Anda di halaman 1dari 7

JAWABAN KISI-KISI

1) Alasan adopsi IFRS:

Alasan Indonesia mengadopsi IFRS adalah agar laporan keuangan yang dihasilkan perusahaan dapat dibandingkan
dan relevan jika dihadapkan dengan laporan-laporan keuangan yang dihasilkan oleh negara2 lain yang juga
menggunakan/mengadopsi IFRS. Selain itu, perusahaan2 Indonesia akan lebih mudah untuk melakukan ekspansi ke
negara yang sudah menggunakan/mengadopsi IFRS sehingga biaya untuk melakukan penyesuaian laporan keuangan
menjadi rendah.

- Memudahkan pemahaman atas laporan keuangan dengan Standar Akuntansi Keuangan yang dikenal secara
internasional.
- Meningkatkan arus investasi global melalui transparansi.
- Menciptakan efisiensi penyusunan laporan keuangan

2) Roadmap IFRS:

Tahap Adopsi (2008-2010)


 Adopsi seluruh IFRS ke PSAK
 Persiapan infrastruktur yang diperlukan
 Evaluasi dan kelola dampak adopsi terhadap PSAK yang berlaku
Tahap Persiapan Akhir (2011)
 Penyelesaian persiapan infrastruktur yang diperlukan
 Penerapan secara bertahap beberapa PSAK berbasis IFRS
Tahap Implementasi (2012)
 Penerapan PSAK berbasis IFRS secara bertahap
 Evaluasi dampak penerapan PSAK secara komprehensif

3) Kendala adopsi IFRS:


 Dewan Standar Akuntansi yang kekurangan sumber daya
 IFRS berganti terlalu cepat sehingga ketika proses adopsi suatu standar IFRS masih dilakukan, pihak IASB sudah
dalam proses mengganti IFRS tersebut.
 Kendala bahasa, karena setiap standar IFRS harus diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia dan acapkali ini
tidaklah mudah.
 Infrastuktur profesi akuntan yang belum siap. Untuk mengadopsi IFRS banyak metode akuntansi yang baru yang
harus dipelajari lagi oleh para akuntan.
 Kesiapan perguruan tinggi dan akuntan pendidik untuk berganti kiblat ke IFRS.
 Support pemerintah terhadap issue konvergensi.

4) Perbedaan laporan keuangan dan pelaporan keuangan:


Segi Definisi
 Laporan keuangan : mencatat informasi keuangan suatu perusahaan pada suatu periode akuntansi yang dapat
menggambarkan kinerja suatu perusahaan.
 Pelaporan keuangan : mencatat segala aspek yang berkaitan dengan penyediaan dan penyampaian laporan
keuangan
Segi Informasi yang disediakan
 Laporan keuangan : menyediakan informasi perusahaan pada suatu periode dalam skala uang.
 Pelaporan keuangan: menyediakan informasi perusahaan yang dapat digunakan untuk umum maupun khusus.
Segi Tujuannya
 Laporan keuangan : untuk mengambil keputusan ekonomi bagi pihak-pihak yang terkait
 Pelaporan keuangan : menyediakan informasi tentang alokasi sumber daya ekonomi, keputusan kredit dan investasi,
dan informasi mengenai prakiraan manajemen.

5) Perbedaan PSAK, IFRS, SAK ETAP :


SAK-IFRS SAK-ETAP
1. Laporan Posisi Keuangan 1. Laporan Neraca
· Liabilitas · Kewajiban
2. Laporan Rugi Laba Komprehensif 2. Laporan Rugi Laba
3. Laporan Perubahan Ekuitas 3. Laporan Perubahan Ekuitas
4. Laporan Arus Kas 4. Laporan Arus Kas
(Metode langsung dan tidak langsung) (Metode tidak langsung)
5. Catatan atas Laporan Keuangan 5. Catatan Atas Laporan Keuangan
6. Laporan Posisi Keuangan Pada Awal
Periode Komparatif Untuk Penyajian Kembali

6) Syarat entitas dengan akuntablitas public:


Suatu entitas dikatakan memiliki akuntabilitas public signifikan jika:
 Entitas telah mengajukan pernyataan pendaftaran, atau dalam proses pengajuan pernyataan pendaftaran, pada
otoritas pasar modal atau regulator lain untuk tujuan penerbitan efek di pasar modal; atau
 Entitas menguasai asset dalam kapasitas sebagai fidusia untuk sekelompok besar masyarakat, seperti bank, entitas
asuransi, pialang dan atau pedagang efek, dana pensiun, reksadana, dan bank investasi

