Anda di halaman 1dari 24

AUDIT SIKLUS PIUTANG

Piutang merupakan klaim kepada pihak lain atas uang,barang


atau jasa yang dapat diterima dalam jangka waktu satu tahun,
atau dalam satu siklus kegiatan perusahaan (Mulyadi : 2002)
Menurut Kieso dan Weygandt mendefinisikan pengertian piutang
sebagai berikut : “Receivables are claims held against customers
and others for money, goods, or services.”

Piutang umumnya dibagi dalam dua kelompok:


1) Piutang usaha ,
2) Piutang non usaha,
Besarnya risiko pengendalian terhadap piutang tergantung pada
pengendalian pada kelompok transaksi yang
mempengaruhi/relevean terhadap saldo piutang

Dalam mengelola piutang usaha, ada dua hal yang paling


dihindari:
a) Piutang Tak Tertagih (bad debt)
b) Piutang Lewat Jatuh Tempo (Overdue Receivable)
Hubungan antar siklus transaksi

Kas

Siklus Siklus Modal & Siklus Akt. & Siklus


Pendapatan & Investasi pembiayaan penggajian &
Piutang produksi

Siklus persediaan &


Pergudangan
Akun-akun terkait dengan Piutang
penjualan kridit & retur penjualan

kas

pembayaran dimuka

pinjaman kepada anak perusahaan

piutang usaha, wesel, piutang lain-lain

Cadangan kerugian piutang

Beban kerugian piutang


Tujuan Audit
Tujuan Umum
• Memberikan opini tentang kewajaran
laporan keuangan dengan prinsip akuntasi
berlaku Umum

Tujuan Khusus
• Membuktikan ketelitian dan kebenaran
pernyataan manajemen atas asersi-asersi
dalam saldo piutang
PERENCANAAN AUDIT SIKLUS PIUTANG
 Pemahaman industri dan bisnis, melalui
1. Pengalaman audit sebelumnya
2. Informasi dari asosiasi bisnis
3. Membaca berita cetak / elektronik
4. Informasi yang diterbitkan perusahaan
 Prosedur analisis
1. Membuat ekspektasi tentang pendapatan fengan
memahami kemampuan dan posisi dalam pasar
2. Membuat ekspektasi tentang gross margine dengan
memahami pangsa pasar dengan kompetisi pasar
3. Membuat ekspektasi tentang piutang netto berdasarkan
rata-rata periode pengumpulan piutang untuk klien dan
industri
Lanjutan ………

 Menentukan tingkat Materiaitas


Pengaruh siklus pendapatan sangat matrial, Auditor harus mempertimbangkan
risiko melekat dan risiko pengendalian serta strategi yang tepat unuk masing-
masing penendalian
 Penerapan risiko audit
1. Mementukan faktor yang memotivasi manajemen untuk melakukan kesalahan
2. Potensi risiko salah saji siklus pendapatan
3. Lemah dan tidak efektifnya SPI
 Strategi audit awal atas asersi-asersi penting
1. The lower assesed level of control risk approach
Strategi audit untuk asersi adanya /terjadianya, kelengkapannya dan penilaian /
alokasi yang berkaitan dengan siklus pendapatan.
2. Primery substantive approach
Untuk membuktikan asersi hak dan kewajiban serta penyajian dan pengungkapan
 Pemahaman SPI
Penerapan SPI
Tingginya risiko yang melekat dan risiko pengendalian, auditor harus menentukan
detection risk yang relatif rendah
Hubungan tujuan & prosedur audit
Tujuan Audit Prosedur audit
Asersi-asersi Penjualan piutang saldo kas
adanya/ Terjadinya pengujian cut off konfirmasi debitur konfirmasi Bank
    pengujian cut off  
Kelengkapannya prosedur analisis prosedur analisis pengujian cut off
  pengujian cut off pengujian cut off periksa rekonsiliasi Bank
Periksa tranfer antar
      perusahaan & Bank
Hak dan Kewajiban   konfirmasi debitur konfirmasi Bank
    review kolektabilitas  
Penilaian/ Alokasi prosedur analisis konfirmasi debitur konfirmasi Bank
verifikasi ketelitian
    review kolektabilitas matematis saldo kas
      pengujian cut off
Penyajian & bandingkan penyajian bandingkan penyajian bandingkan penyajian
Pengungkapan dengan PABU dengan PABU dengan PABU
Tujuan pengendalian intern piutang adalah sebagai berikut :
1.Meyakini kebenaran jumlah piutang yang ada, yang benar-benar
menjadi hak milik perusahaan,
2.Meyakini bahwa piutang yang ada dapat ditagih (collectable),
3.Ditaatinya kebijakan-kebijakan mengenai piutang,
4.Piutang aman dari terjadinya penyelewengan.

