DOSEN PENGAMPU :
YUNEITA ANISMA, SE., M.SI., AK
DISUSUN OLEH:
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKOMONI DAN BISNIS
UNIVERSITAS RIAU
2020
Kata Pengantar
Segala puji bagi Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
kemudahan sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat
waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya penulis tidak akan sanggup untuk
menyelesaikan makalah ini dengan baik.
Penulis mengucapkan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan
nikmat sehat-Nya, baik itu berupa kesehatan fisik maupun akal pikiran, sehingga
penulis mampu untuk menyelesaikan pembuatan makalah sebagai tugas dari mata
kuliah Audit 2 dengan judul “ Meneyelesaikan Pengujuan dalam siklus penjualan
dan penagihan piutang usaha ”.
Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna
dan masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu,
penulis mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya
makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi. Demikian, dan
apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini penulis mohon maaf yang
sebesar-besarnya.
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak khususnya
kepada dosen Audit 2, Ibu Yuneita Asma yang telah membimbing penulis.
Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat. Terima kasih.
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Rencana audit tentatif untuk tahun berjalan tidak berbeda dengan tahun
sebelumnya .sebelum tanggal konfirmasi yang direncanakan pada tahun
berjalan ,yaitu ketikasudah memahami pengendalian internal terhadap transaksi
penjualan dan penerimaan kas ,menemukan bahwa system transaksi penjualan
yang baru,yang mencakup penjualan berdasarkan internet,telah di
implementasikan .klien mengalami masalah ketika berusaha mengoperasikan
system itu dengan benar,dan sejumlah besar salah saji telah terjadi dalam
mencatat penjualan selama beberapa bulan terakhir.pengujian pengendalian dan
pengujian subtansif atas transaksi penjualan yang dilakukan juga mengidentifikasi
salah saji yang serupa.
Dan pastikan anda mendapatkan sampel acak yang tepat sehingga dapat
memperoleh proyeksi yang baik mengenai hasilnya .ingat dari mata kuliah
auditing bahwa permintaan konfirmasi negatif tidak boleh dianggap sebagai bukti
yang memuaskan apabila pengendaliannya lemah. Karena pelanggan hanya
diminta memberikan respon apabila ada perbedaan ,auditor tidak dapat merasa
yakin akan nilai setiap salah saji yang benar dalam mendapatkan sampel.jika
demikian ,hasil dari menggunakan konfirmasi negative akan menjadi menyesatkan
walaupun permintaan dikirimkan ke setiap pelanggan.
BAB II
PEMBAHASAN
Dalam merancang pengujian atas rincian saldo untuk piutang usaha, auditor harus
memenuhi masing-masing tujuan audit yang berkaitan dengan saldo piutang usaha
(Account Receivable balance related audit objective). Tujuan audit yang berkaitan
dengan saldo piutang usaha :
1. Detail tie-in. Piutang usaha dalam neraca saldo sama dengan jumlah file
induk terkait,dan totalnya telah ditambahkan dengan benar serta sama
dengan buku besar umum.
2. Keberadaan. Piutang usaha dicatat ada.
3. Kelengkapan. Piutang usaha yang ada telah dicantumkan.
4. Keakuratan. Piutang usaha sudah akurat.
5. Klasifikasi. Piutang usaha sudah diklasifikasikan dengan benar.
6. Pisah Batas. Pisah batas piutang sudah benar.
7. Nilai Realisasi. Piutang usaha dinyatakan pada nilai realisasi.
8. Hak. Klien memiliki hak atas piutang usaha.
2. Menetapkan salah saji yang dapat ditoleransi (tahap 1): auditor memutuskan
tingkat materialitas laporan keuangan secara keseluruhan, kemudian
mengalokasikan jumlah petimbangan (akun piutang usaha) atau penetapan salah
saji yang dapat ditoleransi. Ketika menilai risiko inhern auditor mengidentifikasi
secara formal risiko kecurangan tertentu menyangkut pengakuan pendapatan.
Ketika membahas pengujian atas rincian saldo piutang usaha , kita akan berfokus
pada tujuan audit yang berkaitan dengan saldo. Kita juga akan mengasumsikan
dua hal :
Prosedur audit yang dipilih dan ukuran sampelnya akan sangat tergantung pada
apakah bukti yang direncanakan untuk tujuan tertentu adalah rendah , sedang ,
atau tinggi . Sebagian besar pengujian piutang usaha dan penyisihan piutang tak
tertagih didasarkan pada Aged Trial Balance . Aged Trial Balance menyajikan
daftar saldo- saldo dalam file name induk piutang usaha pada file neraca.
