Anda di halaman 1dari 21

SOSIALISASI PERDIR DAN SOP

PEDOMAN PENGENDALIAN
GRATIFIKASI DAN PELAPORAN
LHKPN

SDM DAN UMUM WRKR


DASAR ATURAN
1. UU RI No. 28 Tahun 1999 tanggal 19 Mei 1999 - Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme

2. UU RI N0. 31 Tahun 1999 jo. UU RI No. 20 Tahun 2001 tanggal 21 Nopember 2001 – Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi

3. UU RI No. 30 Tahun 2002 tanggal 27 Desember 2002 – Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi

4. UU RI No. 15 Tahun 2002 jo. UU No. 25 Tahun 2003 tanggal 13 Oktober 2003 – Tindak Pidana Pencucian Uang

13. PERMEN BUMN : PER-01/MBU/2011 – Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik (GCG) pada BUMN

14. Pedoman GCG PLN : 2003

15. PERDIR No. 060.K/DIR/2014 tanggal 18 Pebruari 2014 – Pedoman PLN Bersih

16. PERDIR No. 054.K/DIR/2014 – Pedoman Transaksi Keuangan antara PT PLN (Persero) dengan Mitra Kerja Guna Mendukung PLN Bersih

17. UU No. 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggara Negara yang Bersih dan Bebas dari KKN

18. UU No. 30 Tahun 2002 tentang Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi

19. Kep. KPK No. 07/KPK/2/2005 diubah menjadi PERKOM KPK No.07 tahun 2016 tentang Tatacara Pendaftaran, Pengumuman, dan
Pemeriksaaan LHKPN
20. Perdir Nomor 0060.K/DIR/2014 tentang Pedoman PLN Bersih

www.pln.co.id |
LATAR BELAKANG

Bandingkan dng PLN


Rp 106 Trilyun

Kementrian PUPR
(anggaran kementrian ke-1)

Rp 105 Trilyun.

kementrian Pertahanan
PLN mencapai 500 T selama setahun
(anggaran kementrian terbesar ke-2)

Rp 402 Trilyun.
PT Pertamina Total APBN 2017 sebesar Rp 2.070 T
(laporan keuangan 2016)

Sumber data : - Detik.com


- www.pertamina.com
www.pln.co.id |
TUJUAN

Sebagai wujud komitmen PLN untuk selalu berusaha menerapkan prinsip-


prinsip Good Corporate Governance dalam mengelola Perusahaan

Menjadikan Pedoman Pengendalian Gratifikasi sebagai sarana dalam


mengimplementasi prinsip GCG

Menciptakan lingkungan yang terhindar dari Gratifikasi, Korupsi, Kolusi


maupun Nepotisme (KKN) serta selalu mengutamakan kepentingan
Perusahaan di atas kepentingan pribadi, keluarga, kelompok ataupun
golongan.

Menselaraskan setiap tindakan insan PLN dengan tuntutan moral,


norma-norma, pirinsip-prinsip etika, aturan hukum dan peraturan
perundang-undangan yang berlaku

PLN dapat tumbuh secara sehat dan bersih sebagai wujud dari
perusahaan yang berkelas dunia.
Diperlukan Upaya2
Pencegahan
Salah satunya dengan

Peraturan Direksi nomor


Survei ACFE*
0074.P/DIR/2017 tentang
memperkirakan rata2 Pelaporan LHKPN
Internalisasi
perusahaan 77 % Fraud
Inefisiensi mengalami kerugian kepada seluruh
terbesar
sebesar 5% dari Insan PLN,
adalah karena Peraturan Direksi nomor
pendapatan setahun Keluarga, Mitra
karena faktor korupsi** 0076.P/DIR/2017 tentang dan Stakeholder
kecurangan Pedoman Pengendalian
Gratifikasi

WBS

* Association of Certified Fraud Examiners (ACFE)


** Hasil Survey ACFE Indonesia 2016 www.pln.co.id |
PERDIR NO.
0076.P/DIR/2017
TENTANG PEDOMAN
PENGENDALIAN
GRATIFIKASI
GRATIFIKASI
“Pemberian dalam arti luas, yakni meliputi pemberian
uang, barang, rabat (discount), komisi, pinjaman tanpa
bunga, tiket perjalanan, fasilitas penginapan, perjalanan
wisata, pengobatan cuma-cuma dan fasilitas lainnya.”

“Baik yang diterima di dalam negeri maupun di luar negeri dan yang
dilakukan dengan menggunakan sarana elektronik atau tanpa sarana
elektronik.”

