Anda di halaman 1dari 2

5-9 Jelaskan perbedaan antara resiko salah saji material pada tingkatan asersi

dan resiko salah saji material pada tingkatan laporan keuangan. Buatlah masing
masing contohnya.
1. Resiko pada tingkatan asersi
yang berkaitan dengan satu atau lebih asersi yang berdampak pada salah
saji material
contoh :
- Implementasi sistem akuntansi baru pada siklus pendapatan akan
berpengaruh pada beberapa asersi yang berhubungan dengan
pengakuan pendapatan dan piutang.
2. Resiko pada tingkatan laporan keuangan
Resiko yang terjadi dalam hal auditor, tanpa disadari, tidak memodifikasi
pendapatnya sebagaimana mestinya, atas suatu laporan keuangan yang
mengandung salah saji material. Resiko audit keseluruhan yang berkaitan
dengan laporan keuangan.
Contoh :
- lingkungan pengendalian yang lemah dimana manajemen tidak
menciptakan pengendalian lingkungan yang berdampak pada kelas
transaksi, saldo rekening dan asersi.
- ketika manajemen memiliki kelemahan tentang akuntansi yang
berdampak pada transaksi berulang dan asersi.
5-16 a. Jelaskan maksud dari waktu audit test dan buatlah contoh bagaimana
auditor bisa mengubah waktu konfirmasi atas keberadaan akun piutang usaha
b. pada kondisi apa auditor mungkin mengubah waktu audit test pada tanggal
interim?
a. Waktu audit test adalah waktu yang digunakan untuk melakukan
serangkaian prosedur pengujian untuk menemukan bukti- bukti yang
mendukung opini auditor.
contoh : Saat pelaksanaan konfirmasi agar diperoleh bahan bukti yang
andal bila dikirimkan sedekat mungkin dengan tanggal neraca, yang
memungkinkan auditor menguji secara langsung saldo piutang pada
laporan keuangan tanpa perlu memperhitungkan transaksi yang terjadi
diantara tanggal konfirmasi dan tanggal neraca.
Lakukan konfirmasi piutang pada 3 tahap yang harus ditempuh oleh
auditor dalam mengirimkan surat konfirmasi kepada debitur.
a. Tentukan metode, saat dan luas konfirmasi yang akan dilaksanakan.
Tedapat dua metode konfirmasi piutang yang dapat digunakan oleh
auditor. (1) metode konfirmasi positif dan (2) metode konfirmasi negatif.
b. Pilih debitur yang akan dikirimi surat informasi. Metode konfirmasi
positif umumnya digunakan jika auditor menghadapi situasi : saldo
piutang klien kepada debitur secara individual berjumlah besar dan
auditor mempunyai dugaan bahwa terdapat banyak akun piutang usaha
yang disengketakan antara klien dengan debiturnya atau terdapat
ketidaktelitian atau kecurangan saldo akun piutang usaha. Sedangkan

metode konfirmasi negatif umumnya digunakan oleh auditor jika


pengendalian intern terhadap piutang usaha dinilai baik oleh auditor.
c. Kirimkan surat konfirmasi. Prosedur pengiriman surat konfirmasi kepada
debitur dan penerimaan jawaban surat konfirmasi, yaitu : (1) Auditor
meminta klien untuk mengirim surat konfirmasi kepada debitur. (2) Klien
mengirim surat konfirmasi kepada debitur. (3) Debitur mengirim langsung
jawaban atas surat konfirmasi kepada debitur.
2) Lakukan evaluasi terhadap kecukupan cadangan kerugian piutang
usaha yang dibuat oleh klien. Menurut prinsip akuntansi berterima umum,
piutang usaha disajikan dalam neraca pada nilai bersih yang dapat ditagih
dari debitur pada tanggal neraca. Oleh karena itu, verifikasi penilaian
dimaksudkan untuk menilai kewajaran penentuan jumlah cadangan
kerugian piutang usaha yang dibentuk oleh klien pada tanggal neraca.
b. pada saat resiko audit dinyatakan rendah. Ini mengurangi resiko salah saji
material yang mungkin terjadi antara tanggal test dan tanggal neraca.

Anda mungkin juga menyukai