Anda di halaman 1dari 8

AUDIT SALDO PIUTANG

Pengertian Piutang.

Piutang merupakan klaim pihak lain atas uang,barang atau jasa yang dapat diterima dalam
jangka waktu 1 tahun, atau dalam satu siklus kegiatan perusahaan. Piutang umumnya disajikan di
neraca dalam dua kelom pok : (1) Piutang usaha dan (2) Piutang non usaha. Piutang usaha adalah
piutang yang timbul dari transaksi penjualan barang atau jasa dalam kegiatan normal perusahaan.
Piutang non usaha timbul dari transaksi selain penjualan barang dan jasa kepada pihak luar seperti
misalnya piutang kepada karyawan, piutang penjualan saham, piutang klaim asuransi, piutang
pengembalian pajak, piutang dividen dan bunga.

Tujuan Audit Piutang.

Delapan tujuan audit piutang,yaitu :


1. Piutang secara mekanis adalah akurat
Sebagian besar pengujian piutang dan penyisihan piutang tak tertagih didasarkan atas
neraca saldo menurut umur (aged trial balance). Neraca saldo menurut umur adalah daftar
saldo pada buku tambahan piutang pad atanggal neraca. Ini meliputi total saldo masing-
masing piutang yang belum tertagih dan rincian tiap saldo menurut jangka waktu berlalu
antara tanggal penjualan dan tanggal neraca.
2. Piutang adalah sahih (valid)
Pengujian paling penting atas rincian saldo guna menentukan kesahihan piutang yang
dicatat adalah konfirmasi saldo kepada pelanggan. Apabila pelanggan tidak membalas
konfirmasi, auditor juga harus memeriksa dokumen pendukung untuk emmeriksa
pengiriman barang dan bukti penerimaan kas yang masuk guna menentukan apakah
piutang tersebut telah diterima pembayarannya. Lazimnya auditor tidak memeriksa
dokumen pengiriman ataupun bukti penerimaan kas untuk setiap piutang dalam sampel
yang dikonfirmasi,tetapi dokumen digunakan secara luas sebagai bukti altrernatif jika
jawaban tidak diperoleh.
3. Piutang yang ada telah termasuk
Adalah sulit untuk menguji saldo piutang yang tidak terdapat pada neraca saldo menurut
umur,kecuali dengan mengandalkan pada sifat menyeimbangkan sendiri (self balancing)
dari buku tambahan. Sebagai contoh, jika klien memutuskan untuk mengeluarkan sebuah
piutang dari neraca saldo untuk menipu auditor, maka satu-satunya cara yang mungkin
untuk menemukannya ialah menjumlah kebawah neraca saldo piutang dan mencocokkan

