Anda di halaman 1dari 11

Pengertian Manajemen Letter

Management letter merupakan suatu surat yang dibuat oleh Kantor


Akuntan Publik (KAP), ditujukan kepada manajemen perusahaan yang
diperiksa laporan keuangannya (di audit), yang isinya memberitahukan
kelemahan dari pengendalian intern perusahaan (baik material maupun
inmaterial weaknesses) yang ditemukan selama pelaksanaan pemeriksaan,
disertai dengan saran-saran perbaikan dari KAP.

Dalam menjalankan kegiatan usahanya, KAP tidak diperbolehkan


mengiklankan kantornya atau jasa yang diberikan kantornya, karena jika hal
tersebut dilakukan berarti KAP tersebut melanggar Aturan Etika
Kompartemen Akuntan Publik-IAI.
Salah satu cara untuk mendapatkan langganan (client) adalah bekerja
sebaik mungkin dalam memeriksa laporan keuangan suatu perusahaan,
sehingga jika perusahaan tersebut puas atas jasa pemeriksaan dari KAP,
diharapkan manajemen perusahaan akan merekomendasikan kepada teman-
teman usahanya untuk menggunakan jasa KAP tersebut.

Dalam hal ini Management letter merupakan suatu laporan tambahan


dari KAP, disamping laporan pemeriksaan akuntan (audit report), yang
diharapkan dapat memperbesar kepuasan langganan.
Diharapkan perusahaan akan senang jika diberitahu kelemahan-
kelemahan dalam pengendalian internnya beserta saran-saran perbaikannya.
Jika pengendalian intern bertambah baik, akan mengurangi kemungkinan
terjadinya kesalahan atau kecurangan dalam perusahaan.

Tujuan surat kepada manajemen (management letter) dimaksudkan


untuk memberikan rekomendasi akuntan publik untuk memperbaiki usaha
klien. Rekomendasi memusatkan pada saran untuk dapat beroperasi lebih
efisien.

Auditor menulis surat kepada manajemen karena dua alasan :


untuk mendorong hubungan yang lebih baik antara kantor akuntan publik dan
manajemen serta untuk menawarkan jasa pelayanan perpajakan dan
manajemen yang dapat disediakan kantor akuntan publik.

Menurut Whittington, dkk (dalam Agoes S, 2006 : 150), management


letter adalah suatu laporan kepada manajemen yang berisi rekomendasi untuk
memperbaiki kelemahan-kelemahan yang diungkapkan akuntan public setelah
mempelajari dan mengevaluasi pengendalian intern perusahaan. Disamping
untuk menyampaikan informasi-informasi yang bermanfaat kepada
manajemen, management letter juga membantu membatasi tanggung jawab
akuntan publik seandainya dikemudian hari kelemahan dalam pengendalian
intern mengakibatkan kerugian bagi perusahaan.

Standar pekerjaan lapangan yang kedua dari Standar Profesional


Akuntan Publik menyatakan :
“Pemahaman yang memadai atas pengendalian intern harus diperoleh
untuk merencanakan audit dan menentukan sifat, saat dan lingkup pengujian
yang akan dilakukan”.

Untuk mempelajari dan mengevaluasi pengendalian intern, akuntan


publik bisa menggunakan :
1. Internal Control Questionnaires
2. Flow chart (bagan arus dokumen) yang menggambarkan arus
dokumen dalam memproses suatu transaksi, dari awal sampai akhir dengan
menggunakan simbol-simbol tertentu.
3. Menggunakan narrative memo (penjelasan tertulis dari sistem dan
prosedur akuntansi).

Dari ketiga cara tersebut, akuntan publik akan mendapatkan suatu


gambaran mengenai pengendalian intern yang ada di perusahaan secara
teoritis. Hal tersebut masih harus dibuktikan lebih lanjut dengan melakukan
compliance test (test ketaatan), untuk mengetahui apakah transaksi-transaksi
perusahaan diproses sesuai dengan sistem dan prosedur akuntansi yang
dijelaskan dalam internal control questionnaires, flow chart dan narrative
memo.

