Anda di halaman 1dari 23

ABOUT US AUDITING II PRODI S1 AKUNTANSI KELAS A-2018

KELOMPOK 6
“Pengauditan Siklus Perolehan Modal dan
Pengembaliannya: Utang Wesel”

ANGGOTA:

Almalianur (1810313320032)
Maimunah (1810313120015)
Kezia Lynn Dwi Putri (1810313220038)
Putri Aurilia Amada (1810313120056)
Putri Widyasari (1810313320008)
Rebecha Priscilla (1810313120054)
Yarra Khairunnisa (1810313220022)
Yusda Khairiani (1810313220033)
POKOK BAHASAN

Berikut ini pokok bahasan yang akan kami bahas, yaitu:

● Akun-akun dan Kelompok-kelompok Transaksi dalam Audit Utang Wesel


● Pengendalian Internal Audit atas Utang Wesel
● Perancangan Pogram Audit atas Pengendalian dan Pengujian Substantif Utang Wesel
Utang Wesel

Utang wesel adalah kewajiban legal kepada seorang kreditor yang terdiri dari
pokok pinjaman dan bunganya yang mungkin dijamin atau tidak dijamin dengan
aset. Biasanya wesel diterbitkan untuk suatu periode tertentu antara satu bulan
sampai satu tahun, tetapi ada juga yang jangka waktunya lebih panjang.
Wesel diterbitkan untuk berbagai macam tujuan, dan properti atau aset lain
dijadikan sebagai jaminan pinjaman, seperti sekuritas, piutang usaha, persediaan
dan aset tetap. Pokok pinjaman dan itngkat bunga wesel terus dicantumkan dalam
perjanjian kredit. Untuk wesel jangka pendek, pembayaran pokok pinjaman dan
bunga hanya diminta ketika wesel jatuh tempo. Untuk wesel berjangka lebih dari
90 hari, bunga biasanya dibayar secara bulanan atau kuartalan,
Akun-akun dan Kelompok-kelompok
Transaksi dalam Audit Utang Wesel
Adapun akun-akun dalam siklus perolehan modal dan pengembaliannya atau pelunasan kembali modal pada
perusahaan tertentu tergantung pada tipe operasi bisnis perusahaan dan bagaimana pendanaannya. Terdapat
empat karakteristik siklus perolehan dan pembayaran kembali modal, yaitu sebagai berikut:

1. Relatif sedikit transaksi yang mempengaruhi saldo akun, tetapi setiap transaksi seringkali jumlahnya sangat
material. Contohnya, perusahaan jarang menerbitkan obligasi, tapi begitu obligasi diterbitkan, jumlahnya
material. Oleh karena ukuran yang besar itulah, sebagai bagian dari pemeriksaan atas saldo akun neraca, auditor
memeriksa setiap transaksi yang terjadi dalam siklus ini sepanjang tahun.
2. Jika tidak dimasukkan satu transaksi tertentu, mungkin jumlahnya akan material, akibatnya tekanan utama
auditor dalam mengauditor akun-akun tersebut seringkali diletakkan pada tujuan audit saldo kelengkapan dan
ketelitian.
3. Ada hubungan hukum entitas usaha klien dan pemegang saham, obligasi/ dokumen serupa. Auditor harus
sangat cermat memastikan persyaratan yang mempengaruhi laporan keuangan telah terpenuhi, disajikan dan
diungkapkan dengan memadai.
4. Ada hubungan langsung antara akun bunga dan dividen dengan kewajiban dan ekuitas. Auditor secara simultan
memeriksa beban bunga dan utang bunga. Demikian pula dalam mengauditor ekuitas pemilik, dividen yang
diumumkan,dan utang dividen.
Siklus ini biasanya mencakup akun-akun di bawah ini, yaitu:

 Utang wesel  Kas Bank


 Utang kontrak  Modal saham-Saham
biasa
 Utang hipotik  Modal saham-Saham
preferen
 Utang obligasi  Agio saham
 Beban bunga  Modal sumbangan
 Utang bunga  Laba ditahan
 Laba ditahan  Utang dividen
disisihkan
 Saham dibeli  Modal pemilik
kembali (perseorangan)
 Dividen diumumkan  Modal sekutu
(persekutuan)
 
