Anda di halaman 1dari 2

MERANCANG PENGUJIAN ATAS RINCIAN SALDO (slide 11 ppt) merekonsiliasi saldonya dengan akun pengendali pada

buku besar umum .


Tujuan audit yang berkaitan dengan saldo piutang usaha,
yaitu: (slide 2 ppt) 4. Piutang usaha sudah akurat (Keakuratan)

1. Piutang usaha dalam neraca saldo sama dengan Ini sama saja dengan tujuan keberadaaan yaitu jika
jumlah file induk terkait, dan totalnya telah pelanggan tidak merespons konfirmasi maka auditor
ditambahkan dengan benar serta sama dengan buku
akan memeriksa dokumen pendukung.
besar umum (Detail Tie-In)
5. Piutang usaha telah diklasifikasikan dengan benar
Sebagian besar pengujian piutang usaha dan penyisihan (Klasifikasi)
piutang tak tertagih didasarkan pada aged trial balance
yaitu adalah menyajikan daftar saldo-saldo dalam file Auditor harus menentukan apakah klien telah
induk piutang usaha pada tanggal neraca, termasuk saldo memisahkan dengan benar klasifikasi piutang usaha
pelanggan individual yang beredar dan rincian setiap yang berebeda.
saldo pada waktu antara tanggal penjualan dan tanggal
6. Pisah Batas piutang usaha sudah benar (Pisah Batas)
neraca.
Tujuan dari pengujian pisah batas adalah untuk
Biasanya, auditor menguji informasi yang ada pada aged
memverifikasi apakah transaksi yang mendekati akhir
trial balance menyangkut detail tie-in untuk
periode akuntansi telah dicatat pada periode yang tepat.
memverifikasi bahwa populasi yang sedang diuji sesuai
dengan buku besar umum dan file induk piutang usaha. 7. Piutang usaha dinyatakan pada nilai realisasi (Nilai
Realisasi)
2. Piutang usaha yang dicatat ada (Keberadaan)
Yaitu sama dengan piutang usaha kotor dikurangi
Konfirmasi saldo pelanggan merupakan pengujian atas penyisihan piutang tak tertagih. Tentu saja, klien tidak
rincian saldo yang paling penting untuk menentukan dapat memprediksi piutang di masa depan dengan tepat,
keberadaan atau eksistensi piutang usaha yang dicatat. tetapi penting bagi auditor untuk mengevaluasi apakah
Jika pelanggan tidak merespons konfirmasi, auditor juga penyisihan klien itu masuk akal dengan
akan memeriksa dokumen pendukung guna mempertimbangkan semua fakta yang ada.
memverifikasi pengiriman barang dan bukti penerimaan
kas untuk menentukan apakah piutang telah ditagih. 8. Klien memiliki hak atas piutang usaha (Hak)

3. Piutang usaha yang ada telah dicantumkan Pada umumnya, hak klien atas piutang usaha tidak
(Kelengkapan) menimbulkan masalah audit karena biasanya piutang
memang milik klien. Akan tetapi, dalam beberapa kasus
Menjadi suatu kesulitan bagi auditor jika menguji saldo
sebagian dari piutang mungkin telah digadaikan sebagai
akun yang dihilangkan dari aged trial balance kecuali
jaminan, dibebankan kepada orang lain, difaktorkan, atau
mengandalkan pada sifat menyeimbangkan sendiri file
dijual dengan diskon.
induk piutang usaha.
9. Penyajian dan pengungkapan piutang usaha
Sebagai contoh, jika klien tidak sengaja mengeluarkan
sebuah piutang usaha dari neraca saldo, satu-satunya cara Untuk mengevaluasi apakah penyajian dan
yang mungkin ditempuhg auditor untuk menemukannya pengungkapan memadai, auditor harus memahami
adalah memfooting neraca saldo piutang usaha dan standar akuntansi serta persyaratan penyajian dan
pengungkapan.

