1. Beberapa pernayyataan berikut merupakan bagian dari auditing secara umum kecuali:
a. Prose sistematik untuk memperoleh dan mengevaluasi buti secara objektif atas asersi
manajemen mengenai kegiatan dan kejadian ekonomi
b. Mendeteksi kesalahan dan kecurangan manajemen
c. Menetapkan tingkat kesesuaian antara asers manajemen dengan kriteria yang
ditetapkan
d. Menyampaikan hasilnya kepada pihak pihak berkepentingan
Penjelasan:
3. Auditor akan memberikan pendapat wajar dengan pengecualian (qualified) dalam kondisi
a. Lingkup audit sangat dibatasi klien (disclaimer)
b. Lingkup audit dibatasi keadaan
c. Penerapan prinsip akuntansi berterima umum yang tidak konsisten (unqualified)
d. Adanya ketidakpastian yang luar biasa yang berdampak terhadap informasi yang
disajikan dalam laporan keuangan auditan.
Penjelasan:
1. Opini Audit Wajar tanpa Pengecualian (Unqualified Opinion)
Laporan keuangan dikatakan opini wajar tanpa pengecualian jika editor tidak
menemukan kesalahan yang material secara keseluruhan dari laporan keuangan,dan
laporan keuangan dibuat sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku.
Laporan keuangan akan mendapatkan Opini wajar tanpa pengecualian jika memenuhi
persyaratan sebagai berikut :
a. Laporan keuangan disajikan lengkap.
4. Jika akuntan public sangat dibatasi pemeriksaanya oleh klien sehigga ia tidak dapat
menilai kewajaran laporan keuangan auditan maka auditor
a. Memberikan pendapat wajar dengan pengecualian
b. Memberikan pendapat wajar tanpa pengecualian
c. Memberikan pendapat tidak wajar
d. Tidak memberikan pendapat
Penjelasan:
Opini tidak Memberikan Pendapat (Disclaimer of Opinion)
Dalam jenis opini ini, auditor merasa bahwa ruang lingkup pemeriksaannya dibatasi
sehingga auditor tidak melaksanakan pemeriksaan sesuai dengan standar audit yang
ditetapkan IAI. Dalam pembuatan laporannya, auditor harus memberi penjelasan
tentang pembatasan ruang lingkup oleh klien yang mengakibatkan auditor tidak dapat
memberikan pendapat.
5. Arti kata wajar (fairy present) dalam paragraph pendapat laporan audit baku adalah
a. Bebas dari keragu raguan dan ketidakjujuran
b. Lengkap informasinya
c. Informasi keuangan yang disajikan manajemen dalam laporan keuangan adalah benar
d. Bebas dari keragu-raguan dan ketidakjujuran serta lengkap informasinya
Penjelasan
Pernyataan pendapat
Paragraf terakhir dalam laporan audit standar menyatakan kesimpulan auditor
berdasarkan hasil audit. Auditor diwajibkan untuk menyatakan pendapat tentang
laporan keuangan secara keseluruhan, termasuk kesimpulan apakah perusahaan
mengikuti prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum. Salah satu bagian dalam
laporan auditor yang kontroversial adalah arti istilah menyajikan secara wajar
(present fairly).
10. Setelah memutuskan untuk menerima perikatan dengan klien, perencanaan audit
dilakukan dalam beberapa tahapan, kecuali :
a. Memahami bisnis dan industri klien
b. Melaksanakan prosedur analitik
c. Mempertimbangkan tingkat materialitas awal dan resiko bawaan
d. Melakukan pengujian pengendalian
Penjelasan:
PERENCANAAN AUDIT
Setelah auditor memutuskan untuk menerima perikatan audit dari kliennya, langkah
berikutnya yang perluh ditempuh adalah merencanakan audit. Ada tujuh tahap yang
harus ditempuh oleh auditor dalam menjalankan auditnya:
a. Memahami bisnis dan industri klien
b. Melaksanakan prosedur analitik
c. Mempertimbangkan tingkat materialitas awal
d. Mempertimbangkan risiko bawaan
e. Mempertimbangkan beberapa factor yang berpengaruh terhadap aldo awal,
jika perikatan dengan klien berupa audit tahun pertama
f. Mengembangkan strategi audit awalterhadap asersi signifikan
g. Memahami pengendalian intern klien
http://fandufendo.blogspot.com/2012/11/tugas-5-auditing-ipenerimaan-
perikatan_4597.html
12. Isi kertas kerja meliputi semua informasi yang dikumpulkan dan dibuat oleh auditor
dalam aditnya. Berikut ini contoh kertas kerja yang dibuat oleh auditor kecuali
a. Working trial balance
b. Skedul Utama
c. Ringkasan jurnal adjustment
d. Jawaban konfirmasi
Penjelasan:
Kertas kerja terdiri dari berbagai macam yang secara garis besar dapat
dikelompokkan ke dalam 5 tipe kertas kerja berikut ini:
1. Program audit ( audit program)
2. Working trial balance
3. Ringkasan jurnal adjustment
4. Skedul Utama (lead schedule atau top schedule)
5. Skedul pendukung (supporting sechedule)
13. Jika auditor tidak setuju terhadap penyajian informasi tertentu yang dilakukan oleh klien
di dalam laporan keuangan klien maka
a. Auditor langsung mengadakan koreksi terhadap catatan akuntansi klienya
b. Auditor mengusulkan adjustment kepada klienya
c. Auditor memberikan pendapat tidak wajar di laporan auditornya
d. Auditor menolak untuk memberikan pendapat
14. Manakah diantara pernyataan berikut mengenai ringkasan jurnal adjustment yang benar?
a. Digunakan oleh auditor untuk meringkas jurnal adjustment yang dibicarakan dengan
klienyya
b. Merupakan tipe kertas kerja yang digunakan untuk mencatat berbagai adjustment yan
dilakukan terhadap catatan akuntansi klien
c. Berfungsu untuk mempermudah penyusunan neraca auditan dan laporan laba rugi
auditan
d. Isinya sama dengan jurnal yang dipakai oleh klien di dalam mencatat transaksi
keuangan perusahaan krologis dan rinci
18. Manakah diantara pernyataan berikut mengenai audit “inspeksi” yang benar?
a. Digunakan untuk mengumpulkan bukti documenter
b. Contoh penerapan prosedur audit adalah footing terhadap jurnal penjualan
c. Merupakan pemeriksaan secara rinci terhadap dokumen atau kondisi fisik sesuatu.
d. Merupakan prosedur audit dimana auditor melihat atau menyaksikan pelaksanaan
Penjelasan:
Prosedur audit adalah instruksi rinci untuk mengumpulkan tipe bukti audit tertentu
yang harus diperoleh pada saat tertentu dalam audit. Adapun prosedur audit yang
biasa dilakukan oleh auditor meliputi:
1.Inspeksi
Merupakan pemeriksaan secara rinci terhadap dokumen dan kondisi fisik sesuatu.
2.Pengamatan (observation)
Pengamatan atau observasi merupakan prosedur audit untuk melihat dan
menyaksikan suatu kegiatan.
4.Konfirmasi
Konfirmasi merupakan bentukpenyelidikan yang memungkinkan auditor memperoleh
informasi secara langsung dari pihak ketiga yang bebas.
5.Penelusuran (tracing)
Penelusuran terutama dilakukan pada bahan bukti dokumenter. Dimana dilakukan
mulai dari data awal direkamnya dokumen, yang dilanjutkan dengan pelacakan
pengolahan data-data tersebut dalam proses akuntansi.
7.Perhitungan (counting)
Prosedur audit ini meliputi perhitungan fisik terhadap sumberdaya berwujud seperti
kas atau sediaan tangan, pertangungjawaban semua formulir bernomor urut tercetak.
8.Scanning
Scanning merupakan penelaahan secara cepat terhadap dokumen, cacatan, dan daftar
untuk mendeteksi unsur-unsur yang tampak tidak biasa yang memerlukan
penyelidikan lebih mendalam.
21. Berikut ini keterbatasan yang melekat dalam setiap pengendalian intern kecuali
a. Kesalahan dalam pertimbangan
b. Kolusi
c. Pengabaian oleh manajemen
d. Dewan komisaris dan komite audit
Penjelasan:
Dikatakan bahwa pengendalian hanya memberi keyakinan memadai. Apa saja yang
membuatnya tidak mampu memberikan jaminan mutlak? Ternyata memang ada
keterbatasan yang melekat (inherent limitations) pada praktik pengendalian intern di
lapangan. Berikut di antaranya:
• Pengendalian intern melibatkan proses pengambilan keputusan oleh manusia
yang bisa saja salah pertimbangan. Suatu keputusan biasanya diambil
berdasarkan pada berbagai pertimbangan seperti ketersediaan informasi,
batasan waktu dan biaya, serta pengaruh variabel internal dan eksternal
lainnya. Kejadian di lapangan tidak selalu dalam kondisi ideal. Kadang-
kadang keputusan diambil dalam waktu yang sangat sempit, informasi yang
tidak lengkap, atau variabelnya tidak jelas. Akibatnya bisa terjadi kesalahan
atas keputusan yang sudah dipilih. Kompetensi dan pengalaman si pengambil
keputusan akan sangat mempengaruhi kondisi seperti ini.
• Pengendalian intern tidak berfungsi karena ada gangguan (breakdown). Hal
ini dapat terjadi ketika seseorang salah memahami instruksi atau berbuat
keliru akibat kecerobohan, kebingungan, atau kelelahan. Perubahan susunan
personil, atau perubahan sistem dan prosedur juga dapat berkontribusi pada
terjadinya gangguan.
• Pengendalian intern tidak efektif karena ada kolusi. Kolusi terjadi manakala
ada seseorang bersepakat dengan pihak lain untuk berbuat curang. Misalnya,
petugas yang diberi tanggung jawab atas pengendalian penting justru
bersekongkol dengan petugas lain, atau dengan pihak luar. Mereka dapat saja
melakukan kecurangan sekaligus menutupinya sehingga tidak dapat dideteksi
oleh pengendalian intern.
• Manajemen berpeluang mengesampingkan atau mengabaikan pengendalian
intern. Kebijakan atau prosedur dapat diabaikan oleh manajemen untuk tujuan
yang sifatnya menguntungkan pribadi atau merugikan organisasi. Tindakan
tersebut bisa berupa manipulasi data/informasi, pemalsuan dokumen,
pemanfaatan sumber daya organisasi secara ilegal, atau sekedar tidak
menjalankan kebijakan dan prosedur yang ada dengan alasan tidak praktis.
• Perancangan pengendalian intern mempertimbangkan aspek biaya dan
manfaat. Seperti konsep manajemen pada umumnya, pengendalian intern
dirancang dengan pertimbangan manfaat yang diperoleh harus lebih besar dari
biaya yang dikeluarkan. Kendalanya adalah manfaat pengendalian intern
belum tentu bisa dirumuskan secara eksak, sehingga manajemen harus
membuat estimasi kuantitatif dan kualitatif. Dalam kondisi dana yang terbatas,
pengendalian yang ideal tidak dapat terpenuhi sehingga perlu disadari risiko-
risiko yang mungkin muncul akibat pilihan tersebut.
22. Berikut ini merupakan unsur pegendalian intern kecuali
a. Lingkungan pengendalian
b. Penaksiran resiko
c. Efektivitas dan efisiensi operasi
d. Efektivitas pengendalian
Penjelasan
Unsur-Unsur Pengendalian Internal tersebut menurut Warren, Reeve, & Fees (1999,
p184) adalah sebagai berikut :
• Lingkungan Pengendalian
Lingkungan pengendalian suatu perusahaan mencakup seluruh sikap manajemen dan
karyawan mengenai pentingnya pengendalian. Salah satu faktor yang mempengaruhi
lingkungan pengendalian adalah falsafah manajemen dan siklus operasi. Manajemen
harus menekankan pentingnya pengendalian dan mendorong dipatuhinya kebijakan
pengendalian akan menciptakan lingkungan pengendalian yang efektif.