Tujuan Audit Utang Wesel
Bayar

Adapun tujuan dari pemeriksaan auditor atas wesel bayar adalah


sebagai berikut.
1. Menentukan struktur pengendalian internal terhadap wesel bayar
cukup memadai.
2. Transaksi-transaksi berkenaan dengan pokok pinjaman serta bunga
wesel telah diotorisasi secara benar serta memadai dan telah dicatat
sesuai dengan keenam tujuan spesifik audit terkait transaksi.
3. Utang atas wesel bayar dan beban bunga dan kewajiban yang masih
harus dibayar yang berhubungan, telah dinyatakan dengan wajar sesuai
dengan kedelapan dari sembilan tujuan spesifik audit atas rincian
saldo, yaitu nilai yang dapat direalisasikan tidak dapat diterapkan pada
wesel bayar.
Pengendalian Internal Audit atas Utang Wesel

Terdapat empat pengendalian 2. Terdapat pengendalian yang 3. Dokumen dan catatan yang
internal bagi utang wesel, yaitu: memadai untuk pembayaran memadai.
1. Penerbitan wesel harus pokok pinjaman maupun Hal ini meliputi penyelenggaraan
mendapat otorisasi lebih bunganya. catatan pembantu dan pengawasan
dahulu Pembayaran bunga periodik dan atas dokumen wesel yang telah
Kewenangan pemberian persetujuan pembayaran angsuran pokok pinjaman dibayar oleh pejabat yang
penerbitan wesel berada pada dewan harus diawasi melalui siklus pembelian ditunjuk. Wesel yang telah dilunasi
komisaris atau manajemen tingkat dan pembayaran. Pada saat wesel harus diberi tanda “LUNAS” dan
tinggi. Biasanya diperlukan diterbitikan, bagian akuntansi harus disimpan oleh pejabat yang
beberapa tandatangan persetujuan menerima suatu copy wesel seperti pada berwenang.
dalam perjanjian kredit yang penerimaan faktur dan laporan
mencakup jumlah pinjaman, tingkat penerimaan barang.
bunga, tanggal pembayaran bunga
dan angsuran, serta aset yang 4. Verifikasi independen secara periodik.
dijadikan agunan. Apabila wesel Secara periodik catatan detil wesel harus direkonsiliasi dengan buku besar dan
diperbaharui (diperpanjang), dibandingkan dengan catatan pemegang wesel oleh karyawan atau seseorang
diperlukan persetujuan yang sama yang tidak bertanggung jawab untuk menyelenggarakan catatan detil. Pada
seperti halnya penerbitan wesel waktu yang sama, karyawan atau seseorang yang independen harus menghitung
baru. kembali biaya bunga wesel untuk menguji ketelitian catatan pembukuan.
Perancangan Pogram Audit atas Pengendalian dan
Pengujian Substantif Utang Wesel

a. Pengujian Pengendalian dan Pengujian Substantif Transaksi


Pengujian transaksi utang wesel mencakup penerbitan wesel dan pembayaran kembali pokok pinjaman
dan bunganya. Pengujian audit ini menjadi bagian dari pengujian pengendalian dan pengujian substantif atas
transaksi untuk penerimaan kas dan pengeluaran kas. Pengujian tambahan atas pengendalian dan pengujian
substantif atas transaksi biasanya dilakukan sebagai bagian dari pengujian rinci saldo karena masing-masing
transaksi memiliki materialitas yang tinggi. Pengujian pengendalian atas utang wesel beserta bunganya harus
menekankan pada pengujian empat pengendalian internal yang telah dibahas di atas. Sebagai tambahan,
seorang auditor harus melakukan verifikasi pencatatan yang akurat terhadap bukti penerimaan dari pencairan
wesel dan pembayaran pokok dan bunga.

Adapun tujuan pengujian substantif sebagai berikut.