Undang-undang nomor 31/1999 jo. Undang-undang nomor 20 Tahun 2001, www.pln.co.id |


Penjelasan Pasal 12b ayat (1)
KATEGORISASI GRATIFIKASI
Berdasarkan Pedoman Pengendalian Gratifikasi

Penerimaan Gratifikasi Penerimaan Gratifikasi


Penolakan
Yang Wajib Yang Tidak Wajib Pemberian Gratifikasi
Gratifikasi
Dilaporkan Dilaporkan

Pemberian Pemberian
Gratifikasi Gratifikasi
Dengan Tujuan Gratifikasi
Yang Dapat Yang Terkait
Suap/Dianggap Kepada Pihak
Dianggap Suap Kedinasan
Suap Ketiga

www.pln.co.id |
GRATIFIKASI WAJIB DILAPORKAN
GRATIFIKASI YANG DAPAT DIANGGAP SUAP
• Penerimaan Gratifikasi pada proses pelayanan pelanggan
• Penerimaan tidak resmi dalam bentuk uang, barang, fasilitas atau akomodasi yang diterima petugas/pejabat panitia
pengadaan barang/ jasa dari mitra penyedia barang dan jasa terkait proses pengadaan barang dan jasa yang sedang
dijalankan.
• Penerimaan fasilitas perjalanan wisata oleh istri/ suami Insan PLN dari mitra.
• Penerimaan parcel pada hari raya keagamaan atau hari besar lainnya yang berasal dari mitra yang mempunyai hubungan
bisnis dengan PLN dan atau berhubungan dengan jabatan
• Seperti pernikahan, kelahiran, aqiqah, baptis, khitanan, potong gigi, upacara agama/adat/tradisi lainnya yang melebihi Rp
1.000.000,00 (satu juta rupiah) per pemberian per orang
GRATIFIKASI YANG TERKAIT KEDINASAN
1. Penerimaan cinderamata dalam kegiatan yang terkait pelaksanaan tugas, dan kewajiban di perusahaan dari Mitra
Kerja berdasarkan penunjukan dan penugasan resmi dari PLN sepanjang tidak terdapat pembiayaan ganda dan tidak
melebihi standar biaya.
2. Penerimaan hadiah pada waktu kegiatan kontes/kompetisi terbuka yang diselenggarakan oleh instansi atau lembaga
lain berdasarkan penunjukan atau penugasan resmi.

www.pln.co.id |
GRATIFIKASI YANG TIDAK WAJIB DILAPORKAN

TIDAK WAJIB DILAPORKAN


Definisi : Berlaku umum, tidak bertentangan dengan perundang-undangan yang berlaku, sesuai dengan
pranata sosial dalam nilai batas yang wajar

Perlakuan : Tidak wajib dilaporkan, dapat diterima

Contoh : 1. pemberian dalam keluarga yaitu kakek/nenek, bapak/ibu/mertua, suami/istri, anak/menantu, anak
angkat/wali yang sah, cucu, besan, paman/bibi, kakak/adik/ipar, sepupu dan keponakan, sepanjang
tidak terdapat konflik kepentingan
2. Penerimaan terkait dengan musibah atau bencana dengan batasan nilai paling banyak Rp. 1.000.000,-
(satu juta rupiah).
3 Penerimaan sesama pegawai dalam rangka pisah sambut, pensiun, promosi jabatan dan ulang tahun
yang tidak dalam bentuk uang atau alat tukar lainnya dengan batasan nilai paling banyak Rp. 300.000,-
(tiga ratus ribu rupiah) per pemberi dengan total penerimaan Rp. 1.000.000,- dalam satu tahun dari
pemberi yang sama.

www.pln.co.id |
PEMBERIAN KEPADA PIHAK KETIGA
Instansi Pemerintah Korporasi/Perusahaan Individu
Perlakua Boleh Boleh Boleh
n
Syarat • Dianggarkan • Dianggarkan; • Dianggarkan
• Tidak boleh dalam bentuk uang atau • Tidak boleh dalam bentuk • Tidak boleh dalam bentuk
setara uang, kecuali atas kerjasama uang atau setara uang, uang atau setara uang,
kemitraan, dengan menyalurkan ke kecuali atas hubungan kecuali atas kegiatan bisnis,
rekening kas instansi; bisnis, dengan menyalurkan sponsorship dan kegiatan
• Penerima merupakan wakil instansi ke rekening perusahaan; lainnya yang bersifat resmi
yang sah; • Tidak bertentangan dengan lainnya (surat, MoU,
• Tidak bertentangan dengan aturan aturan di korporasi / kerjasama lainnya);
instansi penerima. • Berlaku umum dan diberikan
perusahaan penerima
• Tidak untuk tujuan suap/gratifikasi yang kepada setiap mitra kerja
• Harus memenuhi aspek
dianggap suap.
efisien, efektif, transparan • Harus memenuhi aspek
• Harus memenuhi aspek efisien, efektif, efisien, efektif, transparan
dan akuntabel
transparan dan akuntabel
dan akuntabel
Contoh Pemberian akomodasi, jamuan makan, Pemberian akomodasi atau Kegiatan promosi, sponsorship,
barang, atau uang kepada wakil instansi fasilitas kepada sumbangan dan pemberian
pemerintah yang sah dalam rangka lainnya yang bersifat resmi dan
korporasi/perusahaan www.pln.co.id
kegiatan pertemuan berlaku umum dalam kaitan |
sebagai counterpart.
Operasional
ALUR PELAPORAN GRATIFIKASI Perusahaan
Milik
Penetapan Instansi Sumbangan
Kepemilikan ke Yayasan
http://cos.pln.co.id/ Sosial

