Pengendalian Intern
Terdapat dua contoh :
1 . Klien mempunyai pengendalian yang efektif terhadap pencatatan atas
pembayaran dan perolehan.
Contoh :
klien mempunyai struktur pengendalian intern yang efektif atas dokumentasi pada
laporan penerimaan barang yang telah bernomor , setiap voucher yang bernomor
urut disiapkan dengan cepat dan efisien dan dicatat di dalam daftar voucher dan
buku tambahan hutang dagang . Setiap pembayaran juga dilakukan dengan cepat
kalau sudah jatuh tempo , dan pembayaran langsung di catat ke dalam buku harian
pembayaran kas dan buku tambahan hutang dagang .
Dalam keadaan seperti ini verifikasi terhadap hutang dagang hanya membutuhkan
sedikit upaya audit setelah auditor menyimpulkan bahwa struktur pengendalian intern
tersebut berlaku efektif .
Perbedaan penekanan dalam audit atas aktiva dan hutang ini secara langsung
dipengaruhi 0leh kewajiban-kewajiban hukum akuntan publik terdaftar ( certified
public accountant ). Kalau penanam modal, kreditor, dan pihak-pihak pengguna
lainnya menetapkan, setelah penerbitan laporan keuangan yang diaudit, bahwa
modal pemilik dinyatakan terlalu tinggi secara material, maka timbulnya tuntutan
perkara terhadap kantor akuntan publik yang bersangkutan mungkin merupakan hal
yang wajar. Karena modal pemilik yang dinyatakan terlalu tinggi tersebut dapat
timbul baik karena aktiva dinyatakan terlalu tinggi maupun hutang dinyatakan terlalu
rendah, maka sudah menjadi sifat akuntan publik untuk menekankan pada kedua
jenis kesalahan penetapan tersebut. Kemungkinan berhasilnya tuntutan perkara
terhadap akuntan publik karena tidak berhasil menemukan modal pemilik yang
terlalu rendah jauh lebih tidak mungkin terjadi.
Meskipun demikian , profesi audit juga harus mencegah penekanan yang terlalu
berlebihan untuk melindungi para pemakai dari adanya pernyataan modal yang
terlalu tinggi dengan mengorbankan anggapan bahwa pernyataan yang terlalu
rendah tidak mungkin ada. Kalau aktiva terus menerus dinyatakan terlalu rendah dan
hutang secara terus menerus dinyatakan terlalu tinngi untuk jumlah besar
perusahaan yang diaudit, maka nilai pengambil keputusan berdasarkan informasi
laporan-laporan keuangan tersebut cenderung menurun. Oleh karena itu , walaupun
alami bagi setiap auditor untuk menekankan kemungkinan pernyataan yang terlalu
• Tetapi jika belum dicatat pada hutang dagang, maka ada kesalahan
pada lap.Neraca & lap.rugi/laba tetap benar.
Sehingga yang harus ditempuh oleh auditor atas kondisi tersebut adalah
mengkoordinasi pisah batas tersebut dengan pelaksanaan stok phisik.
Informasi pisah batas untuk pembelian harus diperoleh selama pengamatan phisik
barang. Pada saat itu, auditor harus mengkaji ulang prosedur dalam penerimaan
bagian barang untuk menentukan bahwa semua persediaan yang diterima sudah
dihitung, dan dia harus mencatat dalam kertas-kertas kerjanya nomor laporan
penerimaan barang terakhir yang termasuk dalam perhitungan phisik tersebut.
Kemudian selama audit lapangan pada akhir tahun tersebut, auditor harus menguji
setiap catatan akuntansi untuk melihat pisah batasnya masing-masing. Ia harus
menelusuri seluruh nomor penerimaan barang ke setiap catatan hutang dagang
untuk memeriksa bahwa semuanya sudah dimasukkan atau tidak dimasukkan
dengan jumlah yang benar.
Apabila perhitungan phisik persediaan klien dilakukan sebelum hari terakhir tahun
bersangkutan, masih perlu dilakukan pisah batas hutang dagang pada saat
perhitungan phisik persediaan dengan cara yang telah dijelaskan pada alinea diatas.
Selanjutnya auditor harus membuktikan apakah semua perolehan antara saat
perhitungan phisik dan akhir tahun telah ditambahkan kedalam persediaan phisik
dan hutang dagang. Sebagai contoh, kalau klien melakukan perhitungan phisik
persediaan pada tanggal 27 Desember untuk periode keuangan yang berakhir pada
tanggal 31 Desember , maka pisah batas tersebut hanya berlaku sampai tanggal 27
Desember tersebut. Selama audit lapangan akhir tahun, pertama- auditor harus
melakukan pengujian untuk menentukan apakah pisah batas samapai tanggal 27
Desember telah benar-benar akurat. Setelah dia menetapkan bahwa pisah batas
sampai tanggal 27 Desember sudah akurat, selanjutnya auditor harus melakukan
pengujian apakah semua persediaan barang yang diterima setelah tanggal
Rekonsiliasi itu sendiri sangat umum sifatnya sama seperti yang telah
dijelaskan. Jenis dokumen yang secara khas dipakai untuk membuat
rekonsiliasi atau saldo-saldo yang terdapat dalam daftar hutang dagang
dengan konfirmasi atau laporan rekanan sendiri terdiri dari :
- Laporan rekanan
- Faktur rekanan
- Cheque yang dibatalkan karena sudah dibayar
Besar Sample
Yang dipakai untuk menguji hutang dagang sangat berbeda-beda tergantung
pada beberapa factor , seperti :
- Materialitas hutang dagang
- Jumlah hutang dagang
- Struktur pengendalian intern
- Hasil pemeriksaan tahun lalu
Kalau struktur pengendalian intern klien lemah bukan tidak umum untuk
hutang dagang, maka semua pos populasi harus diverifikasi.
Dalam situasi lainnya, barangkali hanya dibutuhkan minimal. Sampling
statistic tidak perlu untuk diterapkan untuk mengaudit hutang dagang
disbanding dengan piutrang dagang. Jauh lebih sulit untuk menentukan