Perseroan Terbatas Nomor 47 Tahun 2007 dan selanjutnya dituang kembali di dalanm Anggaran
Dasar Perseroan, namun dalam praktiknya organ ini belum mampu menjamin terselenggaranya
Indara Surya dan Ivan Yustiavananda (2006) menyebutkan paling tidak diperlukan empat
1. Komisaris Independen
2. Direktur Independen
3. Komite Audit
4. Sekretaris Perusahaan
Istilah independent sering di artikan sebagai merdeka, bebas, tidak memihak, tidak dalam
tekanan pihak tertentu, netral, objektif, punya integritas, dan tidak dalam posisi konflik
kepentingan. Indra Surya dan Ican Yustiavandana (2006) mengungkapkan ada dua pengertian
Pertama, komisaris dan direktur independent adalah seseorang yang ditunjuk untuk
mewakili pemegang saham independent (pemegang saham minoritas). Sebagaimana diatur dalam
Undang-Undang Perseroan, anggota Direksi, dan Komisaris diangkat dan diberhentikan oleh
RUPS, sedangkan keputusan yang diambil dalam RUPS didasarkan perbandingan jumlah suara
para pememgang saham. Hak suara dalam RUPS tidak didasarkan atas satu orang sat suara, tetapi
didasarkan atas jumlah saham u\yang dimilikinya. Sebagai konsekunsinya, keputusan penetapan
dan pemberhentian anggota komisaris dan direksi akan selalu berasal dari kepentingan pemegang
saham mayoritas.
Kedua, komisaris dan direktur inderpenden adalah pihak yang ditunjuk tidak dalam
kepastian mewakili pihak mana pun dan semata-mata ditunjuk berdasarkan latar belakang
pengetahuan, pengalmana, dan keahlian professional yang dimilikinya untuk menjalankan tugas
demi kepentingan perusahaan. Jadi, pengertiannya disini lebih luas dibandingkan pengertian
Selain kedua pengertian tersebut, sebenarnya masih ada pengertian ketiga yang biasa
dipakai dalam kode etik akuntan public, yang dalam konteks ini sering dikenal dengan istilah
independent in fact dan independent in appearance. Independent in fact menekankan sikap mental
dalam mengambil keputusan dan tindakan yang semata-mata didasarkan atas pertimbangan
profesionalisme dari dalam diri yang bersangkutan tanpa campur tangan, pengaruh, atau tekanan
dari pihak luar. Independent in appearance dilihat dari sudut pandang pihak luar yang
mengharapkan calon yang bersangkutan secara fisik tidak mempunyai hubungan darah dengan
aperusahaan dan/atau dengan para pemangku kepentingan lainnya yang dapat menimbulkan
keraguan dari pihak luar tentang kenetralan yang bersangkutan. Pada pengetian kedua mengenai
komisaris dan direktu independent yang telah disebutkan, pengertian tersebut sama
profesionalisme saja. Namun dalam pengertian ketiga, pertimbangan profesionalisme saja tidak
2. Komita Audit
Undang-Undang Perseroan terbatas Pasal 121 memunginkan Dewan Komisaris untuk
membentuk komite tertentu yang dianggap perlu untuk membantu tugas pengawasan yang
diperlukan. Salah satu komite tambahan yang kini banyak muncul untukmembantu fungsi Dewan
Komisaris adalah Komite Audit. Munculnya komite audit ini barangkali disebabkan
dilakukan para direktur dan komisaris yang menandakan kurang memadainya fungsi pengawasan.
Sebagimana dinyatakan oleh Hasnati (dalam Indra Surya dan Ivan Yustiavandana, 2006),
tugas, tanggung jawab, dan wewenang komite audit adalah membantu dewan komisaris, antara
lain:
Aturan mengenai Komite Audit ini, antar alin dapat dilihat pada:
Tugas, tanggung jawab, dan kedudukan pejabat sekretaris perusahaan sebagi bagian dari
pelaksanaan GCG berbeda sekali dengan tugas, kedudukan, dan tanggung jawab seorang sekretaris
eksekutif yang selama ini sudah sangat dikenal. Sekretaris eksekutif biasnya direkrut sebagai staf
khusus untuk keperluan para eksekutif puncak suatu perusahaan, seperti: direksi, komisaris atau
ekesekutif puncak lainnya. Fungsi utama sekretaris eksekutif lebih banyak untuk membantu
pejabat eksekutuf yang bersangkutan, antara lain: menyangkut pengaturan jadwal kegiatan, jadwal
rapat, dokuemntasi surat masuk dan surat keluar, penerimaan telepon, pengurusan tiket dan
Jabatan sekretaris perusahaan menempati posisi yang sangat tinggi dan strategis karena
orang dalam jabatan ini berfungsio sebagai pejabat penghubung atau semacam public relation antar
perusahaan dengan pihak luar perusahaan, khususnya bagi perusahaan-perusahaan besar yang
telah mendaftarkan sahamnya dibursa. Tugas utama sekretaris perusahaan antara lain menyimpan
dokumenperusahaan, daftar pemegang saham, risalah rapat direksi dan RUPS serta meyimpan dan