METODOLOGI UNTUK MERANCANG PENGUJIAN ATAS RINCIAN SALDO BAGI PIUTANG USAHA (slide 3-4 ppt)

Tahap I : Mengindentifikasi risiko Tahap I : Menetapkan materialitas mempengaruhi saldo piutang usaha
bisnis klien yang mempengaruhi kinerja dan menilai risiko inheren hampir sangat signifikan.
piutang usaha
Secara khusus piutang usaha Ketika menilai risiko inheren bagi
Auditor mempelajari industri dan merupakan salah satu akun neraca setiap tujuan untuk akun-akun seperti
lingkungan eksternal klien serta yang paling material dalam laporan piutang usaha, auditor
mengevaluasi tujuan manajemen dan keuangan perusahaan yang mempertimbangkan risiko bisnis
proses bisnis untuk mengidentifikasi melakukan penjualan kredit. Bahkan klien dan sifat klien serta industrinya.
risiko bisnis klien yang signifikan untuk saldo piutang usaha yang kecil
yang dapat mempengaruhi laporan sekalipun, transaksi dalam siklus
keuangan, termasuk piutang usaha. penjualan dan penagihan yang
Tahap I : Menilai risiko pengendalian untuk siklus penjualan dan penagihan

Bagi sebagian besar perusahaan, pengendalian internal terhadap penjualan dan penerimaan kas serta piutang usaha terkait setidaknya
harus cukup efektif karena manajemen sangat menginginkan catatan yang akurat untuk mempertahankan hubungan baik dengan
pelanggan. Auditor terutama harus memperhatikan 3 aspek pengendalian internal:

1. Pengendalian yang mencegah atau mendeteksi penggelapan


2. Pengendalian terhadap pisah batas
3. Pengendalian yang terkait dengan penyisihan piutang tak tertagih

Tahap II : Merancang dan melaksanakan pengujian pengendalian dan pengujian substantif atas transaksi

Auditor menggunakan hasil pengujian substantive atas transaksi untuk menentukan sejauh mana risiko deteksi yang direncanakan
akan dipenuhi bagi setiap tujuan audit yang berkaitan dengan saldo piutang usaha.

Tahap III : Merancang dan melaksanakan prosedur analitis

Auditor melaksanakan prosedur analitis untuk siklus penjualan dan penagihan secara keseluruhan, bukan hanya piutang usaha. Ini
memang harus demikian karena hubungan yang erat antara akun-akun laporan laba rugi dan neraca.

Tahap III : Merancang dan melaksanakan pengujian atas rincian saldo piutang usaha

HUBUNGAN ANTARA TUJUAN AUDIT YANG BERKAITAN DENGAN TRANSAKSI UNTUK SIKLUS PENJUALAN DAN PENAGIHAN SERTA
TUJUAN AUDIT YANG BERKAITAN DENGAN SALDO PIUTANG USAHA

Untuk penjualan (slide 5 ppt), tujuan audit yang berkaitan dengan transaksi keterjadian mempengaruhi tujuan audit yg berkaitan
dengan saldo eksistensi atau keberadaan. Akan tetapi untuk penerimaan kas (slide 6 ppt), tujuan audit yang berkaitan dengan
transaksi keterjadian mempengaruhi tujuan audit yang berkaitan dengan kelengkapan. Hubungan serupa juga terjadi pada tujuan
audit yang berkaitan dengan saldo kelengkapan.
PROSEDUR ANALITIS UNTUK SIKLUS PENJUALAN DAN PENAGIHAN

Dapat dilihat disini (slide 7-9 ppt) menyajikan contoh-contoh rasio serta perbandingan untuk siklus penjualan dan penagihan serta
salah saji potensial yang dapat diungkap oleh prosedur analitis.
KONFIRMASI PIUTANG USAHA (slide 13 ppt)

- Konfirmasi positif : komunikasi dengan debitur yang meminta pihak penerima untuk mengkonfirmasi secara langsung
apakah saldo yang dinyatakan pada permintaan konfirmasi itu benar atau salah.
- Formulir konfirmasi yang kosong : jenis konfirmasi positif yang tidak menyatakan jumlah pada konfirmasi tetapi meminta
penerimanya untuk mengisi saldo atau melengkapi informasi lainnya.
- Konfirmasi faktur : jenis konfirmasi positif lainnya dimana setiap faktur akan dikonfirmasi, dan bukan saldo piutang usaha
pelanggan secara keseluruhan.
- Konfirmasi negatif : ditujukan juga kepada debitur tetapi hanya akan meminta respons jika debitur tidak setuju dengan
jumlah yang dinyatakan.

Anda mungkin juga menyukai