• Penilaian Resiko
Semua organisasi menghadapi resiko. Cintoh-contoh resiko meliputi perubahan-
perubahan tuntutan pelanggan, ancaman persaingan, perubahan peraturan, perubahan
faktor-faktor ekonomi seperti suku bunga, dan pelanggaran karyawan atas kebijakan
dan prosedur perusahaan. Manajemen harus memperhitungakn resiko ini dan
mengambl langkah penting untuk mengendalikannya sehingga tujuan dari
pengendalian internal dapat dicapai. Setelah resiko diidentifikasi, maka dapat
dilakukan analisis untuk memperkirakan besarnya pengaruh dari resiko tersebut serta
tingkat kemungkinan terjadinya, dan untuk menentukan tindakan-tindakan yang akan
meminimumkannya.
• Prosedur pengendalian
Prosedur pengendalian ditetapkan untuk memberikan jaminan yang wajar bahwa
sasaran bisnis akan dicapai, termasuk pencegahan penggelapan, kita akan membahas
secara singkat prosedur pengendalian yang dapat dipadukan dengan sistem akuntansi.
• Pemantauan atau monitoring
Pemantauan terhadap sistem pengendalian internal akan mengidentifikasi di mana
letak kelemahannya dan memperaiki efektifitas pengendalian tersebut. Sistem
pengendalian internal dapat dipantau secara rutin atau melalui evaluasi khusus.
Pemantauan rutin bisa dilakukan dengan mengamati perilaku karyawan dan tanda-
tanda peringatan dari sistem akuntansi tersebut.
• Informasi dan komunikasi
Informasi dan komunikasi merupakan unsur dasar dari pengendalian internal.
Informasi mengenai lingkungan pengendalian, penilaian resiko, prosedur
pengendalian dan pemantauan diperlukan oleh manajemen untuk mengarahkan
operasi dan memastikan terpenuhinya tuntutan-tuntutan pelaporan serta peraturan
yang berlaku.
23. Manakah di antara pernyataan berikut ini yang tidak benar?
a. Kuesioner pengendalian intern baku kemungkinan menimbulkan kecenderungan bagi
penanya untuk menyalin data jawaban yang pernah diperoleh dari audit tahun
sebelumnya
b. Pertanyaan dalam kuesioner pengendalian intern baku dirancang berlaku untuk semua
jenis perusahaan
c. Kesioner pengendalian intern baku hanya merupakan cara untuk mengumpulkan data,
dianggap sebagai hasil akhir sehingga penanya seringkali tidak memahami kenyataan
yang ada dibaik jawaban ya dan tidak yang tercantum
d. Pertanyaan dalam kuesioner pengendalian intern baku dirancang untuk menguji
efektivitas pengendalian intern yang berlaku
Penjelasan:
Kebaikan penggunaan kuisoner pengendalian intern baku adalah memeberikan
pedoman bagi auditor dalam mengajukan pertanyaan mengenai informasi struktur
pengendalian intern yang berlaku dalam berbagai jenis perusahaan. Dilain pihak,
kelemahan dari penggunaan kuisoner pengendalian intern baku adalah:
a) Kemungkinan menimbulkan kecenderungan bagi penanya untuk menyalin data
jawaban yang pernah diperoleh dari tahun sebelumnya
b) Seringkali kuesioner pengendalian intern baku yang hanya merupakan cara untuk
mengumpulkan data, dianggap sebagai hasil akhir sehingga penanya seringkali tidak
memahami kenyataan yang ada dibalik jawaban ya dan tidak yang tercantum
didalamnya.
24. Manakah diantara prosedur audit berikut yang tidak digunakan oleh auditor dalam
pengujian pengendalian”
a. Permintaan keterangan
b. Inspeksi
c. Tracing
d. Pelaksanaan kembali SOEKRISNO
Penjelasan:
Prosedur audit yang dinyatakan dalam Standar Pekerjaan Lapangan ke tiga
meliputi:
Inspeksi
Pengamatan
Permintaan Keterangan
Konfirmasi
25. Manakah diantara pernyataan berikut ini yang tepat?
a. Tujuan pengendalian substantive adalah menentukan efektivitas desain dan operasi
pengendalian intern klien
b. Saat pelaksanaan pengujian substantive terutama dalam pekerjaan interim
c. Komponen resiko audit yang terkait engan pengujian pengendalian adalah resiko
deteksi
d. Standart pekerjaan lapang ketiga merupakan dasar pelaksanaan pengujian
pengendalian
Penjelsan:
Kegiatan ini dilakukan oleh auditor pada tahap pemahaman dan pengujian atas
struktur pengendalian intern klien. Adapun tahap-tahapnya sebagai berikut:
• Pertimbangkan pengetahuan yang diperoleh dari pemahaman atas struktur
pengendalian intern.
• Lakukan identifikasi salah saji potensial yang dapat terjadi dalam asersi
entitas.
• Lakukan identifikasi pengendalian yang diperlukan untuk mencegah atau
mendeteksi salah saji.
• Lakukan pengujian pengendalian terhedap pengendalian yang diperlukan
untuk menentukan efektivitas desain dan operasi struktur pengenalian intern.
• Lakukan evaluasi terhadap bukti dan buat taksiran risiko pengendalian.
27. Jika sebagaian lingkup pemeriksaan dibatasi dan terdapat beberapa penerapan PSAK
yang tidak konsisten oleh klien maka auditor akan
a. Memberikan pendapat wajar dengan pengecualian
b. Memberikan pendapat wajar tanpa pengecualian
c. Memberikan pendapat tidak wajar
Penjelsan: di NOMOR 3
28. Penentuan materialitas sangat penting bagi pelaksanaan audit karena auditor tidak dapat
menjamin bagi klien atau pemakai laporan keuangan lainnya bahwa laporan keuangan
auditan akurat. Auditor hanya memberikan keyakinan bahwa, kecuali
a. Jumlah yang disajikan dalam L/K beserta pengungkapannya telah di catat
b. Auditor telah mengumpulkan bukti yang kompeten sebagai dasar yang memadai
dalam memberikan pendapat.
c. Metode yang digunakan dalam menilai kewajaran sudah sesuai dengan standar.
d. L/K secara keseluruhan sudah disajikan wajar dan tidak terdapat salah saji yang
material karena kekeliruan atau kecurangan
PENJELASAN:
oleh karena itu, dalam audit atas laporan keuangan, keuangan, auditor memberikan
keyakinan(assurance) berikut ini:
1. Auditor dapat memberikan keyakinan bahwa jumlah- jumlah yang disajikan
dalam laporan keuangan beserta pengungkapannya telah dicatat,
diringkas,digolongkan,dan dikompilasi
2. Auditor dapat memberikan keyakinan bahwa ia telah mengumpulkan bukti audit
kompeten yang cukupsebagai dasar memadai untuk memberikan pendapat atas
laporan keuangan auditan
3. Auditor dapat memberikan keyakinan dalam bentuk pendapat(atau memberikan
informasi,dalam hal terdapat perkecualian), bahwa laporan keuangan sebagai
keseluruhan disajikan secara wajar dan tidak terdapat salah saji material karena
kekeliruan dan kecurangan.
29. Manakah diantara pernyataan berikut mengenai prosedur audit “pengamatan” yang
benar?
a. Digunakan untuk mengumpulkan bukti documentar
b. Merupakan prosedur audit dimana auditor melihat atau menyaksikan pelaksaan suatu
kegiatan
c. Contoh penerapan prosedur audit ini adalah footing terhadap jurnal penjualan
d. Merupakan pemeriksaan secara rinci terhadap dokumen atau kondisi fisik
tertentu.(INSPEKSI)
Penjelasan:
Prosedur audit yang biasa dilakukan oleh auditor meliputi:
• Inpeksi
Inpeksi merupakan pemeriksaan secara rinci terhadap dokumen atau kondisi fisik
sesuatu.
• Pengamatan/Observasi
Pengamatan merupakan prosedur audit yanng digunakan oleh auditor untuk melihat
atau menyaksikan pelaksanaan suatu kegiatan.
• Konfirmasi
Konfirmasi merupakan bentuk penyelidikan yang memungkinkan auditor
memperoleh informasi secara langsung dari pihak ketiga yang bebas.
• Permintaan Keterangan
Permintaan keterangan merupakan prosedur audit yang dilakukan dengan meminta
keterangan secara lisan.
• Penelusuran
Penelusuran merupakan auditor melakukan penelusuran informasi sejak mula-mula
data tersebut direkam pertama kali dalam dkumen, dilanjutkan dengan pelacakan,
pengolahan data tersebut dalam proses akuntansi.
• Pelaksanaan Ulang
Merupakan pengulangan aktivitas yanng dilaksanakan oleh klien.
30. Pada dasarnya konsep dasar pengendalian intern adalah sebagai berikut, kecuali
a. Pengendalian intern merupakan system informasi terpadu
b. Pengendalian intern berfungsi efektif karena manusia
c. Pengendalian intern tidak dimaksudkan untuk memberi jaminan yang mutlak tetapi
memberi jaminan yang memadai
d. Pengendalian intern diharapkan mencapai tujuan yang meliputi pelaporan keuangan ,
kepatuhan dan operasional.
Penjelasan:
Konsep Dasar Pengendalian Internal
Nim : 20130420078
Pengauditan F
Bab 1
1. Dalam arti luas Auditing: C. Merupakan pemeriksaan secara objektif terhadap kegiatan dan
kejadian ekonomi.
2. Berikut ini kriteria yang biasanya digunakan sebagai dasar untuk menetapkan apakah
kegiatan dan kejadian ekonomi telah sesuai dengan kriteria tersebut, kecuali: B. Standar
auditing.
3. Berikut ini adalagh tipe auditor, kecuali: D. Auditor Junior.
4. Mana diantara tiga pasangan ini yang tidak benar: D. Tipe Audit:Audit atas laporan
keuangan, Kriteria: Prinsip Akuntansi Berterima Umum, Pemakai Utama: Pihak luar
perusahaan.
5. Berikut ini adalah tugas auditor intern, kecuali: C. Menentukan sampai seberapa jauh
kepatuhan tehadap kriteria, kebijakan, rencana, dan prosedur yang telah dicapai.
6. Umumnya yang disebut auditor pemerintah (government auditor) adalah auditor yang
bekerja di: A.Instansi Pemerintah.
7. Dari susdut Auditor independen, auditing: A. Bertujuan menentukan kewajaran laoran
keuangan.
8. Objek Audit independen dalam perikatan umum (general assignment) adalah: D. Laporan
keuangan klien.
9. Kalimat pertama dalam paragraf pengantar laporan audit baku berisi pernyataan auditor
berikut ini, kecuali: B. Objek auditing adalah catatan akuntansi klien.
10. Standar Auditing yang dikeularkan oleh Ikatan Akuntan Indinesia : C. Terdiri dari
sepuluh standar yang dikelompokkan menjadi tiga kelompok standar: standar umum,
standar pekerjaan lapangan dan standar pelaporan.
11. Standar Umum berisi: D. Standar yang mengatur persyaratan pendidikan auditor.
12. Untuk memenuhi standar umum pertama, seseorang harus: D. Lulus fakultas ekonomi
atau sekolah tinggi ilmu ekonomi jurusan akuntansi, dan telah menepuh ujian sertifikasi
akuntan publik.
13. Standar Umum ketiga mengatur tentang: D. Pelaksanaan kemahiran profesionalannya
auditor dengan cermat dan seksama.
14. Berikut ini adalah keadaan-keadaan yang menyebabkan auditor independen tidak dapat
memberikan pendapat wajar tanpa pengecualian, kecuali: D. Auditor tidak dapat
melaksanakan audit sesuai dengan standar auditing.
15. –
16. Auditor akan memberikan pendapat wajar dengan pengecualian, dalam keadaan: A.
Lingkungan audit sangat dibatasi oleh kliennya.