7) Substance over form adalah akuntansi mengakui fakta kejadian dari sebuah transaksi keuangan daripada
bukti legalnya.
Contoh: secara legal, saham PT A telah dibeli oleh PT B. Tapi karena PT. B belum mentransfer uangnya maka -secara
akuntansi- bukti kepemilikan saham PT. B pada PT A belum terakui/tercatat.
Maching concept adalah Konsep yang menyatakan bahwa pendapatan dan biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh
pendapatan harus didasarkan pada periode akuntansi yang sama.
Contoh: Sebuah perusahaan yang memperoleh omset penjualan sebesar Rp 240 juta. Berdasarkan matching concept,
bahwa omset penjualan sebesar Rp 240 juta ini tercipta (diperoleh) tentu saja juga dengan mengeluarkan
pengorbanan-pengorbanan berupa beban dalam periode yang sama dimana omset penjualan tersebut diperoleh
(diakui).

8) hubungan antara basic accounting concept dengan conceptual framework :


Kerangka kerja konseptual (conceptual framework) adalah suatu sistem koheren yang terdiri dari tujuan dan konsep
fundamental yang saling berhubungan, yang menjadi landasan bagi penetapan standar yang konsisten dan penentuan
sifat, fungsi, serta batas- batas dari akuntansi keuangan dan laporan keuangan. Yang dimaksud tujuan adalah tujuan
pelaporan keuangan. Sedangkan Konsep-konsep yang bersifat pokok atau fundamental, artinya bahwa konsep-konsep
lainnya mengalir dari konsep-konsep pokok tersebut yang diperlukan sebagai referensi berulang-ulang dalam
menetapkan, menafsirkan, dan menetapkan standar akuntansi keuangan dan pelaporan.

9) prinsip konservatif adalah prinsip yang berati bila terdapat beberapa alternatif dalam melaporkan suatu hasil,
maka hasil yang terburuk yang akan dilaporkan.
Prinsip materialitas adalah tingkatan riskan atau tidaknya sesuatu hal tersebut bagi perusahaan dan pemakai laporan
keuangan dalam merubah persepsi dalam mengambil keputusan.

10) Karakteristik kualitatif laporan keuangan:


 relevan: informasi dalam laporan keuangan memiliki manfaat umpan balik (memungkinkan pengguna untuk
mengoreksi ekspektasi mereka dimasalalu, memiliki manfaat prediktif (dapat membantu pengguna untuk memprediksi
masa yang akan datang berdasarkan hasil masalalu dan kejadian masa kini), tepat waktu , lengkap
 andal: bebas dari pengertian yang menyesatkan dan kesalahan material, menyajikan setiap fakta secara jujur, serta
dapat diverifikasi.
 Dapat Dibandingkan: dapat dibandingkan dengan laporan keuangan periode sebelumya atau laporan keuangan
entitas pelaporan lain pada umumnya
 Dapat dipahami: dapat diphami oleh pengguna dan dinyatakan dalam benuk serta istilah yang disesuaika dengan
batas pemahaman para pengguna

11) hubungan antara conceptual framework dengan PSAK IFRS?


prinsip yang mendasari konseptual framework IFRS adalah tujuan laporan keuangan, asumsi yang mendasari,
karaktristik kualitatif informasi laporan keuangan, definisi, pengakuan, pengukuran elemen dasar laporan keuangan,
konsep pemeliharaan modal. Menurut kerangka konseptual IFRS tujuan LK adala menyediakan informasi terkait dg
posisi keuangan, kinerja keuangan, serta perubahan posisi keuagan yang bermanfaat bagi sebagian besar pemakai
dalam pengambilan keputusan ekonomi.

12) Kualitas primer adalah kualitas utama yang membuat informasi akuntansi berguna sebagai dasar untuk
pengambilan keputusan. Kualitas primer meliputi relevan dan handal.
 relevan berarti Informasi memiliki nilai prediktif dapat membantu para pemakainya untuk memprediksi kinerja
perusahaan di masa depan berdasarkan peristiwa atau transaksi masa lalu, sekarang dan yang akan datang.
 Handal berarti informasi tersebut dapat dipercaya
Kualitas sekunder merupakan fasilitas tambahan harus dipenuhi dalam penyusunan laporan keuangan dan bukan
merupakan kualitas utama, kamu jika dipenuhi akan membawa dampak positif bagi pengguna atau pemakai nya
 Keterbandingan berarti bahwa laporan keuangan atau informasi suatu perusahaan akan lebih bermakna bagi para
pemakainya jika dapat diperbandingkan dengan informasi yang serupa dan perusahaan-perusahaan lain.
 Konsistensi berarti bahwa laporan keuangan atau informasi suatu perusahaan akan lebih bermakna bagi para
pemakainya jika dapat diperbandingkan dengan informasi dari perusahaan yang sama pada waktu yang berbeda.

