Anda di halaman 1dari 30

Sosialisasi dan

Gratifikasi
PRAKERIN PETROKIMIA GRESIK
PERIODE JULI 2021

KELOMPOK B
TABLE OF CONTENTS

Prinsip-Prinsip
Pengertian Landasan Hukum
Pengendalian

Unit Pengendalian Pelaporan Implementasi


Pedoman, Penerimaan, Pengendalian
Gratifikasi
Pemberian Gratifikasi Gratifikasi
Pengertian Gratifikasi
GRATIFIKASI

Gratifikasi adalah pemberian dalam arti luas, yakni meliputi pemberian uang,
barang, rabat (discount), komisi, pinjaman tanpa bunga, tiket perjalanan, fasilitas
penginapan, perjalanan wisata, pengobatan cuma-cuma dan fasilitas lainnya yang
diberikan. Gratifikasi tersebut baik yang diterima di dalam negeri maupun luar negeri
yang dilakukan dengan menggunakan sarana, baik elektronik maupun tanpa elektronik.
Landasan
Hukum
Landasan Hukum
Menurut Undang-undang
UU RI No. 28 Tahun 1999 2 UU RI No. 20 Tahun 2001
1
Tentang penyelenggaraan negara Perubahan atas UU No. 31 Tahun
yang bersih dan bebas dari 1999 tentang pemberantasan tindak
Korupsi, Kolusi dan Nepotisme pidana korupsi.

UU No. 40 Tahun 2007 4 Peraturan Menteri Negara Badan Usaha


3
Tentang perseroan terbatas; Milik Negara Nomor ; PER-01/MBU/2011
Lembaran Negara Republik tanggal 11 Agustus 2011
Indonesia Tahun 2007 Nomor 106;
Tambahan Lembaran Negara Tentang penerapan tata kelola usaha yang baik (Good
Republik Indonesia Nomor 4756) Corporate Govermance) pada Badan Usaha Milik
Negara dan peraturan Menteri BUMN Nomor : Per-
09/MBU/2012
Landasan Hukum
Menurut Peraturan Komisi Pemberantasan Korupsi Republik
Indonesia (KPK-RI)
1. Surat Komisi Pemberantasan Korupsi Republik Indonesia Nomor 8.143/01-13/01/2013
tanggal 21 Januari 2013 tentang Himbauan Terkait Gratifikasi.
2. Peraturan Komisi Pemberantasan Korupsi Republik Indonesia Nomor 02 tahun 2014 tentang
Pedoman Pelaporan dan Penetapan Status Gratifikasi.
3. Pedoman Pengendalian Gratifikasi Komisi Pemberantasan Korupsi Republik Indonesia Juni
2015.
4. Peraturan Komisi Pemberantasan Korupsi Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2019 Tentang
Pelaporan Gratifikasi tanggal 05 November 2019.
5. Surat Edaran Komisi Pemberantasan Korupsi Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2020
perihal Pengendalian Gratifikasi Terkait Momen Hari Raya tanggal 13 Mei 2020.
Landasan Hukum
Menurut Peraturan Internal PT Petrokimia Gresik

1. Surat Keputusan Direksi PT Petrokimia Gresik Nomor : 0235/OT.01.03/30/SK/2018


tanggal 4 Juni 2018, tentang Kewenangan Pengesahan Dokumen Sistem Manajemen
PT Petrokimia Gresik.
2. PG-PM-01-0001 Panduan Sistem Manajemen Terintegrasi PT Petrokimia Gresik
3. PG-PM-01-0003 Panduan Sistem Manajemen Anti Penyuapan PT Petrokimia Gresik
4. PG-PD-10-0019 Pedoman Penerapan Manajemen Risiko
5. PG-PD-02-0020 Pedoman Pengelolaan Dokumen dan Catatan
6. PG-PD-10-0024 Pedoman Tata Kelola Perusahaan yang Baik
Prinsip-prinsip
Pengendalian
Gratifikasi
Prinsip-Prinsip Pengendalian Gratifikasi

1 Efektif 2 Efisien
Aktivitas pengendalian Gratifikasi dilakukan Aktivitas pengendalian Gratifikasi
dengan mengacu pada ketentuan umum yang dilakukan dengan menggunakan berbagai
ada di dalam Pedoman Pengendalian sumber daya dan/atau perangkat secara
Gratifikasi dan peraturan perundang- efisien.
undangan yang berlaku
4 Transparan
3 Akuntabel ketentuan yang diatur dalam pedoman ini dan
Aktivitas pengendalian Gratifikasi peraturan perundang-undangan yang berlaku, dan
menjunjung tinggi kebenaran atas data dan menjunjung tinggi transparansi informasi pada
informasi yang disampaikan dan pihak berwenang apabila mengetahui terdapat
pertanggung jawabannya. penyimpangan dari pelaksanaan pengendalian
Gratifikasi.
Prinsip-Prinsip Pengendalian Gratifikasi

5 Kehati-hatian 6 Kepastian Hukum


Harus berpedoman pada asas kehati-hatian, Mengutamakan landasan peraturan perundang-
dengan memperhitungkan dampak/ risiko undangan dan ketentuan internal yang berlaku,
yang terkecil bagi perusahaan dan/ atau serta mempertimbangkan aspek kepatutan dan
Pejabat/Personel terkait. kewajaran, dan dapat memberikan perlindungan
bagi pihak terkait.

