Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH AUDIT

MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS


PENJUALAN DAN PENAGIHAN: PIUTANG USAHA

DOSEN PENGAMPU :
YUNEITA ANISMA, SE., M.SI., AK

DISUSUN OLEH:

JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKOMONI DAN BISNIS
UNIVERSITAS RIAU
2020
Kata Pengantar

Segala puji bagi Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
kemudahan sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat
waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya penulis tidak akan sanggup untuk
menyelesaikan makalah ini dengan baik.
Penulis mengucapkan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan
nikmat sehat-Nya, baik itu berupa kesehatan fisik maupun akal pikiran, sehingga
penulis mampu untuk menyelesaikan pembuatan makalah sebagai tugas dari mata
kuliah Audit 2 dengan judul “ Meneyelesaikan Pengujuan dalam siklus penjualan
dan penagihan piutang usaha ”.
Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna
dan masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu,
penulis mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya
makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi. Demikian, dan
apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini penulis mohon maaf yang
sebesar-besarnya.
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak khususnya
kepada dosen Audit 2, Ibu Yuneita Asma yang telah membimbing penulis.
Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat. Terima kasih.

Pekanbaru, 13 Oktober 2020


 

Penyusun
BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Pada penugasan audit pertama,diminta untuk menangani konfirmasi


piutang usaha peritel yang memiliki sejumlah besar akun pelanggan. Karena
piutang usaha merupakan salah satu bidang salah satu bidang  dalam mata kuliah
auditing.dalam tahun tahun sebelumnya piutang tersebut. Dengan menggunakan
konfirmasi negative dalam tahun terakhir sebanyak 200 konfirmasi negative telah
dikirim 1 bulan sebelum akhir tahun .konfirmasi yang dikembalikan itu hanya
menunjukkan perbedaan waktu.tidak ada salah saji yang diresprentasikan dalam
pembukuan klien.

Rencana audit tentatif untuk tahun berjalan tidak berbeda dengan tahun
sebelumnya .sebelum  tanggal konfirmasi  yang direncanakan pada tahun
berjalan ,yaitu ketikasudah memahami pengendalian internal terhadap transaksi
penjualan dan penerimaan kas ,menemukan bahwa system transaksi penjualan
yang baru,yang mencakup penjualan berdasarkan internet,telah di
implementasikan .klien mengalami masalah ketika berusaha mengoperasikan
system itu dengan benar,dan sejumlah besar salah saji telah terjadi dalam
mencatat penjualan selama beberapa bulan terakhir.pengujian pengendalian dan
pengujian subtansif atas transaksi penjualan yang dilakukan juga mengidentifikasi
salah saji yang serupa.

Dan pastikan anda mendapatkan sampel acak yang tepat sehingga dapat
memperoleh proyeksi yang baik mengenai hasilnya .ingat dari mata kuliah
auditing bahwa permintaan konfirmasi negatif tidak boleh dianggap sebagai bukti
yang memuaskan apabila pengendaliannya lemah. Karena pelanggan hanya
diminta memberikan respon apabila ada perbedaan ,auditor tidak dapat merasa
yakin akan nilai setiap salah saji yang benar dalam mendapatkan sampel.jika
demikian ,hasil dari menggunakan konfirmasi negative akan menjadi menyesatkan
walaupun permintaan dikirimkan ke setiap pelanggan.
BAB II

PEMBAHASAN

A.Metodologi untuk Merancang Pengujian atas Rincian Saldo

Dalam merancang pengujian atas rincian saldo untuk piutang usaha, auditor harus
memenuhi masing-masing tujuan audit yang berkaitan dengan saldo piutang usaha
(Account Receivable balance related audit objective). Tujuan audit yang berkaitan
dengan saldo piutang usaha :

1. Detail tie-in. Piutang usaha dalam neraca saldo sama dengan jumlah file
induk terkait,dan totalnya telah ditambahkan dengan benar serta sama
dengan buku besar umum.
2. Keberadaan. Piutang usaha dicatat ada.
3. Kelengkapan. Piutang usaha yang ada telah dicantumkan.
4. Keakuratan. Piutang usaha sudah akurat.
5. Klasifikasi. Piutang usaha sudah diklasifikasikan dengan benar.
6. Pisah Batas. Pisah batas piutang sudah benar.
7. Nilai Realisasi. Piutang usaha dinyatakan pada nilai realisasi.
8. Hak. Klien memiliki hak atas piutang usaha.