17. Jika setelah melaksanakan audit, seseorang auditor mengetahui bahwa laporan keuangan
kliennya tidak wajar, maka ia akan memberikan: B. Adverse Opinion.
18. Berikut ini adalah kondisi yang menyebabkan auditor independen menyatakan tidak
memberikan pendapat, kecuali: B. Penerapan prinsip akuntansi berterima umum yang
tidak konsisten.
19. Arti kata wajar (fairly present) dalam paragraph pendapat laporan audit baku adalah: B.
Lengkap informasinya.
20. Konsistensi diungkapkan oleh auditor dalam paragraph pendapat laporan audit jika: D.
Dalam periode akuntansi yang diaudit terdapat faktor-faktor yang mempengaruhi daya
banding laporan keuangan dengan laporan keuangan periode akuntansi sesuai dengan
pertimbangan audit independen.
Bab 2
1. Dasar pikiran yang melandasi penyusunan etika professional bagi setiap profesi adalah:
A. Kebutuhan akan kepercayaan masyarakat atau mutu jasa profesi.
2. Kode Etik Ikatan Akuntan Indonesia adalah berlaku bagi: D. Auditor independen, auditor
pemerintahan dan auditor intern.
3. Berdasarkan atas Aturan Ertika Kompartemen Akuntan Publik yang berlaku sekarang,
manakah diantara pernyataan-pernyataan berikut ini yang benar: A. Auditor dilarang
memberikan informasi rahasia tentang kliennya kepada pihak bukan klien dalam keadaan
apa pun.
4. Kode Etik Ikatan Akuntan Indonesia ditetapkan Oleh: B. Kongres IAI.
5. Berikut ini adalah salah satu bagian dari Kode Etik Ikatan Akuntan Indonesia kecuali: C.
Atestasi.
6. Penjabaran Prinsip Etika ke dalam Aturan etika bagi profesi akuntan public dilaksanakan
oleh: A. Kompartemen akuntan sektor publik.
7. Penerbitan Interpretasi Aturan Etika Kompartemen Akuntan Publik dilaksanakan oleh: A.
Pengurus kompartemen akuntan publik.
8. Seorang Auditor mengumumkan pembukaan kantor akuntan publiknya dengan
memasang iklan besar-besaran di surat kabar nasional. Ditinjau dari Aturan Etika
Kompartemen Akuntan Publik, tindakan auditor independen ini: A. Tidak melangar
aturan etika kompartemen akuntan publik.
9. Klien sebuah kantor akuntan publik memasang iklan berisi ucapan selamat atas
pembukaan kantor baru akuntan public tersebut. Ditinjau dari Aturan Etika kompartemen
Akuntan Publik, tindakan akuntan public ini: A. Tidak melanggar aturan etika
kompartemen akuntan publik.
10. Dalam memperoleh klien, seorang auditor independen membuka fee jasa kepada siapa
saja yang membawa klien baru ke kantornya sebesar 10% dari jumlah fee yang tercantum
dalam kontrak. Tindakan auditor independen ini: C. Melanggar aturan etika kompartemen
akuntansi publik seksi 503.
11. Tanya dan jawab tentang Interpretasi Aturan EtikaKompartemen Akuntan Publik
dilaksanakan oleh: B. Kongres IAI.
12. Seorang auditor independen mengadakan perikatan atestasi yang jenis atestasi dan
periodenya sama dengan perikatan yang dilakukan oleh auditor independen yang lebih
dahulu dirujuk oleh klien. Tindakan auditor independen ini: C. Melanggar aturan etika
kompartemen akuntan publik 403.
Bab 3
1. Standar Auditing yang mewajibkan auditor untuk memperoleh bukti audit kompeten yang
cukup adalah: C. Standar pekerjaan lapangan ketiga.
2. Berikut ini adalah factor-faktor yang mempengaruhi keandalan bukti audit, kecuali: C.
Tipe bukti.
3. Manakah di antara bukti documenter berikut ini yang kompetensinya paling tinggi:
B.Jawaban konfirmasi yang diterima oleh auditor publik atau debitur klien.
4. Faktur penjualan termasuk dalam golongan bukti dokumen yang: B. Dibuat pihak luar
yang bebas yang disimpan dalam arsip klien.
5. Rekening Koran Bank (bank statement) termasuk dalam golongan bukti dokumen yang:
B. Dibuat oleh pihak luar yang bebas yang disimpan dalam arsip klien.
6. Jawaban konfirmasi bank termasuk dalam golongan bukti dokumen yang: A. Dibuat oleh
pihak luar yang bebas yang dikirim langsung kepada auditor publik.
7. Manakah diantara bukti dokumen berikut ini yang kompetensinya paling rendah:
B.Faktur pembelian.
8. Tujuan auditor meminta surat representasi manajemen adalah: C. Untuk memperoleh
bukti audit yang kompeten mengenai informasi yang dicantumkan dalam surat
representasi manajemen.
9. Salah satu tipe bukti audit yang dikumpulkan oleh auditor adalah bukti dari spesialis.yang
dimaksud dengan spesialis adalah: B. Seorang atau perusahaan yang memiliki keahlian
atau pengetahuan khusus dalam bidang selain akuntansi dan auditing.
10. Manakah diantara pernyatan yang mengenai prosedur audit “inspeksi” berikut ini yang
benar: C. Merupakan pemeriksaan secara rinci terhadap dokumen atau kondisi fisik
sesuatu.
11. Manakah diantara penyataan mengenai prosedur audit “observasi” berikut ini yang benar:
D. Merupakan prosedur audit yang auditor melihat atau menyaksikan pelaksanaan suatu
kegiatan.
12. Manakah diantara pernyataan mengenai proseduraudit “konfirmasi” berikut ini yang
benar: B. Jawaban konfirmasi langsung diterima oleh auditor.
13. Dalam melaksanakan prosedur audit “penelusuran (tracing) auditor: A. Mengumpulkan
bukti fisik.
14. Manakah diantara pernyataan mengenai vouching berikut ini yang benar: A.pemeriksaan
terhadap bukti-bukti dokumenter yang mendukung pencatatan suatu transaksi.
Modul 1
PE N DA H UL U AN
Modul ini membahas audit fase II dan III, yaitu menaksir risiko salah saji
yang material dan merespons risiko tertaksir tersebut. Auditor melakukan uji
pengendalian untuk menentukan apakah pengendalian internal yang efektif telah
1.2 Auditing II ⚫
Gambar 1.1
Garis Besar Modul 1 Prosedur Audit terhadap Risiko Tertaksir = Penyajian
Pengendalian
⚫ EKSI4310/MODUL 1 1.3
kegiatan belajar 1
Gambar 1.2
Langkah-langkah Penaksiran Risiko Pengendalian
Tabel 1.1
Potensi Salah Saji, Pengendalian yang Diperlukan, dan Uji
Pengendalian – Transaksi Pengeluaran Kas
Gambar 1.3
Fungsi Transaksi dan Desain Pengendalian Internal
1.10 Auditing II ⚫
Gambar 1.4
Komponen Pengendalian Internal dan Penaksiran Risiko Pengendalian
Gambar 1.5
Overview dari Komputer Pengendalian
a. Pengendalian pengguna
Pada banyak kasus, klien dapat mendesain prosedur manual untuk menguji
kelengkapan dan akurasi proses transaksi dengan komputer. Misalnya, manajer
yang biasa mengotorisasi transaksi dapat memeriksa daftar pembelian yang
dibebankan padanya atau seorang pengguna dalam sebuah departemen dapat
membandingkan output yang dihasilkan komputer dengan dokumen sumber.
Meskipun kedua pengendalian tersebut mendeteksi dan mengoreksi salah saji,
pembandingan output dari komputer dengan dokumen sumber dilaksanakan
⚫ EKSI4310/MODUL 1 1.15
dengan lebih detail sehingga dapat memberikan kepastian yang lebih tinggi
bahwa salah saji dapat dideteksi dan dikoreksi.
Jika terdapat pengendalian pengguna, auditor dapat menguji pengendalian
secara langsung, seperti menguji pengendalian manusia yang lain. Pengujian ini
disebut sebagai pengauditan di sekitar komputer. Keuntungan dari strategi uji
pengendalian ini adalah tidak membutuhkan pengujian program komputer yang
rumit.
b. Pengendalian aplikasi
Banyak auditor mengambil keuntungan dari pengendalian otomatis dan
merencanakan strategi penaksiran risiko pengendalian berlevel rendah
berdasarkan pengendalian aplikasi komputer. Untuk mengeksekusi strategi ini,
auditor harus:
1) menguji pengendalian aplikasi komputer;
2) menguji pengendalian umum komputer;
3) menguji tindak lanjut manual untuk pengecualian yang ditemukan oleh
pengendalian aplikasi.
a. Simulasi paralel
Dalam simulasi paralel, data perusahaan aktual diproses ulang
menggunakan program perangkat lunak milik auditor. Metode ini disebut
demikian karena perangkat lunak didesain untuk mereproduksi atau meniru
pemrosesan data klien yang aktual. Pendekatan ini diperlihatkan secara grafis
pada bagian kiri Gambar 1.6.
Simulasi paralel dapat dikerjakan pada waktu yang berbeda sepanjang tahun
dalam periode audit dan dapat juga diterapkan pada proses ulang data historis.
Pendekatan ini tidak mengontaminasi file klien dan dapat dilakukan pada
komputer yang terpisah.
Pendekatan ini memiliki keuntungan sebagai berikut.
1) Karena menggunakan data riil, auditor dapat memverifikasi transaksi
dengan menelusuri transaksi tersebut ke dokumen sumber dan persetujuan.
2) Ukuran sampel dapat diperluas secara ekstensif dengan tambahan biaya
yang relatif rendah.
3) Auditor dapat melakukan pengujian secara terpisah.
1.18 Auditing II ⚫
Gambar 1.6
Pendekatan Simulasi Paralel versus Pengujian Data
b. Pengujian data
Dengan pendekatan pengujian data, transaksi buatan (dummy) disiapkan
oleh auditor dan diproses oleh program komputer klien dengan pengendalian
oleh auditor. Pengujian data terdiri atas satu transaksi pada kondisi valid dan
tidak valid. Pengujian data untuk penggajian termasuk juga kondisi pembayaran
lembur yang valid dan tidak valid. Output proses pengujian data kemudian
dibandingkan dengan output auditor yang diharapkan untuk menentukan
pengendalian bekerja secara efektif. Pendekatan pengujian ini relatif sederhana,
cepat, dan murah. Tabel keputusan yang digunakan untuk mendokumentasi
pengendalian terprogram sangat bermanfaat dalam identifikasi kondisi yang
diuji. Meskipun demikian, metode ini memiliki kekurangan sebagai berikut.
1) Program klien diuji hanya pada satu titik waktu tertentu, bukannya selama
periode audit.
2) Metode ini hanya menguji keberadaan dan fungsi pengendalian pada
program yang diuji.
3) Tidak ada dokumentasi pengujian yang diproses oleh sistem.
⚫ EKSI4310/MODUL 1 1.19
Pendekatan pengujian data disajikan secara grafis pada sisi kanan dari
Gambar 1.6.
sampling secara interval acak serta output dari rutin tersebut digunakan untuk uji
pengendalian.
Untuk memungkinkan integrasi perangkat lunak audit ke dalam sistem
proses OLRT, kemampuan pengait audit harus dibangun dalam program
komputer client—baik sistem operasi maupun program aplikasi—pada saat
sistem OLRT dibuat. Pengait audit merupakan titik pada program yang
memungkinkan modul atau program audit untuk diintegrasikan ke dalam sistem
operasi normal. Modul audit tersebut memberikan alat bagi auditor untuk
memilih transaksi dengan karakteristik yang diinginkan, misalnya jenis transaksi
tertentu atau sejumlah transaksi dengan nilai yang lebih besar atau lebih kecil
dari nilai tertentu. Setelah transaksi tertentu diidentifikasi, data transaksi tersebut
ditandai dengan beberapa metode. Dua dari metode tersebut adalah penandaan
transaksi dan catatan audit.