Sistem pengendalian intern atas piutang secara keseluruhan antara


lain sebagai berikut :
• Memisahkan fungsi pegawai atau bagian yang menangani transaksi
penjualan (operasi) dari “ Fungsi Akuntansi Untuk Piutang “
• Pegawai yang menangani akuntansi piutang, harus dipisahkan dari
fungsi penerimaan hasil tagihan piutang
• Semua transaksi pemberian kredit, pemberian potongan dan
penghapusan piutang, harus mendapatkan persetujuan dari
pejabat yang berwenang.
• Piutang harus dicatat dalam buku-buku tambahan piutang
(Accounts Receivable Subsidiary Ledger)
• Perusahaan harus membuat daftar piutang berdasarkan umurnya
(Aging Schedule).
PROSEDUR
AUDIT
Inspeksi & Observasi
Inspeksi
• Memperoleh data-data tentang saldo piutang dan
saldo terkait.
• Dokumen dan cacatan yang berhubungan dengan
saldo piutang, penjualan dan kas

Observasi
mereview dokumentasi seperti laporan kas
harian ,validitas bukti dari bank pada hari terakhir
tahun tersebut.
Prosedur Analisis
Alat yang digunakan untuk mengidentifikasi salah saji dan
perubahan-perubahan yang terjadi.
Verifikasi analisis piutang
• Perolehan data umur piutang dari bagian kridit
• Jumlahkan ke kanan & ke bawah daftar piutang
• Bandingkan piutang data tersebut dengan buku besar
• Rasio & trend pangsa pasar
• Estimasi piutang & perbandingan yang berhubungan dengan
piutang
• Review kolektabilitas piutang
• Membandingkan entitas dengan kinerja industri
Prosedur rinci atas transksi
• Cocokan piutang tercatatat dengan pendukung transaksi
• Lakukan pengujian pisah batas penjualan dan retur penjualan
• Lakukan pengujian pisah batas penerimaan kas

Keandalan saldo piutang sangat ditentukan oleh keterjadian


transaksi yg didebit dan kridit pada akun piutang sebagai
berikut
a.  Transaksi penjualan kredit
b.  Transaksi retur penjualan
c.  Transaksi penghapusan piutang usaha, dan
d.  Transaksi penerimaan kas dari piutang usaha.  
Keandalan saldo piutang usaha juga ditentukan oleh kecepatan
pisah batas yang digunakan untuk mencatat berbagai transaksi
tersebut.
Pengujian Rinci Atas Saldo-Saldo yang terkait
1. Konfirmasi
Kiriman konfirmasi piuatang dagang / wesel kepada debitur.
Konfirmasi positif
Menghendaki debitur mereview saldo yang dinyatakan dalam
konfirmasi dan harus memberikan jawaban kepada auditor baik saldo
tersebut cocok / tidak cocok
Konfirmasi negatif
Menghendaki debitur menjawab jika saldo yang dinyatakan dalam
konfirmasi tidak cocok dengan saldo menurut catatannya, biasanya
jumlah sampel lebih besar

Jika risiko deteksi rendah konfirmasi mendekati tanggal neraca, jika


risiko deteksi tinggi konfirmasi dilakuna lebih awal dari tanggal neraca
dan melakukan konfirmasi ulang untuk piutang yang mengalami
perubahan material antara tanggal konfirmasi dengan tanggal neraca
baik frekuensi / jumlahnya.
2. Evaluasi kecukupan cadangan kerugian
piutang
• Menyusun analisis umur piutang
• Cocokan jumlah saldo pada hasil analisis
dengan buku besar piutang
• Menentukan kewajaran prosentase yang
digunakan untuk menghitung cadangan
kerugian piutang
• Evaluasi estimasi tak tertagihnya piutang
tahun sebelumnya
3. Wawancara
• Meminta representasi manajemen yang
terkait dengan siklus piutang, penjualan &
kas
• representasi manajemen bisa berbentuk
lisan / tertulis
• Mengevaluasi representasi manajemen
• Review notuen rapat direksi
4. Menghitung kembali
Verifikasi ketelitian matematis dengan
Menjumlah, mengukurang, membagi dan
mengkali kembali ke bawah, samping dan
membandingkan saldo piutang masing-
masing debitur dengan saldo menurut buku
piutang, selanjutnya membandingkan buku
piutang dengan buku besar.
Bandingkan penyajian Laporan Keuangan
dengan PABU
Bandingkan penyajian piutang usaha dengan penyajian menurut
prinsip akuntansi berterima umum Periksa klasifikasi piutang
ke dalam kelompok aktiva lancar dan aktiva tidak lancar Periksa
klasifikasi piutang ke dalam kelompok piutang usaha dan non
usaha. Tentukan kecukupan pengungkapan dan akuntansi
untuk transaksi antarpihak yang memiliki hubungan istimewa,
piutang yang digadaikan, piutang yang telah dianjakkan
(factored account receivable) ke perusahaan anak piutang.
Auditor harus menentukan bahwa jenis akun saldo piutang dan
akun yang berhubungan dengan penjualan dan kas telah
diklasifikasikan, diterangkan dan diungkapkan sesuai dengan
PABU.
Simpulan

Siklus pendapatan mempunyai 2 fungsi utama yaitu


penjualan sumber daya kepada pelanggan dan
menerima kas atas penjualan. Fungsi terkait dari
transaksi tersebut yaitu penjualan, piutang, dan
kas.
Tujuan audit siklus piutang secara khusus adalah
Membuktikan ketelitian dan kebenaran pernyataan
manajemen atas asersi-asersi dalam saldo piutang.
Piutang harus disajikan sesuai dengan PABU.
PENGUJIAN SUBSTANSI SALDO PIUTANG
Pengujian Audit Umum Jenis
dilakukan Teknik Pengujian Asersi
penjumlahan pada buku besar pelaksanaan pengujian kelengkapan &
pembantu dan mencocokan eksistensi /
ulang saldo
hasilnya denga buku besar kejadian

memperoleh dan mengevaluasi Analisis pengujian Penilaian


siklus piutang analisis

memperoleh konfirmasi & konfimasi & pengujian eksistensi /


kejadian &
wawancara wawancara saldo penilaian

menerapkan prosedur analitis analisis pengujian hak dan kewajiban


analisis seluruh asersi
Inspeksi &
Observasi

TERIMA KASIH
Wawancara & Prosedur
Konfirmasi Anasitis
REFERENSI

Theodorus M. Tuanakotta,
Auditing Berbasis ISA,
Salemba Empat : 2012
SIKLUS PIUTANG

S. Munir, Buku II, Auditing Modern,


BPFE Yogyakarta : 2005

Mulyadi, Auditing Buku 2 :BAB 14 Audit


terhadap Siklus Pendapatan: Pengujian
Substantif terhadap Saldo Piutang
Usaha.Penerbit Salemba Empat, Jakarta. 2014

AUDITING

Anda mungkin juga menyukai