Anda di halaman 1dari 4

1.apakah bisa membatalkan laporan audit jika klien tersebut belum membayar jasa auditor?

(kelly)

Jawab : audit atas laporan keuangan dilaksanakan, auditor perlu mempertimbangkan apakah ia
akan menerima atau menolak perikatan audit dari calon kliennya. Jika auditor memutuskan untuk
menerima perikatan audit dari calon kliennya ia akan melaksanakan audit dalam beberapa tahap.
Salah satunya yaitu penerimaan perikatan dan anggota harus menyampaikan Surat Perikatan
(Engagement Letter) yang setidaknya memuat, tujuan, lingkup pekerjaan serta pendekatan dan
metodologinya; dan basis penetapan dan besaran imbalan jasa atau estimasi besaran imbalan jasa
serta cara dan/atau termin pembayarannya. Berdasarkan semua persyarakat yang telah disepakati
dari kedua belah pihak, maka anggota tidak diperkenankan menerima perikatan apabila klien
belum membayar lunas kewajiban kepada auditor terdahulu.

2. Jelaskan kondisi - kondisi yang harus dipenuhi agar auditor dapat menerbitkan opini wajar
tanpa pengecualian ?(amelia)

Jawab :

a.Bukti audit yang dibutuhkan telah terkumpul secara lengkap ataupun mencukupi dan auditor
sudah melakukan tugasnya sedemikian rupa, sehingga ia dapat memastikan kerja lapangan telah
ditaati.

b.Ketiga standar umum telah dipenuhi dan diikuti dalam perikatan kerja.

c.Laporan keuangan telah disajikan sesuai dengan GAAP (Generally Accepted Accounting
Principles)

d.Tidak adanya keadaan yang membuat auditor menambahkan paragraf penjelas atau
memodifikasi laporan.

3. Sebutkan kondisi yang dapat menyebabkan auditor harus memodifikasi laporan auditor ?
(farah)

Jawab :

a.Kurang konsistennya suatu entitas dalam menerapkan GAAP

b.Belum adanya aturan yang jelas sehingga laporan keuangan menyimpang dari SAK

c.Di antara dua periode akuntansi terdapat perubahan yang material dalam penerapan prinsip
akuntansi

d.keuangan tertentu yang diharuskan ada oleh BAPEPAM tidak disajikan.

4. Lubna (kelompok 13) : Mengapa AICPA menetapkan persyaratan yang ketat pada pendapat
audit apabila auditor tidak independen?
Jawab: Karena dengan tidak adanya independensi akan mengesampingkan semua pembatasan
ruang lingkup audit lainnya yang dinyatakan dalam AICPA, sehingga auditor bisa memberikan
penolakan pendapat

5. Maria (kelompok 5) : Menurut kelompok kalian mengapa keputusan materialitas harus diukur
secara subyektif?

Jawab: Karena materialitas merupakan pertimbangan utama dalam menentukan ketepatan


laporan audit yang harus dikeluarkan berdasarkan kondisiçkondisi tertentu. Jika Auditor
memutuskan bahwa terdapat suatu salah saji yang Material, maka ia akan menunjukkannya pada
klien sehingga suatu koreksi atas kesalahan tersebut dapat dilakukan.

6.Menurut kelompok kalian mengapa tingkat materialitas yang diakibatkan atas keterbatasan
ruang lingkup lebih sulit dibanding non GAAP ? (LULUK)
Jawab : karena salah saji yang diakibatkan oleh kegagalan mengikuti GAAP dapat diketahui
sedangkan salah saji yang diakibatkan oleh pembatasan ruang lingkup audit biasanya harus
diukur secara subjektif.

7. Berikan contoh materialitas salah saji dalam laporan keuangan ? (Sylvia)


Jawab :
1. Jumlahnya tidak material : Asumsikan bahwa manajemen mencatat asuransi dibayar
dimuka sebagai aktiva pada tahun sebelumnya dan memutuskan untuk
membebankannya dalam tahun berjalan guna mengurangi biaya pemeliharaan catatan.
Ini dapat diartikan bahwa manajemen gagal mematuhi GAAP/PSAK, tetapi jika
jumlahnya sedikit, maka salah saji tersebut tidak material, dan laporan audit wajar
tanpa pengecualian bisa diterbitkan.

2. Material : Asumsikan bahwa auditor tidak dapat meyakinkan dirinya sendiri apakah
persediaan telah disajikan secara wajar pada saat akan memutuskan jenis pendapat
yang tepat. Karena salah saji persediaan memengaruhi akun – akun lainnya. Apabila
auditor menyimpulkan bahwa salah saji tersebut material tetapi tidak memengaruhi
laporan keuangan secara keseluruhan, maka pendapat yang tepat adalah wajar dengan
pengecualian.