1
saldonya dengan perkiraan pengendali dalam buku besar.
4. Piutang benar benar dimiliki
Pemilikan piutang umumnya tidak menimbulkan masalah audit karena piutang biasanya
adalah milik klien, tetapi dalam beberapa kasus, sebagian piutang mungkin sudah
digadaikan atau dijual dengan potongan. Pada umumnya para pelanggan klien tidak
menyadari adanya penjualan piutang. Sebab itu, konfirmasi piutang tidak akan
memperjelas maslaah ini. Pemeriksaan notulen,pembicaraan dengan klien, konfirmasi
dengan bank dan pemeriksaan arsip surat menyurat biasanya sudah cukup untuk
mengungkapkan kasus-kasus dimana piutang tidak dimiliki.
5. Piutang dinilai dengan tepat
Konfirmasi nilai bruto piutang yang dipilih dari neraca saldo merupakan pengujian yang
paling umum atas rincian saldo untuk penilaian piutang. Apabila pelanggan tidak
menjawab permintaan konfirmasi,maka auditor dapat memeriksa dokumen pendukung,
dengan cara yang sama untuk menguji kesahihan. Pengujian debit dan kredit ke saldo
pelanggan tertentu dilakukan dengan memeriksa dokumen pendukung untuk melihat
pengiriman dan penagihan.
6. Piutang dikelompokkan dengan tepat
Biasanya penggolongan secara relatif mudah dilaksanakan dengan memeriksa neraca
saldo menurut umur untuk piutang yang material dari perusahan afiliasi, pejabat
perusahaan direktur, atau hubungan istimewa lainnya. Jika wesel tagih dimasukkan dalam
piutang biasa, maka jumlah ini harus dipisahkan juga. Akhirnya, jika saldo kredit dalam
piutang cukup besar, adalah lebih tepat untuk menggolongkannya kembali sebagai
hutang. Ada hubungan yang erat antara tujuan penggolongan yang dibahas disini dan
tujuan pengungkapan (disclosure). Penggolongan bersangkutan dengan penetuan apakah
klien telah memisahkan dengan benar golongan piutang yang berbeda. Pengungkapan
bersangkutan dengan memastikan apakah penggolongan telah disajikan dengan
semestinya.
7. Transaksi dicatat dalam periode yang tepat
Kesalahan pisah-batas (cut off) dapat terjadi pada penjualan,retur dan pengurangan harga
penjualan dan penerimaan kas. Hal ini terjadi manakala transaksi periode berjalan dicatat
dalam periode berikutnya atau transaksi periode berikutnya dicatat dalam periode
berjalan. Tujuan pengujian pisah-batas adalah sama,tanpa memperhatikan jenis
transaksi,tetapi proseedurnya berbeda-beda. Tujuannya adalah untuk membuktikan
apakah transaksi yang mendekati akhir periode akuntansi telah dicatat dalam periode
yang sesuai. Tujuan pisah-batas merupakan salah satu tujuan yang paling penting dalam
siklus penjualan dan penagihan karena kesalahan pisah batas dapat menimbulkan
pengaruh yang besar terhadap laba periode berjalan. Sebagai contoh, jika beberapa

2
penjualan periode berikut yang jumlahnya besar dengan sengaja atau tidak sengaja
dimasukkan kedalam periode berjalan atau beberapa retur dari pengurangan harga
penjualan yang jumlahnya besar tidak dimasukkan, maka laba bersih akan sangat terlalu
tinggi. Dalam menentukan kelayakan pisah-batas, diperlukan pendekatan tiga langkah,
yaitu : (1) putuskan kriteria pisah-batas yang tepat; (2) evaluasi apakah klien telah
menetapkan prosedur yang memadai untuk menjamin pisah batas yang layak; dan (3) uji
apakah pisah-batas yang layak telah diperoleh.
a. Pisah-pisah batas penjualan
Sebagai contoh, andaikan nomor dokumen pengiriman untuk pengiriman terahir
dalam priode berjalan adalah 1489. Semua pe3njualan yang dicatat =sebelum ahir
priode harus memiliki dokumen pengiriman dengan nomor dibawah 1490. Juga
tidak tidak boleh mendapat penjualan yang dicatat dalam priode berikutnya untuk
pengiriman dengan konosedmen nomor 1489 atau lebih kecil. Hal ini dengan
mudah dapat diuji dengan membandingkan penjualan yang dicatat dengan
dokumen pengirimannya untuk beberapa hari terahir priode berjalan dan
beberapa hari pertama priode berikutnya.
b. Pisah batas retur dan pengurangan harga
Sebagai contoh, jika pengiriman priode berjalan diretur pada priode berikutnya,
maka perlakuan yang tepat atas transaksi ini ialah memasukan retur penjualan itu
kedalam periode berjalan. (barang yang dikembalikan akan diperlakukan sebagai
persediaan priode berjalan). Akan tetapi untuk sebagaian besar perusahaan, retur
dan pengurarang harga penjualan dicatat dalam periode akuntansi terjadinya,
dengan asumsi yang kurabng lebih sama, yang mengoffset kesalahan pada awal
dan ahir pada periode akuntansi. Hal ini dapat diterima sepanjang jumlahnya
tidak begitu berarti.
c. Pisah batas penerimaan kas
Pisah batas penerimaan kas yang temapt kurang penting ketimbang pisah batas
penjualan atau retur dan pengurangan harga penjualan, karna pisah batas kas yang
tidak tepat hanya mempengaruhi saldo kas dan piutang, bukan laba. Namun
demikian, jika kesalahan penilaiannya material, hal ini dapat mempengaruhi
penyajian yang wajar dari perkiraan- perkiraan ini, khususnya jika saldo kas
negative.
8. Pengungkapan piutang secara layak
Selain pengujian jumlah uang yang benar didalam buku besar umum, auditor harus
menentukan apakah informasi mengenai saldo piutang yang berasal dari siklus penjualan
dan penagihan telah diungkapkan dengan layak dalam laporan keuangan. Auditor harus
memutuskan apakah klien telah menggabungkan jumlah-jumlah dengan wajar dan

