Anda di halaman 1dari 6

TEORI AKUNTANSI

KERANGKA KONSEPTUAL

DISUSUN OLEH:
Clareta Vanny A

041211332124

Revanty Iryani

041211333009

Rizqi Irma Oktavi

041211333012

Maria Lufita Sari

041211333028

Artantya Eka Sukmawati Manora

041211333106

Redho Mahendra

041211333165

Putri Febriani Permatasari

041211333175

S1 AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS AIRLANGGA
SURABAYA
2015

KERANGKA KONSEPTUAL

PENGERTIAN KERANGKA KONSEPTUAL :


Kerangka konseptual adalah struktur teori akuntansi yang didasarkan pada penalaran logis
yang menjelaskan kenyataan yang terjadi dan menjelaskan apa yang harus dilakukan apabila
ada fakta atau fenomena baru. perumusan kerangka konseptual dimulai dengan penentuan
tujuan yang menjadi landasan untuk menyusun elemen lain seperti karakteristik kualitatif dari
informasi dan pengakuan serta pengukuran elemen laporan keuangan.
kerangka kerja konseptual (conceptual framework) didefinisikan oleh FASB sebagai :
a coherent system of interrelated objectives and fundamentals that is expected to lead to
consistent standards and that prescribes the nature, function, and limits of financial
accounting and reporting.
Kerangka kerja konseptual (conceptual framework) adalah suatu sistem koheren yang terdiri
dari tujuan dan konsep fundamental yang saling berhubungan, yang menjadi landasan bagi
penetapan standar yang konsisten dan penentuan sifat, fungsi, serta batas- batas dari
akuntansi keuangan dan laporan keuangan.
Yang dimaksud tujuan adalah tujuan pelaporan keuangan. Sedangkan fundamentals (kaidahkaidah pokok) adalah konsep-konsep yang mendasarai akuntansi keuangan, yakni yang
menuntun kepada pemilihan transaksi, kejadian, dan keadaan-keadaan yang harus
dipertanggungjawabkan,

pengakuan

dan

pengukurannya,

cara

meringkas

serta

mengkomunikasikannya kepada pihak-pihak yang berkepentingan.


Konsep-konsep yang bersifat pokok atau fundamental, artinya bahwa konsep-konsep lainnya
mengalir dari konsep-konsep pokok tersebut yang diperlukan sebagai referensi berulangulang dalam menetapkan, menafsirkan, dan menetapkan standar akuntansi keuangan dan
pelaporan.

FUNGSI KERANGKA KONSEPTUAL AKUNTANSI :


1. FASB merumuskan 4 manfaat dari kerangka konseptual akuntansi :
2. Sebagai pedoman dalam menentukan standar akuntansi

3. Sebagai kerangka referensi untuk memecahkan masalah akuntansi apabila standar


yang sekarang tidak mengatur isu baru yang timbul
4. Sebagai dasar membuat pertimbangan dalam menyajikan laporan keuangan
5. Meningkatkan daya banding dengan cara mengurangi berbagai alternative metode
akuntansi yang ada

PERUMUSAN KERANGKA KONSEPTUAL


SFAC no

Judul

Isi

Tahun

Level

Objectives of financial reporting


by business enterprise

Tujuan yang akan dicapai dalam


pelaporan keuangan

1978

Qualitative characteristics of
accounting information

Kualitas informasi yang harus dipenuhi


dalam pelaporan keuangan agar
bermanfaat
1980

II

Elements of financial statements


of business enterprise

Definisi dan karakteristik elemen


laporan keuangan

1980

II

Objectives of financial reporting


by nonbusiness organizations

Tujuan yang akan dicapai dalam


pelaporan keuangan organisasi nirlaba 1980

Recognition and measurement in


financial statement of business
enterprise

Kriteria pengakuan dan atribut


pengukuran elemen laporan keuangan 1984

II

Elements of financial statements.


A replacement of fasb concept
statement no 3

Mengganti sfac no 3 dan berlaku bagi


organisasi nirlaba

III

1985

LEVEL 1 : TUJUAN PELAPORAN KEUANGAN


Tujuan dari pelaporan keuangan menurut SFAC NO. 1 (Statement of Financial Accounting
Concepts) :

Pelaporan keuangan memberikan informasi yang bermanfaat bagi investor dan


kreditor, dan pemakai lainnya dalam mengambil keputusan investasi, kredit dan yang
serupa secara rasional. Informasi tersebut harus bersifat comprehensive bagi mereka
yang memiliki pemahaman yang rasional tentang kegiatan bisnis dan ekonomi dan

memiliki kemauan untuk memelajari informasi dengan cara yang rasional.


Pelaporan keuangan memberikan informasi untuk membantu investor , kreditor dan

pemakai lainnya tentang penerimaan kas bersih yang berkaitan dengan perusahaan.
Pelaporan keuangan memberikan informasi tentang sumber-sumber ekonomi suatu
perusahaan dan klaim terhadap sumber-sumber tersebut.

Pelaporan keuangan menyediakan informasi tentang hasil usaha (performan

keuangan) selama satu periode.


Pelaporan keuangan menyediakan informasi tentang bagaimana perusahaan
memperoleh dan membelanjakan kas, pinjaman dan pengembaliannya, transaksi
modal, dividen dan equities lainnya dan faktor yang mempengaruhi solvenci dan

likuiditas perusahan.
Pelaporan keuangan menyediakan informasi tentang bagaimana manajemen
mempertanggung-jawabkan kepada pemilik atas pemakaian sumber ekonomi yang

dipercayakan kepadanya.
Pelaporan keuangan memberikan informasi yang bermanfaat bagi manajer dan
direktur sesuai kepentingan pemilik.

LEVEL 2 : KARAKTERISTIK KUALITATIF DAN ELEMEN LAPORAN KEUANGAN


1) Karakteristik Kualitatif dari Informasi
FASB dalam SFAC NO. 2, karakteristik kualitatif dimaksudkan untuk memberikan kriteria
dasar dalam memilih :
1. alternatif metode akuntansi dan pelaporan keuangan
2. persyaratan peng-ungkapan (disclosure)
Kegunaan bagi pengambilan keputusan, dari dua yang terpenting, lalu sekunder dan yang
lainnya :
1. Relevansi dan Reliability, berkaitan dengan : timeliness, predictive value dan
feedback value
2. Comparability dan Consistency, yang merupakan kualitas sekunder
3. Cost benefit dan Materiality , merupakan kriteria untuk mengakui informasi
akuntansi
2) Element laporan keuangan dalam sfac no.3, terdiri dari :

Aktiva (assets)
Hutang (liabilities)
Ekuitas (equity)
Investasi oleh pemilik (investment by owners)
Distribusi pada pemilik (distribution to owners)
Laba komprehensive (comprehensive income)
Pendapatan (revenue)

Biaya (expenses)
Keuntugan (gains)
Kerugian (losses)

3) Pengakuan dan pengukuran. Dalam SFAC NO. 5 dibedakan antara laba periodik (earning)
dan laba komprehensif (comprehensive income).
Earning berbeda dengan income, karena dalam earning tidak diperhitungkan penyesuaianpenyesuaian periode sebelumnya yang tidak diakui pada periode sekarang. Seperti pengaruh
kumulatif perubahan prinsip akuntansi tidak dimasukkan dalam earnings.
Sedangkan comprehensive income, mengakui dua pos yang dikeluarkan dari earning,
mengakui pengaruh perubahan atas penyesuaian akuntansi periode sebelumnya yang diakui
pada periode sekarang dan perubahan lainnya dalam aktiva netto perusahaan (holding gains
and losses) yang diakui pada periode berjalan, misalnya, perubahan dalam nilai pasar
investasi surat berharga diklasifikasikan sebagai aktiva tidak lancar dan penyesuaian
penjabaran atas mata uang asing dimasukkan sebagai laba komprehensif.
5 dasar pengukuran yang dapat digunakan untuk menentukan nilai aktiva dan hutang: cost
historis (historical cost), yaitu jumlah kas atau setaranya yang dikeluarkan untuk memperoleh
aktiva sampai siap digunakan.
Cost penggantian terkini (current replacement cost), yaitu jumlah kas atau setaranya yang
harus dibayar jika aktiva yang sejenis/sama diperoleh pada saat sekarang.
Nilai pasar terkini (current market value), yaitu jumlah kas atau setaranya yang diperoleh
dengan menjual aktiva kegiatan penjualan normal.
Nilai bersih yang dapat direalisasi (net realisable value), yaitu jumlah kas atau setaranya yang
diperoleh jika aktiva diharapkan akan dijual setelah dikurangi dengan biaya langsung (biaya
produksi dan penjualan).
Nilai sekarang aliran kas mendatang (present value of future cash flow), yaitu nilai sekarang
aliran kas masa mendatang yang akan diperoleh seandainya aktiva dijual pada masa yang
akan datang.

LEVEL 3 : POSTULATE, PRINSIP DAN KETERBATASAN

Postulate akuntansi (asumsi/konsep dasar) adalah pernyataan atau aksioma yang


kebenarannya terbukti dengan sendirinya, dan menggambarkan lingkungan ekonomi, politik,
sosiologi dan hukum tempat akuntansi dipraktekkan.

The economic entity


Going concern
Monotary unit (unit moneter/mata uang)
The accounting period
Accounting principles (prinsip pendapatan) the historical cost principle
The revenue principle
The matching principle
The full disclosure principle
Constraint
Cost benefit relationship
The materiality principle
Industri practice

KRITIK TERHADAP KERANGKA KONSEPTUAL :

Di Amerika berbagai kritik ditujukan terhadap proyek kerangka konseptual


bahwasanya perkembangan berjalan agak lambat. Dua pendekatan yang digunakan

dalam analisis adalah :


Kerangka konseptual seharusnya merupakan pendekatan ilmiah yang mampu

membenarkan observasi berdasarkan logika dan bukti empiris


Pedekatan yang dipusatkan pada pemilihan tindakan yang dianggap paling baik
berdasarkan nilai-nilai professional

Anda mungkin juga menyukai