3. Sangat Material : Kembali kepada contoh pada point ke 2 , jika persediaan


merupakan saldo terbesar dalam laporan keuangan, maka salah saji yang besar mungkin
akan begitu material sehingga laporan auditor harus menunjukan bahwa laporan
keuangan secara keseluruhan tidak dapat dipandang sebagai telah disajikan secara
wajar. Apabila terwujud tingkat materialitas yang tertinggi, auditor harus menolak
memberikan pendapat atau memberikan pendapat tidak wajar, tergantung pada kondisi
yang ada.

8. Apa sanksi bagi perusuhaan jika membatasi ruang lingkup auditor? (Angelia)
Jawab : tidak ada sanksi yang terkait untuk perusahaan jika ia membatasi ruang lingkup auditor
dalam proses audit. Karena opini auditor sangat bergantung kepada perolehan bukti audit
yang cukup dan tepat. Jika pembatasan ruang lingkup yang disebabkan oleh klien terjadi
maka konsekuensinya adalah berdampak pada opini yang dikeluarkan auditor.

9. Tamara (kelompok 2) : Apa saja bukti-bukti audit yang harus lengkap?

Jawab:

 Bukti Fisik
 Bukti Matematis
 Bukti Rasio
 Bukti Dokumenter
 Bukti Pengendalian Internal
 Bukti Catatan
 Bukti Surat
 Bukti Lisan atau Wawancara
 Bukti Analitik
 Bukti Konfirmasi
 Bukti Penelusuran
 Bukti Keterangan
 Bukti Observasi
 Bukti Inspeksi
 Bukti Perhitungan

10. Menurut kelompok kalian sejauh mana tanggung jawab auditor mengungkap adanya froud
atau kecurangan?
Jawab: Jika teridentifikasi terjadi fraud, maka auditor wajib memperluas pengujiannya dengan
mengumpulkan bukti-bukti terjadinya fraud selengkap mungkin. Di samping itu, auditor perlu
memastikan pengaruh fraud terhadap laporan keuangan. Bukti-bukti transaksi yang terkait fraud
harus dikumpulkan dan diuji kembali keaslinya . auditor menjalankan serangkaian wawancara
untuik mengungkap fraud. Fraud diungkapkan hingga diketahui skema kecurangan, pihak-pihak
terkait dan pengaruh terhadap kebenaran informasi keuangan.
Jika pengaruh fraud material terhadap kewajaran laporan keuangan dan melibatkan senior
manajeman, maka auditor harus menyatakan opini menolak memberikan pendapat. Jika tidak
berpengaruh material terhadap kewajaran laporan keuangan dan melibatkan pegawai hingga
manajeman menengah, auditor mendiskusikan dan menyepakati dengan senior manajemen serta
komite audit langkah-langkah perbaikan pengendalian intern, termasuk mengkoreksi laporan
keuangan
11. Apakah tujuan dari paragraph ruang lingkup menurut tanggung jawab auditor dalam laporan
auditor?
Jawab: paragraph ruang lingkup bertujuan menyatakan factual tantang apa yang dilakukan
auditor dalam proses audit. Yang terpenting dalam paragraph ruang lingkup adalah menyatakan
bahwa auditor melaksanakan audit berdasarkan standar auditing yang beraku umum.
Menyatakan bahwa audit dirancang untuk memperoleh keyakinan yang memadai bahwa laporan
keuangan telah terbatas dari salah saji yang material serta membahas bukti audit yang
dikumpulkan dari menyatakan bahwa auditor yakin bahwa audit yang dikumpulkan itu sudah
memadai guna pernyataan pendapat.

12. Mengapa penolakan pemberian pendapat berbeda dengan pendapat tidak wajar?
Jawab : Laporan audit bentuk ini menunjukkan bahwa auditor memberikan pernyataan untuk
tidak memberikan pendapat atas laporan keuangan. Auditor dapat tidak menyatakan suatu
pendapat bilamana ia tidak dapat merumuskan atau tidak merumuskan suatu pendapat tentang
kewajaran laporan keuangan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum dan auditor
harus menyediakan semua bukti yang mendukung pernyataan tersebut. Penolakan memberikan
pendapat berbeda dengan pemberian pendapat tidak wajar dalam hal penolakan memberikan
pendapat hanya dapat terjadi apabila auditor kurang memiliki pengetahuan atas penyajian
laporan keuangan, sedangkan untuk menyatakan pendapat tidak wajar, auditor harus memiliki
pengetahuan bahwa laporan keuangan tidak disajikan secara wajar. Penolakan memberikan
pendapat maupun pendapat tidak wajar hanya digunakan apabila kondisinya sangat material.

Anda mungkin juga menyukai