13) IDEM NO 8

14) perbedaan antara prinsip akuntansi dengan standar akuntansi:


 prinsip akuntansi adalah standar yang bersifat umum, dengan kata lain yaitu seperangkat konsep, standar, prosedur,
metode dan teknik sebagai objek pengetahuan akuntansi dan istilahnya dipakai hanya dalam kajian teoritis saja
 Standar akuntansi adalah ketentuan resmi yang dikeluarkan oleh badan yang berwenang yang mengatur tentang
konsep, standar, dan metode yang dinyatakan sebagai pedoman utama dalam praktik akuntansi perusahaan dalam
lingkungan ataupun negara tertentu sepanjang ketentuan ini relevan dengan keadaan perusahaan atau unit usaha
tertentu. Standar akuntansi lebih spesifik dan diatur secara hukum

15) kegunaan dari Basic Accounting Concepts:


Dengan prinsip dasar akuntansi, suatu laporan keuangan yang baik dan mudah dimengerti serta akurat dapat
diharapkan. Dalam lingkup yang lebih besar konsep dan prinsip dasar akuntansi ini akan bermanfaat bagi berbagai
pihak seperti manajer untuk mengambil keputusan, pemegang saham, atau pemilik perusahaan

16) karakteristik dari asset:


 manfaat ekonomik masa datang yang cukup pasti
manfaat tersebut terukur dan dapat dikaitkan dengan kemampuannya untuk mendatangkan pendapatan atau aliran kas
di masa datang.
 dikuasasi atau dikendalikan oleh entitas
suatu objek atau pos tidak harus dimiliki tetapi cukup dikuasai oleh entitas. Penguasaan berarti kemampuan entitas
untuk mendapatkan, memelihara/menahan, menukarkan, menggunakan manfaat ekonomik dan mencegah akses pihak
lain terhadap manfaat tersebut.
 timbul akibat transaksi masalalu
Transaksi atau kejadian dapat menimbulkan (menambah) atau meniadakan (mengurangi) aset. Aset dapat dipengaruhi
oleh kejadian yang sebagian atau seluruhnya diluar kemampuan kesatuan usaha atau manajemennya untuk
mengendalikan. Missal kenaikan harga, perubahan tingkat bunga, pertumbuhan alamiah, penyusutan dll. Berbagai
transaksi maupun kejadian pada akhirnya akan memicu pengakuan atau penghapusan manfaat ekonomik suatu objek
(aset)

17) “Dikuasai/dikendalikan tetapi tidak dimiliki”


Untuk dapat disebut sebagai aset, suatu objek atau pos tidak harus dimiliki oleh entitas tetapi cukup dikuasai oleh
entitas. Bila pemilikan menjaadi kriteria aset, maka akan banyak pos yang tidak msuk ebagai aset sehingga tidak dapat
dilaporkan dalam neraca. Dengan kata lain, pemilikan sebagai kriteria akan mengakibatkan banyak pos dilaporkan di
luar neraca Oleh karena itu konsep penguasaan lebih penting daripada konsep kepemilikan
“Dikuasai/dikendalikan dan dimiliki”
Kepemilikan umumnya dibuktikan dengan dokumen-dokumen yang sah menurut hukum terhadap suatu barang.

18) karakteristik dari liabilitas:


 Pengorbanan manfat ekonomik masa datang = Suatu objek harus memuat suatu tugas atau tanggung jawab kepada
pihak lain yang mengharuskan kesatuan usaha untuk melunasi, menunaikan atau melaksanakan dengan cara
mengorbankan manfaat ekonomik yang cukup pasti dimasa datang. Pengorbanan manfaat ekonomik diwujudkan dalam
bentuk transfer atau penggunaan aset kesatuan usaha
 Keharusan sekarang untuk mentrasfer asset = Keharusan kewajiban mencakupi keharusan kontraktual, keharusan
konstruktif atau bentukan, keharusan demi keadilan dan keharusan bergantung atau bersyarat
 Timbul akibat dari transaksi masa lalu = Untuk mengakui sebagai kewajiban, selain definisi, kriteria yang lain seperti
keterukuran, keberpautan, dan keterandalan juga harus dipenuhi

19) empat cara penyelesaian liabilitas?


Utang Terkonversi, Utang terkonversi atau konvertibel merupakan salah satu instrumen finansial yang biasanya
mempunyai status sebagai kewajiban dan ekuitas
Transfer Aset Finansial, Untuk melunasi kewajiban, suatu entitas dapat mentransfer aset finansial, barang atau jasa.
pada umumnya, bila kewajiban telah dilunasi dengan mentransfer secara penuh kas, barang atau jasa debitor, maka
pada saat itu pelunasan dianggap tuntas. Pelunasan kewajiban dengan aset finansial juga dapat bersifat tuntas bila
penyerahan aset finansial bersifat tak bersyarat dan dianggap sebagai penjualan. Artinya, aset finansial dianggap dijual
secara tunai dan kas yang diterima dianggap untuk melinasi utangnya.
Pelunasan Sebelum Jatuh Tempo, Bila kewajiban dilunasi pada saat jatuh tempo, nilai jatuh tempo (nominal) dengan
sendirinya merefleksi nilai sekarang (saat pelunasan) kewajiban sehingga tidak ada selisih antara jumlah rupiah yang
dibayar dan nilai nominal. Nilai jatuh tempo juga akan sama dengan nilai buku atau nilai bawaan kewajiban karena
proses amortisasi selisih antara nominal dan nilai pasar pada saat penerbitan utang.
Pembebasan Substantif, Kewajiban dapat dianggap lenyap bila debitor menaruh kas atau aset lainnya yang tidak
dapat ditarik kembali dalam suatu perwalian dan aliran kas dari asset tersebut akan cukup untuk pelunasan
pembayaran bunga serta pokok pinjaman. Jadi, pada saat tidak ada lagi keharusan membayar, telah terjadi
pembebasan substantif.

20) Karakteristik ekuitas:


 Ekuitas sama dengan aktiva neto, yait selisih antara aktiva perushaan dengan hutang perusahaan.
 Ekuitas dapat bertambah atau berkurang karena kenaikan atau penurunan aktiva neto baik yang berasal dari sumber
bukan pemilik (pendapatan dan biaya) maupun investasi oleh pemilik atau distribusi kepada pemilik.

21) kriteria pengakuan dan pengukuran dari asset
Pengakuan asset
Pada umumnya pengakuan asset dilakukan bersamaan dengan adanya transaksi, kejadian, atau keadaan yang
mempengaruhi asset. Disamping memenuhi definisi asset, kriteria keterukuran, keberpautan dan keterandalan harus
dipenuhi pula. Menurut sterling, Belkaoui (1993) menunjukkan kondisi perlu (necessary) dan kondisi cukup (sufficient)
yang merupakan penguji (test) yang cukup rinci untuk mengakui asset tersebut, yaitu:
 Deteksi adanya asset, untuk mengakui adanya asset harus ada transaksi yang menandai timbulnya asset
 Sumber ekonomik dan kewajiban, untuk mengakui adanya asset, suatu objek harus merupakan sumber ekonomik
yang langka, dibutuhkan dan berharga.
 Berkaitan dengan entitas, untuk mengakui asset kesatuan usaha harus mengendalikan atau menguasai objek asset.
 mengandung nilai, untuk mengakui asset suatu objek harus mempunyai manfaat yang terukur secara moneter.
 Berkaitan dengan waktu pelaporan, untuk mengakui asset semua penguji diatas dipenuhi pada tanggal pelaporan
(tanggal neraca
 Verifikasi, untuk mengakui asset harus ada bukti pendukung untuk meyakinkan bahwa kelima penguji diatas
dipenuhi.
Pengukuran asset
FASB mengidentifikasi lima makna atau atribut yang dapat direspentasi berkaitan dengan asset, dasar pengukuran
menurut FASB dapat diringkas sb:
 Historical cost. Tanah, gedung, perlengkapan pabrik, dan kebanyakan sediaan dilaporkan atas dasar kos-kos
historisnya yaitu jumlah rupiah kas atau setaranya yang dikorbankan untuk memperolehnya. Kos historis ini tentunya
disesuaikan dengan jumlah bagian yang telah didepresiasi atau diamortisasi.
 Current cost. Beberapa persediaan disajikan sebesar nilai sekarang atau penggantinya yaitu jumlah rupiah kas atau
setaranya yang harus dikorbankan kalau asset tertentu diperoleh sekarang.
 Current market value. Beberapa jenis investasi dalam surat berharga disajikan atas dasar nilai pasar sekarang yaitu
jumlah rupiah kas atau setaranya yang dapat diperoleh kesatuan usaha dengan menjual asset tersebut dalam kondisi
perusahaan yang normal (tidak akan likuidasi). Nilai pasar sekarang juga digunakan untuk asset yang kemungkinan
akan laku dijual dibawah nilai bukunya.
 Net realize value. Beberapa jenis piutang jangka pendek dan sediaan barang disajikan sebesar nilai terealisasi bersih
yaitu jumlah rupiah kas atau setaranya yang akan diterima (tanpa di diskon) dari asset tersebut dikurangi dengan
pengorbanan (kos) yang diperlukan untuk mengkonversi asset tersebut menjadi kas atau setaranya.
 Present value of future cash flows. Piutang dan investasi jangka panjang disajikan sebesar nilai sekarang
penerimaaan kas dimasa mendatang sampai piutang terlunasi (dengan tariff diskon implisit) dikurangi dengan
tambahan kos yang mungkin diperlukan untuk mendapatkan penerimaan trsbt

