Kelompok
transaksi
atau saldo
Transaksi
Saldo
Kelengkap Transaksi
an
Hak dan
kewajiban
Penilaian
atau
alokasi
Penyajian
Saldo
Transaksi
Saldo
Transaksi
Saldo
Transaksi
dan
pengungka
pan
Hutang usaha (PD3) dan beban terkait (PD4) telah diidentifikasi dan
diklasifikasikan dengan benar dalam laporan keuangan.
Pengungkapan yang memadai yang telah dibuat berkaitan dengan
komitmen, kewajiban kontinjen, dan penjaminan serta hutang pihak
yang mempunyai hubungan istimewa (PD5).
Tekanan untuk menetapkan terlalu rendah beban agar dapat membuat laporan yang
memenuhi target profitabilitas atau norma industri yang telah ditetapkan, yang dalam
kenyataan tidak tercapai akibat faktor-faktor seperti kondisi ekonomi global, nasional,
atau regional yang mempengaruhi biaya operasi, dampak perkembangan teknologi
terhadap produktivitas perusahaan, atau manajemen yang tidak baik.
Tekanan untuk menetapkan terlalu rendah hutang agar bisa membuat laporan yang
menunjukkan tingkat modal kerja yang lebih tinggi pada saat perusahaan sedang
menghadapi masalah likuiditas atau keraguan tentang kelangsungan usahanya.
Siklus pengeluaran cenderung menanggung risiko kecurangan yang dilakukan karyawan melalui
pengeluaran kas yang tidak diotorisasi. Faktor-faktor lainnya yang dapat menimbulkan salah saji
dalam asersi siklus pengeluaran mencakup berikut ini:
Auditor harus mempertimbangkan setiap faktor di atas ketika menilai risiko inheren untuk siklus
pengeluaran.
RISIKO PROSEDUR ANALITIS
Pengujian analitis merupakan hal yang efektif dalam mengidentifikasi akun-akun siklus
pengeluaran yang mengandung salah saji. Risiko prosedur analitis merupakan unsure risiko
deteksi bahwa prosedur analitis tersebut akan gagal mendeteksi kekeliruan yang material.
Prosedur analitis yang hanya berfokus pada pembelian dan hutang usaha akan memberikan
informasi yang sangat dapat diandalkan.
MEMPERTIMBANGKAN KOMPONEN PENGENDALIAN INTERNAL
Seperti dalam bagian audit lainnya, auditor juga diwajibkan untuk memahami pengendalian
internal yang berlaku pada siklus pengeluaran yang mencakup lima komponen. Empat komponen
akan dibahas dalam sub bagian berikut ini
Lingkungan pengendalian
Pemahaman tentang bagaimana manajemen bertanggung jawab atas penggunaan sumber daya
perusahaan merupakan hal yang berguna untuk menentukan:
Kemampuan perusahaan dalam memenuhi kebutuhan arus kas untuk transaksi pembelian.
Kontinjensi kerugian yang berkaitan dengan komitmen pembelian.
Terus tersedianya perlengkapan yang penting stabilitas pemasok yang penting.
Pengaruh kenaikan biaya terhadap perusahaan.
Atensi perusahaan terhadap risiko terjadinya pembayaran berganda.
Atensi perusahaan terhadap risiko kecurangan yang dilakukan oleh pegawai.
Bagaimana transaksi pembelian diperhitungkan ketika barang dan jasa diterima atau
barang dikembalikan
Catatan akuntansi, dokumen, akun, dan file computer apa yang digunakan dalam
akuntansi untuk berbagai tahapan dari setiap transaksi siklus pembelian
Proses yang mengawali terjadinya pembayaran atas barang dan jasa
Pemantauan
Aktivitas pemantauan yang mengharuskan auditor mendapatkan pengetahuan, apabila berlaku,
mencakup (1) umpan balik yang terus menerus dari pemasok perusahaan menyangkut setiap
masalah pembayaran atau masalah pengiriman di masa depan, (2) komunikasi dari auditor
eksternal tentang kondisi yang dapat dilaporkan atau kelemahan yang material atas pengendalian
internal yang relevan, yang ditemukan selama audit sebelumnya, dan (3) penilaian periodik oleh
auditor internal tentang kebijakan serta prosedur pengendalian yang berhubungan dengan siklus
pengeluaran.
Penilaian awal atas risiko pengendalian
Auditor dapat melaksanakan beberapa pengujian pengendalian secara berbarengan dengan
prosedur untuk mendapatkan pemahaman yang diperlukan. Auditor dapat memperoleh kepastian
yang terbatas mengenai keefektifan pengendalian bersangkutan. Bukti yang diperoleh dari
pengujian pengendalian secara berbarengan tersebut dapat mendukung penurunan penilaian awal
atas risiko pengendalian untuk asersi-asersi terkait tertentu sedikit di bawah maksimum atau
tinggi.
AKTIVITAS PENGENDALIANTRANSAKSI PEMBELIAN
Aktivitas pengendalian dari suatu perusahaan yang relevan dengan tujuan spesifik untuk
transaksi pembelian dapat dimulai dengan mengidentifikasi beberapa dokumen dan catatan
penting yang digunakan dalam pemrosesan transaksi pembelian secara kredit. Selanjutnya akan
diidentifikasi dan dijelaskan tentang fungsi-fungsi yang terlibat dalam pelaksanaan serta
pencatatan pembelian barang dan jasa.
DOKUMEN DAN CATATAN YANG UMUM
Dokumen dan catatan berikut akan sering ditemukan dalam sebagian besar sistem akuntansi:
Permintaan pembelian
Pesanan pembelian
Laporan penerimaan
Faktur penjual
Voucher
Laporan pengecualian
Ikhtisar voucher
Register voucher
File induk pemasok yang telah disetujui
File pesanan pembelian terbuka
File penerimaan
File transaksi pembelian
File induk hutang usaha
File suspense atau penolakan
FUNGSI-FUNGSI
Pemrosesan transaksi pembelian mencakup fungsi-fungsi pembelian berikut:
Pengajuan pembelian
Permintaan yang diajukan oleh perusahaan untuk melakukan transaksi dengan
perusahaan lain, yang meliputi:
o Pencantuman nama pemasok pada daftar pemasok yang telah disetujui
o Pengajuan kembali permintaan barang dan jasa
o Pembuatan pesanan pembelian
Penerimaan barang dan jasa
Penerimaan atau pengiriman fisik barang atau jasa, yang mencakup:
o Penerimaan barang
o Penyimpanan barang yang diterima untuk persediaan
o Pengembalian barang ke pemasok
Pencatatan kewajiban
Pengakuan formal oleh perusahaan atas kewajiban hukum, yang meliputi:
o Pembuatan voucher pembayaran dan pencatatan kewajiban
o Pertanggungjawaban atas transaksi yang telat dicatat
pengendalian yang rendah akan membutuhkan bukti yang lebih kompetendaripada penilaian
risiko pengendalian yang lebih tinggi.
Cek. Perintah resmi kepada bank untuk membayar sejumlah uang yang ditunjukkan pada
pihak lainnya. Untuk pemostingan ke file induk hutang usaha dan buku besar.
Jurnal pengeluaran kas/register cek. Catatan akuntansi formal mengenai cek yang
diterbitkan kepada pemasok dan pihak lainnya.
Fungsi pengeluaran kas adalah proses dimana perusahaan akan memberikan pertimbangan atas
penerimaanbarang dan jasa. Meliputi pembayaran kewajiban secara simultan dan pencatatan
pengeluaran kas.
PEMBAYARAN KEWAJIBAN DAN PENCATATAN PENGELUARAN
Fungsi manajemen kas bertanggung jawab untuk menentukan voucher yang belum dibayar agar
diproses pembayarannya pada tanggal jatuh temponya, dengan cek. Setelah voucher
diidentifikasi, maka computer akan mencocokkan informasi cek dengan informasi pendukung,
melaksanakan pengendalian aplikasi terprogram, menandai voucher telah dibayar dan mencatat
transaksi dalam file transaksi pengeluaran kas. Pengendalian atas pengeluaran kas meliputi:
Total run-to-run membandingkan saldo awal file pengeluaran kas ditambah transaksi,
Pengecekan atas kesesuaian jumlah yang dijurnal dan dibukukan ke hutang usaha dengan
PROSEDUR AWAL
Titik awal pengujian audit adalah mendapatkan pemahaman tentang bisnis dan industry klien.
Prosedur awal lainnya adalah menelusuri saldo awal kertas kerja tahun sebelumnya, dan
menggunakan perangkat lunak audittergeneralisasi dalam memeriksa akun buku besar, serta
untuk mengembangkan daftar jumlah yang terutang pada tanggal neraca.
PROSEDUR ANALITIS
Tujuannnya untuk mengembangkan ekspektasi atas saldo akun hutang dan hubungan antara
hutang usaha dengan akun-akun kunci lainnya (pembeliaan atau persediaan). Prosedur analitis
dilakukan pada tahap akhir penugasan untuk memastikan bukti yang dievaluasi sudah konsisten
dengan menyeluruh yang dilaporkan di laporan keuangan.
DISUSUN OLEH:
REVANTY IRYANI
041211333009
BELLA HAYUNDA
041211333026
041211333028
LARISSANABILA
041211333079
ARTANTYAEKASM
041211333106
2015