3
mengungkapkan informasi hubungan khusus di dalam laporan keuangan. Suatu bagian
penting dari evaluasi ialah memutuskan apakah jumlah yang material, yang memerlukan
pengungkapan tersendiri, benar-benar telah dipisahkan dalam laporan. Sebagai contoh,
piutang pegawai dan perusahaan afiliasi harus dipisahkan dari piutang pelanggan jika
jumlahnya material.
Sebagai bagian dari pengungkapan yang layak, auditor juga diminta mengevaluasi
kecukupan catatan kaki (footnotes). Dalam catatan kaki disyaratkan untuk mencakup
informasi mengenai penggadaian,pendiskontoan,factoring,dan penjaminan piutang.

SIKLUS PIUTANG.
Aktivitas pengendalian transaksi penjualan kredit.
Pesanan penjualan dapat dilakukan secara over the counter, atau melalui telpon, surat, representatif
penjualan traveling, fax, atau pertukaran data elektronik. Barang-barang dapat diambil sendiri oleh
pelanggan atau dikirimkan oleh penjual. Transaksi penjualan biasanya dicatat dengan
menggunakan sistem komputer yang dapat memproses transaksi secara beruntun atau mode
pemrosesan batch.
Sesunggguhnya setiap perusahaan yang memerlukan audit mempunyai sistem akuntansi yang
terkomputerisasi. Terdapat dua jenis pengendalian dengan komputer
 Pengendalian umum yang berhubungan dengan lingkungan komputer dan mempunyai
pengaruh pervasif terhadap aplikasi komputer.
 Pengendalian aplikasi yang berhubungan dengan setiap aplikasi akuntansi yang
terkomputerisasi, seperti siklus pengeluaran.

Dokumen dan catatan umum


Sejumlah dokumen dan catatan yang digunakan oleh perusahaan besar dalam pemrosesan transaksi
penjualan kredit seringkali mencakup hal-hal berikut:
 Pesanan pelanggan. Permintaan barang dagang oleh pelanggan yang diterima langsung dari
pelanggan atau melalui wiraniaga. Pesanan dapat berupa formulir yang disiapkan penjual
atau formulir pesanan pembelian yang dibuat oleh pembeli.
 Pesanan penjualan. Formulir yang menunjukkan deskripsi, kuantitas, dan data lainnya yang
berkaitan dengan pesanan pelanggan.
 Dokumen pengiriman. Formulir yang digunakan untuk menunjukkan rincian dan tanggal
setiap pengiriman.
 Faktur penjualan. Formulir yang menyatakan penjualan tertentu, termasuk jumlah yang
terutang, syarat, dan tanggal penjualan.
 Daftar harga yang diotorisasi. Daftar atau file induk komputer yang berisi harga barang-
barang yang diotorisasi yang ditawarkan untuk dijual.

4
 File transaksi penjualan. File komputer yang berisi transaksi penjualan yang telah
diselesaikan.
 Jurnal penjualan. Daftar jurnal dari transaksi penjualan yang telah diselesaikan.
 File induk pelanggan. File yang berisi informasi tentang pengiriman dan penagihan
pelanggan serta batas kredit pelanggan.
 File induk piutang usaha. File yang berisi informasi tentang transaksi dan saldo dari setiap
pelanggan.
 Laporan bulanan pelanggan. Laporan yang dikirimkan ke setiap pelanggan yang
menunjukkan saldo awal, transaksi selam bulan berjalan, dan saldo akhir.

