Anda di halaman 1dari 30

k 2a

ud
l omp

it i ng
ke
Completing the Tests
in the sales and
Collection Cycle
Accounts Receivable
Kelompok 2
Perkenalan
Anggota Kelompok 2

Nadila Venand Naomy Diandr Dhea


Nat hani a Siti a Ameli
a211100003 Z. Pr icyll Putri
211100005 a
21110000055
2 a 1
2111000039
211100004
0
METODOLOGI
UNTUK
MERANCANG
PENGUJIAN ATAS
RINCIAN
Baca Selanjutnya
1. Mengidentifikasi Risiko Bisnis Klien
yang Mempengaruhi PIUtang Usaha
(Tahap I)

Auditor harus memahami sifat perubahan system tersebut utuk


mengidentifikasi apakah risiko bisnis klien dan pengendalian
manajemen yang terkait mempengaruhi kemungkinan salah saji yang
material dalam piutang usaha.
2. Menetapkan Salah Saji yang Dapat
Ditoleransi dan Menilai Risiko Inheren
(Tahap I)

Auditor umumnya menetapkan salah saji yang


dapat ditoleransi yang relative tinggi untuk
piutang usaha. Auditor sering menilai risiko inheren
sebagai sedang atau tinggi.
3. Menilai Risiko Pengendalian dan
Merancang serta Melaksanakan Pengujian
pengendalian
I dan atas Transaksi
dan pengujian Substantif
(tahap II)

Pengujian sustantif bergantung pada keefektifan relative


pengendalian internal yang berhubungan dengan piutang usaha
4. Merancang dan Melaksanakan
Prosedur analitis (tahap III)

Tujuan audit atas piutang usaha secara keseluruhan


adalah untuk menentukan apakah saldo piutang
usaha telah dinyatakan secara wajar dan
diungkapkan secaraa layak
Pengujian Kewajiban Setelah
Periode
Memeriksa dokumentasi yang mendasari
pengeluaran kas selanjutnya
Memeriksa dokumentasi yang mendasari untuk tagihan yang
belum dibayar beberapa minggu setelah akhir tahun.

Menelusuri laporan penerimaan yang dikeluarkan sebelum


akhir tahun ke vaktur vendor terkait

Mengirim konfirmasi ke vendor dengan siapa klien


melakukan bisnis.
Pengujian Kewajiban Setelah
Periode
Pengujian pisah batas (cutoff tests).

Hubungan pisah batas dengan observasi fisik persediaan.

Perbedaan antara faktur vendor dan laporan vendor.

Perbedaan antara laporan vendor dan konfirmasi.


Tujuan utama pengujian
substantif terhadap piutang
usaha yakni untuk
menemukan adanya
unrecorded liabilities.
Merancang
Pengujian
atas
Saldo
Rincian
Baca Selanjutnya
1. Piutang usaha
ditambahkan dengan
2. Piutang 3. Piutang
benar dan sama
usaha yang usaha yang
dengan file induk
dicatat ada telah
serta buku besar
memang ada dicantumkan
umum

Pengujian piutang usaha & Konfirmasi saldo Mengandalkan pada


piutang tak tertagih pelanggan sifat menyeimbangkan
didasarkan pada aged trial Jika pelanggan tidak sendiri file induk
balance merespon
piutang usaha
Auditor harus menelusuri konfirmasi, auditor
sampel setiap saldo ke dokumen memeriksa dokumen
pendukung pendukung
5. Piutang usaha 6. pisah batas
4. Piutang piutang
usaha sudah dikl asif ikasikan usaha sudah
akurat dengan benar benar

Dengan melakukan konfirmasi Dengan melakukan Untuk melakukan verifikasi


akun dari neraca saldo review aged trial apakah transaksi yang
Auditor memeriksa dokumen balance untuk piutang mendekati akhir periode
pendukung menyangkut yang material
akuntansi telah dicatat
pengiriman dan penerimaan
pada periode yang tepat
kas.
7. Piutang usaha 8. klien memiliki 9. penyajian
dinyatakan hak atas dan
pada nilai piutang usaha pengungkapan
realisasi piutang usaha

Nilai realisasi piutang Auditor dapat mereview Untuk mengevaluasi


usaha sama dengan notulen rapat, apakah
penyajian dan pengungkapan
piutang usaha dikurangi membahasnya dengan klien, telah
memadai, auditor harus
penyisihan piutang usaha mengkonfirmasi dengan memahami prinsip akuntansi yang
tak tertagih bank, dan memeriksa diterima secara umum serta
kontrak hutang persyaratan penyajian dan
pengungkapan
Konf ir ma
si Piutang
Usaha
Baca Selanjutnya
Dalam pengujian atas rincian saldo piutang
usaha, konfirmasi atas piutang usaha mempunyai
peran yang sangat penting karena dapat
dikatakan bahwa konfirmasi atas piutang usaha
tersebut merupakan jenis bukti yang paling
dapat diandalkan dibandingkan yang lain. Hal itu
dikarenakan konfirmasi berasal dari sumber
lain yaitu pihak ke-3 yang independen
risiko audit dalam
konfirmasi piutang usaha
Risiko audit & materialitas dalam Pelaksanaan
audit menjelaskan model risiko audit. Hal tersebut
menggambarkan konsep penetapan risiko bawaan
dan risiko pengendalian, penentuan tingkat risiko
deteksi yang dapat diterima, dan pendesainan
suatu program audit untuk mencapai
tingkatrisiko audit yang sedemikian rendah.