Metodologi penting karena secara keseluruhan untuk merancang pengujian atas


rincian saldo akun terkait dalam hal ini adalah piutang usaha. Berikut adalah
metodologi untuk merancang pengujian atas rincian saldo :
1. Mengidentifikasi risiko bisnis klien yang mempengaruhi piutang usaha(tahap
1):dilakukan dengan mempelajari industri bisnis klien dan lingkungan eksternal
karena dapat berdampak pada risiko bisnis klien.

2. Menetapkan salah saji yang dapat ditoleransi (tahap 1): auditor memutuskan
tingkat materialitas laporan keuangan secara keseluruhan, kemudian
mengalokasikan jumlah petimbangan (akun piutang usaha) atau penetapan salah
saji yang dapat ditoleransi. Ketika menilai risiko inhern auditor mengidentifikasi
secara formal risiko kecurangan tertentu menyangkut pengakuan pendapatan.

3. Menilai risiko pengendalian untuk siklus penjualan dan penagihan (tahap


1):pengendalian internal sangat penting dalam menentukan risiko audit, terdapat
tiga hal yang perlu diperhatian oleh auditor terkait aspek pengendalian Internal
yaitu

 pengendalian yang mencegah atau mendeteksi penggelapan


 pengendalian terhadap pisah batas
 pengendalian yang terkait dengan penyisihan piutang tak tertagih.

4. Merancang dan melaksanakan pengujian pengendalian dan pengujian


substantive atas transaksi (tahap 2): hasil pengujian substantive atas transaksi di
gunakan untuk menentukkan tingkat risiko deteksi yang direncanakan akan
dipenuhi bagi setiap tujuan audit berkait saldo piutang.

5. Merancang dan melaksanakan prosedur analistis (tahap3): prosedur analistis


seringkali dilakukan selama tiga tahap audit.

 Perencanaan mengenai perencanaa prosedur analitis dan prosedur


substantive ketika melakukan pengajuan.
 Pengujian terinci yaitu tahap pengujian dilakukan secara rinci dan tepat,
mengidentifikasi jumlah piutang yang tidak biasa dan kemungkinan salah
saji termasuk dampak yang tersaji dalam laporan keuangan.
 Penyelesaian audit, jika telah selesai dilaksanakan kesimpulan auditor
mengenai prosedur analisis substantive untuk penjualan dan penagihan
dicantumkan dalam kertas kerja perencanaan bukti.

6. Merancang dan melaksanakan pengujian atas rincian saldo piutang


usaha(tahap3).

B. Merancang pengujian atas rincian saldo

Ketika membahas pengujian atas rincian saldo piutang usaha , kita akan berfokus
pada tujuan audit yang berkaitan dengan saldo. Kita juga akan mengasumsikan
dua hal :

1. Auditor telah menyelesaikan kertas kerja perencanaan bukti


2. Auditor telah memeutuskan resiko deteksi yang direncanakan
untuk pengujian atas rincian saldo bagi setiap tujuan audit yang
berkaitan dengan saldo

Prosedur audit yang dipilih dan ukuran sampelnya akan sangat tergantung pada
apakah bukti yang direncanakan untuk tujuan tertentu adalah rendah , sedang ,
atau tinggi . Sebagian besar pengujian piutang usaha dan penyisihan piutang tak
tertagih didasarkan pada Aged Trial Balance . Aged Trial Balance menyajikan
daftar saldo- saldo dalam file name induk piutang usaha pada file neraca.
Konfirmasi saldo pelanggan merupakan pengujian atas rincian saldo yang paling
penting untuk menentukan keberadaan atau eksistensi piutang usaha dicatat. Sulit
bagi auditor untuk menguji saldo akun yang dihilangkan pada Aged Trial
Balanced kecuali mengandalkan pada sifat menyeimbangkan sendiri file induk
piutang usaha.