7 Idenpendensi
8 Kemanfaatan
Prinsip ini ditunjukkan dengan sikap
menolak setiap pemberian dalam bentuk Barang Gratifikasi yang telah ditetapkan milik
apapun yang terkait dengan jabatannya perusahaan untuk dimanfaatkan sebesar-
atau melaporkan penerimaan Gratifikasi besarnya untuk kepentingan perusahaan
yang dianggap suap.
Pedoman Penerimaan
Pemberian dan Permintaan
Penerimaan Gratifikasi

1. Gratifikasi yang Wajib Dilaporkan


Gratifikasi dalam bentuk apapun yang diperoleh dari pihak-pihak yang diduga memiliki keterkaitan
dengan jabatan penerima.
Perlakuan:
• Insan PG wajib melakukan penolakan secara sopan terhadap tawaran/pemberian gratifikasi yang tidak sesuai
• Insan PG harus melaporkan kepada Unit Pengendali Gratifikasi (UPG) sebagai alat pemantau kepatuhan atas
penolakan penerimaan gratifikasi
• Namun apabila tidak dapat melakukan penolakan dikarenakan beberap hal, maka atas penerimaan gratifikasi
tersebut wajib dilaporkan kepada Unit Pengendali Gratifikasi (UPG) selambat-Iambatnya 7 (tujuh) hari kerja
sejak penerimaan/penolakan gratifikasi.
Penerimaan Gratifikasi

2. Gratifikasi Terkait Kedinasan


Gratifikasi yang diterima, ditujukan, atau diperuntukkan kepada Perusahaan, bukan
kepada personal yang mewakili perusahaan.

Perlakuan:
Atas gratifikasi dalam kedinasan dapat DITERIMA dan DILAPORKAN ke UPG untuk kemudian
dilakukan penilaian oleh UPG, maka atas penerimaan gratifikasi dalam kedinasan harus dilaporkan
kepada UPG selambat-Iambatnya 7 (tujuh) hari kerja sejak penerimaan/penolakan gratifikasi.
Penerimaan Gratifikasi

3. Gratifikasi yang Tidak Wajib Dilaporkan


Gratifikasi yang bersifat umum, tidak bertentangan dengan perundang- undangan yang
berlaku, dan dipandang sebagai bentuk ekspresi penghormatan dalam sebuah hubungan sosial

Perlakuan:
Atas penerimaan gratifikasi yang tidak wajib dilaporkan, dapat diterima dan dinikmati (dimiliki
pemanfaatannya) oleh penerima tanpa ada kewajiban pelaporan kepada UPG. Namun apabila
merasa ragu untuk menerima gratifikasi tersebut dapat secara langsung dilaporkan kepada Unit
Pengendali Gratifikasi (UPG)
Pemberian Gratifikasi

1. Pemberian gratifikasi yang DILARANG


Pemberian dengan tujuan suap kepada pegawai negeri atau penyelenggara negara dalam hubungan
dengan jabatannya dan berlawanan dengan tugas dan kewajibannya.
2. Pemberian gratifikasi yang DIPERBOLEHKAN
• Pemberian gratifikasi kepada instansi pemerintah
• Pemberian gratifikasi kepada korporasi/perusahaan
• Pemberian gratifikasi kepada individu
• Pemberian berdasarkan underlying transaction dalam hubungan bisnis yang bersifat resmi
• Pemberian telah dianggarkan oleh Perusahaan
• Pemberian dalam kegiatan sponsorhip yang memenuhi syarat kelengkapan dokumen
Permintaan Gratifikasi

• Apabila diminta untuk memberikan Gratifikasi yang tidak sesuai dengan ketentuan pemberian,
hendaknya melakukan penolakan secara sopan dan santun terhadap pemintaan tersebut .
• Apabila permintaan menjurus kepada pemerasan dan/atau pemaksaan, wajib melaporkan
permintaan tersebut kepada pihak terkait.
.
Unit Pengendalian Gratifikasi
Organisasi Pengelola Pengendalian Gratifikasi dilaksanakan oleh UPG yang merupakan fungsi
dibawah Departemen TKP dan MR dengan tugas dan Kewenangan :

1. Menerima, mengkaji, dan mengadministrasikan laporan penerimaan, penolakan dan pemberian Gratifikasi dari
Insan PG.
2. Menyalurkan laporan penerimaan, penolakan dan pemberian Gratifikasi kepada KPK untuk dilakukan analisis dan
penetapan status kepemilikan Gratifikasinya oleh KPK.
3. Menyalurkan barang Gratifikasi kepada KPK dan atau Panti AsuhanNatim Piatu (Gratifikasi berupa makanan).
4. Melakukan pemeliharaan barang Gratifikasi sampai dengan adanya penetapan status barang tersebut oleh KPK.
5. Menyampaikan hasil pengelolaan laporan Gratifikasi dan usulan Kebijakan Pengendalian Gratifikasi kepada
Direksi.
6. Memberikan rekomendasi tindak lanjut kepada Kompartemen Audit Intern (KAI) jika terjadi pelanggaran atas
Peraturan ini oleh Insan PG.
Organisasi Pengelola Pengendalian Gratifikasi dilaksanakan oleh UPG yang merupakan fungsi
dibawah Departemen TKP dan MR dengan tugas dan Kewenangan :

