DOSEN PENGAMPU :
DI SUSUN OLEH :
S1 AKUNTANSI
2018/2019
Metodologi untuk merancang pengujian rincian neraca untuk hutang
menggunakan audit risk model
Karena semua transaksi dalam siklus akuisisi dan pembayaran umumnya mengalir melalui
utang usaha, akun ini penting bagi audit atas siklus akuisisi dan pembayaran. Utang usaha adalah
kewajiban yang belum dibayar atas barang dan jasa yang diterima dalam peristiwa bisnis yang
biasa.
Metodologi untuk merancang pengujian atas rincian saldo utang usaha terdiri dari berikut:
Focus yang diberikan banyak perusahaan pada perbaikan aktivitas manajemen mata
rantai suplainya telah menimbulkan banyak perubahan dalam rancangan system yang
digunakan untuk mengawali serta mencatat aktifitas akuisisi dan pembayaran. Usaha untuk
merampingkan proses pembelian barang dan jasa telah mengubah semua aspek siklus
akuntansi dan pembayaran bagi banyak perusahaan. Pengaturan system tersebut dapat
menjadi kompleks. Auditor harus memahami sifat perubahan system tersebut utuk
mengidentifikasi apakah risiko bisnis klien dan pengendalian manajemen yang terkait
2. Menetapkan Salah Saji yang Dapat Ditoleransi dan Menilai Risiko Inheren (Tahap I)
Seperti halnya Piutang usaha, utang usaha seringkali saldonya berjumlah besar dan terdiri
dari sejumlah besar saldo vendor serta relative mahal untuk mengaudit akun tersebut. Karena
alasan itu auditor umumnya menetapkan salah saji yang dapat ditoleransi yang relative tinggi
untuk utang usaha. Auditor sering menilai risiko inheren sebagai sedang atau tinggi. Mereka
peduli dengan tujuan audit yang berkaitan dengan saldo pisah batas dan kelengkapan karena
Setelah menetapkan salah saji yang dapat ditoleransi dan risiko inheren , auditor menilai
dengan utang usaha. Setelah menilai risiko pengendalian, auditor merancang dan
melaksanakan pengujian pengendalian serta pengujian substrantif atas transaksi akuisisis dan
pengeluaran kas.
Tujuan audit atas utang usaha secara keseluruhan adalah untuk menentukan apakah saldo
utang usaha telah dinyatakan secara wajar dan diungkapkan secaraa layak. Nilai realisasi tidak
dapat diterapkan pada kewajiban. Penekanan yang penting dalam audit atas kewajiban dan
aktiva. ketika memverifikasi aktiva auditor menekankan lebih saji melalui verifikasi dengan
mengabaikan kemungkinan aktiva mengalami kurang saji tetapi lebih memperhatikan lebih
saji. Karena lebih saji ekuitas pemilik dapat terjadi baik dari lebih saji aktiva atau kurang saji
kewajiban, merupakan hal yang alami bagi akuntan public untuk menekankan kedua salah saji
tersebut.
Penggunaan tujuan audit yang berkaitan dengan saldo sama dengan yang diterapkan untuk
memverifikasi piutang usaha, karena tujuan itu juga dapat diterapkan pada kewajiban dengan
1) Tujuan nilai realisasi tidak dapat diterapkan pada kewajiban. Nilai realisasi hanya dapat
aktiva auditor menggunakan hak klien atas penggunaan dan pelepasan aktiva. untuk
3) Untuk kewajiban, penekanan diberikan pada pencarian kurang saji dan bukan lebih saji.
neraca guna menentukan apakah pengeluaran kas dilakukan untuk kewajiban periode berjalan.
Jika memang untuk kewajiban periode berjalan, auditor harus menelusurinya ke neraca saldo
2. Memeriksa dokumentasi yang mendasari untuk tagihan yang belum dibayar beberapa
Auditor melaksanakan prosedur ini dengan cara yang sama seperti sebelumnya dan untuk
tujuan yang sama.prosedur ini berbeda karena dilakukan untuk kewajiban yang belum dibayar
mendekati akhir pekerjaan lapangan audit bukan untuk kewajiban yang telah dibayar.
3. Menelusuri laporan penerimaan yang dikeluarkan sebelum akhir tahun ke vaktur vendor
terkait.
Semua barang dagang yang diterima sebelum akhir taun periode akuntansi harus dicantumkan
utang usaha.
Jika klien menyimpan file laporan vendor, auditor dapat menelusuri setiap laporan yang
memiliki saldo yang jatuh tempo pada tanggal neraca ke listing untuk memastikan bahwa hal itu
Walaupun penggunaan konfirmasi untuk utang usaha kurang begitu umum ketimbang
untuk piutang usaha, auditor kadang-kadang menggunakannya untuk menguji vendor yang
dihapus dari daftar utang usaha, transaksi yang dihilangkan dan saldo akun yang salah saji.
Utang usaha dilakukan untuk menentukan apakah transaksi yang dicatat bebrapa hari
sebelum dan setelah tanggal neraca dicantumkan pada periode yang benar. Lima pengujian audit
kewajiban setelah periode yang baru saja kita bahas semuanya ,merupakan pengujian pisah batas
Dalam menentukan apakah pisah batas utang usaha sudah benar, sangatlah penting jika
Menyangkut utang usaha, auditor harus membedakan antara akuisisi persediaan atas
dasar FOB destination dan atas dasar FOB origin. Untuk FOB destination, hak akan berpindah ke
pembeli ketika persediaan diterima, sehingga hanya persediaan yang diterima pada atau sebelum
tanggal neraca yang harus dimasukan dalam persediaan dan utang usaha pada akhir tahun. Jika
akuisisi dilakukan atas dasar FOB origin,perusahaan harus mencatat persediaan dan utang yang
terkait pada periode berjalan jika pengiriman dilakukan pada atau setelah tanggal neraca.
Auditor harus membedakan antara faktur vendor dengan laporan keuangan ketika
memverivikasi jumlah yang terutang kepada vendor. Auditor akan memperoleh bukti yang
sangat handal mengenai setiap transaksi ketika mereka memeriksa faktur faktur vendor dan
Perbedaan yang paling penting terletak pada sumber informasinya. Laporan vendor
disiapkan oleh vendor (pihak ketiga yang independen) tetapi berada ditangan klien pada saat
auditor memeriksanya. Hal ini memberikan klien kesempatan untuk mengubah laporan vendor