI DIKATAKAN SBG
TIPIKOR?
• UU No.20 th 2001 Pasal 12 B ayat 1
Setiap gratifikasi kepada pegawai negeri atau
penyelenggara negara dianggap pemberian suap,
apabila berhubungan dengan dan berlawanan
dengan kewajiban atau tugasnya

 Pasal 12 C ayat (1)


Bahwa Pasal 12 B ayat (1) tidak berlaku jika
penerima melaporkan gratifikasi paling lambat 30
(tiga puluh) hari kerja terhitung sejak tanggal
gratifikasi tersebut diterima.
SANKSI
GRATIFIKASI

Ps.12 B ayat 2 UU No.20/2001

Pidana penjara seumur hidup paling


singkat 4 tahun dan paling lama 20 th
dan pidana denda paling sedikit
Rp.200 juta paling banyak 1 Milyar
PERATURAN
PENGENDALIAN
GRATIFIKASI DI
LINGKUNGAN KEMENTERIAN
KESEHATAN:
1. PERMENKES NO 14 TAHUN
2014 TENTANG
PENGENDALIAN
GRATIFIKASI DI
LINGKUNGAN KEMENKES
2. KEPMENKES No.
HK.02.02/MENKES/ 306/2014
TENTANG JUKNIS
PENGENDALIAN
GRATIFIKASI

09/03/22 33
GRATIFIKASI YANG TIDAK WAJIB
DILAPORKAN
GRATIFIKASI YANG TIDAK WAJIB
DILAPORKAN
GONE THEORY (Jack Bologne:2006)

06/11/2013 36
Tipologi Korupsi Bidang
Kesehatan
Suap/pemberian untuk mendapatkan layanan kesehatan

Korupsi pengadaan alat alat kesehatan

Hubungan pemasaran yang tidak benar

Penyalahgunaan wewenang

Klaim penggantian yang tidak semestinya

Penipuan dan penggelapan obat obatan dan peralatan medis

Sumber : study on Corruption in the Healthcare Sector (Ec 2013)


HAL-HAL YANG MENJADI PEMBENARAN

• Sekedar Ucapan “Terimakasih”


• Lumrah dan wajar
• Memuliakan Tamu
• “Adat ketimuran”
• Uang pulsa, sekedar uang minum
• Membina hubungan baik
• dll
TANAMKAN
l ai A n ti k or up s i
Nilai-ni
1 2 3
KEJUJURAN KEPEDULIAN KEMANDIRIAN

4 5 6
KEDISIPLINAN TANGGUNG JAWAB KERJA KERAS

7 8 9
KESEDERHANAAN KEBERANIAN KEADILAN

JUPE MANDI TANGKER KEBEDIL


Upaya Pencegahan &
Pemberantasan Korupsi

KORUPSI
Strategi komunikasi anti korupsi
Regulasi
Perbaikan sistem
Memperbaiki peraturan perundangan yang
berlaku
Menciptakan lingkungan kerja yang anti
korupsi
Memisahkan secara tegas kepemelikan
negara dan pribadi
Menegakan tata tertib lembaga
Mengoptimalkan pemanfaatan teknologi
Perbaikan manusia

Peran keluarga
Mengoptimalkan peran agama
dalam memberantas korupsi
Memperbaiki moral suatu bangsa 
menolak korupsi karena secara
moral sudah salah
Meningkatkan kesadaran hukum
Meningkatkan kesejahteraan
Pemimpin jujur, bersih, dan anti korupsi
Bagaimana
TATA CARA MELAPORKAN
DUGAAN PELANGGARAN
TINDAK PIDANA KORUPSI
TATA CARA
PELAPORAN
DUGAAN
PELANGGAR
AN TINDAK
PIDANA
KORUPSI
TATA CARA
PELAPORAN
DISAMPAIKANGRATIFIKASI
SECARA TERTULIS DENGAN MENGISI FORMULIR
SEBAGAIMANA DITETAPKAN OLEH KPK DENGAN MELAMPIRKAN DOKUMEN
YANG BERKAITAN DENGAN GRATIFIKASI.

