Anda di halaman 1dari 16

AKUNTANSI TOPIK KHUSUS

“Akuntansi Dana Pensiun (PSAK 18)”

Disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Akuntansi Topik Khusus

Dosen : Dr. Adeh Ratna Komala, SE.,M.Si.,Ak

Disusun Oleh:

- Ismawati Martina 21113157


- Kurnia Dwi Astuti 21113166
- Rifa Deviana 21113500
- Yashinta Arizon 21113150
- Zouha Farah Dina 21113171

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI & BISNIS
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA
BANDUNG
2017
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan

rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga dapat menyelesaikan penyusunan

makalah ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga makalah

ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi

pembaca dalam penulisan selanjutnya.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena

itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun kami harapkan

demi kesempurnaan makalah ini.

Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah

berperan dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah

SWT senantiasa meridhai segala usaha kita. Amin.

Bandung, Maret 2017

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................... ii

DAFTAR ISI...................................................................................................iii

BAB I: PENDAHULUAN............................................................................ 4

1.1 Latar Belakah Masalah...................................................................... 4


1.2 Identifikasi Masalah.......................................................................... 5
1.3 Tujuan................................................................................................ 5

BAB II: PEMBAHASAN.............................................................................. 6

2.1 Ruang Lingkup Akuntansi Dana Pensiun (PSAK 18)....................... 6


2.2 Penilaian Akuntansi Dana Pensiun....................................................10
2.3 Penyajian Akuntansi Dana Pensiun...................................................10
2.4 Pengungkapan Akuntansi Dana Pensiun...........................................13

BAB III: KESIMPULAN DAN SARAN.......................................................14

3.1 Kesimpulan........................................................................................14
3.2 Saran..................................................................................................14

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................16

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pensiun adalah hak seseorang untuk memperoleh penghasilan setelah

bekerja sekian tahun dan sudah memasuki usia pensiun atau ada sebab-sebab lain

sesuai dengan perjanjian yang telah ditetapkan. Penghasilan dalam hal ini

biasanya diberikan dalam bentuk uang dan besarnya tergantung dari aturan yang

ditetapkan (Kasmir, 2011:325).

Dana pensiun sesuai dengan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1992

adalah badan hukum yang mengelola dan menjalankan program yang menjanjikan

manfaat pensiun bagi pesertanya. Dana pensiun merupakan suatu lembaga yang

mengelola program pensiun yang dimaksudkan untuk memberikan kesejahteraan

kepada karyawan suatu perusahaan terutama yang telah pensiun. Penyelenggara

pensiun tersebut dapat dikelola oleh pemberi kerja atau dengan menyerahkan

kepada lembaga-lembaga keuangan yang menawarkan jasa pengelolaan program

pensiun (Triandanu dan Budisantoso, 2006:269) Dana pensiun ialah bentuk

investasi jangka panjang yang hasilnya dapat dinikmati setelah pegawai atau

karyawan memasuki masa pensiun. Ada empat faktor yang menyebabkan seorang

pegawai memasuki masa pensiun, yaitu karena kematian, keluar dari pekerjaan,

cacat, dan pensiun normal.

Pengelolaan keuangan dana pensiun memiliki kekhususan yang

disebabkan adanya perbedaan waktu yang relatif cukup panjang saat diterima hak

dan saat tunainya kewajiban dana pensiun. Hak dana pensiun adalah berupa

4
setoran iuran dari peserta dan pemberi kerja yang diterima secara berkala dari

awal kepesertaan sebagai peserta program sebagai peserta program manfaat

pensiun. Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI) mengeluarkan PSAK No. 18 tentang

Akuntansi Dana Pensiun untuk dijadikan standar akuntansi dana pensiun. Laporan

keuangan dana pensiun terdiri dari Laporan Aktiva Bersih, Laporan Perubahan

Aktiva Bersih, Neraca, Laporan Hasil Usaha, Laporan Arus Kas serta Catatan

Atas Laporan Keuangan.

Berdasarkan latar belakang diatas maka penulis akan melakukan

pembahasan dalam makalah ini mengenai akuntansi PSAK No.18 Akuntansi Dana

Pensiun.

1.2 Identifikasi Masalah

1. Bagaimana ruang lingkup akuntansi dana pensiun berdasarkan PSAK

No.18?

2. Bagaiamana penilaian akuntansi dana pensiun berdasarkan PSAK

No.18?

3. Bagaimana penyajian akuntansi dana pensiun berdasarkan PSAK

No.18?

4. Bagaimana pengungkapan akuntansi dana pensiun berdasarkan PSAK

No.18?

1.3 Tujuan

Untuk mengetahui bagaimana pengakuan, penyajian, penilaian, dan

pengungkapan akuntansi dana pensiun berdasarkan PSAK No. 18.