1. Memperoleh keyakinan tentang keandalan catatan akuntansi yang bersangkutan dengan investasi.
2. Membuktikan bahwa saldo investasi mencerminkan kepentingan klien yang ada pada tanggal neraca dan
mencerminkan keterjadian transaksi yang berkaitan dengan investasi selama tahun yang diaudit.
3. Membuktikan kelengkapan transaksi yang dicatat selama tahun yang diaudit dan kelengkapan saldo
investasi yang disajikan di neraca.
4. Membuktikan bahwa saldo investasi yang dicantumkan di neraca merupakan milik klien.
5. Membuktikan kewajaran penilaian investasi yang dicantumkan di neraca.
6. Membuktikan kewajaran penyajian dan pengungkapan investasi di neraca.
i. Prosedur Audit Awal

Sebelum membuktikan apakah saldo utang wesel yang dicantumkan oleh klien di dalam neracanya sesuai dengan
investasi yang benar-benar ada pada tanggal neraca, auditor melakukan rekonsiliasi anatara informasi investasi yang
dicantumkan di neraca dengan catatan akuntansi yang mendukungnya.
1. Usut saldo investasi yang tercantum di neraca ke saldo akun investasi yang bersangkutan, untuk memperoleh
keyakinan bahwa saldo investasi yang tercantum di neraca didukung dengan catatan akuntansi yang dapat dipercaya
kebenaran mekanisme pencatatannya.
2. Hitung Kembali saldo akun investasi di dalam buku besar, untuk memperoleh keyakinan mengenai ketelitian
penghitungan saldo akun investasi, auditor menghitung Kembali saldo akun investasi Sementara dan Investasi
Jangka Panjang dengan cara menambah saldo awal dengan jumlah pendebitan dan menguranginya dengan jumlah
pengreditan tiap-tiap akun tersebut.
3. Usut saldo awal akun investasi ke kertas kerja tahun yang lalu, dengan cara auditor melakukan pengusutan saldo
awal akun investasi ke kertas kerja tahun lalu yang dapat menyediakan informasi tentang berbagai koreksi yang
diajukan oleh auditor dalam audit tahun yang lalu.
4. Lakukan review terhadap mutase luar biasa dalam jumlah dan sumber posting dalam akun investasi, yang mana
ketidakberesan transaksi pembelian dan penjualan investasi dapat ditemukan melalui review atas mutasi luar biasa.
5. Usut posting pendebitan dan pengreditan akun investasi ke dalam jurnal yang bersangkutan, lalu diusut ke jurnal
penerimaan kas untuk memperoleh keyakinan bahwa mutasi penambahan dan pengurangan investasi berasal dari
jurnal-jurnal yang bersangkutan.
6. Lakukan rekonsiliasi buku pembantu investasi dengan akun kontrol investasi di dalam buku besar, kemudian
dicocokkan dengan jumlah saldo akun pembantu investasi
Format Prosedur Audit
Prosedur analitis sangat penting dalam utang wesel karena pengujian
rinci beban bunga dan utang bunga dapat dihilangkan jika hasilnya ii. Prosedur Analitik(s)
menguntungkan. Auditor perlu mengadakan suatu prediksi independen
atas beban bunga dengan menggunakan rata-rata utang wesel yang beredar
dan rata-rata tingkat bunga agar auditor dapat mengevaluasi kewajaran
beban bunga dan menguji kemungkinan adanya utang wesel yang tidak
dicatat.
Kemungkinan Kesalahan
Prosedur Analitis
Penyajian
Hitung kembali rata-rata Kesalahan penyajian beban
(taksiran) beban bunga atas bunga dan utang bunga atau
dasar tingkat bunga rata-rata pengabaian utang wesel
wesel bayar bulanan beredar.
keseluruhan.

Bandingkan wesel bayar ysng Pengabaian atau kesalahan


beredar dengan tahun penyajian utang wesel.
sebelumnya.

Bandingkan total saldo dalam Kesalahan penyajian beban


akun utang wesel, beban bunga, bunga dan utang bunga
dan utang bunga tahun wesel sebelumnya.
sebelumnya.
iii. Pengujian Terhadap
Transaksi Rinci