1) Penandaan transaksi
Metode penandaan transaksi meliputi penempatan indikator atau
tanda pada transaksi tertentu. Penandaan transaksi tersebut memungkinkan
penelusuran transaksi melalui sistem yang memprosesnya. Sistem harus
diprogram untuk menyediakan cetakan hardcopy seluruh jalur yang diikuti
transaksi. Pada jalur tertentu, dapat diperoleh juga data yang berinteraksi
dengan transaksi yang telah ditandai.
2) Catatan audit
Catatan audit yang kadang disebut sistem pengendalian audit review
files (SCARF—file catatan audit pengendalian sistem) adalah catatan
aktivitas pemrosesan tertentu. Catatan tersebut digunakan untuk mencatat
semua keterjadian yang memenuhi kriteria yang dibuat oleh auditor yang
terjadi pada titik tertentu dalam sistem. Transaksi atau keterjadian yang
teridentifikasi ditulis dalam file yang hanya bisa diakses oleh auditor.
Auditor kemudian dapat mencetak atau menggunakan teknik lain untuk
menganalisis file tersebut dan melakukan pengujian lebih lanjut jika
diperlukan.
Tabel 1.2 dan 1.3 berturut-turut memperlihatkan daftar potensi salah saji
dan pengendalian yang diperlukan untuk pengendalian umum dan pengendalian
aplikasi. Tabel 1.3 menyajikan cara berpikir yang lazim tentang pengendalian
input, pemrosesan, dan output yang dapat membantu pemikiran tentang
pengujian pengendalian aplikasi. Namun demikian, auditor harus
mengidentifikasi potensi salah saji yang relevan terhadap asersi tertentu,
kemudian mengidentifikasi kemungkinan pengendalian (termasuk pengendalian
aplikasi) yang ada, dan akhirnya merancang uji pengendalian yang tepat.
Uji pengendalian dilakukan untuk mendapatkan bukti efektivitas dari desain
atau implementasi pengendalian. Auditor melakukan pengujian demikian jika
terdapat alasan bahwa bukti tersebut memungkinkan penurunan level risiko
pengendalian tertaksir. Kolom ketiga pada Tabel 1.2 dan 1.3 memperlihatkan tes
pengendalian yang mungkin. Pengujian pengendalian umum komputer meliputi
pengamatan pemisahan tugas dan inspeksi dokumen yang menunjukkan bahwa
pengendalian umum komputer telah diimplementasikan. Pengujian pengendalian
aplikasi komputer meliputi beberapa teknik audit berbantuan komputer dan
pengujian prosedur tindak lanjut manual.
Tabel 1.2
Pertimbangan Penaksiran Risiko Pengendalian
untuk Pengendalian Umum Komputer
Pengendalian yang
Potensi Salah Saji Uji Pengendalian
Diperlukan
Pengendalian Organisasional dan Operasional
Operator komputer Pemisahan tugas dalam TI Pengamatan pemisahan tugas
dapat mengubah atas pemrograman dan dalam TI
program sehingga operasi komputer
meloncati pengendalian
terprogram.
1.22 Auditing II ⚫
Pengendalian yang
Potensi Salah Saji Uji Pengendalian
Diperlukan
Personel TI dapat Pemisahan tugas antara Pengamatan pemisahan tugas
memulai dan departemen pengguna dan antara departemen pengguna
memproses transaksi TI untuk memulai dan dan pengolahan data elektronik
yang tidak sah memproses transaksi
Pengendalian Pengembangan Sistem dan Dokumentasi
Rancangan sistem tidak Partisipasi personel dari Pemeriksaan pihak-pihak yang
memenuhi kebutuhan departemen pengguna dan berpartisipasi dalam design
departemen pengguna auditor internal dalam sistem baru; pemeriksaan bukti
atau auditor design dan persetujuan persetujuan sistem baru
sistem baru
Perubahan sistem yang Verifikasi internal atas Pemeriksaan bukti verifikasi
tidak terotorisasi proses otorisasi, pengujian, internal; penelusuran
mengakibatkan error dan dokumentasi perubahan program tertentu
program yang tidak perubahan sistem sebelum dengan dokumentasi
terantisipasi implementasi pendukung
Pengendalian Perangkat Keras dan Sistem
Malafungsi Pengendalian perangkat Pemeriksaan spesifikasi
perlengkapan yang keras dan perangkat lunak perangkat keras dan sistem
mengakibatkan eror dalam sistem untuk perangkat lunak
pemrosesan mendeteksi malafungsi
Perubahan sistem Persetujuan dan Pemeriksaan bukti persetujuan
perangkat lunak yang dokumentasi semua dan dokumentasi perubahan
tidak terotorisasi perubahan sistem
mengakibatkan eror perangkat lunak
pemrosesan
Pengendalian Akses
Pengguna yang tidak Pembangunan fasilitas fisik Pemeriksaan pengaturan
terotorisasi dapat pengemanaan TI; laporan keamanan dan laporan
mengakses manajerial tentang pemakaian perlengkapan
perlengkapan TI pemakaian perlengkapan
File data dan program Penggunaan library, Pemeriksaan fasilitas dan
dapat diproses atau librarian, dan catatan untuk catatan
diubah oleh pengguna membatasi akses dan
yang tidak terotorisasi memonitor pemakaian
Pengendalian Data dan Prosedural
Eror terjadi pada saat Penggunaan kelompok Pengamatan terhadap
input atau pemrosesan pengendali data yang kelompok pengendali data
data atau bertanggung jawab atas
pendistribusian output penjagaan pengendalian
input, pemrosesan, dan
output data
Keberlanjutan operasi Perencanaan kontingensi Pemeriksaan perencanaan
terganggu karena meliputi pembangunan kontingensi
bencana alam, misalnya fasilitas cadangan yang
⚫ EKSI4310/MODUL 1 1.23
Pengendalian yang
Potensi Salah Saji Uji Pengendalian
Diperlukan
kebakaran atau banjir terpisah
File data atau program Penyimpanan file dan Pemeriksaan fasilitas
rusak atau hilang program cadangan yang penyimpanan; pemeriksaan
terpisah; pembuatan kemampuan rekonstruksi file
rekonstruksi file data
Tabel 1.3
Pertimbangan Penaksiran Risiko Pengendalian
untuk Pengendalian Aplikasi Komputer
Pengendalian yang
Potensi Salah Saji Uji Pengendalian
Diperlukan
Pengendalian Input
Data dari transaksi yang Otorisasi dan persetujuan Pemeriksaan dokumen
tidak terotorisasi dapat data di departemen sumber dan batch transmisi
disubmisi untuk pengguna; pengendalian untuk bukti persetujuan; uji
pemrosesan aplikasi untuk pengendalian aplikasi
membandingkan data dengan dengan teknik audit
otorisasi berbantuan komputer dan uji
tindak lanjut manual
Data valid tidak Verifikasi (pengetikan ulang); Pengamatan prosedur
terkonversi menjadi penyuntingan rutin (kode verifikasi data; penggunaan
bentuk yang dapat bahasa program), kontrol total teknik audit berbantuan
diakomodasi oleh mesin komputer untuk menguji rutin
dengan benar dan uji tindak lanjut manual;
pemeriksaan rekonsiliasi
kontrol total
Error pada dokumen Pembuatan catatan error; Pemeriksaan catatan error
sumber tidak terkoreksi dikembalikan ke departemen dan bukti tindak lanjut
dan disubmisi kembali pengguna untuk koreksi,
tindak lanjut manual
1.24 Auditing II ⚫
Pengendalian yang
Potensi Salah Saji Uji Pengendalian
Diperlukan
Pengendalian Pemrosesan
File-file yang diproses Penggunaan label file Pengamatan penggunaan
dan di-update salah eksternal dan internal label file; pemeriksaan
dokumentasi label file
internal
Data hilang, tertambahi, Penggunaan kontrol total, Pemeriksaan bukti
terduplikasi, atau pemeriksaan pembatasan rekonsiliasi kontrol total,
terubah selama dan kewajaran, serta uji penggunaan teknik audit
pemrosesan urutan berbantuan komputer untuk
pemeriksaan komputer, dan
uji tindak lanjut manual
Pengendalian Output
Output tidak benar Rekonsiliasi total dengan Pemeriksaan bukti
kontrol data atau departemen rekonsiliasi
pengguna
Output terdistribusi Penggunaan lembaran kontrol Pemeriksaan lembaran
kepada personel yang distribusi laporan; monitor kontrol distribusi laporan,
tidak terotorisasi kelompok data kontrol pengamatan kelompok data
kontrol
LAT IH A N
yang masuk dalam sistem dengan sampling melalui interval acak dan
output dari rutin tersebut digunakan untuk uji pengendalian.
R A NG KU M AN
TES F OR M AT IF 1
PER T AN YA A N
Jawablah dengan tepat dan benar!
1) Apakah definisi dari penaksiran risiko pengendalian menurut PSA No. 69?
2) Apakah tujuan dari penaksiran risiko pengendalian?
3) Sebutkan bunyi dari standar audit AU 319.25 (PSA No. 69 Paragraf 19)?
Jelaskan maksudnya!
4) Jelaskan prosedur-prosedur yang dilakukan oleh auditor untuk mendapatkan
pemahaman pengendalian internal!
5) Apakah yang dimaksud dengan identifikasi potensi salah saji?
6) Apa sajakah yang harus dipastikan oleh auditor pada saat mengidentifikasi
pengendalian?
7) Sebutkan dan jelaskan fungsi transaksi dan desain pengendalian internal!
8) Sebutkan dan jelaskan desain pengendalian internal atas asersi-asersi
manajemen!
9) Sebutkan prosedur-prosedur yang dapat ditempuh dalam pengendalian
pemrosesan informasi!
⚫ EKSI4310/MODUL 1 1.31
KA S US P EN D EK
Diskusikan dengan cermat dan seksama!
Kasus
Penyelidikan dan pengamatan yang berhubungan dengan pemahaman
pengendalian internal mengungkapkan hal-hal berikut. Hendryan dan anaknya
Althaf selalu mengutamakan nilai-nilai integritas dan etika. Selama bertahun-
tahun, bisnis dilakukan dengan cara bernegosiasi dan komitmen yang dibuat
perusahaan selalu dihormati. Integritas dan etika juga dinilai pada karyawan dan
kualitas ini telah dibuktikan pada setiap karyawan yang telah bekerja di
perusahaan selama lebih dari satu tahun. Dalam tahun ini, sebagai perusahaan
yang sumber dayanya telah diarahkan ke produk baru, pendapatan perusahaan
telah meningkat. Perusahaan telah mencari karyawan yang kompeten untuk
mengisi kekosongan tim manajemen dengan membawa chief opearting officer
dan chief financial officer (CFO) yang baru.
1.32 Auditing II ⚫
Total persedian ini ialah Rp42.395,89. Hal ini memiliki porsi yang tidak
signifikan dengan total persediaan.
3) Barang-barang yang sudah dibeli dalam gudang dipisahkan dari area
produksi dengan pagar kawat. Pada saat mengunjungi pabrik, Anda akan
melihat bahwa gerbang pagar selalu terbuka setiap hari dan semua
karyawan dapat masuk ke gudang melalui pintu tersebut. Pencatatan
persediaan dengan metode perpetual pada gudang secara formal telah dicek
oleh seorang karyawan yang membuat perhitungan persediaan dengan
metode periodik. Karyawan ini telah pensiun dan berada di tempat yang
tidak seharusnya dan hasil perhitungannya telah dihentikan. Anda
memperluas pengujianmu mengingat situasi ini dan merasa puas bahwa
catatan perpetual cukup mencerminkan kuantitas yang ada.
4) Board of director hanya mengadopsi kebijakan yang mengizinkan
perusahaan untuk menginvestasikan kelebihan dana dalam sekuritas jangka
pendek. CFO memiliki hak tunggal untuk pembelian dan penjualan dari
investasi. Sekuritas yang dibeli akan dikreditkan ke dalam akun perusahaan
di local brokerage house. Sekuritas itu disimpan atas nama perusahaan.