2. Membuat Management Letter yang baik


Dalam membuat management letter, perlu diperhatikan beberapa
hal penting agar dihasilkan suatu management letter yang baik dan efektif.
1. Management letter harus tepat waktu (timely), sehingga perusahaan
masih sempat melakukan perbaikan-perbaikan dalam pengendalian internnya.
Jika management letter terlambat diberikan, kemungkinan besar kelemahan-
kelemahan dalam pengendalian intern sudah mengakibatkan terjadinya
kesalahan dan kecurangan yang merugikan perusahaan.
2. Management letter harus berisi saran-saran yang bermanfaat dan bisa
diterapkan.
3. Komentar dan saran-saran dalam management letter tidak boleh
merupakan sesuatu yang “SURPRISE” (mengejutkan). Untuk itu, sebelumnya,
konsep management letter harus didiskusikan terlebih dahulu dengan
manajemen perusahaan dan bagian yang berkaitan dan dimintakan komentar
dari manajemen.
4. Management letter harus ditulis dengan menggunakan bahasa yang
baik, halus dan tidak menyinggung perasaan orang lain. Harus diusahakan agar
walaupun kita mengomentari kesalahan orang lain namun tidak sampai
menyinggung perasaan orang lain.
5. Kelemahan dan saran yang diberikan bisa diurut berdasarkan urut-
urutan pos neraca dan rugi laba (misalnya mulai dari kas, piutang, persediaan,
dan seterusnya) atau menurut hal-hal paling penting yang memerlukan
perhatian khusus dari manajemen dan perlu penanganan secepat mungkin.
6. Saran-saran yang diberikan harus disesuaikan dengan kondisi bisnis
perusahaan dan harus menunjukan kemauan baik kantor akuntan publik untuk
membantu pengembangan usaha perusahaan.
7. Pada bagian akhir management letter jangan lupa untuk
mengucapkan terima kasih kepada manajemen dan seluruh staf perusahaan,
atas segala bantuan dan kerjasama yang diberikan mereka selama akuntan
publik melaksanakan pemeriksaannya.

3. Manfaat Management Letter


Management letter mempunyai banyak manfaat bukan hanya
untuk klien tetapi juga untuk KAP dan staf (anggota tim pemeriksa) dari KAP.
Manfaat itu antara lain :
1. Untuk klien
a. Dapat mengetahui kelemahan-kelemahan yang terdapat dalam
pengendalian intern perusahaannya.
b. Dapat mengambil tindakan-tindakan perbaikan untuk mengatasi
kelemahan-kelemahan tersebut, berdasarkan saran-saran yang diberikan
dalam management letter, sehingga bisa mengurangi kemungkinan terjadinya
kesalahan dan kecurangan di dalam perusahaan.
2. Untuk kantor akuntan publik

a. Mmenjadikan nama kantor akuntan publik menjadi


bertambah baik, karena disamping laporan pemeriksaan akuntan, juga
memberikan management letter yang sangat bermanfaat bagi
perusahaan.

b. Jika manajemen perusahaan puas, tentunya akan menyarankan


kepada teman-teman bisnisnya untuk memakai jasa kantor akuntan publik
tersebut.
c. Jika teman-teman bisnis tersebut tertarik, tentunya akan menambah
jumlah klien (langganan) kantor akuntan publik.
3. Untuk staf kantor akuntan publik (anggota tim pemeriksa)
a. Jika klien kantor akuntan publik bertambah, tentunya kesejahteraan
pegawai dapat lebih ditingkatkan.
b. Mendapat banyak kesempatan untuk mempelajari pengendalian
intern di berbagai macam/jenis perusahaan.
c. Mendapat kesempatan untuk mempelajari bagaimana
membuat management letter yang baik.