Karena hampir semua saldo utang lancar, seperti utang usaha dan utang wesel,
didukung dengan dokumen yang berasal dari pihak luar, maka keberadaan saldo akun utang
dan keterjadian transaksi yang berkaitan dengan akun tersebut dibuktikan oleh auditor
dengan melakukan pemeriksaan terhadap dokumen transaksi tersebut. Dalam
memverifikasi saldo utang usaha dan keterjadian transaksi yang berkaitan dengan akun
tersebut, auditor memeriksa arsip bukti kas yang belum dibayar beserta surat
pendukungnya seperti surat order pembelian, laporan penerimaan barang, dan faktur dari
pemasok. Dalam memverifikasi utang wesel, meskipun sertifikat wesel berada di tangan
kreditur, namun biasanya klien memiliki copy sertifikat wesel tersebut. Dengan demikian,
verifikasi keberadaan utang wesel dilakukan oleh auditor dengan memeriksa copy sertifikat
wesel yang disimpan oleh klien. Dalam memverifikasi keberadaan utang bank, auditor
meminta surat perjanjian penarikan kredit dari bank untuk membuktikan eksistensi utang
tersebut serta untuk memperoleh informasi mengenai syarat-syarat kredit dan jumlah pokok
pinjaman, kekayaan yang dijaminkan, serta tarif bunga.
Lanjutan…

Metodologi untuk mendesain pengujian perincian


atas saldo dalam siklus perolehan (akuisisi) modal dan
pengembaliannya (pembayaran kembali) sama yang
diaplikasikan pada akun lainnya. Dalam menentukan
pengujian perincian saldo untuk utang wesel, auditor
mempertimbangkan resiko bisnis, salah saji yang dapat
diterima, resiko bawaan, resiko pengendalian, hasil
pengujian pengendalian dan pengujian substantif atas
transaksi dan hasil prosedur analitis. Auditor seringkali
menetapkan salah saji yang dapat diterima pada tingkat
rendah karena mereka hampir selalu dapat mengaudit
saldo akun dan transaksi yang memengaruhi saldo
utang wesel secara keseluruhan. Khususnya, mereka
juga menetapkan resiko bawaan pada tingkat rendah
karena menilai akun yang benar biasanya mudah
ditentukan. Auditor biasanya paling memperhatikan
dalam tujuan kelengkapan untuk saldo utang wesel dan
pengungkapan utang wesel seperti jaminan dan batasan
wesel bayar.
Titik tolak yang biasa dilakukan dalam pengauditan utang wesel adalah daftar utang wesel dan
utang bunga wesel yang diterima auditor dari klien. Tabel berikut menggambarkan contoh skedul/
daftar, termasuk informasi rinci tentang semua transaksi yang terjadi selama tahun yang diaudit yang
menyangkut pokok dan bunganya, saldo awal dan saldo akhir utang wesel dan utang bunga,
informasi deskriptif tentang wesel, tingkat bunga, dan aset yang dijadikan agunan.
Adapun tiga tujuan audit saldo yang penting dalam audit atas
utang wesel adalah sebagai berikut.
1. Utang wesel yang ada telah dicatat dan dimasukkan
(kelengkapan).
2. Utang wesel yang tercantum dalam daftar skedul telah dicatat
dengan akurat (ketelitian).
3. Utang wesel disajikan, diungkapkan, dan dilaporkan secara
semestinya (penyajian dan pengungkapan).
Tujuan Audit Saldo Prosedur Pengujian Rinci Saldo Komentar
Utang wesel yang tercantum dalam daftar
Hal ini sering dilakukan pada seluruh wesel
utang wesel cocok dengan register utang Jumlahkan ke bawah daftar utang wesel dan utang
yang ada karena populasinya hanya sedikit,
wesel atau master file klien, dan totalnya bunga. Telusur totalnya ke buku besar
atau apabila cukup banyak bisa dilakukan
telah dijumlah dengan benar dan cocok Telusur utang wesel individual ke masker file
dengan menggunakan perangkat lunak audit.
dengan buku besar (kecocokan saldo)
Konfirmasi utang wesel,
Tujuan keberadaan tidak begitu penting
Utang wesel yang tercantum dalam daftar Periksa otorisasi pada copy duplikat wesel.
dibandingkan dengan tujuan kelengkapan
utang wesel benar-benar ada (keberadaan) Periksa persetujuan pengambilan kredit dalam
dan ketelitian.
notulen rapat perusahaan.
Periksa pembayaran wesel setelah akhir tahun buku
untuk memastikan bahwa wesel tersebut tercantum
sebagai utang pada akhir tahun yang diperiksa.
Tujuan ini penting untuk mengungkapkan
Dapatkan konfirmasi bank standar yang mencakup
kemungkinan adanya kekeliruan dan
referensi spesifik tentang keberadaan utang wesel
kecurangan. Ketiga prosedur ini lazim
Utang wesel yang ada telah dicantumkan dari semua bank yang berkaitan dengan utang wesel
dilakukan pada kebanyakan audit. Tambahan
dalam daftar utang wesel (kelengkapan) perusahaan (Konfirmasi bank akan dibahas lebih
prosedur untuk mencari kewajiban yang
jauh pada Bab 20)
tidak dicatat diperlukan apabila pengendlian
Review rekonsiliasi bank untuk wesel baru yang
internal lemah.
dikreditkan langsung ke akun bank oleh bank
(rekonsiliasi bank juga akan dibahas lebih jauh di
Bab 20)
Lanjutan….
Tujuan Audit Saldo Prosedur Pengujian Rinci Saldo Komentar