Semua koresponden yang berhubungan dengan investasi akan dikirim
secara langsung ke CFO. Pada gilirannya, CFO akan meneruskan saran dari
brokerage ke asistennya untuk mencatatnya ke dalam akun.
5) Fisik persediaan yang lengkap untuk perabot kantor perusahaan telah
diambil alih.
Permintaan
1) Indentifikasi faktor-faktor pengendalian lingkungan yang berdampak pada
pengendalian internal perusahaan.
2) Sebutkan apa saja strengths dan weakness dalam pengendalian internal
Mt.Hood!
3) Apa saran dan rekomendasi untuk memperbaiki kelemahan yang telah
diidentifikasi?
4) Untuk akun piutang usaha dan persediaan, identifikasilah satu pernyataan
yang akan dinilai pada control risk secara maksimal atau sedikit di bawah
maksimal. Jelaskan logikanya!
1.34 Auditing II ⚫
Kegiatan Belajar 2
Gambar 1.7
Metode Pemenuhan Standar Kerja Lapangan Kedua
1.36 Auditing II ⚫
bukti tambahan harus didapatkan selama periode yang tersisa. Auditor harus
mempertimbangkan faktor-faktor berikut ketika mempertimbangkan bukti yang
perlu didapat selama periode yang tersisa:
a. signifikansi asersi yang diuji;
b. pengendalian spesifik yang dievaluasi selama periode interim;
c. derajat efektivitas desain dan implementasi pengendalian yang dievaluasi;
d. hasil uji pengendalian yang digunakan untuk membuat evaluasi;
e. panjang periode yang tersisa;
f. bukti tentang desain dan implementasi dari pengujian pengendalian
monitoring pihak klien dan uji substantif pada periode yang tersisa.
Selain itu, auditor harus mendapatkan bukti tentang karakteristik dan luas
perubahan yang material dalam pengendalian internal, termasuk kebijakan,
prosedur, dan personel yang terjadi setelah periode interim.
Sebagai contoh, anggaplah auditor melakukan uji pengendalian tentang
keberadaan, keterjadian, serta penilaian pencatatan penjualan (dan piutang);
menaksir risiko pengendalian yang rendah; dan merencanakan mengerjakan uji
substantif dengan mengirim konfirmasi beberapa bulan sebelum akhir tahun.
Sebelum mengirim konfirmasi, juga pada akhir tahun, auditor harus meng-
update kesimpulan taksiran risiko pengendalian yang rendah. Jika prosedur
pengendalian yang relevan adalah prosedur pengendalian terprogram, auditor
menyelidiki perubahan program dan perubahan dalam prosedur tindak lanjut
manual. Jika terdapat perubahan personel TI yang signifikan, auditor perlu
melakukan pengujian tambahan atas pengendalian umum komputer dan
mempertimbangkan perlunya pengujian tambahan pada aplikasi komputer. Jika
terdapat perubahan pada personel yang melakukan prosedur tindak lanjut
manual, auditor perlu melakukan pengujian tambahan atas aktivitas tindak lanjut
manual pada item-item yang muncul pada laporan pengecualian. Tujuannya
adalah menentukan apakah kesimpulan tentang uji pengendalian masih valid
sebelum melakukan uji substantif.
1.42 Auditing II ⚫
audit berjalan. Selanjutnya, rotasi uji pengendalian dari tahun ke tahun menjadi
tidak tepat jika auditor menerbitkan opini atas pengendalian internal.
Penggunaan bukti yang diperoleh dari periode audit sebelumnya
mengharuskan auditor mendapatkan bukti perubahan yang telah dilakukan sejak
uji pengendalian terakhir. Auditor menggunakan kombinasi penyelidikan,
observasi, dan inspeksi untuk memastikan pemahaman efektivitas desain
pengendalian serta untuk memverifikasi bahwa pengendalian tersebut masih
diimplementasikan. Misalnya, pada pengendalian otomatis, auditor perlu
menyelidiki dan menginspeksi catatan perubahan pengendalian terprogram. Jika
pengendalian telah berubah setelah diuji pada periode sebelumnya, bukti yang
dikumpulkan sesudahnya menjadi tidak relevan lagi.
pengujian pada program audit formal pada Tabel 1.4 diambil dari contoh uji
pengendalian yang terdaftar pada kolom ketiga Tabel 1.1. Beberapa pengujian
telah disusun ulang dan dikombinasikan untuk kepentingan efisiensi.
Tabel 1.4
Contoh Sebagian Program Audit untuk Uji Pengendalian
PT XXX
Rencana Uji Pengendalian-Transaksi Pengeluaran Kas
untuk Periode yang Berakhir 31 Desember 20XX
Kertas
Kerja Asersi/Uji Pengendalian Audit Tanggal
Referensi
1. Mengatur penggunaan fasilitas komputer
klien untuk menguji pengendalian aplikasi
terprogram menggunakan pengujian data.
Keterjadian
2. Meng-input-kan pengujian data untuk
memastikan bahwa program secara tepat
mengidentifikasi pengecualian untuk hal
berikut:
a. transaksi yang informasi voucher tidak
sama dengan informasi pendukung yang
(catatan: juga menguji pengendalian
penilaian);
b. transaksi yang di-input-kan dua kali.
3. Menginspeksi laporan pengecualian yang
dihasilkan komputer dalam siklus bisnis
normal dan mengevaluasi efektivitas prosedur
tindak lanjut manual.
4. Mengobservasi bahwa hanya personel yang
berwenang yang menangani cek setelah
komputer menandatangani cek.
5. Mengobservasi pemisahan tugas persetujuan
voucher pembayaran dan penanganan cek
yang sudah ditandatangani.
6. Menginspeksi dokumen untuk memastikan
bahwa voucher pembayaran dan dokumen
pendukung dicap “lunas" ketika cek
diterbitkan.
1.46 Auditing II ⚫
Kelengkapan
7. Meng-input-kan pengujian data untuk
memastikan bahwa program secara tepat
mengidentifikasi pengecualian untuk hal
berikut:
a. menghentikan penomoran cek,
b. ketidakcocokan antara jumlah cek yang
diterbitkan dengan total posting untuk
pengeluaran kas (catatan: juga menguji
pengendalian penilaian).
8. Mengobservasi penanganan dan
penyimpanan cek yang tidak digunakan.
9. Menyelidiki setiap pengeluaran kas yang
dibuat dengan metode selain cek.
10. Menginspeksi rekonsiliasi bank independen
dan mengevaluasi efektivitas
pengendaliannya (catatan: juga menguji
pengendalian keberadaan, keterjadian, dan
penilaian).
D. PERTIMBANGAN TAMBAHAN
Oleh karena itu, jika sebuah penjualan diakui, padahal seharusnya tidak, hal
tersebut mengakibatkan masalah keberadaan piutang usaha. Demikian juga,
masalah kelengkapan penerimaan kas atau retur penjualan juga mengakibatkan
lebih saji piutang usaha (masalah keberadaan). Kegagalan pencatatan
1.48 Auditing II ⚫
Tabel 1.5
Ringkasan Hubungan Antara Pernyataan Saldo Akun dan Pernyataan
Kelas Transaksi
Gambar 1.8
Ringkasan Hubungan antara Asersi Saldo Rekening dan Asersi Kelas Transaksi
Tabel 1.6
Penaksiran Risiko Pengendalian atas Asersi Kelas Transaksi
TAKSIRAN RISIKO
ASERSI
PENGENDALIAN
Keberadaan dan keterjadian penjualan Rendah
Kelengkapan penerimaan kas Rendah
Kelengkapan retur penjualan dan cadangan kerugian Moderat
piutang
KELENGKAPAN
Pengendalian internal klien yang relevan dengan kelengkapan terutama berkaitan dengan
pembuatan daftar bagian (item) yang tidak lengkap oleh komputer tentang order penjualan,
perintah pengiriman (bill of lading), dokumen pengemasan (packing slip), dan faktur penjualan.
Berdasarkan diskusi dengan personel piutang usaha pada 5/11/X5 dan personel pengiriman
barang terpilih, yaitu di Texas dan California masing-masing pada 4/18/X5 dan 5/8/X5,
biasanya diperlukan waktu hingga dua minggu antara order penjualan dan pengiriman. Jarang
terjadi bill of lading atau packing slip yang tidak sama dari lading atau pengepakan slip untuk
tetap berada di laporan dokumen yang tidak lengkap selama lebih dari dua hari. Hal ini
dibenarkan oleh peneriksaan laporan dokumen yang tidak lengkap untuk hari-hari terpilih (lihat
W/P XX-4-2 [tidak ditampilkan di sini]) ketika periode terpanjang bill of lading atau packing slip
beredar adalah dua hari. Transaksi terpilih pada laporan ini ditelusuri dari dokumen pendukung
tanpa pengecualian.
Berdasarkan pemeriksaan masalah pembuktian tersebut, digabungkan dengan hasil
diskusi, personel piutang usaha dan pengiriman, serta hasil observasi yang mendukung risiko
pengendalian ditaksir pada level moderat.
Sumber: diadaptasi dari AICPA Audit Guide: Consideration of Internal Control in the Financial
Statement Audit (1990: 145).
Kelemahan material adalah kekurangan signifikan atau kombinasi kekurangan signifikan yang
dengan kemungkinan yang lebih besar dari sangat kecil mengakibatkan salah saji yang
material dari laporan keuangan tahunan atau interim akan tercegah atau terdeteksi.
Oleh karena itu, auditor harus membuat penilaian yang profesional tentang
kekurangan pengendalian internal dan apakah kekurangan tersebut meningkat
menjadi level
a. kekurangan signifikan atau
b. kelemahan material.
Tabel 1.7
Contoh Kriteria untuk Mengevaluasi Kekurangan Pengendalian Internal
LAT IH A N
6) Uji pengendalian umum komputer dan teknik audit memerlukan staf dengan
keahlian komputer. Uji pengendalian transaksi rutin dapat ditugaskan
kepada staf akuntan level jurnal.
7) Pengujian dua tujuan adalah pengujian yang secara simultan melakukan uji
pengendalian internal sekaligus menyediakan bukti substantif.
8) a) Penaksiran risiko pengendalian untuk tiap asersi saldo rekening adalah
sama pada asersi kelas transaksi yang sama. Misalnya, keterjadian
penjualan berkaitan langsung dengan asersi keterjadian.
b) Keterjadian dan keberadaan rekening neraca berkaitan dengan asersi
keberadaan dan keterjadian pada transaksi yang menambah saldo
rekening serta berkaitan dengan asersi kelengkapan pada transaksi
yang mengurangi saldo rekening tersebut. Demikian juga, kelengkapan
saldo neraca berkaitan dengan asersi kelengkapan pada transaksi yang
menambah saldo rekening serta berkaitan dengan asersi keberadaan
dan keterjadian pada transaksi yang mengurangi saldo.
9) Ketika penaksiran risiko pengendalian untuk asersi kelas transaksi yang
relevan berbeda, auditor menilai materialitas tiap penaksiran ketika
menggabungkan penaksiran. Alternatif lain, beberapa kantor audit memilih
menggunakan penaksiran yang paling konservatif (paling tinggi). Oleh
karena itu, penaksiran risiko pengendalian untuk keberadaan piutang usaha
haruslah “moderat” jika retur penjualan dan cadangan kerugian piutang
tidak material.
10) a) Jika risiko pengendalian ditaksir pada level maksimum, auditor hanya
perlu mendokumentasikan kesimpulan. Jika risiko pengendalian
ditaksir di bawah level maksimum, auditor harus mendokumentasikan
dasar penaksiran.
b) Pada praktiknya, sebuah pendekatan yang umum digunakan adalah
memoranda naratif yang disusun pada asersi laporan keuangan.