5
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Ruang Lingkup Akuntansi Dana Pensiun

Psak 18 ini mengatur akuntansi dan pelaporan program manfaat

purnakarya untuk semua peserta sebagai suatu kelompok. Psak no 24 (revisi

2010): imbalan kerja mengatur tentang penentuan biaya punakarya dalam laporan

keuangan pemberi kerja yang memiliki program manfaat purnakarya. Dengan

demikian PSAK 18 ini melengkapi PSAK 24 (revisi 2010): Imbalan Kerja.

Program manfaat purnakarya dapat berupa Program Iuran Pasti (PPIP) atau

Program Manfaat Pasti. (PPMP). Pernyataan ini tidak mengatur tengtang

kesejahteraan karyawan dalam bentuk lain,misalnya kewajiban pemberian

pesangon, pengaturan kompensasi yang ditangguhkan (deffered compensation

management), tunjangan kesehatan, kesejahteraan program bonus, dan lain-lain.

Program jaminan kesejahteraan sosial yang diwajibkan pemerintah, juga diluar

lingkup pernyataan ini. Dalam hal ini program manfaat purnakarya

diselenggarakan sebagai dana program terpisah, maka program ini harus sesuai

dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

IAS 26 Accounting and Reporting by Retirement Benefit Plans diadopsi

menjadi ED PSAK 18 (revisi 2010): Akuntansi dan Pelaporan Manfaat

Purnakarya. Alasan penggunaan kata purnakarya karena hal ini berkenaan dengan

keadaan atau kedudukan setelah selesai berdinas, bukan hanya dana pensiun.

Istilah purnakarya untuk mengalihbahasakan “retirement” berdampak pada

penggunaan istilah yang tepat untuk menggambarkan ruang lingkup ED PSAK 18

6
(revisi 2010) yang lebih luas bukan hanya untuk dana pensiun. Kata pensiun

sering dianalogikan slesai bekerja karena memasuki umur pensiun. Sedangkan

purnakarya memiliki arti yang lebih luas yakni bisa saja selesai bekerja sesuai

dengan perencanaan atau kontrak kerjanya.

2.2 Definisi

Dana pensiun menurut standar akuntansi keuangan no 18 adalah suatu

badan hukum yang berdiri sendiri dan terpisah dari pemberi kerja, yang befungsi

untuk mengelola dan menjalankan program pensiun sesuai dengan peraturan

perundang-undangan yang berlaku.

Sedangkan menurut Wahab (2005:34) menjelaskan mengenai pengertian

dana pensiun

“Dana Pensiun adalah badan hukum yang mengelola dan menjalankan

program yang menjanjikan pembayaran berkala kepada peserta pada saat

mencapai usia pensiun atau pada sat lain, dengan cara yang ditetapkan

dalam peraturan Dana Pensiun”.

2.2.1 Program Pensiun

Menurut pernyataan standar akuntansi keuangan no 18 tentang akuntansi

dan pensiun, “Program pensiun adalah setiap program yang mengupayakan

manfaat pensiun bagi peserta”.

Sedangkan menurut Wild, Sumbramyan dan Halsey dalam Bachtiar

(2005:177) menjelaskan mengenai program pensiun

“Program pensiun (pension plan) merupakan janji pemberian kerja untuk

menyediakan imbalan pensiun bagi pekerja, dan perjanjian tersebut

7
melibatkan tiga pihak: Pemberi Kerja, yang memberikan kontribusi pada

program pensiun; pekerja yang menerima imbalan; dan dana pensiun.

Dana pensiun (pension fund) terpisah dari pemberi kerja dan

diadmitrasikan oleh pihak yang ditunjuk (trusstee).”

Jenis Program Manfaat Punakarya terdiri dari:

a. Program Pensiun Manfaat Pasti (PPMP)

Program Pensiun Manfaat Pasti (PPMP) adalah program pensiun yang

manfaatnya ditetapkan dalam Peraturan Dana Pensiun atau Program Pensiun lain

yang bukan merupakan program pensiun iuran pasti. Laporan keuangan program

manfaat pasti mencakup:

- Laporan yang menyajikan:

1. aset neto tersedia untuk manfaat purnakarya

2. nilai kini aktuaria atas manfaat purnakarya terjanji dan

3. surplus/defisit atau

- Laporan aset neto tersedia untuk manfaat purnakarya.

1. Nilai kini aktuaria atas manfaat purnakarya terjanji didasarkan

pada manfaat purnakarya terjanji menggunakan tingkat gaji kini

atau tingkat gaji proyeksi.

2. Tujuan pelaporan program manfaat purnakarya yaitu untuk

memberikan informasi secara periodik sumber daya keuangan dan

setiap perubahan manfaat yang akan diterima peserta dalam

program manfaat pasti.