4. Tugas dan Tanggung Jawab Anggota Tim Audit Dalam


Membuat Management Letter
Untuk menghasilkan management letter yang baik perlu
kerjasama dari seluruh anggota tim audit, mulai dari junior auditor sampai
dengan audit partner.
Berikut ini akan dijelaskan tugas dan tanggung jawab dari masing-
masing anggota tim audit (dari kantor akuntan publik) dalam
membuat management letter.
1. Asisten Auditor (junior staf) :

a. Sebagai petugas yang terjun ke lapangan (ke kantor


perusahaan) setiap hari, bertugas mengumpulkan data dan informasi
yang terdapat dalam pengendalian intern perusahaan, baik mengenai
kebaikan maupun kelemahan pengendalian intern.
b. Mendokumentasikan data dan informasi tersebut beserta
photocopy bukti pendukung dalam kertas kerja pemeriksaan, untuk
ditelaah lebih lanjut oleh senior auditornya.

2. Senior Auditor (pimpinan tim pemeriksa) :

a. Menelaah kertas kerja pemeriksaan yang dibuat asisten


audotor, khususnya yang berkaitan dengan informasi mengenai
kelemahan pengendalian intern perusahaan.
b. Mengumpulkan hal-hal yang bisa dimasukkan
dalam management letter, sekaligus menyusun konsep management
letter.
c. Mendiskusikan konsep management letter tersebut dengan
begian pajak dan bagian management service dari kantor akuntan publik,
untuk mendapatkan komentar mereka dari segi perpajakan dan sistem
akuntansi.
d. Menyerahkan konsep management letter kepada
audit supervisor/manager untuk ditelaah.
e. Setelah ditelaah oleh atasan, melakukan perbaikan-
perbaikan yang diperlukan.

3. Audit Supervisor/Manager :
a. Menelaah dan mengedit konsep management letter, mengusulkan
perbaikan-perbaikan yang diperlukan kepada senior auditor.
b. Menyerahkan konsep management letter yang sudah diperbaiki,
kepada audit partner untuk ditelaah.
c. Setelah ditelaah audit partner dan diperbaiki (jika ada saran
perbaikan dari audit partner), mendiskusikan konsep management
letter tersebut dengan manajemen perusahaan.
d. Memerintahkan konsep terakhir management letter untuk
difinalisasi.

4. Audit Partner :
a. Menelaah dan mengedit konsep management letter yang diterima
dari audit manager dan mendiskusikannya dengan audit manager dan (jika
perlu) dengan audit senior.
b. Mengembalikan konsep tersebut berikut saran-saran perbaikan (jika
ada) kepada audit manager.
c. Menelaah kembali konsep yang sudah diperbaiki, kemudian
meminta audit manager untuk mendiskusikannya dengan manajemen
perusahaan.
d. Membahas dengan audit manager, hasil diskusi konsep management
letter yang telah dilakukan oleh audit manager dengan manajemen perusahaan.
e. Menandatangani management letter yang final untuk dikirimkan
kepada manajemen perusahaan.

Dari pembahasan-pembahasan di atas dapat ditarik beberapa kesimpulan


:
1. Management letter merupakan suatu alat komunikasi antara kantor
akuntan publik dengan manajemen perusahaan yang diaudit, mengenai
pengendalian intern dan kelemahan-kelemahan yang terdapat dalam
pengendalian intern perusahaan.
2. Management letter merupakan dokumentasi tertulis mengenai
kelemahan pengendalian intern yang pernah dibicarakan dan disarankan
perbaikannya kepada klien. Sehingga jika di kemudian hari terjadi kecurangan
yang merugikan perusahaan karena kelemahan pengendalian intern yang
belum diperbaiki, akuntan publik tidak bisa disalahkan.
3. Management letter bermanfaat baik bagi perusahaan yang diaudit,
kantor akuntan publik maupun staf kantor akuntan publik.
4. Management letter dapat merupakan “iklan tidak langsung” bagi
kantor akuntan publik.
5. Semua kantor akuntan publik harus membiasakan diri untuk
memberikan management letter yang baik dan bermanfaat bagi kliennya.