Pengiriman pesanan penjualan


Pemisahan tanggung jawab atas pengiriman barang dengan persetujuan dan pemenuhan
pesanan akan membantu mencegah petugas pengiriman melakukan pengiriman yang tidak
diotorisasi. Pengendalian manual yang penting juga mengharuskan petugas pengiriman melakukan
pengecekan independent untuk menetukan (1) bahwa barang yang diterima dari gudang disertai
dengan otorisasi yang sesuai, (2) bahwa pesanan telah dipenuhi dengan benar.
Fungsi pengiriman juga meliputi pembuatan berbagai salinan dokumen pengiriman. dokumen
pengiriman ini dapat dibuat secara manual pada formulir bernomor urut. Dokumen yang sudah ada
dalam computer dan penambahan data pengiriman yang sesuai seperti kuantitas yang dikirim,
kurir, ongkos, angkut dan sebagainya.

KONFIRMASI PIUTANG

Tujuan utamanya ialah untuk memenuhi tujuan kesalahan penilaian, dan pisah batas
Faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan dalam konfirmasi dan pengajuan informasi
 Jenis konfirmasi, terbagi 2
 Konfirmasi positif ialah komunikasi yang ditujukan kepada debitor yang
meminta kepadanya agar mengonfirmasikan secara langsung apakah saldo
yang disebutkan pada permintaaqn konfirmasi apakah benar atau tidak
 Konfirmasi negative ialah juga merupakan komunikasi yang ditujukan
kepada debitor, tetapi hanya meminta jawaban kalau dia tidak setuju dengan
jumlah yang dinyatakan.
 Waktu pelaksanaan, bukti yang paling dapat diandalkan dari konfirmasi diperoleh
bila, dikirimkan sedekat mungkin dengan tanggal neraca, yang jauh berbeda denga
mengirimkan konfirmasi piutang beberapqa bulan sebelum ahir tahun.
 Besar sampel, hal yang mempengaruhi jumlah konfirmasi yang dikirimkan adalah:

5
 Materialitas dari total piutang
 Banyaknya piutang
 Distribusi besarnya piutang
 Hasil pemahaman struktur pengendalian intern klien dan pengujian transaksi
 Hasil pengujian konfirmasi pada tahun-tahun sebelumnya
 Kemungkinan bangkrutnya klien dan faktor-faktor sejenis mempengaruhi
resiko audit yang diinginkan.
 Pemilihan item untuk pengujian, dalam banyak hal, auditor memilih semua piutang
diatas jumlah rupiah tertentu dan memilih sampel acak dari sisanya. Dalam memilih
item yang akan dikonfirmasi, penting bahwa auditor benar-benar independen dalam
memilih piutan dalam konfirmasi. Jika klien menentukan piutang mana yang harus
dipilih atau menolak memberikan izin, maka kemampuan untuk bekerja secara
independen akan terancam. Jika jumlah saldo piutang yang tidak diijikan klien untuk
dikonfiirmasi material dibandingkan dengan laporan keuangan secara keseluruhan,
maka norma pemeriksaan akuntan tidak mengijinkan penerbitan pendapat setujui/
tidak bersyarat.

6
KESIMPULAN.

Piutang merupakan klaim pihak lain atas uang,barang atau jasa yang dapat diterima dalam jangka
waktu 1 tahun, atau dalam satu siklus kegiatan perusahaan. Piutang umumnya disajikan di neraca
dalam dua kelom pok : (1) Piutang usaha dan (2) Piutang non usaha.
Pesanan penjualan dapat dilakukan secara over the counter, atau melalui telpon, surat, representatif
penjualan traveling, fax, atau pertukaran data elektronik.
Transaksi penjualan biasanya dicatat dengan menggunakan sistem komputer yang dapat
memproses transaksi secara beruntun atau mode pemrosesan batch.
Jenis konfirmasi, terbagi 2 :

 Konfirmasi positif ialah komunikasi yang ditujukan kepada debitor yang meminta
kepadanya agar mengonfirmasikan secara langsung apakah saldo yang disebutkan pada
permintaaqn konfirmasi apakah benar atau tidak
 Konfirmasi negative ialah juga merupakan komunikasi yang ditujukan kepada debitor,
tetapi hanya meminta jawaban kalau dia tidak setuju dengan jumlah yang dinyatakan.

7
DAFTAR PUSTAKA.
Jhonson, Boynton, Kell. 2003. Modern Auditing. Jakarta : Erlangga

Anda mungkin juga menyukai