Aturan yang berkaitan dengan sekretaris perusahaan ini dapat dilihat antara lain pada:
Perusahaan untuk terus diterapkan di perusahaan guna memastikan bahwa para anggota Direksi
ada di jalur yang benar untuk mencapai tujuan strategis yang telah ditetapkan. Fungsi pengawasan
Komite Audit yang mengawasi proses pelaporan keuangan dan pengendalian intern,
Komite Remunerasi yang selalu meninjau kebijakan dan strategi remunerasi Perusahaan
Peran dan fungsi masing-masing komite perlu untuk terus diperkuat untuk memastikan bahwa
tata kelola perusahaan terbaik diimplementasikan di Perusahaan, dengan standar yang tinggi dalam
era digital, Perusahaan harus menyiapkan seluruh sumber dayanya, khususnya sumber daya
manusia dan organisasi. Kompetensi sumber daya manusia dan organisasi harus diperkuat secara
berkelanjutan agar siap menghadapi tantangan industri. Perusahaan sebagai organisasi juga perlu
Komitmen kami akan pelaksanaan GCG dalam setiap aspek bisnis merupakan kepatuhan
perseroan terhadap undang-undang perseroan terbatas nomor 40 tahun 2007 dan beberapa aspek
dari Sarbanes-Oxley Act (SOA), dimana semua anak perusahaan PT Telekomunikasi Indonesia
Tbk (TELKOM) diharuskan untuk memenuhi ketentuan GCG mengingat saham TELKOM yang
memastikan daya saing Perusahaan untuk terus menjaga posisi sebagai pemimpin pasar dan
membantu dalam menciptakan nilai jangka panjang bagi pemegang saham dan pemangku
kepentingan lainnya. Dalam rangka membangun struktur GCG yang kuat dalam organisasi, kami
memiliki lima prinsip yang menjadi pilar pelaksanaan GCG. Lima prinsip tersebut adalah:
a.Transparansi
Prinsip ini harus dijalankan dalam upaya menghadirkan akses yang adil terhadap semua informasi
b.Akuntabilitas
Manajemen dan staf dari semua tingkatan juga diharuskan untuk mengembangkan akuntabilitas
tinggi dalam setiap tindakan yang diambil dan dalam menjaga hubungan yang bermanfaat dengan
para pemegang saham dan pemangku kepentingan lainnya serta dalam menjaga kepatuhan
terhadap peraturan.
c.Pertanggungjawaban
Prinsip ini membutuhkan komitmen dari seluruh elemen organisasi untuk menunjukkan integritas
dan tanggung jawab mereka dalam proses pengambilan keputusan, dalam mempertahankan
kepentingan dan aset pemegang saham Perusahaan dan manajemen risiko untuk menjamin
kelangsungan bisnis.
d.Kemandirian
Kami menggunakan kebebasan sebagai sebuah organisasi dengan integritas yang tinggi dengan
memastikan bahwa semua manajemen bebas dari konflik kepentingan dan / atau pengaruh pihak
lain.
e.Kewajaran
Kami menganut prinsip untuk memastikan bahwa seluruh pemegang saham dan pemangku
kepentingan lainnya menerima perlakuan yang sama, termasuk peluang yang adil bagi karyawan
untuk mendapatkan promosi karir, pelatihan dan pendidikan, dan akses terhadap informasi.
Kesimpulan
Good corporate governance (GCG) merupakan sistem yang mengatur dan mengendalikan
perusahaan guna menciptakan nilai tambah (value added) untuk semua stakeholder. Konsep ini
menekankan pada dua hal yakni, pertama, pentingnya hak pemegang saham untuk memperoleh
informasi dengan benar dan tepat pada waktunya dan, kedua, kewajiban perusahaan untuk
melakukan pengungkapan (disclosure) secara akurat, tepat waktu, transparan terhadap semua
Terdapat empat komponen utama yang diperlukan dalam konsep Good Corporate
tersebut penting karena penerapan prinsip Good Corporate Governance secara konsisten terbukti
dapat meningkatkan kualitas laporan keuangan dan juga dapat menjadi penghambat aktivitas
rekayasa kinerja yang mengakibatkan laporan keuangan tidak menggambarkan nilai fundamental
perusahaan.
Corporate Governance di Indonesia masih sangat rendah, hal ini terutama disebabkan oleh
Culture sebagai inti dari Corporate Governance. Pemahaman tersebut membuka wawasan bahwa
korporat kita belum dikelola secara benar, atau dengan kata lain, korporat kita belum menjalankan
governansi.
Good governance dapat diartikan sebagai kepemerintahan yang baik atau penyelenggaraan
pemerintahaan yang bersih dan efektif, sesuai dengan peraturan dan ketentuan yang berlaku.
Pemerintahan mencakup ruang lingkup yang luas, termasuk bidang politik, ekonomi dan sosial
mulai dari proses perumusan kebijakan dan pengmbilan keputusan hingga pelaksanaan dan
governance mengacu pada proses pembuatan keputusan di bidang ekonomi guna meningkatkan
governance berarti, bahwa penyelenggara setiap bidang dan tahapan pemerintahan harus dilakukan