Milik Barang
Analisa UPG Pelapor Display
Aplikasi
Rekapitulasi
Pelapor Lap.
UPG Gratifikasi
Milik
Admin Unit Instansi

Pemutakhiran
Milik
Kinerja
Pelapor

Pemetaan
Penetapan Milik
Analisa KPK
Kepemilikan Negara Database KPK
Pengembangan
Penangan

www.pln.co.id |
PERDIR NO.
0074.P/DIR/2017
TENTANG PEDOMAN
PELAPORAN LHKPN

02
DEFENISI LHKPN
DEFENISI LHKPN
Peraturan
1. Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Kinerja
Negara SDM
2. Daftar Seluruh Harta Kekayaan
3. Penyelenggara Negara beserta
Gratifikasi :
Pasangan dan Anak yang masih menjadi KPI Murni
Disiplin Berat
tanggungan
4. Yang dituangkan dalam Formulir LHKPN
yang telah ditetapkan LHKPN :
Disiplin Ringan atau
Boundary KPI
Penahanan Kenaikan
Grade, Bonus, IKS

www.pln.co.id |
Perbedaan aturan LHKPN Lama dan Baru
Item Aturan lama Aturan baru
Wajib Lapor Manajer Atas (MA), Manajer Menengah Manajer Atas (MA), Manajer
(MM), Manajer Dasar (MD) dan Fungsional I, Menengah (MM), Manajer Dasar (MD)
II, III dan Fungsional I, II, III dan Pejabat
Perencana Pengadaan dan Pejabat
Pelaksana Pengadaan, Supervisor Atas

Penyampaian LHKPN Manual Elektronik (e-LHKPN)


Jenis/Form Laporan 2 Jenis (Form A dan Form B) 1 Jenis
Dokumen Pendukung 14 Item 2 item
Periode Laporan Pengangkatan pertama, Mutasi, Berhenti Pengangkatan pertama, saat berhenti
atau 2 tahun pada posisi yang sama menjabat/pensiun, dan 1 tahun sekali

Data LHKPN Tidak terintegrasi Terintegrasi dengan data


kependudukan dan catatan sipil
(Dukcapil)

www.pln.co.id |
Alur e-registration (aktivasi akun PN)

Penyelenggara Negara (PN) Pengelola LHKPN di Aplikasi e-LHKPN mengirim


mengisi dan menyerahkan instansi mendaftarkan PN notifikasi melalui email PN
form pendaftaran e-LHKPN. melalui modul E-Reg. yang terdaftar.

PN menerima email
PN melakukan aktivasi notifikasi yang berisi
akun e-LHKPN username dan password
Aktivasi e-LHKPN : Notifikasi email

Klik Link
Alur proses E-filling
Kegiatan Wajib LHKPN Admin KPK
1. Login menggunakan NIK,
password baru dan kode
keamanan
2. Tutup notifikasi pengumuman
terbaru
3. Klik menu e-filling
4. Klik “+ isi LHKPN baru”
5. Jika tidak terdapat menu “+ isi
LHKPN baru” hubungi admin
6. Isi data LHKPN Isi data LHKPN,
pilih pelaporan rutin atau
pelaporan khusus
7. Entri data diri, data pasangan,
data anak yang menjadi
tanggungan dan data-data
lainnya
8. Upload dokumen kepemilikan
harta pada Lembaga Keuangan
9. Jika semua data sudah lengkap,
submit LHKPN
10. Verifikasi e-LHKPN
e-Filing : Tampilan Isian Harta
xxxxxxxxxxxxxxx
e-Filing : Tampilan Isian Data Harta
xxxxxxxxxxxxxxx
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai