Anda di halaman 1dari 11

Modul ke:

Auditing

08 Fakultas
Fakultas
Ekonomi dan
Audit of Capital Acquisition and Repayment Cycle: Test of
Controls and Substantive Test of Transactions

Yulis Diana Alfia, SE., MSA., Ak., CPAI


BIsnis
Program Studi
Akuntansi
Pendahuluan

salah saji suatu transaksi dapat bersifat material

sedikit transaksi yang mempengaruhi saldo akun, namun material

hubungan legal (legal relationship) antara entitas klien dan


pemegang saham, obligasi, atau dokumen kepemilikan yang serupa

Disclosures (pengungkapan) menjadi perhatian utama auditor

ada hubungan langsung antara akun deviden dan bunga serta utang
dan ekuitas

Material dan pervasif dan memengaruhi pendapat auditor


Tentang Siklus

Transaksi
• utang jangka panjang
• Ekuitas pemegang saham
Rekening-Rekening (Akun)
• Karakteristik unik dari siklus akuisisi modal dan pembayaran kembali
mempengaruhi cara auditor memverfikasi akun-akun dalam siklus
Dokumen dan Catatan
• Sejumlah dokumen yang diuraikan pada siklus investasi (pada modul
selanjutnya), seperti sertifikat saham dan obligasi (juga merupakan
dokumen penting dalam siklus ini) akan tetapi sudut pandangnya dibalik
menjadi sudut pandang penerbit (yang melakukan akuisisi atas modal).
Perusahaan biasanya menyelengarakan buku besar pembantu yang terpisah
untuk pemegang obligasi dan pemegang saham. Selain itu, transaksi-
transaksi siklus ini menyangkut ayat-ayat dalam jurnal umum dan jurnal
penerimaan dan pengeluaran kas untuk penerbitan dan penghentian utang
serta sekuritas saham, pembayaran dan akrual bunga, dan pembayaran dan
pengumuman deviden.
Wesel Bayar

Wesel bayar (note payable) adalah kewajiban hukum kepada kreditor,


yang mungkin dijamin atau tidak dijamin oleh aktiva, dan mengenakan
bunga. Wesel diterbitkan untuk banyak tujuan dan aset yang digunakan
sebagai jaminan bisa berupa macam-macam aset, seperti sekuritas,
piutang dagang, persediaan, dan aset tetap.

Tujuan Audit

• Pengendalian internal terhadap wesel bayar sudah memadai;


• Transaksi pembayaran pokok dan bunga yang melibatkan wesel bayar
diotorisasi secara layak serta dicatat sesuai dengan enam tujuan audit
yang berkaitan dengan transaksi.
• Kewajiban untuk wesel bayar dan beban bunga terkait serta kwajiban
akrual telah dinyatakan secara layak seperti yang didefinisikan oleh
tujuh dari delapan tujuan audit yang berkaitan dengan saldo. (Nilai
relialisasi tidak dapat diterapkan pada akun kewajiban).
Metodologi Perancangan Pengujian atas Detil Saldo Wesel Bayar

Mengidentifikasi risiko bisnis klien yang


Tahap I
mempengaruhi wesel bayar

Menetapkan salah saji yang dapat ditoleransi


Tahap I
dan menilai risiko inheren untuk wesel bayar

Menilai risiko pengendalian untuk wesel bayar Tahap I

Merancang dan melaksanakan pengujian


pengendalian dan pengujian subtantif atas Tahap II
transaksi

Merancang dan melaksanakan prosedur analitis


Tahap III
untuk wesel bayar

Prosedur Audit
Merancang pengujian atas rincian saldo wesel
Ukuran sempel
bayar untuk memenuhi tujuan audit yang Tahap III
berkaitan dengan saldo Item yang akan dipilih
Penetapan waktu
Ekuitas Pemilik
Terdapat perbedaan dalam audit atas ekuitas pemilik antara perusahaan
terbuka (publicly held corporation) dan perusahaan tertutup (closely held
corporation). Pada perusahaan tertutup umumnya memiliki sedikit pemegang
saham, seringkali terjadi transaksi, satu-satunya transaksi yang dimasukkan
dalam bagian ekuitas pemilik kemungkinan adalah perubahan ekuitas pemilik
akibat laba atau rugi tahunan dan pengumuman dividen.

Tujuan pemeriksaan dari akun tersebut adalah untuk menentukan apakah :


1. Pengendalian Internal terhadap modal saham dan dividen terkait sudah
memadai
2. Transaksi ekuitas pemilik telah dicatat dengan benar
3. Saldo ekuitas pemilik telah dicatat secara layak.
Audit Modal Saham dan Modal Disetor

Dalam pengauditan modal saham dan agio saham, terdapat empat hal yang
harus diperhatikan:
1. Transaksi Modal saham yang ada telah dicatat
2. Transaksi modal saham yang dicatat memang terjadi dan dicatat secara
akurat
3. Modal saham telah dicatat secara akurat
4. Modal saham telah disajiikan dan di ungkapkan secara layak
Audit Dividen

Auditor dapat melakukan verifikasi keterjadian dividen tercatat dengan


memeriksa notulensi pertemuan dewan direksi atas otorisasi jumlah
dividen per lembar saham dan tanggal dividen. Saat melakukan ini,
auditor perlu berhati-hati terhadap kemungkinan dividen yang
diumumkan, tetapi tidak dicatat terutama mendekati tanggal neraca.
Prosedur audit yang perlu dilakukan juga adalah menelaah dokumen
audit permanen untuk menentukan apakah terdapat pembatasan untuk
pembayaran dividen dalam perjanjian obligasi atau saham preferen.

Tujuan Audit
• Dividen yang tercatat benar terjadi (keterjadian)
• Dividen yang ada sudah dicatat (kelengkapan)
• Dividen dicatat dengan akurat (akurasi)
• Pembayaran dilakukan kepada pemegang saham yang benar-benar
ada (keterjadian)
• Utang dividen dicatat (kelengkapan)
• Utang dicatat dengan akurat (akurasi)
Audit Saldo Laba
Fokus utama auditor adalah untuk menetukan apakah tujuan
penyajian dan pengungkapan saldo laba dipenuhi khususnya yang
berkaitan dengan pengungkapan retriksi atas pembayaran
dividen. Biasanya perjanjian dengan pihak bank, pemegang
saham, dan kreditur lainnya membatasi jumlah dividen yang
dapat dibayarkan klien. Retriksi ini harus diungkapkan dalam
penjelasan tambahan di laporan keuangan.
Daftar Pustaka
• Arens, A.A., R.J. Elder, dan M.S. Beasley. 2012. Auditing And Assurance Services: An
Integrated Approach. Pearson Prentice Hall. New Jersey.
• Jusuf, Al. Haryono. 2002. Auditing. Penerbitan SekolahTinggi Ilmu Ekonomi YKPN.
Yogyakarta.
• Tuanakotta, T. M. 2015. Audit Kontemporer. Penerbit Salemba Empat. Jakarta.
Terima Kasih
Yulis Diana Alfia, SE., MSA., Ak., CPAI

Anda mungkin juga menyukai