8
- Kewajiban Aktuari

Dalam laporan keuangan Dana Pensiun yang menyelenggarakan

PPMP, perlu diungkapkan penjelasan yang memadai mengenai sumber

perhitungan kewajiban aktuaria seperti metode penilaian dan asumsi

aktuarial yang digunakan aktuaris, nama aktuaris dan tanggal laporan

aktuaris yang terakhir.

- Frekuensi Penilaian Aktuarial

Dana Pensiun yang menyelenggarakan PPMP wajib memiliki laporan

aktuaris sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku. Dalam

laporan keuangan Dana Pensiun harus disebutkan tanggal laporan

aktuaris terakhir yang digunakan sebagai dasar penyusunan laporan

keuangan yang bersangkutan.

b. Program Pensiun Iuran Pasti (PPIP)

Program Pensiun Iuran Pasti (PPIP) adalah Program Pensiun yang

iurannya ditetapkan dalam Peraturan Dana Pensiun dan seluruh iuran serta hasil

pengembangannya dibukukan pada rekening masing-masing peserta sebagai

manfaat pensiun. Laporan keuangan program iuran pasti, mencakup:

- Laporan aset neto tersedia untuk manfaat purnakarya

- Penjelasan mengenai kebijakan pendanaan

Jumlah manfaat masa depan yang diterima peserta berdasarkan:

- jumlah iuran

- efisiensi kegiatan operasional

- pendapatan investasi

9
Tujuan pelaporan program iuran pasti yaitu untuk memberikan informasi

secara periodik penyelenggaraan program purnakarya dan kinerja investasi.

2.3 Penilaian Aset Dana Pensiun

Aktiva Dana Pensiun dinilai sesuai dengan SAK yang berlaku, namun

mengingat tujuan Dana Pensiun dan kekhususan informasi yang diperlukan maka

dalam neraca, untuk aktiva tertentu disamping nilai historis perlu ditentukan pula

nilai wajarnya. Selisih antara nilai historis dan nilai wajar disajikan sebagai

Selisih Penilaian Investasi.

Untuk tujuan penyusunan laporan aktiva bersih dan laporan perubahan

aktiva bersih, investasi Dana Pensiun dinilai berdasarkan nilai wajar (fair value).

Surat-surat berharga dinilai berdasarkan harga pasar karena dianggap sebagai nilai

yang paling tepat untuk mengukur nilai surat berharga pada tanggal laporan dan

hasil investasi selama periode tersebut. Surat-surat berharga yang nilai jatuh

temponya sudah ditetapkan dan memang dimaksudkan untuk membayar manfaat

pensiun dinilai berdasarkan nilai jatuh temponya dengan asumsi tingkat

pengembalian yang tetap. Jika suatu investasi tidak mempunyai nilai wajar maka

perlu diungkapkan alasan mengapa nilai wajar tidak dapat ditentukan. Aktiva

operasional dinilai berdasarkan nilai buku.

2.4 Penyajian Informasi dalam Laporan Keuangan

Laporan keuangan Dana Pensiun perlu mengungkapkan informasi relevan

antara lain sebagai berikut:

a. Laporan Aktiva Bersih:

- Nilai aktiva pada akhir periode dengan klasifikasi yang tepat,

10
- Dasar penilaian aktiva,

- Investasi sesuai dengan rincian jumlah investasi menurut jenis,

- Kewajiban selain daripada kewajiban aktuaria;

b. Laporan Perubahan Aktiva Bersih:

- Biaya jasa kini (iuran normal) yang jatuh tempo baik yang berasal

dari pemberi kerja atau pemberi kerja dan peserta atau peserta,

- Biaya jasa lalu (iuran tambahan) yang jatuh tempo,

- Hasil investasi antara lain bunga, dividen, dan sewa,

- Pendapatan lain-lain,

- Manfaat yang sudah dibayarkan dan yang masih terhutang, dirinci

untuk peserta yang pensiun, yang meninggal atau yang cacat,

juga untuk pembayaran manfaat secara sekaligus,

- Beban administrasi,

- Beban investasi,

- Beban lain-lain

- Pajak penghasilan,

- Keuntungan atau kerugian dari pelepasan investasi dan penurunan

atau kenaikan nilai investasi, dan

- Pengalihan dana ke/dan dari Dana Pensiun lain;

c. Neraca:

- Posisi keuangan Dana Pensiun,

- Nilai historis, khusus untuk investasi ditentukan juga nilai

wajarnya;

11
d. Perhitungan Hasil Usaha:

- Pendapatan dan beban investasi,

- Beban administrasi,

- Pendapatan lain-lain;

e. Laporan Arus Kas: laporan arus kas disajikan sesuai dengan sifat

kegiatan usaha Dana Pensiun selama periode pelaporan;

f. Catatan Atas Laporan Keuangan, mencakup:

- Penjelasan mengenai program pensiun serta perubahan yang

terjadi selama periode laporan, antara lain:

- Nama pendiri Dana Pensiun dan mitra pendiri (jika ada),

- Kelompok karyawan yang menjadi peserta program pensiun,

- Jumlah peserta program pensiun dan jumlah pensiunan,

- Jenis program pensiun,

- Iuran yang berasal dari peserta, jika ada,

- Untuk PPMP, penjelasan mengenai manfaat pensiun yang

dijanjikan,

- Penjelasan mengenai rencana penggabungan, pemisahan,

pemindahan kelompok peserta dan pembubaran Dana Pensiun

(jika besar kemungkinannya terjadi);

- Penjelasan singkat mengenai kebijakan akuntansi yang penting,

- Penjelasan mengenai kebijakan pendanaan,

- Rincian portofolio investasi, dan

12
- Perhitungan kewajiban aktuaria, metode penilaian, asumsi

aktuarial, nama dan tanggal laporan aktuaris terakhir (dalam hal

PPMP).

2.5 Pengungkapan Akuntansi Dana Pensiun

Informasi tentang hal tersebut di bawah ini perlu diungkapkan secukupnya

dalam catatan atas laporan keuangan, antara lain:

a. Penjelasan mengenai program pensiun serta perubahan yang terjadi

selama periode laporan.

- Nama pendiri Dana Pensiun dan mitra pendiri (jika ada);

- Kelompok karyawan yang menjadi peserta program pensiun;

- Jumlah peserta program pensiun dan jumlah pensiunan;

- Jenis program pensiun;

- Iuran yang berasal dari peserta, jika ada;

- Untuk PPMP, penjelasan mengenai manfaat pensiun yang

dijanjikan;

- Penjelasan mengenai rencana penggabungan, pemisahan,

pemindahan kelompok peserta dan pembubaran Dana Pensiun

(jika besar kemungkinannya terjadi);

b. Penjelasan singkat mengenai kebijakan akuntansi yang penting,

c. Penjelasan mengenai kebijakan pendanaan,

d. Rincian portofolio investasi,

e. Perhitungan kewajiban aktuaria, metode penilaian, asumsi aktuarial,

nama dan tanggal laporan aktuaris terakhir (dalam hal PPMP).

13
BAB III

KESIMPULAN DAN SARAN

3.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil pembahasan yang telah diuraikan diatas, maka dapat

disimpulkan sebagai berikut:

1. PSAK 18 melengkapi PSAK 24 (revisi 2010): Imbalan Kerja.

Program manfaat purnakarya dapat berupa Program Iuran Pasti (PPIP)

atau Program Manfaat Pasti. (PPMP).

2. Jenis Program Manfaat Punakarya terdiri dari: 1) Program Pensiun

Manfaat Pasti (PPMP); 2) Program Pensiun Iuran Pasti (PPIP).

3. Tujuan Dana Pensiun dan kekhususan informasi yang diperlukan,

maka dalam neraca Aktiva Dana Pensiun dinilai sesuai dengan SAK

yang berlaku, namun untuk aktiva tertentu disamping nilai historis

perlu ditentukan pula nilai wajarnya.

4. Laporan keuangan Dana Pensiun perlu mengungkapkan informasi

relevan di dalam catatan atas laporan keuangan.

.2 Saran

Program manfaat purnakarya diselenggarakan sebagai dana program

terpisah, maka program ini harus sesuai dengan peraturan perundang-undangan

yang berlaku.Secara umum, program manfaat purnakarya sudah diselenggarakan

dengan baik. Akan tetapi, masih ada yang perlu diperbaiki yakni:

1. Sebagai dana program terpisah, maka program ini harus sesuai dengan

peraturan perundang-undangan yang berlaku.

14
2. Sebaiknya ditambahkan informasi dalam mendiskripsikan tentang

program manfaat purnakarya beserta dampak-dampaknya pada setiap

perubahan kebijakan selama periode yang berlaku dengan periode

sebelumnya.

15
DAFTAR PUSTAKA

Kasmir, 2011. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. PT Raja Grafindo Persada.

Jakarta.

PSAK No 18 (Revisi 2010)

Triandanu, Sigit, Totok. 2006. Bank dan Lembaga Keuangan. Salemba Empat.

Jakarta.

Wahab, Zulaini, 2005. Segi Hukum Dana Pensiun, PT. Raja Grafindo Persada,

Jakarta.

Wild, John. J, K.R. Sumbramanyan, Robert F.H, 2005. Analisis Laporan

Keuangan, Penterjemah: Bachtiar & Harahap, Edisi 8, Salemba Empat,

Jakarta.

16

Anda mungkin juga menyukai