22) kriteria pengakuan dan pengukuran dari liabilitas


Kriteria pengakuan kewajiban:
 Ketergantungan pada hukum
Kaidah ini terkait dengan kualitas keterandalan dan keberpautan informasi. Faktur pembelian (invoice) dan tanda
penerimaan barang (receiving report) merupakan dasar hukum yang cukup meyakinkan untuk mengakui kewajiban.
Telah disebutkan bahwa ketersediaan dasar hukum yang menimbulkan daya paksa hanya merupakan karateristik
pendukung definisi kewajiban. Jadi, kaidah ini tidak mutlak sehingga kewajiban juga dapat diakui bila terdapat bukti
substantif adanya keharusan konstruktif atau demi keadilan.
 Penggunaan prinsip konservatisme
Kaidah ini merupakan penjabaran teknis kriteria keterandalan. Keadaan-keadaan tertentu yang menjadikan konsep
konservatisme terterapkan dapat memicu pengakuan kewajiban. Implikasi dianutnya konsep konservatisme adalah rugi
dapat segera diakui tetapi tidak demikian dengan untung. Ini berarti kewajiban dapat diakui segera sedangkan aset
tidak.
 Penentuan substansi ekonomi
Kaidah ini berkaitan dengan masalah relevansi informasi. Utang sewa guna (lease obligations) dapat diakui pada saat
transaksi meskipun tidak ada transfer hak milik dalam transaksi sewaguna tersebut. Dalam hal ini, kewajiban dapat
atau bahkan harus diakui kalau secara substantif sewa guna tersebut sebenarnya adalah pembelian angsuran (yaitu
memenuhi salah satu kriteria kapitalisasi).
 Keterukuran nilai kewajiban
Keterukuran merupakan salah satu syarat untuk mencapai kualitas keterandalan informasi. Definisi kewajiban
mengandung kata cukup pasti (probable) yang mengacu tidak hanya pada terjadinya pengorbanan sumber ekonomik
masa datang tetapi juga pada jumlah harganya.
Karakteristik pengukuran liabilitas:
 Current market value, yang sering dijadikan dasar penilaian kewajiban. Nilai sekarang tapi juga memperhitungkan
kapan utang dilunasi
 Net settlement value (nilai pelunasan neto), sudah menentukan berapa yang harus dibayarkan saat ini tapi
pembayarannya masih di saat mendatang
 Discounted value