Salah saji pisah batas (cutoff misstatement) terjadi apabila transaksi periode
berjalan dicatat dalm periode selanjutnya atau sebaliknya. Tujuannya adalah
untuk memverifikasi apakah transaksi yang mendekati akhir periode telah dicata
pada periode yang tepat. Salah saji pisah batas dapat terjadi untuk penjualan , retur
dan pengurangan penjualan dan penerimaan kas. Bagi masing – masing pos
tersebut , auditor memerlukan pendekatan rangkap tiga untuk menentukan
keltakan pisah batas :

1. Memutuskan kriteria pisah batas yang tepat


2. Menegvaluasi apakah klien memeiliki prosedur yang memadai yang
ditetapkan untuk memastikan kelayakan pisah abtas.
3. Menguji apakah pisah batas sudah benar.
• Pisah batas penjualan, sebagian besar klien perusahaan dagang
dan perusahaan manufaktur mencatat penjualan berdasarkan
kriteria pengirimna barang. Akan tetapi, beberapa perusahaan
mencatat faktur pada saat hak atas barang beralih, yang dapat
terjadi sebelum pengiriman, pada saat pengiriman dan setelah
pengiriman.
 Pisah batas return dan pengurangan penjualan , prisip – prisip
akuntansi yang diterima umum memngharuskan bahwa retur dan
pengurangan penjualan ditandingkan dengan penjualan yang
terkait.
• Pisah batas penerimaan kas, untuk sebagian besar audit , pisah
batas atas penerimaan kas yang benar begitu penting dibandingkan
pisah batas penjualan atau retur pengurangan penjualan karena
pisah batas kas yang tidak tepat hanya mempengaruhi saldo kas
dan piutang usaha bukan laba.
Beban piutang tak tertagih setelah auditor puas dengan penyisihan piutang tak
tertagih akan jauh lebih mudah memverifikasi beban piutang tak tertagih dengan
asumsi bahwa:

 Saldo awalnya akun penyisihan diverifikasi sebagai bagian dari audit


sebelumnya
 Penghapusan piutang tak tertagih diverifikasi sebagai bagian dari
pengujian substantive atas transaksi.
 Saldo akhir akun penyisihan telah diverifikasi dengan berbagai cara.

Beban piutang tak tertagih kemudian hanya merupakan saldo residu yang dapat
diverifikasi melalui perhitungan ulang.

Klien memiliki hak atas piutang usaha pada umumnya hak klien atas piutang
usahatidakmenimbulkan masalah karena biasanya piutang milik klien .akan tetapi
dari beberapa kasus sebagian dar piutang mungkin telah digadaikan sebagai
jaminan,dibebankan kepada orang lain.difaktorkanatau di jual dengan discon.

Penyajian dan pengungkapan piutang usaha pengujian terhadap empat tujuan


audit yang berkaitan dengan penyajian dan pengungkapan umumnya dilakukan
sebagai bagian dari tahap penyelesaian audit.akan tetapi beberapa pengujian atas
penyajian dan pengungkapan sering kali dlakukan dengan pengujian untuk
memenuhi tujuan audit yang berkaitan dengan saldo.

C. Konfirmasi Piutang Usaha

Komfirmasi piutang usaha adalah konsep yang terus berulang dalam pembahasan
kita mengenai perancangan pergujian atas rincian saldo piutang usaha.