7. Bersama dengan Unit Kerja mengidentifikasi titik rawan potensi terjadinya Gratifikasi di lingkungan
Perusahaan.
8. Mengusulkan Kebijakan/Pedoman pengelolaan, pembentukan lingkungan anti Gratifikasi dan pencegahan
korupsi di lingkungan Perusahaan.
9. Mengkoordinasikan kegiatan sosialisasi dan diseminasi aturan etika Gratifikasi kepada pihak internal dan
eksternal Perusahaan.
10. Menjadi counterpart Fungsi Kepatuhan Anti Penyuapan (FKAP) dalam mengimplementasikan Sistem
Manajemen Anti Penyuapan (SMAP) ISO 37001 : 2016.
11. Secara periodik mengadakan rapat internal dengan FKAP untuk membahas/mengevaluasi implementasi
SMAP ISO 37001 : 2016.
Pelaporan
Mekanisme Pelaporan

1. Melapor kepada UPG melalui form laporan maksimal 7 hari sejak penerimaan
2. Laporan diteruskan melalui aplikasi Gratifikasi Online KPK maksimal 7 hari sejak laporan. Laporan akan
disetujui UPG dan disampaikan ke KPK
3. Self assessment Insan PG untuk pelaporan, apabila menerima gratifikasi untuk menentukan apakah
terlarang atau tidak
• Apakah publikasi penerimaan membuat malu?
• Apakah pemberian secara sembunyi-sembunyi?
• Apakah ada kode etik yang melarang penerimaan?
• Apakah nilai pemberian tidak wajar? dsb
Jika ada jawaban “YA”, sebaiknya pemberian ditolak, jika pemberian terpaksa di terima, segera laporkan.
Pelaporan Pelanggaran dan Sanksi

● Pelaporan Pelanggaran

Pelanggaran terhadap pedoman Gratifikasi yang ada dapat dilaporkan langsung kepada atasan atau melalui
Whistle Blowing System (WBS)

● Sanksi
Penerima Gratifikasi dalam kategori wajib lapor atau kedinasan, namun tidak melapor ke UPG akan dikenai
sanksi sesuai Peraturan Perundangan yang berlaku dan atau Peraturan Disiplin Perusahaan
Perlindungan Pelapor

Pelapor yang patuh terhadap ketentuan Gratifikasi berhak mendapat perlindungan berupa:
1. Perlindungan dari tindakan balasan atau perlakuan administratif kepegawaian yang tidak objektif
dan merugikan pelapor
2. Mutasi bila timbul intimidasi atau ancaman fisik
3. Bantuan hukum sesuai ketentuan perusahaan

Upaya perlindungan diberikan dalam hal:


• Adanya intimidasi, ancaman, atau perlakuan tidak lazim dari pihak internal atau eksternal
• Menyampaikan permohonan tertulis kepada Direksi melalui UPG
Implementasi Pengendalian
Gratifikasi
Implementasi Pengendalian Gratifikasi

Gratifikasi adalah salah satu risiko Fraud (Kecurangan). Perusahaan telah menerapkan ISO 31000
tentang Manajemen Risiko dan Sistem Manajemen Anti Penyuapan (SMAP) SNI ISO 37001 : 2016
sehingga pengendalian Gratifikasi menggunakan mekanisme Three Line of Defence yaitu terdapat tiga
lini pertahanan dalam pengendalian risiko terjadinya Gratifikasi yang terdiri dari:
1. Lini Pertama
2. Lini Kedua
3. Lini Ketiga
1 Lini Pertama
1.
2.
Berkomitmen untuk menolak
Menyusun langkah mitigasi dalam Pengendalian
Unit Kerja atau kepala unit kerja 3. Melakukan Sosialisasi Pengendalian
4. Mencantumkan Larangan gratifikasi
5. Menyampaikan Pedoman pengendalian gratifikasi

2 Lini Kedua 1. Membantu Lini pertama dalam membuat langkah


Departemen TKP dan MR mitigasi pengendalian gratifikasi

3 Lini Ketiga 1. Mereview efektivitas peran lini pertama dan lini


kedua dalam pengendalian Gratifikasi
Komp Audit Internal
Penghargaan Pelapor Gratifikasi (16 Desember
2019)
INSAN PG KOMITMEN ANTI GRATIFIKASI
(17 FEBRUARI 2020)
THANKS!
CREDITS: This presentation template was created by
Kelompok B
Slidesgo, including icons by Flaticon, and infographics
& images by Freepik and illustrations by Stories

Anda mungkin juga menyukai