FORMULIR PELAPORAN MEMUAT:


1.Nama dan alamat lengkap penerima dan pemberi gratifikasi;
2.Jabatan pegawai negeri atau penyelenggara negara;
3.Tempat dan waktu penerima gratifikasi;
4.Uraian jenis gratifikasi yg diterima;
5.Nilai gratifikasi yang diterima.
https://itjen.kemkes.go.id/pelaporan
online
Unit Unit Pengendalian Gratifikasi yang
Pengendalian selanjutnya disebut UPG adalah Unit
pelaksana program pengendalian
Gratifikasi gratifikasi

51
Batasan Waktu Pelaporan GRATIFIKASI

KPK

15 hari
30 hari

5 hari UPG Kemenkes

5 hari
UPG Unit Utama

5 hari
UPG Unit Pelaksana Teknis

Aparatur
Kemenkes 52
SELF ASSESSMENT
PELAPORAN
GRATIFIKASI
1. Apakah ada aturan atau kode etik yang melarang penerimaan tersebut ?
2. Apakah ada kegiatan
pemberi saat itu ?
kedinasan yang dilakukan bersama-sama dengan pihak

3. Apakah publikasi atas penerimaan tersebut akan membuat anda merasa


malu atau apakah pemberian dilakukan secara terbuka atau tertutup
(sembunyi- sembunyi) ?
4. Apakah setidaknya patut diduga seseorang memberikan gratifikasi karena
pemberi berpikir bahwa anda memiliki jabatan di sebuah instansi, terkait
pengambilan keputusan, pelayanan atau perizinan ?
5. Apakah nilai pemberian gratifikasi tersebut wajar atau tidak ?
6. Apakah nilai moral pribadi anda memperbolehkan sebuah gratifikasi diterima ?

Apabila jawaban dari salah satu dari pertanyaan reflektif di atas adalah “YA”,
maka penerimaan tersebut sebaiknya ditolak, atau jika terpaksa diterima segera
dilaporkan.
Contoh penerimaan GRATIFIKASI yang jika ditinjau dari segala
keadaan (circumstances) dapat dianggap terkait dengan jabatan
pegawai negeri/ penyelenggara negara yang menerimanya sehingga
wajib dilaporkan, antara lain:

1. Pemberian karena hubungan keluarga, yaitu dari kakek/nenek, bapak/ibu/mertua,


suami/istri, anak/menantu, cucu, besan, paman/bibi, kakak/ adik/ ipar, sepupu, dan
keponakan yang memiliki konflik kepentingan;
2. Penerimaan uang/barang oleh pejabat/pegawai dalam suatu kegiatan seperti
pesta pernikahan, kelahiran, aqiqah, baptis, khitanan, potong gigi, atau upacara
agama/adat/tradisi lainnya yang melebihi Rp1.000.000,00 (satu juta rupiah) per
pemberian per orang;
3. Pemberian terkait dengan musibah atau bencana yang dialami oleh penerima,
bapak/ibu/mertua, suami/istri, atau anak penerima gratifikasi yang melebihi
Rp1.000.000,00 (satu juta rupiah) per pemberian per orang;
15/08/2022
4. Pemberian sesama pegawai dalam rangka pisah sambut, pensiun, promosi
jabatan, dan ulang tahun yang tidak dalam bentuk uang atau tidak berbentuk
setara uang (cek, bilyet giro, saham, deposito, voucher, pulsa, dan lain-lain)
yang melebihi nilai yang setara dengan Rp300.000,00 (tiga ratus ribu rupiah)
per pemberian per orang dengan total pemberian Rp1.000.000,00 (satu juta
rupiah) dalam 1 (satu) tahun dari pemberi yang sama;

5. Pemberian sesama rekan kerja tidak dalam bentuk uang atau tidak
berbentuk setara uang (cek, bilyet gori, saham, deposito, voucher, pulsa,
dan lain-lain) yang melebihi Rp200.000,00 (dua ratus ribu rupiah) per
pemberian per orang dengan total pemberian maksimal Rp1.000.000,00
(satu juta rupiah) dalam 1 (satu) tahun dari pemberi yang sama;

Sumber : Pedoman Pengendalian Gratifikasi (KPK, Juni 2016)


15/08/2022
FILM PEDULI
MARI RAMAIKAN KAMPANYE ANTI
KORUPSI DI PELATIHAN KADER DENGAN
LINK TWIBBON BERIKUT :
http://twb.nz/fasilitatorkaderposyandu

AD
L O
UP
A
P …
U
L YA
AN S
N G SO
JA MED
DI

Anda mungkin juga menyukai