Konfirmasi saldo pelanggan merupakan pengujian atas rincian saldo yang paling
penting untuk menentukan keberadaan atau eksistensi piutang usaha dicatat. Sulit
bagi auditor untuk menguji saldo akun yang dihilangkan pada Aged Trial
Balanced kecuali mengandalkan pada sifat menyeimbangkan sendiri file induk
piutang usaha.
Salah saji pisah batas (cutoff misstatement) terjadi apabila transaksi periode
berjalan dicatat dalm periode selanjutnya atau sebaliknya. Tujuannya adalah
untuk memverifikasi apakah transaksi yang mendekati akhir periode telah dicata
pada periode yang tepat. Salah saji pisah batas dapat terjadi untuk penjualan , retur
dan pengurangan penjualan dan penerimaan kas. Bagi masing – masing pos
tersebut , auditor memerlukan pendekatan rangkap tiga untuk menentukan
keltakan pisah batas :
Beban piutang tak tertagih kemudian hanya merupakan saldo residu yang dapat
diverifikasi melalui perhitungan ulang.
Klien memiliki hak atas piutang usaha pada umumnya hak klien atas piutang
usahatidakmenimbulkan masalah karena biasanya piutang milik klien .akan tetapi
dari beberapa kasus sebagian dar piutang mungkin telah digadaikan sebagai
jaminan,dibebankan kepada orang lain.difaktorkanatau di jual dengan discon.
Komfirmasi piutang usaha adalah konsep yang terus berulang dalam pembahasan
kita mengenai perancangan pergujian atas rincian saldo piutang usaha.
Pilihan konfirmasi oleh auditor dipengaruhi oleh materialitas dari total piutang
dagang, jumlah dan ukuran setiap akun, risiko pengendalian, risiko yang tak
terhindarkan, efektifitas dari konfirmasi sebagai bukti audit, dan ketersediaan
bukti audit lain.
Penetepan Waktu
Bukti yang paling dapat diandalkan dari konfirmasi diperoleh saat konfirmasi
tersebut dikirimkan sesegera mungkin setelah penutupan tanggal neraca. Dengan ini
auditor dapat secara langsung menguji saldo piutang dagang dari laporan keuangan tanpa
perlu memperhatikan transaksi yang terjadi antara tanggal konfirmasi dan tanggal neraca.
Selain itu, untuk melakukan audit berbasis ketepatan waktu, biasanya diperlukan
konfirmasi akun-akun selama tanggal intermin.
Jika auditor memutuskan untuk mengkonfirmasi piutang dagang sebelum akhir
tahun, maka auditor tersebut biasanya menyiapkan skedul ke depan untuk merekonsiliasi
saldo piutang dagang pada tanggal neraca.
Keputusan Sampling
Barang yang telah dikembalikan, kelalaian klien untuk mencatat memo kredit
dapat diakibatkan oleh perbedaan waktu atau pencatatan retur dan pengurangan
penjualan yang tidak tepat.
Fran more ,auditor senior meyiapkan kertas kerja perencanaan bukti yang
disajikan sebagai alat bantu untuk membantunyamemutuskan luas pengujian atas
rician saldo yang direncanakan .sumber setiap baris adalah sebagai berikut:
Materialitas kerja
Risiko audit yang dapat diterima
Risiko inheren
Risiko pengendalian
Hasil pengujian subtantif
Prosedur analitis
Risiko deteksi yang direncanakan dan bukti audit yang direncanakan
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Auditor harus selalu mengevaluasi sifat kualitatif salah saji yang ditemukan dalam
sampel ,dalam memandang jumlah dolar salah saji populasi yang
diestimasi.meskipun salah saji yang diestimasi lebih kecil dari salah saji yang
dapat di toleransi untuk piutang usaha,salah saji yang ditemukan dalam sampel
dapat menjadi masalah yang lebih serius.
Daftar pustaka
Randal J. ELDER. Alvin A. Arens. Mark S. Beasley 2011. Audit Dan Jasa
Assurance pendekatan terintegritas Jilid 2 , Jakarta : ERLANGGA