11) a) Auditor harus mengomunikasikan semua kekurangan pengendalian
internal yang signifikan kepada manajemen dan direksi. Di samping
itu, auditor harus mengidentifikasi dan melaporkan setiap kekurangan
pengendalian internal yang signifikan sehingga dianggap sebagai
kelemahan yang material.
b) Kekurangan yang signifikan adalah kekurangan pengendalian atau
kombinasi kekurangan pengendalian yang secara mengganggu
kemampuan perusahaan untuk memulai, mengesahkan, mencatat,
memproses, atau melaporkan data keuangan eksternal secara reliabel
1.58 Auditing II ⚫
R A NG KU M AN
TES F OR M AT IF 2
4) Saat risiko pengendalian dinilai pada level maksimum untuk semua asersi
laporan keuangan, seorang auditor seharusnya mendokumentasi ....
A. kesimpulan auditor bahwa risiko pengendalian berada pada level
maksimum – tidak; dasar untuk menyimpulkan bahwa risiko
pengendalian berada pada level maksimum – tidak
B. kesimpulan auditor bahwa risiko pengendalian berada pada level
maksimum – tidak; dasar untuk menyimpulkan bahwa risiko
pengendalian berada pada level maksimum – ya
C. kesimpulan auditor bahwa risiko pengendalian berada pada level
maksimum – ya; dasar untuk menyimpulkan bahwa risiko
pengendalian berada pada level maksimum – tidak
D. kesimpulan auditor bahwa risiko pengendalian berada pada level
maksimum – ya; dasar untuk menyimpulkan bahwa risiko
pengendalian berada pada level maksimum – ya
5) Apabila seorang auditor mengumpulkan data tes secara online, basis real
time untuk menguji pengendalian aplikasi komputer, hal ini cenderung
dilakukan sebagai bagian dari pendekatan untuk menguji pengendalian ….
A. simulasi paralel
B. tes data
C. fasilitas pengujian terintegrasi
D. file sistem pengendalian audit tinjauan
6) Apabila auditor menilai risiko pengendalian pada level rendah untuk sebuah
asersi berdasarkan pada uji-uji yang dilakukan selama 10 bulan pertama
dari satu tahun, pernyataan berikut yang akan dilakukan paling akhir untuk
memperbarui kesimpulan auditor tentang risiko pengendalian adalah ….
A. auditor akan mempertimbangkan signifikansi asersi yang terlibat
B. auditor akan mempertimbangkan hasil dari uji pengendalian yang
digunakan untuk membuat evaluasi tersebut
C. auditor akan mempertimbangkan hal-hal yang dapat membuktikan
desain atau operasi yang dapat dihasilkan dari uji substantif yang
dilakukan dalam periode sisanya
D. auditor akan mempertimbangkan perubahan pada industri dan
lingkungan operasi entitas
⚫ EKSI4310/MODUL 1 1.61
11) Untuk perusahaan privat, pernyataan berikut yang benar tentang pelaporan
kekurangan pada pengendalian internal adalah ….
A. melaporkan pada laporan auditor – tidak ada; melaporkan ke komite
audit – hanya kelemahan material
B. melaporkan pada laporan auditor – tidak ada; melaporkan ke komite
audit – baik pada kekurangan yang signifikan maupun hanya
kelemahan
C. melaporkan pada laporan auditor – hanya kelemahan material;
melaporkan ke komite audit – baik pada kekurangan yang signifikan
maupun hanya kelemahan
D. melaporkan pada laporan auditor – hanya kelemahan material;
melaporkan ke komite audit – hanya kelemahan material
PER T AN YA A N
Jawablah dengan tepat dan benar!
KA S US P EN D EK
Diskusikan dengan cermat dan seksama!
Kasus
KAP Zaing and Rekan telah terikat pada audit laporan keuangan dari
perusahaan Mardania Inc. Untuk mendapatkan pemahaman tentang
pengendalian internal yang berkaitan dengan transaksi cash disbursement,
berikut ini kuesioner yang digunakan.
1) Apakah ada pemeriksaan secara periodik untuk rekonsiliasi rekening bank?
2) Apakah ada pemeriksaan untuk ringkasan harian dari cek yang dikeluarkan?
3) Apakah ada dokumen pendukung yang telah dicap “dibayarkan” atau
“dibatalkan” setelah pembayaran dilakukan?
4) Apakah cek yang tidak terpakai disimpan di tempat yang aman dan tidak
semua orang dapat mengakses tempat tersebut?
5) Apakah cek diberikan nomor-nomor dan dihitung secara keseluruhan?
6) Apakah ada persetujuan supervisor untuk klasifikasi akun ketika
memasukkan data transaksi?
7) Apakah ada alat perlindungan cek yang digunakan untuk jumlah cek
tercetak?
8) Apakah ada pemisahan tugas antara yang menjurnal dan mem-posting
akun?
9) Apakah ada pemeriksaan independen terhadap jumlah ringkasan cek harian
dengan daftar register cek?
Permintaan
1) Identifikasi potential misstatement yang dapat terjadi jika semua jawaban
kuisioner tersebut adalah “tidak ada”.
2) Untuk setiap pertanyaan kuisioner di atas, pengendalian prosedur seperti
apa yang akan lakukan? Apakah computer control atau manual control?
3) Identifikasi kemungkinan test of control untuk pengendalian prosedur jika
semua jawaban kuisioner tersebut adalah “ya” atau “ada”.
⚫ EKSI4310/MODUL 1 1.65
Glosarium
Daftar Pustaka
Arens, A. Alvin, J. Randal Elder, dan S. Mark Beasley. 2006. Auditing and
Assurance Service. Edisi ke-12. New Jersey: Prentice Hall, Pearson
Education.
Buku
Pembantu
Ringkasan
Jurnal
Adjustment
1. Berikut ini adalah keadaan yang menyebabkan auditor independen tidak dapat
memberikan pendapata wajar tanpa pengecualian, kecuali:
A. Auditor tidak bebas dalam hubungan dengan kliennya
B. Prinsip akuntansi berterima umum diterapkan secara konsisten dengan tahun
sebelumnya.
C. Terdapat ketidakpastian yang luar biasa sifatnya, yang mempunyai dampak material
terhadap laporan keuangan auditan.
D. Auditor tidak dapat melaksanakan audit sesuai dengan standar auditing.
4. Jika setelah melaksanakan audit, seorang auditor mengetahui bahwa laporan keuangan
kliennya tidak wajar, maka ia akan memberikan:
A. No opinion.
B. Adverse opinion.
C. Disclaimer of opinion.
D. Qualified opinion.
5. Berikut ini adalah kondisi yang menyebabkan auditor indpenden menyatakan tidak
memberikan pendapat, kecuali:
A. Pembatasan yang luar biasa terhadap lingkup audit.
B. Penerapan prinsip akuntansi yang berterima umum yang tidak konsisten.
C. Auditor independen tidak bebas dalam hubungannya dengan kliennya.
D. Adanya ketidakpastian yang sangat luar biasa sifatnya.
6. Arti kata wajar dalam paragraf pendapat laporan audit baku adalah:
A. Bebas dari keragu-raguan dan ketidakjujuran.
B. Lengkap informasinya.
C. Angka-angka yang disajikan oleh menajemen dalam laporan keuangan adalah benar.
D. Bebas dari keragu-raguan dan ketidakjujuran serta lengkap informasinya.
7. Konsisten diungkapkan oleh auditor dalam paragraf pendapat laporan audit jika:
A. Dalam periode yang diaudit terdapat faktor-faktor yang mempengaruhi daya banding
laporan keuangan dengan laporan keuangan periode akuntansi sebelumnya.
B. Dalam periode akuntansi yang diaudit terdapat faktor-faktor yang mempengaruhi daya
banding laporan keuangan dengan laporan keuangan periode-periode akuntansi
sebelumnya.
C. Dalam periode akuntansi yang diaudit terdapat faktor-faktor yang mempengaruhi daya
Pemeriksaan Akuntansi 1 - 1 of 7
banding laporan dengan laporan keuangan tiga periode akuntansi sebelumnya.
D. Dalam periode akuntansi yang diaudit terdapat faktor-faktor yang mempengaruhi daya
banding laporan dengan laporan keuangan periode akuntansi sesuai dengan
pertimbangan auditor independen.
8. Berikut ini adalah kriteria yang biasanya digunakan sebagai dasar untuk menetapkan
apakah kegiatan dan kejadian ekonomi telah sesuai dengan kriteria, kecuali:
A. Peraturan yang ditetapkan oleh suatu badan legislatif
B. Standar auditing
C. Anggaran atau ukuran prestasi lain yang ditetapkan oleh manajemen
D. Prinsip akuntansi berterima umum
10. Kalimat pertama dalam paragraf pengantar laporan audit baku berisi pernyataan auditor
berikut ini, kecuali:
A. Pendapat auditor diberikan setelah auditor melaksanakan audit
B. Objek audit adalah catatan akuntansi klien
C. Tanggungjawab atas kewajaran laporan keuangan adalah ditangan klien
D. Laporan keuangan merupakan objek yang diaudit oleh auditor
12. Manakah diantara bukti dokumen berikut ini yang kompetensinya paling tinggi?
A. Faktur penjualan
B. Jawaban konformasi yang diterima oleh auditor dari debitur klien
C. Bukti kas keluar
D. Faktur dari pemasok yang disimpan dalam arsip klien
13. Jawaban konfirmasi bank termasuk dalam gololongan bukti dokumen yang:
A. Dibuat oleh pihak luar yang bebas yang dikirim langsung kepada auditor publik
B. Dibuat oleh pihak luar yang bebas yang disimpan dalam arsip klien
C. Dibuat dan disimpan dalam organisasi klien
D. Dibuat oleh auditor independen
Pemeriksaan Akuntansi 1 - 2 of 7
15. Salah satu tipe bukti audit yang dikumpulkan oleh auditor adalah bukti dari spesialis.
Yang dimaksud dengan spesialis adalah:
A. Seseorang atau perusahaan yang memiliki keahlian khusus di bidang akuntansi
B. Seseorang atau perusahaan yang memiliki keahlian atau pengetahuan khusus selain
bidang akuntansi dan auditing
C. Seseorang atau perusahaan yang memiliki keahlian atau pengetahuan khusus bidang
auditing
D. Seseorang atau perusahaan yang memiliki keahlian bidang akuntansi dan auditing
16. Manakah diantara pernyataan mengenai prosedur audit ”observasi” di bawah ini yang
benar?
A. Digunakan untuk mengumpulkan bukti dokumenter
B. Contoh dari prosedur audit ini adalah footing terhadap jurnal penjualan
C. Merupakan pemeriksaan secara rinci terhadap dokumen atau mengenai kondisi fisik
sesuatu
D. Merupakan prosedur audit yang auditor melihat atau menyaksikan pelaksaan suatu
kegiatan.
17. Manakah diantara pernyataan mengenai prosedur audit ”konfirmasi” di bawah ini yang
benar?
A. Permintaan konfirmasi langsung dilakukan oleh auditor.
B. Jawaban konfirmasi langsung diterima oleh auditor.
C. Permintaan konfirmasi dilakukan olej klien dan jawabannya diterima oleh auditor
melalui klien.
D. Konfirmasi merupakan prosedur audit untuk mengumpulkan bukti lisan.
19. Manakah diantara pernyataan mengenai vouching berikut ini yang benar?
A. Pemeriksanaan terhadap bukti-bukti dokumenter yang mendukung pencatatan suatu
transaksi.
B. Pemeriksaan terhadap bukti dkumenter untuk menentukan asli atau tidaknya dokumen
tersebut.
C. Merupakan review secara cepat terhadap dokumen, catatan, dan daftar untuk
mendeteksi unsur-unsur yang tampak tidak biasa, yang memerlukan penyelidikan lebih
mendalam.