Konfirmasi adalah salah satu teknik yang digunakan untuk memperoleh


bukti audit. Bukti audit dengan menggunakan konfirmasi memiliki tingkat
independen yang baik. Hal ini dikarenakan konfirmasi akan meminta keterangan
dari pihak ketiga berkaitan dengan transaksi dengan klien.
Semakin tinggi resiko pengendalian dan resiko bawaan dari entitas klien
membuat auditor harus memiliki bukti audit yang cukup untuk meyakinkan asersi
pada laporan keuangan. Auditor harus memperdalam pengujian subtantif atas
laporan keuangan dengan menemukan lebih banyak bukti yang dapat menunjukan
asersi laporan keuangan. Melalui konfirmasi, auditor akan memperoleh bukti yang
independen yang dapat meyakinkan atas asersi yang melekat pada laporan
keuangan.
Tujuan dari konfirmasi adalah untuk mengumpulkan bukti audit sebagai
dasar menyatakan pendapat. Jika pada proses konfirmasi ternyata tidak cukup
untuk menekan resiko audit, maka auditor wajib melakukan prosedur tambahan.
Sebagai contoh jika pada proses konfirmasi akun piutang, auditor merasa belum
memiliki cukup bukti untuk meyakinkan asersi suatu laporan keuangan. Auditor
dapat melakukan prosedur tambahan dengan melakukan prosedur subsequent
pelunasan piutang. Jadi auditor akan melakukan pembuktian saldo piutang per
tanggal laporan keuangan dengan mengecek pelunasan piutang tersebut setelah
tanggal pelaporan.
Standar Auditing AS menunjukkan bahwa auditor harus menggunakan
konfirmasi eksternal untuk piutang usaha yang material. Konfirmasi mungkin
tidak tepat dalam situasi:
 Auditor mempertimbangkan konfirmasi bukti yang tidak efektif karena
tingkat responsya kemungkinan tidak akan memadai atau tidak dapat
diandalkan.
 Gabungan Tingkat risiko inheren dan risiko pengendalian adalah rendah
dan bukti subtantif lainnya dapat diakumulasi untuk menyediakan bukti
yang mencukupi.

Dalam melakukan prosedur konfirmasi , auditor harus memustuskan jenis


konfirmasi yang akan digunakan, adapun sebagai berikut:

1. Konfirmasi positif (positive confirmation)adalah komunikasi dengan


debitor yang meminta pihak penerima untuk mengkonfirmasi secara
langsung apakah saldo yang dinyatakan pada permintaan konfirmasi itu
benar atau salah.
2. Formuilir konfirmasi yang kosong (blank confirmation form)adalah jenis
konfirmasi yang positif yang tidak penyatakan jumlah pada konfirmasi
tetapi meminta penerimanya untuk mengisi saldo atau melengkapi
informasi lainnya.
3. Konfirmasi faktur(infvoice confirmation) adalah jenis konfirmasi positif
lainnya dimana setiap faktur akan dikonfirmasi ,dan bukan saldo piutang
usaha pelanggan secara keseluruhan.
4. Konfirmasi negative (negative confirmation)juga ditunjukkan kepada
debitor tetapi hanya akan meminta respons jika debitor tidak setuju dengan
jumlah yang dinyatakan.

Pilihan konfirmasi oleh auditor dipengaruhi oleh materialitas dari total piutang
dagang, jumlah dan ukuran setiap akun, risiko pengendalian, risiko yang tak
terhindarkan, efektifitas dari konfirmasi sebagai bukti audit, dan ketersediaan
bukti audit lain.

Penetepan Waktu
Bukti yang paling dapat diandalkan dari konfirmasi diperoleh saat konfirmasi
tersebut dikirimkan sesegera mungkin setelah penutupan tanggal neraca. Dengan ini
auditor dapat secara langsung menguji saldo piutang dagang dari laporan keuangan tanpa
perlu memperhatikan transaksi yang terjadi antara tanggal konfirmasi dan tanggal neraca.
Selain itu, untuk melakukan audit berbasis ketepatan waktu, biasanya diperlukan
konfirmasi akun-akun selama tanggal intermin.
Jika auditor memutuskan untuk mengkonfirmasi piutang dagang sebelum akhir
tahun, maka auditor tersebut biasanya menyiapkan skedul ke depan untuk merekonsiliasi
saldo piutang dagang pada tanggal neraca.

Keputusan Sampling

Ukuran sampel faktor utama yang mempengaruhi ukuran ampel untuk


mengkonfirmasi piutang usaha berada dalam beberapa kategori dan mencangkup
hal-hal berikut:

 Salah saji dapat di toleransi


 Risiko inheren(ukuran relative total piutang usaha,jumlah akun,hasil tahun
sebelumnya,dan salah saji yang diharapkan.
 Risiko pengendalian
 Risiko deteksi yang dicapai dan pengujian subtansif lainnya (luas dan hasil
pengujian subtansif atas transaksi ,prosedur analitis ,dan pengujian yang
terinci lainnya).
 Jenis konfirmasi (negative yang biasanya memerlukan ukuran sampel yang
lebih besar)

Pemilihan item untuk pengujian. Diperlukan beberapa jenis stratifikasi pada


sebagian besar konfirmasi. Dalam pendekatan umum stratifikasi untuk memilih
saldo yang akan dikonfirmasi, auditor mempertimbangkan baik nilai setiap
piutang maupun lamanya waktu piutang itu telah beredar.