Baca Selanjutnya
asersi yang dituju dengan
konfirmasi
Agar bukti yang diperoleh kompeten, bukti harus andal
dan relevan. Ada 5 golongan asersi,yaitu:

a.Keberadaan atau keterjadian.


b. Kelengkapan.
c. Hak dan kewajiban.
d.Penilaian dan alokasi.
e. Penyajian dan pengungkapan
MENGEMBANG
KAN PROGRAM
AUDIT BAGI
PENGUJIAN YANG
TERINCI
Baca Selanjutnya
Untuk mengilustrasikan
pengembangan prosedur
program audit untuk
pengujian yang terinci
dalam siklus penjualan dan
penagihan, Penentuan
prosedur tersebut
didasarkan pada pengujian
pengendalian dan pengujian
substantif atas transaksi
Tabel 16-4 menunjukkan
program audit bagi
pengujian yang terinci
untuk piutang usaha,
berdasarkan
tujuan, dan untuk penyisihan
piutang tak tertagih.
Program audit mereflesikan
kesimpulan menyangkut
bukti audit yang
direncanakan pada
kertas kerja
perencanaan bukti.
TANYA JAWAB
materi mengenai konfirmasi piutang usaha,
bagaimana menanggapi konfirmasi yang tidak
direspon
Menindaklanjuti Konfirmasi yang Tidak Direspon
Bila konfirmasi pada pelanggan tidak dikembalikan, ditindaklanjuti dengan prosedur
alternatif untuk menentukan cara lain apakah ada rekening yang tidak
dikonfirmasi dan dengan baik dinyatakan di tanggal konfirmasi.Dokumen yang diuji
untuk konfirmasi positif yang tidak dikembalikan :
a. Penerimaan uang tunai berikut bukti
b. Salinan faktur penjualan
c. Dokumen pengiriman
d. Surat menyurat dengan klien
dibahas toleransi salah saji, salah saji dapat
merugikan. batas salah saji itu segimana?
Salah saji yang dapat ditoleransi yang diizinkan oleh auditor adalah penilaian, berdasarkan proporsi
materialitas perencanaan untuk suatu audit. Jika tingkat risiko yang dirasakan tinggi, salah saji yang
dapat ditoleransi akan menjadi persentase yang lebih kecil dari materialitas perencanaan, seperti 10-
20%.
Sebaliknya, jika tingkat risiko yang dirasakan rendah, salah saji yang dapat ditoleransi dapat
menjadi persentase materialitas perencanaan yang jauh lebih tinggi, seperti 70-90%.

Ada kemungkinan bahwa terdapat salah saji yang dapat ditoleransi dalam beberapa pos laporan
keuangan.
Jika digabungkan, salah saji ini secara agregat dapat mengakibatkan salah saji material dalam laporan
keuangan. Hal ini sangat mungkin terjadi ketika manajemen terlibat dalam kecurangan laporan keuangan ,
sehingga sejumlah salah saji yang dapat ditoleransi secara individual semuanya berada dalam arah yang
sama, bukan saling mengimbangi. Sebaliknya, kecil kemungkinannya jika tidak ada kecurangan, dimana
berbagai salah saji lebih cenderung positif atau negatif secara acak, sehingga kira-kira akan membatalkan
satu sama lain.
apakah seorang auditor wajib melakukan pengujian
substantif? kalo iya kenapa tidak kenapa?

Pengujian substantif itu wajib dilakukan dalam pelaksanaan audit sebuah


perusahaan karena pelaksanaan audit berguna untuk menguji salah saji material
saldo akun yang berhubungan dengan transaksi di perusahaan tersebut.

kapan banyak dan sedikit audit mengambil sampel dalam pengujian subtantif: setelah
control pengendalian internal kontrol kalo pengendalian internalnya bagus gausah
banyak- banyak karena resikonya rendah dan sebaliknya
kenapa seorang auditor harus melakukan pengujian
substantif atas transaksi. perbedaan rincian saldo
dan
rincian transaksi?
karena tujuan dari pengujian substantif atas transaksi adalah untuk
menentukan apakah semua tujuan audit berkaitan dengan transaksi
(transaction-related audit objectives) telah terpenuhi untuk setiap
kelas transaksi. Perbedannya:

detail - rincian per akhir transkasi


substantif - rincian terkait per
bulannya
Jelaskan kondisi dan kenapa auditir perlu
melakukan konfirmasi atas piutang
usaha

karena dapat dikatakan bahwa konfirmasi atas piutang


usaha tersebut merupakan jenis bukti yang paling dapat
diandalkan dibandingkan yang lain
asersi harus andal dan relevan, sebutkan salah satu
contoh kasus dari 5 asersi

bukti diperoleh karna adanya prosedur


audit contoh kasus:
keberadaan: ngirim konfirmasi berupa bukti surat konfirmasI
kelengkapan: bukti kelengkapan melaui inspeksi tressing untuk
tujuan memastikan kelengkapan dari bukti ke laporan

[kalo vouching dibutuhkan untuk tujuan asersi keterjadian atau occurannce


untuk memastikan benar-benar terjadi dari laporan keuangan sampe ke
bukti]
asersi harus andal dan relevan, sebutkan salah satu
contoh kasus dari 5 asersi

bukti diperoleh karna adanya prosedur


audit contoh kasus:
keberadaan: ngirim konfirmasi berupa bukti surat konfirmasI
kelengkapan: bukti kelengkapan melaui inspeksi tressing untuk
tujuan memastikan kelengkapan dari bukti ke laporan

[kalo vouching dibutuhkan untuk tujuan asersi keterjadian atau occurannce


untuk memastikan benar-benar terjadi dari laporan keuangan sampe ke
bukti]
r ima Kas i h
Te

Anda mungkin juga menyukai