D. Pemeriksaan bukti kas keluar (voucher).
20. Isi kerja meliputi semua informasi yang dikumpulkan dan dibuat oleh auditor dalam
auditnya. Berikut ini adalah contoh kertas kerja buatan auditor, kecuali:
A. Working trial balance
B. Skedul utama
C. Ringkasan jurnal adjustment
D. Jawaban konfirmasi
21. Jika auditor tidak setuju dengan penyajian informasi tertentu yang dilakukan klien dalam
laporan keuanga klien, maka:
A. Auditor langsung mengadakan koreksi terhadap catatan akuntansi klien
Pemeriksaan Akuntansi 1 - 3 of 7
B. Auditor mengusulkan adjustment kepada klien
C. Auditor memberikan pendsapat tidak wajar dalam laporan audit
D. Auditor menolak untuk memberikan pendapat atas laporan keuangan auditan
22. Jika kantor akuntan publik dijual oleh pemiliknya kepada kantor akuntan publik yang lain,
maka:
A. Otomatis semua karyawan berikut kertas kerja dari hasil audit sebelumnya beralih ke
auditor independen pembeli tersebut
B. Kertas kerja otomatis berpindah kepada klien yang bersangkutan
C. Kertas kerja audit yang dilakukan sebelumnya dapat berpindah ke tangan akuntan
publik pembeli, jika klien yang bersangkutan menyetujuinya
D. Kertas kerja sama sekali tidak boleh masuk dalam transaksi pembelian tersebut
23. Manakah pernyataan mengenai working trial balance berikut ini yang benar?
A. Digunakan oleh auditor untuk meringkas jurnal adjustmen yang akan dibicarakan
dengan klien
B. Terdiri dari tiga bagian: working balnace sheet, working profit and loss, dan cash flow
statement
C. Berfungsi mempermudah penyusunan audit balance sheet danaudit income statemens
D. Isinya sama dengan mork sheet yang dipakai oleh klien dalam membuat laporan
keuangan.
24. Manakah diantara pernyataan mengenai kerahasiaan infomasi dalam kerja berikut ini yang
benar?
A. Karena milik auditor, informasi yang ada dalam kertas kerja bebas diberitahukan
kepada siapa saja yang memerlukan menurut pertimbangan auditor
B. Informasi yang ada dalam kertas kerja hanya dapat diungkapkan oleh auditor kepada
pihak lain hanya atas ijin khusus klien
C. Auditor tidak boleh mengungkapkan informasi yang tercantum dalam kertas kerja jika
ia tidak memperoleh ijin khusus dari klien, kecuali dikehendaki oleh hukum, negara,
atau profesinya
D. Jika profesi akuntan publik di Indonesia mewajibkan dilakukannya peer review,
pengungkapan kertas kerja kepada rekan seprofesi dianggab melangar Kode Etik
Akuntan Indonesia Pasal 4
25. Berikut ini tujuan auditor independen membuat kertas kerja audit, kecuali:
A. Untuk mengkoordinasi dan mengorganisasi semua tahap audit
B. Untuk mendukung pendapat auditor atas laporan keuangan yang diauditnya
C. Untuk menguatkan simpulan-simpulan auditor dan kompetensi auditnya
D. Untuk memenuhi ketentuan yang tercantum dalam standar pekerjaan lapangan
pertama.
27. Manakah pernyataan mengenai ringkasan jurnal adjustment berikut ini yang benar ?
Pemeriksaan Akuntansi 1 - 4 of 7
A. Digunakan oleh auditor untuk meringkas jurnal adjustment yang akan dibicarakan
dengan klien
B. Merupakan tipe kertas kerja yang dugunakan untuk mencatat berbagai adjustment
yang dilakukan terhadap catatan akuntansi klien
C. Berfungsi untuk mempermudah pennyusunan neraca auditan dan laporan laba rugi
auditan
D. Isinya sama dengan jurnal yang dipakai oleh klien dalam mencatat transaksi keuangan
perusahaan secara kronologis dan rinci.
29. Manakah diantara tipe kertas kerja berikut ini yang tercantum jurnal adjustment yang
diusulkan oleh auditor dan penjelasannya?
A. Skedul utama
B. Skedul pendukung dan ringkasan jurnal adjustment.
C. Working trial balance.
D. Program audit
30. Berikut ini adalah berbagai cara yang ditempuh oleh auditor dalam mengevaluasi
integritas manajemen, kecuali:
A. Menentukan independensi
B. Melakukan komunikasi dengan auditor pendahulu
C. Meminta keterangan kepada pihak ke tiga
D. Melakukan review terhadap pengelaman auditor di masa lalu dalam hubungannya
dengan klien yang bersangkutan
31. Berikut ini adalah seumber informasi yang bersangkutan dengan kewajiban legal klien,
kecuali:
A. Notulen rapat direksi dan pemegang saham
B. Daftar pemegang saham
C. Anggaran dan anggaran rumah tangga
D. Kontrak
32. Berikut ini adalah informasi penting yang harus diperhatikan auditor dari review terhadap
notulen rapat direksi dan pemegang saham, kecuali:
A. Tanggal penyelenggaraan rapat
B. Tercapai tidaknya quorum
C. Hal-hal yang berkaitan signifikan terhadap laporan keuangan klien atau kegiatan
usahanya, atau berpengaruh terhadap pelaksanaan audit
D. Nama dan alamat peserta rapat
33. Informasi yang diperhatikan auditor dalam mereview kontrak-kontrak yang ditanda
tangani klien dengan pihak lain adalah:
A. Nama dan alamat pihak-pihak yang menandatangani kontrak
B. Dasar pembuatan kontrak
C. Akun yang didebit dan dikredit akibat dari kontrak
Pemeriksaan Akuntansi 1 - 5 of 7
D. Tanggal penandatangan kontrak
34. Biasanya auditor melakukan audit terhadap arsip korenpondensi dengan prosedur audit
berikut ini:
A. Melakukan pengujian substantif
B. Melaksanakan pengujian pengendalian
C. Melakukan analytical tests
D. Pada waktu auditor membaca notulen rapat, arsip kontrak, atau data lain yang
memberikan petunjuk adanya korespondensi mengenai sesuatu yang dianggap penting
oleh auditor, ia harus meminta klien untuk menyerahkan copy surat-surat yang
bersangkutan
35. Berikut ini adalah contoh transaksi antara pihak-pihak yang memiliki hubungan instimewa
dengan klien, kecuali:
A. Transaksi penjualan kepada atau pembelian dari perusahaan yang memiliki hubungan
induk-anak dengan perusahaan klien
B. Pertukaran aktiva tetap antara klien dengan perusahaan lain yang pemiliknya sama
dengan pemilik perusahaan klien
C. Transaksi pemberian pinjaman kepada karyawan
D. Transaksi pembelian kembali saham yang beredar di pasar
36. Auditor melakukan berbagai macam rasio keuangan perusahaan klien untuk dibandingkan
dengan rasio keuangan yang sama perusahaan sejenis dalam industri dan rasio keuangan
perusahaan yang sama perusahaan klien dari tahun-tahun sebelumnya. Dalam hal ini
auditor melakukan:
A. Pengujian substantif
B. Pengujian pengendalian
C. Pengujian analitik
D. Test of control
37. Manakah diantara pernyataan berikut ini merupakan pernyataan yang benar?
A. Terhadap hubungan berlawanan antara tingkat risiko dengan usaha yang dilakukan
oleh auditor untuk mengumpulkan bukti audit
B. Terhadap hubungan langsung antara tingkat risiko dengan usaha yang dilakukan oleh
auditor untuk mengumpulkan bukti audit
C. Tida ada hubungan antara tingkat risiko dengan usaha yang dilakukan oleh auditor
untuk mengumpulkan bukti audit
D. Tingkat resiko tidak perlu dipertimbangkan oleh auditor dalam menaksir besarnya
materialitas
38. Manakah diantara karakteristik berikut ini yang bukan merupakan karakteristik
pendekatan substantif?
A. Auditor merencanakan taksiran risiko pengendalian pada tingkat maksimum atau
mendekati maksimum
B. Auditor merencanakan prosedur yang lebih ekstensif untuk memperoleh pemahaman
terhadap pengendalian internal
C. Auditor merencanakan sedikit, jika ada, pengujian pengendalian
D. Auditor merencanakan akan melakukan pengujian substantif secara luas
39. Standar auditing yang manakah yang mewajibkan auditor mengumpulkan informasi untuk
memahami pengendalian intern klien?
A. Standar pekerjaan lapangan kedua.
Pemeriksaan Akuntansi 1 - 6 of 7
B. Standar umum pertama.
C. Standar pekerjaan lapangan ketiga.
D. Standar pelaporan pertama
40. Di dalam mengumpulkan informasi untuk memahami pengendalian intern yang berlaku di
dalam perusahaan kliennya, auditor terutama berkepentingan terhadap pengendalian intern
yang tujuannya:
A. Kepatuhann terhadap hukum dan peraturan yang berlaku.
B. Efektifitas dan efisiensi operasi.
C. Keandalan pelaporan keuangan.
D. Pencegahan kolusi.
Pemeriksaan Akuntansi 1 - 7 of 7
Rangkuman Mata Kuliah
OLEH:
MAXYANUS TARUK LOBO’
A311 12 296
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS HASANUDDIN
2014
A. PENGANTAR PENGENDALIAN INTERN
1. Pentingnya Pengendalian Intern
Pentingnya pengendalian intern bagi manajemen dan auditor independen telah
diakui dalam literatur profesional. Suatu terbitan tahun 1947 oleh AICPA yang
berjudul Internal Control menyebutkan faktor-faktor berikut sebagai faktor-faktor
yang berkontribusi terhadap meluasnya pengakuan atas pentingnya pengendalian
intern :
a. Lingkup dan ukuran bisnis entitas telah menjadi sangat kompleks dan tersebar
luas sehingga manajemen harus bergantung pada sejumlah laporan dan analisis
untuk mengendalikan operasi secara efektif
b. Pengujian dan penelaahan yang melekat dalam sistem pengendalian intern yang
baik menyediakan perlindungan terhadap kelemahan manusia dan mengurangi
kemungkinan terjadinya kekeliruan dan ketidak beresan
c. Tidak praktis bagi auditor untuk melakukan audit atas kebanyakan perusahaan
dengan pembatasan biaya ekonomi tanpa menggantungkan pada sistem
pengendalian intern klien
2. Definisi, Konsep Dasar, dan Komponen
Pengendalian intern adalah suatu proses yang dilaksanakan oleh dewan direksi,
manajemen, dan personel lainnya dalam suatu entitas, yang dirancang untuk
menyediakan keyakinan yang memadai berkenaan dengan pencapaian tujuan
dalam kategori :
a. Keandalan laporan keuangan
b. Kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku
c. Efektivitas dan efisiensi operasi
a. Pengendalian intern merupakan suatu proses. Ini berarti alat untuk mencapai
suatu akhir, bukan akhir itu sendiri. Pengendalian intern terdiri dari serangkaian
tindakan yang meresap dan terintegrasi dengan, tidak ditambahkan kedalam,
infrastruktur suatu entitas.
b. Pengendalian intern dilaksanakan oleh orang. Pengendalian intern bukan hanya
suatu manual kebijakan dan formulir-formulir, orang pada berbagai tingkatan
organisasi, termasuk dewan direksi, manajemen, dan personel lainnya.
c. Pengendalian intern dapat diharapkan untuk menyediakan hanya keyakinan
yang memadai, bukan keyakinan yang mutlak, kepada manajemen dan dewan
direksi suatu entitas karena keterbatasan yang melekat dalam semua sistem
pengendalian intern dan perlunya untuk mempertimbangkan biaya dan manfaat
relatif dari pengadaan pengendalian .
d. Pengendalian intern diarahkan pada pencapaian tujuan dalam kategori yang
saling tumpang tindih dari pelaporan keuangan, kepatuhan, dan operasi.
a. Lingkungan pengendalian
b. Penilaian risiko
c. Aktivitas pengendalian
d. Informasi dan komunikasi
e. Pemantauan
3. Tujuan Entitas dan Pengendalian Intern Relevan yang Berhubungan dengan suatu
Audit
Manajemen mengadopsi pengendalian intern untuk menyediakan keyakinan yang
memadai dalam mencapai tiga kategori tujuan, yaitu :
a. Keandalan dari informasi keuangan
b. Kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku
c. Efektivitas dan efisiensi dari operasi
Karena tidak semua dari tujuan tersebut dan pengendalian yang mendukung relevan
dengan suatu audit laporan keuangan, satu dari tugas pertama auditor untuk
memenuhi standar pekerjaan lapangan kedua adalah mengidentifikasikan tujuan
tersebut dan pengendalian yang relevan. Yang menjadi perhatian penting adalah
pengendalian yang dimaksudkan untuk menyediakan keyakinan yang memadai
bahwa laporan keuangan yang disusun oleh manajemen untuk pemakai eksternal
telah disajikan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku.