Dalam kasus-kasus tertentu perlu


Periksa pokok pinjaman dan bunga wesel pada
dilakukan perhitungan, dengan
duplikat copy wesel.
Utang wesel dan utang bunga yang menggunakan metoda nilai sekarang
Konfirmasi utang wesel, tingkat bunga, dan tanggal
tercantum dalam daftar sungguh- (present value) atas bunga dan pokok
terakhir pembayaran bunga yang telah dilakukan
sungguh akurat (ketelitian) pinjaman. Sebagai contoh, apabila
kepada pemegang wesel.
peralatan dibeli dengan menggunakan
Rekalkulasi utang bunga.
utang wesel.

Periksa tanggal jatuh pada duplikat copy wesel untuk


memastikan apakah sebagian atau seluruh utang wesel
Utang wesel yang tercantum dalam
telah menjadi utang jangka pendek.
daftar utang wesel telah digolongkan
Review wesel untuk memastikan apakah wesel
dengan benar (penggolongan)
tersebut merupakan utang wesel atau utang usaha
dengan pihak berelasi.

Wesel harus dilaporkan sebagai utang


Periksa duplikat copy wesel untuk menentukan apakah
Utang wesel yang telah  dilaporkan pada periode ini, apabila wesel tersebut
wesel bertanggal sebelum atau tepat pada tanggal
periode yang tepat (pisah batas) bertanggal sebelum atau tepat pada tanggal
neraca.
neraca.
Perusahaan mempunyai kewajiban untuk Periksa wesel untuk menentukan apakah perusahaan
membayar utang wesel mempunyai kewajiban untuk membayar.
Contoh Kasus &
Pembahasan

Perusahaan Y menerbitkan wesel untuk peminjaman kas, yang sebagian


diterbitkan kepada vendor (penjual) atas pembelian persediaan dan peralatan,
terdapat kekeliruan-kekeliruan dalam kegiatan tersebut seperti:
1. Dalam kasus ini prosedur pencatatan untuk wesel tidak baik.
2. Tidak ada berkas utama wesel bayar atau verifikasi independen atas saldo
akhir, oleh karena itu dokumen dan catatan harus memadai agar tidak
terjadi salah pencatatan sehingga menghasilkan laporan yang baik.
Hasil & Pembahasan

Prosedur audit yang harus dilakukan dalam audit wesel bayar (utang wesel) pada kondisi ini:
1. Mengkonfirmasi wesel bayar kepada pihak ketiga (pemberi pinjaman dan vendor) untuk
memastikan keaslian dari wesel bayar perusahaan.
2. Memeriksa duplikat/salinan wesel untuk melihat nilai pokok pinjaman, tingkat bunga, dan
tanggal terakhir pembayaran bunga kepada perusahaan, dan juga menghitung kembali total
utang bunga.
3. Memeriksa tanggal jatuh tempo pada duplikat/salinan wesel untuk menentukan apakah
seluruhnya atau sebagian adalah utang jangka panjang
4. Menjumlahkan daftar wesel bayar dan utang bunga dan menulusurinya ke buku besar.
5. Memeriksa duplikat/salinan wesel bayar dan melihat apakah nama peminjam, nomor wesel,
nilai pinjaman, serta tanggal jatuh tempo sudah sesuai pada daftar wesel.
Lanjutan…
Tujuan dari prosedur audit di 2. Menghitung ulang utang
atas adalah sebagai berikut. bunga untuk seluruh wesel yang 3. Melakukan konfirmasi dengan
1. Memeriksa duplikat salinan berada dalam daftar. Informasi pemberi pinjaman untuk
wesel untuk seluruh wesel untuk menentukan utang bunga seluruh wesel dalam daftar.
beredar yang tertulis dalam yang benar diperoleh dari Konfirmasi perlu memasukkan
daftar. Membandingkan nama salinan wesel. Melakukan tanggal jatuh tempo pinjaman,
pemberi pinjaman, jumlah penjumlahan saldo utang bunga jumlah, dan utang bunga pada
dan tanggal jatuh tempo pada dan menelusuri saldonya ke tanggal neraca. Tujuan audit:
salinan wesel dengan yang buku besar. Tujuan audit: Keberadaan.
tertulis dalam daftar. Tujuan Akurasi. Alasan: Karena auditor ingin
audit: Klasifikasi. Alasan: Karena auditor disini mengcek apakah wesel bayar yang
Alasan: Karena Auditor ingin ingin mengecek apakah penjumlahan terdapat dalam skedul benar-benar
melihat kecocokan antara saldo utang bunga telah dihitung terjadi apa adanya dengan
duplikat salinan wesel pada secara akurat dan menelusuri mengkonfirmasikannya kepada
salinan wesel yang sebenarnya saldonya ke buku besar. pihak peminjam kas.
dengan melihat nama, jumlah 4. Meminta daftar wesel bayar dari klien, melakukan penjumlahan saldo
dan tanggal jatuh tempo untuk wesel pada daftar dan menelusuri totalnya ke buku besar. Tujuan audit:
menentukan apakah perusahaan Kecocokan perincian.
telah mengklasifikasikan wesel Alasan: Auditor ingin melihat kecocokan wesel bayar perusahaan dengan
bayarnya dengan benar. menulusuri pada berkas utama wesel bayar klien dan totalnya telah
ditambahkan dengan benar dan sesuai dengan total pada buku besar.
Empat prosedur tersebut memang benar-benar diperlukan, karena:
o Prosedur 1, diperlukan untuk menyocokkan nama, jumlah, dan tanggal jatuh
tempo wesel, karena ditakutkan terjadi kesalahan pencatatan dalam dokumen.
o Prosedur 2, auditor menghitung ulang bunga seluruh wesel agar menentukan
apakah jumlah utang bunga sudah benar atau belum.
o Prosedur 3, auditor melakukan konfirmasi atas pemasukan tanggal jatuh tempo
peminjaman, jumlah dan utang bunga agar perusahaan tidak salah dalam
penafsiran peminjaman.
o Prosedur 4, auditor memeriksa dan meminta seluruh daftar wesel bayar dari
klien, melakukan penjumlahan seluruh saldo wesel, karena dalam kasus diatas
perusahaan tidak memiliki berkas utama wesel bayar atau verifikasi independen
atas saldo akhir.
Kesimpulan

Empat pengendalian internal bagi utang wesel, yaitu: (1) Penerbitan wesel harus mendapat otorisasi
lebih dahulu; (2) Terdapat pengendalian yang memadai untuk pembayaran pokok pinjaman maupun
bunganya; (3) Dokumen dan catatan yang memadai, dan (4) Verifikasi independen secara periodik.
Pengujian transaksi utang wesel mencakup penerbitan wesel dan pembayaran kembali pokok
pinjaman dan bunganya. Pengujian audit ini menjadi bagian dari pengujian pengendalian dan
pengujian substantif atas transaksi untuk penerimaan kas dan pengeluaran kas. Pengujian tambahan
atas pengendalian dan pengujian substantif atas transaksi biasanya dilakukan sebagai bagian dari
pengujian rinci saldo karena masing-masing transaksi memiliki materialitas yang tinggi. Pengujian
pengendalian atas utang wesel beserta bunganya harus menekankan pada pengujian empat
pengendalian internal yang telah dibahas di atas. Sebagai tambahan, seorang auditor harus
melakukan verifikasi pencatatan yang akurat terhadap bukti penerimaan dari pencairan wesel dan
pembayaran pokok dan bunga.
ABOUT US OUR WORK

TERIMA KASIH!
Do you have any questions?

"KELOMPOK 6”

CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo, including icons by Flaticon, and infographics & images by Freepik.

Anda mungkin juga menyukai