23) kriteria pengakuan dan pengukuran dari ekuitas


Pengungkapan informasi ekuitas pemegangsaham akan sangat dipengaruhi oleh tujuanpenyajian informasi tersebut
kepadauserlaporan keuangan. Tujuan dari pelaporaninformasi ekuitas pemegang saham adalah :
 Efisiensi dan kepengurusan manajemen
 Riwayat dan prospek investasi pemilik
 Tanggung jawab yuridis pemilik
24) mengenai pengakuan, penilaian, pengukuran, dan penyajian ekuitas? Berikan contohnya
25) Berikut ini data terkait transaksi pembelian mesin pabrik PT. MAJU JAYA dari PT. ANDALAN :
a. Tanggal 17 Juni 2017 PT. MAJU JAYA menerbitkan purchase order ke PT. ANDALAN sebesar Rp.
1.500.000.000,- dengan syarat pengiriman franco gudang pembeli dan syarat pembayaran 30 hari setelah barang
diterima. Biaya angkut sebesar Rp. 15.000.000,- dan packing barang sebesar Rp. 13.500.000,- ditanggung oleh PT.
MAJU JAYA.
Persediaan Rp1.500.000.000,-
By Angkut Rp15.000.000,-
By Packing Rp13.500.000,-
Hutang Usaha Rp1.528.500.000,-
TIDAK ADA JURNAL
b. Tanggal 27 Juni 2017 PT. MAJU JAYA membayar via transfer biaya angkut & packing mesin kepada PT.
ANDALAN.
27/06/2019 By Angkut Rp15.000.000,-
By. Packaging Rp13.500.000
Bank Rp28.500.000,-

c. Tanggal 13 Juli 2017 PT. ANDALAN mengirim mesin dengan surat jalan No. 123SJ
d. Tanggal 15 Juli 2017 PT. MAJU JAYA menerima mesin tersebut dan dibuatkan laporan penerimaan barang
No. 987LPB
15/7/2017 Peralatan – Mesin Rp1.500.000.000,-
Hutang Usaha Rp1.500.000.000,-

e. Tanggal 2 Agustus 2017 teknisi PT. ANDALAN telah memasang dan melakukan uji coba mesin dengan hasil
baik yang tertuang pada Berita Acara No. 5758
02/08/2019 By Pemasangan Mesin Rp7.000.000
Hutang Usaha Rp7.000.000,-

f. Tanggal 7 Agustus 2017 melakukan pembayaran via transfer ke PT. ANDALAN atas biaya pemasangan mesin
sebesar Rp. 7.000.000,-
07/08/2017
07/08/2019 Hutang Usaha Rp7.000.000,-
Bank Rp7.000.000,-
g. Tanggal 15 Agustus 2017 PT. MAJU JAYA melakukan pembayaran via transfer ke PT. ANDALAN sebesar
Rp. 1.500.000.000,-
15/08/2017 Hutang Usaha Rp1.500.000.000,-
Bank Rp1.500.000.000,-

h. Diminta : 1. Buatlah jurnal atas transaksi pembelian mesin PT. MAJU JAYA diatas sesuai dengan PSAK
IFRS?
2. Berikan argumentasi atas jurnal yang anda buat atas transaksi diatas? Dalam psak ifrs jurnal hutang
langsung

26) Berikut ini data terkait transaksi pembelian barang dagangan PT. A :
a. Tanggal 17 Juni 2016 PT. A menerbitkan purchase order ke supplier sebesar Rp. 95.000.000,- dengan syarat
pengiriman franco gudang pembeli dan syarat pembayaran 30 hari setelah barang diterima. Biaya angkut sebesar Rp.
5.000.000,- dan packing barang sebesar Rp. 3.500.000,- ditanggung oleh PT. A.
Persediaan Rp. 95.000.000
Biaya Angkut Rp. 5.000.000
Biaya Packing Rp. 3.500.000
Hutang Dagang Rp. 103.500.000

b. Tanggal 27 Juni 2016 PT. A membayar membayar biaya angkut & packing barang kepada supplier.
Biaya Angkut Rp. 5.000.000
Biaya Packing Rp. 3.500.000
Kas Rp. 8.500.000
c. Tanggal 3 Juli 2016 supplier mengirim barang dengan surat jalan No. 123SJ
TIDAK ADA JURNAL

d. Tanggal 5 Juli 2016 PT A menerima barang tersebut dan dibuatkan laporan penerimaan barang No. 987LPB
Persediaan Barang Rp. 95.000.000
Hutang Dagang Rp. 95.000.000
e. Tanggal 5 Agustus 2016 PT A melakukan pembayaran ke supplier sebesar Rp. 95.000.000,-
Hutang Dagang Rp. 95.000.000
Kas Rp. 95.000.000
f. PT A menggunakan akrual basis dan metode physical untuk pencatatan persediaan.
g. Diminta : 1. Buatlah jurnal atas transaksi pembelian barang dagangan diatas sesuai dengan PSAK IFRS?
2. Berikan argumentasi atas jurnal yang anda buat atas transaksi diatas?

Anda mungkin juga menyukai