Penerimaan kas selanjutnya, bukti penerimaan kas selanjutnya pada tanggal


konfirmasi meliputi pemeriksaan remittance advice,ayat jurnal dalam catatan
penerimaan kas, atau mungkin kredit selanjutnya dalam file induk piutang usaha.

Salinan faktur penjualan, hal ini bermanfaat dalam memverifikasi penerbitan


faktur penjualan aktual  dan tanggal penagihan actual.

Dokumen pengiriman, hal ini penting dalam menentukan apakah pengiriman


telah benar-benar dilakukan dan sebagai pengujian pisah batas.

Korespondensi dengan klien, biasanya auditor tidak perlu mereview 


korespondensi sebagai bagian dari prosedur alternatif,tetapi korespondensi dapat
digunakan untuk mengungkapkan piutang yang diperselisihkan dan yang
meragukan yang tidak terungkap oleh cara lainnya.

Pembayaran telah dilakukan. Perbedaan yang dilaporkan umumnya terjadi


ketika pelanggan melakukan pembayaran sebelum tanggal konfirmasi,tetapi klien
belum menerima pembayaran pada waktu melakukan pencatatan sebelum tanggal
konfirmasi. Peristiwa seperti itu diselidiki dengan cermat untuk menentukan
kemungkinan salah saji pisah batas.
Barang belum diterima. Perbedaan ini umumnya terjadi karena klien mencatat
penjualan pada tanggal pengiriman dan pelanggan mencatat akuisisi ketika barang
diterima.

Barang yang telah dikembalikan, kelalaian klien untuk mencatat memo kredit
dapat diakibatkan oleh perbedaan waktu atau pencatatan retur dan pengurangan
penjualan yang tidak tepat.

Kesalahan klerikal dan jumlah yang diperdebatkan, jenis perbedaan yang


paling mungkin dilaporkan dalam catatan klien adalah jika pelanggan menyatakan
bahwa ada kesalahan harga yang dikenakan untuk barang,barang rusak ,kuantitas
barang yang belum diterima dan sebagainya.

D.Mengembangkan program Audit bagi pengujian yang terinci

Fran more ,auditor senior meyiapkan kertas kerja perencanaan bukti yang
disajikan sebagai alat bantu untuk membantunyamemutuskan luas pengujian atas
rician saldo yang  direncanakan .sumber setiap baris adalah sebagai berikut:

 Materialitas kerja
 Risiko audit yang dapat diterima
 Risiko inheren
 Risiko pengendalian
 Hasil pengujian subtantif
 Prosedur analitis
 Risiko deteksi yang direncanakan dan bukti audit yang direncanakan
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Jika semua perbedaan telah di selesaikan,termasuk yang ditemukan dalam


melakukan prosedur alternative,auditor harus mengevaluasi ulang pengendalian
internal.setiap salah saji klien harus dianalisis untuk menentukan apakah hal
tersebut konsisten atau tidak konsisten dengan tingkat resiko pengendalian yang
dinilai pada awal audit.jika sejumlah besar salah saji yang terjadi itu tidak
konsisten dengan penilaian resiko pengendalian,auditor harus merevisi penilaian
itu dan mempertimbangkan pengaruh revisi tersebut terhadap audit.auditor
perusahaan public juga harus mempertimbangkan implikasinya bagi audit
pengendalian internal terhadap pelaporan keuangan.

Auditor harus selalu mengevaluasi sifat kualitatif salah saji yang ditemukan dalam
sampel ,dalam memandang jumlah dolar salah saji populasi yang
diestimasi.meskipun salah saji yang diestimasi lebih kecil dari salah saji yang
dapat di toleransi  untuk piutang usaha,salah saji yang ditemukan dalam sampel
dapat menjadi masalah yang lebih serius.
Daftar pustaka

Randal J. ELDER. Alvin A. Arens. Mark S. Beasley  2011. Audit Dan Jasa
Assurance pendekatan terintegritas Jilid 2 , Jakarta : ERLANGGA

Anda mungkin juga menyukai