Anda di halaman 1dari 4

1.

PERANCANGAN PENGUJIAN RINCI SALDO


Walaupun lebih menekankan akun neraca ketika melakukan pengujian atas
rincian saldo auditor tidak boleh mengabaikan akun –akun laporan laba rugi karena
akun-akun itu di uji sebagai produk smapingan dari pengujian neraca.sebagai contoh
jika auditor mengkorfirmasi saldo piutang usaha dan menemukan lebih saji yang
disebabkan oleh kesalahan dalam menagih pelanggan ,maka baik piutang usaha
maupun penjualan akan lebih saji. Ketika membahas pengujian atas rincian saldo
piutang usaha , kita akan berfokus pada tujuan audit yang berkaitan dengan saldo.
Kita juga akan mengasumsikan dua hal :

1. Auditor telah menyelesaikan kertas kerja perencanaan bukti


2. Auditor telah memeutuskan resiko deteksi yang direncanakan untuk pengujian
atas rincian saldo bagi setiap tujuan audit yang berkaitan dengan saldo.
Prosedur audit yang dipilih dan ukuran sampelnya akan sangat tergantung
pada apakah bukti yang direncanakan untuk tujuan tertentu adalah rendah , sedang ,
atau tinggi.
A. Kecocokan Saldo Dalam Catatan
Konfirmasi piutang usaha merupakan pengujian atas rincian saldo
piutang usaha yang paling penting. Sebagian besar pengujian piutang usaha dan
penyisihan piutang tak tertagih didasarkan pada aged trial balance. Aged trial
balance menyajikan daftar saldo –saldo dalam file induk piutang usaha pada
tanggal neraca, termasuk saldo pelanggaran individual yang beredar dalam
rincian saldo pada waktu antara tanggal penjualan dan tanggal neraca.
B. Keberadaan – Piutang Usaha
Konfirmasi saldo pelanggan merupakan pengujian atas rincian saldo
yang paling penting untuk menentukan keberadaan atau eksistensi piutang usaha
yang dicatat jika pelanggan tidak merespon konfirmasi, auditor juga
memeriksa dokumen pendukung guna menverfikasi pengiriman barang dan
bukti penerimaan kas untuk menentukan apakah piutang tak tertagih.
C. Kelengkapan – Piutang Usaha
Sulit bagi auditor untuk menguji saldo akun yang dihilangkan dari aged
trial balance,kecuali mengandalkan pada sifat menyeimbangkan sendiri pada file
induk piutang usaha.
D. Ketelitian – Piutang Usaha
Konfirmasi akun yang sudah dipilih dari neraca saldo nmerupakan
pengujian atas rincian saldo yang paling umum bagi keakuratan piutang
usaha.jika pelanggan tidak merespon permintaan konfirmasi ,auditor akan
memeriksa dokumen pendukung dengan cara yang sama seperti yang diuraikan
untuk tujan keberadaan.
E. Penggolongan – Piutang Usaha
Biasanya auditor dapat mengevaluasi klasivikasi piutang usaha relative
jauh lebih mudah dengan mereview aged trial balance untuk piutang yang
material dari klasifikasi,dari pejabat ,direktur,atau pihak terkait lainnya.
F. Pisah Batas – Piutang Usaha
Terjadi apabila transaksi periode berjalan dicatat dalam periode
selanjutnya.tujuan dari pengujian pisah batas,tampa memandang jenis
transaksi,adalah untuk menverfikasi apakah transaksi yang mendekati akhir
priode akuntansi telah dicatat pada periode yang tepat.salah saji pisah
batas dapat terjadi untuk penjualan,retur dan pengurangan penjualan,dan
penerimaan kas.bagi masing-masing pos tersebut,auditor memerlukan
pendekatan rangkap tiga untuk menentukan kelayakan pisah batas:

1. Memutuskan kriteria pisah batas yang tepat


2. Mengevaluasi apakah klien memiliki prosedur yang memadai yang
ditetapkan untuk memastikan kelayakan pisah batas
3. Menguji apakah pisah batas sudah benar.

1) Pisah batas penjualan


Sebagian besar klien perusahaan dagang dan perusahaan manufaktur
mencatat penjualan berdasarkan criteria pengiriman barang akan dapat terjadi
sebelum pengiriman (seperti pada kasus barang yang di buat secara massal)
2) Pisah batas retur penjualan
Prinsip –prinsip akuntansi yang diterima umum mengharuskan bahwa
retur dan pengurangan penjualan ditandingkan dengan penjualan yang terkait
jika jumlahnya material,akan tetapi bagi sebagian besar retur dan pengurangan
penjualan dicatat pada periode aqkuntansi dimana hal itu terjadi.
3) Pisah batas penerimaan kas
Untuk sebagian besar audit,pisah batas penerimaan yang benar kurang
begitu penting dibandingkan pisah batas penjualan karena pisah batas kas yang
tidak tepat hanya mempengaruhi saldo kas dan piutang usaha.jauh lebih mudah
menguji salah saji pisah batas penerimaan kas yang (yang sering disebut
sebagai penyelenggaraan pembukuan penerimaan kas terbuka
)dengan menelusuri penerimaan kas yang dicatat kesetoran bank periode
selanjutnya pada laporan bank.
G. Nilai Bersih yang Bisa Direalisasikan – Piutang Usaha
Sama dengan piutang usaha kotor dikurangi penysihan piutang tak
tertagih untuk menghitng penjualan mengestimasi total jumlah piutang usaha
yang di perkirakan tidak dapat di tagih.
1) Beban kerugian piutang

Setelah auditor puas dengan penyisihan piutang tak tertagih ,akan jauh
lebih mudah memverifikasi beban piutang tak tertagih .asumsikan bahwa:

a) Saldo awal akun penyisihan diverifikasi sebagai bagian dari audit


sebelumnya
b) Penghapusan piutang tak tertagih diverifikasi sebagai bagian dari
pengujian subtansif atas transaksi
c) Saldo akhir akun penyisihan telah diverifikasi dengan berbagai cara.

H. Hak Klien Atas – Piutang Usaha


Pada umumnya hak klien atas piutang usahatidakmenimbulkan masalah
karena biasanya piutang milik klien .akan tetapi dari beberapa kasus sebagian
dar piutang mungkin telah digadaikan sebagai jaminan,dibebankan kepada orang
lain.difaktorkanatau di jual dengan discount.
I. Penyajian dan Pengungkapan – Piutang Usaha
Pengujian terhadap empat tujuan audit yang berkaitan dengan penyajian
dan pengungkapan umumnya dilakukan sebagai bagian dari tahap penyelesaian
audit.akan tetapi beberapa pengujian atas penyajian dan pengungkapan sering kali
dlakukan dengan pengujian untuk memenuhi tujuan audit yang berkaitan dengan
saldo.

DAFTAR PUSTAKA
Jusup, Haryono Al. 2014. Auditing (Pengauditan Berbasis ISA). Edisi II. Yogyakarta:
Unit Penerbitan dan Percetakan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN

Anda mungkin juga menyukai