Alasan Indonesia mengadopsi IFRS adalah agar laporan keuangan yang dihasilkan perusahaan dapat dibandingkan
dan relevan jika dihadapkan dengan laporan-laporan keuangan yang dihasilkan oleh negara2 lain yang juga
menggunakan/mengadopsi IFRS. Selain itu, perusahaan2 Indonesia akan lebih mudah untuk melakukan ekspansi ke
negara yang sudah menggunakan/mengadopsi IFRS sehingga biaya untuk melakukan penyesuaian laporan keuangan
menjadi rendah.
- Memudahkan pemahaman atas laporan keuangan dengan Standar Akuntansi Keuangan yang dikenal secara
internasional.
- Meningkatkan arus investasi global melalui transparansi.
- Menciptakan efisiensi penyusunan laporan keuangan
2) Roadmap IFRS:
7) Substance over form adalah akuntansi mengakui fakta kejadian dari sebuah transaksi keuangan daripada
bukti legalnya.
Contoh: secara legal, saham PT A telah dibeli oleh PT B. Tapi karena PT. B belum mentransfer uangnya maka -secara
akuntansi- bukti kepemilikan saham PT. B pada PT A belum terakui/tercatat.
Maching concept adalah Konsep yang menyatakan bahwa pendapatan dan biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh
pendapatan harus didasarkan pada periode akuntansi yang sama.
Contoh: Sebuah perusahaan yang memperoleh omset penjualan sebesar Rp 240 juta. Berdasarkan matching concept,
bahwa omset penjualan sebesar Rp 240 juta ini tercipta (diperoleh) tentu saja juga dengan mengeluarkan
pengorbanan-pengorbanan berupa beban dalam periode yang sama dimana omset penjualan tersebut diperoleh
(diakui).
9) prinsip konservatif adalah prinsip yang berati bila terdapat beberapa alternatif dalam melaporkan suatu hasil,
maka hasil yang terburuk yang akan dilaporkan.
Prinsip materialitas adalah tingkatan riskan atau tidaknya sesuatu hal tersebut bagi perusahaan dan pemakai laporan
keuangan dalam merubah persepsi dalam mengambil keputusan.
12) Kualitas primer adalah kualitas utama yang membuat informasi akuntansi berguna sebagai dasar untuk
pengambilan keputusan. Kualitas primer meliputi relevan dan handal.
relevan berarti Informasi memiliki nilai prediktif dapat membantu para pemakainya untuk memprediksi kinerja
perusahaan di masa depan berdasarkan peristiwa atau transaksi masa lalu, sekarang dan yang akan datang.
Handal berarti informasi tersebut dapat dipercaya
Kualitas sekunder merupakan fasilitas tambahan harus dipenuhi dalam penyusunan laporan keuangan dan bukan
merupakan kualitas utama, kamu jika dipenuhi akan membawa dampak positif bagi pengguna atau pemakai nya
Keterbandingan berarti bahwa laporan keuangan atau informasi suatu perusahaan akan lebih bermakna bagi para
pemakainya jika dapat diperbandingkan dengan informasi yang serupa dan perusahaan-perusahaan lain.
Konsistensi berarti bahwa laporan keuangan atau informasi suatu perusahaan akan lebih bermakna bagi para
pemakainya jika dapat diperbandingkan dengan informasi dari perusahaan yang sama pada waktu yang berbeda.
13) IDEM NO 8
c. Tanggal 13 Juli 2017 PT. ANDALAN mengirim mesin dengan surat jalan No. 123SJ
d. Tanggal 15 Juli 2017 PT. MAJU JAYA menerima mesin tersebut dan dibuatkan laporan penerimaan barang
No. 987LPB
15/7/2017 Peralatan – Mesin Rp1.500.000.000,-
Hutang Usaha Rp1.500.000.000,-
e. Tanggal 2 Agustus 2017 teknisi PT. ANDALAN telah memasang dan melakukan uji coba mesin dengan hasil
baik yang tertuang pada Berita Acara No. 5758
02/08/2019 By Pemasangan Mesin Rp7.000.000
Hutang Usaha Rp7.000.000,-
f. Tanggal 7 Agustus 2017 melakukan pembayaran via transfer ke PT. ANDALAN atas biaya pemasangan mesin
sebesar Rp. 7.000.000,-
07/08/2017
07/08/2019 Hutang Usaha Rp7.000.000,-
Bank Rp7.000.000,-
g. Tanggal 15 Agustus 2017 PT. MAJU JAYA melakukan pembayaran via transfer ke PT. ANDALAN sebesar
Rp. 1.500.000.000,-
15/08/2017 Hutang Usaha Rp1.500.000.000,-
Bank Rp1.500.000.000,-
h. Diminta : 1. Buatlah jurnal atas transaksi pembelian mesin PT. MAJU JAYA diatas sesuai dengan PSAK
IFRS?
2. Berikan argumentasi atas jurnal yang anda buat atas transaksi diatas? Dalam psak ifrs jurnal hutang
langsung
26) Berikut ini data terkait transaksi pembelian barang dagangan PT. A :
a. Tanggal 17 Juni 2016 PT. A menerbitkan purchase order ke supplier sebesar Rp. 95.000.000,- dengan syarat
pengiriman franco gudang pembeli dan syarat pembayaran 30 hari setelah barang diterima. Biaya angkut sebesar Rp.
5.000.000,- dan packing barang sebesar Rp. 3.500.000,- ditanggung oleh PT. A.
Persediaan Rp. 95.000.000
Biaya Angkut Rp. 5.000.000
Biaya Packing Rp. 3.500.000
Hutang Dagang Rp. 103.500.000
b. Tanggal 27 Juni 2016 PT. A membayar membayar biaya angkut & packing barang kepada supplier.
Biaya Angkut Rp. 5.000.000
Biaya Packing Rp. 3.500.000
Kas Rp. 8.500.000
c. Tanggal 3 Juli 2016 supplier mengirim barang dengan surat jalan No. 123SJ
TIDAK ADA JURNAL
d. Tanggal 5 Juli 2016 PT A menerima barang tersebut dan dibuatkan laporan penerimaan barang No. 987LPB
Persediaan Barang Rp. 95.000.000
Hutang Dagang Rp. 95.000.000
e. Tanggal 5 Agustus 2016 PT A melakukan pembayaran ke supplier sebesar Rp. 95.000.000,-
Hutang Dagang Rp. 95.000.000
Kas Rp. 95.000.000
f. PT A menggunakan akrual basis dan metode physical untuk pencatatan persediaan.
g. Diminta : 1. Buatlah jurnal atas transaksi pembelian barang dagangan diatas sesuai dengan PSAK IFRS?
2. Berikan argumentasi atas jurnal yang anda buat atas transaksi diatas?