NIM: 146020306011015
Mata Kuliah : Sistem Akuntansi Pemerintahan Terapan
SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH
Pengertian Sistem Pengendalian Intern Pemerintah atau biasa yang disingkat SPIP
menurut Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 60 Tahun 2008 adalah proses yang
integral pada tindakan dan kegiatan yang dilakukan secara terus menerus oleh pimpinan dan
seluruh pegawai untuk memberikan keyakinan memadai atas tercapainya tujuan organisasi
melalui kegiatan yang efektif dan efisien, keandalan pelaporan keuangan, pengamanan aset
negara, dan ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan. SPIP sendiri diselenggarakan
secara menyeluruh di lingkungan pemerintah pusat dan pemerintah daerah.
Pengawasan Internal merupakan bagian integral dari SPIP yang meliputi seluruh
proses kegiatan audit, reviu, evaluasi, pemantauan, dan kegiatan pengawasan lain terhadap
penyelenggaraan tugas dan fungsi organisasi dalam rangka memberikan keyakinan yang
memadai bahwa kegiatan telah dilaksanakan sesuai dengan tolok ukur yang telah ditetapkan
secara efektif dan efisien untuk kepentingan pimpinan dalam mewujudkan tata
kepemerintahan yang baik.
BPKP sebagai aparat pengawasan intern pemerintah yang bertanggungjawab langsung
kepada presiden memegang mandate sebagai pilar nasional pelaksanaan fungsi pengawasan
internal. Fungsi pengawasan juga dilakukan oleh Inspektorat Jendral untuk tingkat
kementerian yang bertanggungjawab langsung kepada Menteri, Inspektorat Daerah tingkat
Provinsi dan Kabupaten Kota yang bertanggungjawab langsung kepada Gubernur / Bupati
dan Walikota.
SPIP merupakan salah satu cara untuk mencapai pengelolaan keuangan negara yang
efektif, efisien, transparan, dan akuntabel sehingga memberikan keyakinan yang memadai
bagi tercapainya keandalan pelaporan keuangan, pengamanan aset negara, dan ketaatan
terhadap peraturan perundang-undangan sehingga diharapkan reformasi dalam birokrasi
dapat terlaksana yang pada akhirnya akan tercipta kepemerintahan yang baik dan menekan
jumlah penyimpangan dalam pelaksanaan anggaran.
dan manfaat (cost and benefit), sumber daya manusia, kejelasan kriteria pengukuran
efektivitas, dan pengembangan teknologi informasi serta dilakukan secara komprehensif.
Alasan atau latar belakang diterbitkannya PP Nomor 60 Tahun 2008 tentang SPIP
adalah sebagai petunjuk pelaksanaan dari Paket Reformasi Keuangan Negara menuju Good
Governance atau tata kelola yang baik dan Good Government. SPIP diadopsi dari konsep
internal control yang dikeluarkan oleh COSO (The Committee of Sponsoring Organizations
of the Treadway Comission) yang berusaha meningkatkan kinerja dan tata kelola
organisasinya menggunakan Manajemen Risiko Terpadu (Enterprise Risk Management),
Pengendalian Internal (Internal Control) dan Pencegahan Kecurangan (Fraud Detterence)
Pengembangan SPIP pada setiap Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) memerlukan
adanya Standard Operating Procedur (SOP) dan Satuan Tugas (Satgas) implemantasi SPIP.
Pelaksanaan SPIP dapat menjamin pengelolaan keuangan yang handal melalui unsur :
1. Lingkungan Pengendalian dengan komitmen yang kuat dari pimpinan dan semua
pihak untuk menjadikan SPIP sebagai saranan untuk menapai tujuan organisasi
yang lebih baik.
2. Penilaian Risiko dengan pemetaan yang terdokumentasi.
3. Kegiatan Pengandalian dengan pelaksanaan review menjadi acuan dalam
mengevaluasi untuk perbaikan dimasa yang akan datang.
4. Melakukan inovasi baru dalam penyampaian informasi dan komunikasi melalui
teknologi informasi.
5. Memperhatikan rekomendasi tindak lanjut monitoring yang dilakukan oleh Aparat
Pengawa Internal Pemerintah (APIP) sehingga sfektivitas pencapaian tujuan
organisasi dapat terwujud.