Faktor ini juga mencakup kebijakan berkenaan dengan praktik bisnis yang
sesuai, pengetahuan dan pengalaman personel kunci, dan sumber daya yag
tersedia untuk melasanakan tugas.
a) Bidang baru bisnis atau transaksi yang memerluka prosedur akuntansi yang
belum pernah dikenal.
b) Perubahan standar akuntansi
c) Hukum dan peraturan baru
d) Perubahan yang berkitan dengan revisi sistem dan teknologi baru yang
digunakan untuk pengelolahan informasi
e) Pertumbuhan pesat entitas yang menuntut perubahan fungsi pengolahan dan
pelaporan informasi personel yang terlibat didalam fungsi tersebut.
3. Informasi dan Komunikasi
Sistem informasi dan komunikasi yang relevan dengan tujuan pelaporan keuangan,
yang memasukkan sistem akuntansi, terdiri dari metode-metode dan catatan-
catatan yang diciptakan untuk mengidentifikasi, mengumpulakan, menganalisis,
mengklarifikasi, mencatat, dan melaporkan transaksi-transaksi entitas dan untuk
memelihara akuntabilitas dari aktiva-aktiva dan kewajiban-kewajiban yang
berhubungan. Komunikasi melibatkan penyediaan suatu pemahaman yang jelas
mengenai peran dan tanggung jawab individu berkenaan dengan pengendalian
intren atas pelaporan keuangan.
Transaksi terdiri dari pertukaran aktiva dan jas antara entitas dengan pihak luar, dan
transfer atau penggunaan aktiva dan jasa dalam entitas. Fokus utama kebijakan dan
prosedur pengendalian ayang berkaitan dengan sistem akuntansi adalah bahwa
transaksi dilaksanakan denagn cara yang mencegah salah saji dalam asersi
manajemen dilaopran keuangan. Oleh karena itu, sistem akuntansi yang efektif
dapat memberikan keyakinan memadai bahwa transaksi yang dicatat atau terjadi
adalah:
a) Sah
b) Telah diotorisasi
c) Telah dicatat
d) Telah dinilai secara wajar
e) Telah digolongkan secara wajar
f) Telah dicatat dalam periode yang seharusnya
g) Telah dimasukkan ke dalam buku pembantu dan telah diringkas dengan benar.
Menurut boynton (2003: 385) suatu sistem akuntansi yang efektif harus :
a. Mengidentifikasi dan mencatat hanya transaksi yang valid dari entitas yang
terjadi dalam periode berjalan (keberadaan dan keterjadian)
b. Mengidentifikasi dan mencatat semua transaksi yang valid dari entitas yang
terjadi dalam periode berjalan (asersi kelengkapan)
c. Memastikan aktiva dan kewajiban yang tercatat merupakan hasil dari transaksi
yang memberikan entitas hak untuk, kewajiban untuk, item-item tersebut. (asersi
hak dan kewajiban)
d. Mengukur nilai transaksi dalam suatu cara yang mengijinkan pencatatan nilai
moneter transaksi secara tepat dalam laporan keuangan. (asersi penilaian dan
alokasi)
e. Memperoleh rincian yang mencukupi dari semua transaksi untuk memungkinkan
penyajian secara tepat dalam laporan keuangan, termasuk pengklasifikasian
yang tepat dan pengungkapan yang diperluka. (asersi penyajian dan
pengungkapan)
4. Aktivitas Pengendalian
Aktivitas pengendalian yang relevan dengan audit laporan keuangan dapat
dikategorikan dalam berbagai cara. Salah satu cara adalah sebagai berikut :
a. Pemisahan tugas
Pembagian tugas memisahkan fungsi operasi dan penyimpanan dari fungsi
akuntansi (pencatatan). Dan suatu fungsi tidak boleh melaksanakan semua
tahap suatu transaksi. Tugas dianggap tidak seimbang dari sudut pandang
pengendalian ketika memungkinakn individu untuk melakuakn kekeliruan atau
kecurangan dan kemudian berada pada posisi untuk meutupinya dakam
pelaksanaan tugas normalnya.
Pemisahan tugas yang baik juga melibatkan pembandingan akuntabilitas yang
tercatat dengan aktiva ditangan. Pemisahan tugas dibagi dalam dua jenis
situasi:
1) Tanggungjawab untuk melaksanakan transaksi, mencatat transaksi dan
memelihara penjagaan aktiva yang dihasilkan dari transaksi harus
dibebankan kepada individu atau departemen yang berbeda.
2) Harus terdapat pemisahan tugas yang tepat dalam departemen teknologi
informasi dan antara departemen teknologi informasi dengan departemen
pemakai informasi.
Tujuan dari pemisahan fungsi ini adalah untuk mencegah dan untuk dapat
dilakukannya deteksi segera atas kesalahan dan ketidakberesan dalam
pelaksanaan tugas yang dibebankan kepada seseorang.
DAFTAR PUSTAKA
Boynton, William C., Johnson, Raymond N., dan Kell, Walter G. 2003. Modern Auditing.
Jakarta: Erlangga.
Pengendalian intern yang digunakan dalam suatu entitas merupakan faktor yang
menentukan keandalan laporan keuangan yang dihasilkan oleh entitas.Oleh karena
itu,sebelum auditor melaksanakan audit secara mendalam atas informasi yang
tercantumdalam laporan keuangan,standar pekerjaan lapangan kedua mengharuskan
auditor memahami pengendalian intern yang berlaku dalam entitas.
SA Seksi 319 pertimbangan atas pengendalian intern dalam audit laporan keuanagn
paragraf 06 mendefinisikan pengendalian intern sebagai suatu proses yang dijalankan
oleh dewan komisaris,manajemen, dan personal lain yang didesain untuk memberikan
keyakinan memadai tentang pencapaian 3 golongan tujuan berikut ini:
1. Keandalan pelaporan keuangan
2. Kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku
3. Efektivitas dan efisiensi operasi
Dari definisi pengendalian tersebut terdapat beberapa konsep dasar berikut ini:
1. Pengendalian intern merupakan proses.Artinya suatu rangkaian tindakan yang
bersifat pervasif dan menjadi bagian tidak terpisahkan,bukan hanya sebagai
tambahan, dari infrastruktur entitas.
2. Pengendalian intern dijalankan oleh orang.Artinya bukan hanya terdiri dari
pedoman kebijakan dan formulir, namun dijalankan oleh orang dari setiap jenjang
organisasi, yang mencakup dewan komisaris, manajemen, dan personal lain.
3. Pengendalian intern diharapkan mampu memberikan keyakinan memadai, bukan
keyakinan mutlak, bagi manajemen dan dewan komisaris entitas.
4. Pengendalian intern ditujukan untuk mencapai tujuan yang saling
berkaitan;pelaporan keuangan, kepatuhan, dan operasi.
Seperti telah disebutkan di atas, tujuan pengendalian intern adalah untuk memberikan
keyakinan memadai dalam pencapaian tiga golongan tujuan.(1) keandalan informasi
keuanagn, (2) kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku, (3) efektivitas dan
efisiensi operasi. Oleh karena itu tidak semua tujuan pengendalian intern tersebut relevan
dengan audit atas laporan keuangan, tanggung jawab auditor dalam mematuhi standar
pekerjaan lapangan kedua sebagaimana disajikan di atas, hanya di batasi pada golongan
tujuan pertama keandalan pelaporan keuangan.Oleh karena itu,auditor berkewajiban
untuk memahami pengendalian intern yang ditujukan untuk memberikan keyakinan
memadai bahwa laporan keuangan disajikan secara wajar sesuai denagn prinsip
akuntansi berterima umum di Indonesia.
Keterbatasan bawaan yang melekat dalam setiap pengendalian intern sebagai berikut:
Kesalahan dalam pertimbangan.Seringkali, manajemen dan personal lain dapat salah
dalam mempertimbangkan keputusan bisnis yang diambil atau dalam melaksanakan
tugas rutin karena tidak memadainya informasi,kertebatasan waktu atau tekanan lain.
Gangguan.Personal secara kelru memahami perintah atau membuat kesalahan
karena kelalaian,tidak adanya perhatian atau kelelahan,perubahan yang bersifat
sementara dalam personal atau dalam sistem dan prosedur.
Kolusi.Tindakan bersama beberapa individu untuk tujuan kejahatan yang dapat
mengakibatkan bobolnya pengendalian intern yang dibangun untuk kekayaan entitas
dan tidak terungkapnya ketidakberesan atau tidak terdeteksi kecurangan oleh
pengendalian intern yang dirancang.
Pengabaian oleh manajemen.Manajemen dapat mengabaikan kebijakan atau
prosedur yang telah ditetapkan untuk tujuan yang tidak sah seperti keuntungan pribadi
manajer,penyajian kondisi keuangan yang berlebihan, atau kepatuhan semu.
Biaya lawan manfaat.Biaya yang diperlukan untuk mengoperasikan pengendalian
intern tidak boleh melebihi manfaat yangdiharapkan dari pengendalian intern
tersebut.
SA Seksi 319 pertimbangan atas pengendalian intern dalam audit laporan keunangan
paragraph 07 menyebutkan lima unsur pokok pengendalian intern adalah sebagai
berikut:
2. Penaksiran resiko
4. Aktivitas Pengendalian
Unsur pengendalian umum ini meliputi organisai pusat pengelolahan data,produsen dan
standar untuk perubahan program,pengembangan system dan pengoperasian fasilitas
pengolahan data.
8. Pemantauan
Sistem informasi entitas sangat menentukan risiko salah saji dalam laporan
keuangan.Sistem akuntansi yang didesain dengan baik dan diimplementasikan denagn
baik akan menghasilkan informasi yang andal.
F. Pemahaman atas Aktivitas Pengendalian
Auditor harus memahami jenis aktivitas yang digunakan oleh klien untuk memantau
efektivitas pengendalian intern untuk menghasilkan laporan keuangan yang andal.
Pengujian Pengendalian
Ada tiga cara yang biasanya digunakan oleh auditor untuk mendokumentasikan informasi
mengenai pengendalian intern yang berlaku dalam perusahaan:
Kuesioner merupakan cara yang banyak dipakai oleh auditor dalam mendokumentasikan
informasi pengendalian intern kliennya.
2. Uraian tertulis
Ini biasanya berisi identitas karyawan yang melaksanakan suatu fungsi dan uraian terinci
cara pelaksanaan fungsinya.Penggunaan uraian tertulis hanya praktis diterpkan pada
audit atas laporan keuangan perusahhan yang kecil saja.
3. Bagan alir system
Sumber informasi yang digunakan oleh auditor dalam melakukan audit terhadap
pengendalian intern kliennya adalah:
Hasil pemahaman auditor atas pengendalian intern dicantumkan dalam suatu kertas
kerja,yang berisi kelemahan dan kekuatan pengendalian intern klien,pengaruh
kelemahan dan kekuatan pengendalian intern tersebut terhadap luas prosedur audit yang
akan dilaksanakan dan rekomendasi yang ditujukan kepada klien untuk memperbaiki
bagian-bagian yang lemah dalam pengendalian intern.