5. Menyusun Management Letter (Surat Pernyataan Manajemen)


Selama melaksanakan audit, auditor mengamati berbagai operasi dan
organisasi bisnis klien. Management Letter berisi rekomendasi-rekomendasi
yang tidak disyaratkan untuk dikomunikasikan dengan komite audit.
Rekomendasi tersebut biasanya berkaitan erat dengan usaha peningkatan
efisiensi dan efektifitas operasi perusahaan klien. Oleh karena itu, management
Letter menunjukan pelayanan yang diberikan auditor agar klien puas.
Pelayanan ini menunjukan adanya perhatian auditor terhadap kesejahteraan
dan masa depan klien.
Management letter dapat mencakup komentar atas :
a. Struktur pengendalian intern, yang bukan termasuk reportable
condition.
b. Sumber daya Management seperti kas, persediaan dan investasi.
c. Masalah perpajakan.

Tanggung Jawab Setelah Audit


Tanggungjawab setelah audit (post audit responsibility) mencakup
pertimbangan atas :
o Peristiwa kemudian yang terjadi antara tanggal dan penerbitan laporan
audit.
o Penemuan fakta yang ada.
o Penemuan prosedur yang dihilangkan.

Merumuskan Pendapat Dan Membuat Draft Laporan Audit


Selama pelaksanaan audit, berbagai pengujian audit telah dilaksanakan
auditor. Pelaksanaan pengujian audit dapat dilaksanakan oleh beberapa auditor
yang menangani beberapa area yang berbeda. Pada setiap selesai
dilaksanakannya prosedur pengujian audit, staf yang melaksanakan prosedur
tersebut diharapkkan meringkas temuannya.
Berbagai ringkasan temuan tersebut, kemudian digabungkan dan
dievaluasi untuk menentukan pendapat yang diberikan atas laporan keuangan
secara keseluruhan. Proses ini biasanya dilaksanakan oleh partner, tetapi bisa
juga dilakukan oleh manager (manajer KAP) dan telah kembali oleh partner.
Sebelum mencapai keputusan pendapat yang final, auditor perlu
berdiskusi dengan klien. Auditor dapat meminta klien (manajer perusahaan)
untuk melakukan penyesuaian atau pengungkapan tambahan. Manajer
perusahaan dapat menyanggahnya dan mempertahankan posisinya. Apabila
diskusi tersebut menghasilkan kesepakatan bersama, auditor dapat
memberikan pendapat wajar tanpa pengecualian. Tetapi apabila diskusi
tersebut tidak dapat menghasilkan kesepakatan bersama, auditor dapat
memberikan pendapat selain pendapat wajar tanpa pengecualian.

Melakukan Penelaahan Akhir atas Kertas Kerja


Setiap kertas kerja telah ditelaah oleh supervisor. Hal ini dimaksudkan
untuk menilai kualitas pekerjaan yang dilakukan, bukti yang dihimpun dan
kesimpulan yang ditarik oleh pembuat kertas kerja.
Meskipun demikian, penelaahan tambahan terhadap kertas kerja perlu
dilakukan pada tahap akhir pekerjaan lapangan oleh anggota tim audit. Hal ini
dapat dilaksanakan oleh partner maupun manajer.
Manajer dapat melakukan penelaahan atas kertas kerja yang dibuat oleh
senioar auditor, maupun yang dibuat oleh asisten atau junior auditor yang telah
ditelaah oleh senior auditor. Partner dapat melakukan penelaahan atas kertas
kerja yang di buat oleh manajer, penelaahan atas kertas kerja lain yang dipilih.

Berkomunikasi dengan Klien


Komunikasi oleh auditor dapat dilaksanakan dengan :
a. Komite audit
b. Management
Komunikasi yang dapat dilakukan auditor dengan komite audit adalah
komunikasi mengenai hal-hal yang berkaitan dengan struktur pengendalian
intern klien, atau mengenai pelaksanaan audit. Komunikasi manajemen dapat
dilaksanakan melalui manajemen letter (surat pernyataan manajemen).

6. Rangkuman
o Management letter merupakan suatu surat yang dibuat oleh Kantor
Akuntan Publik (KAP), ditujukan kepada manajemen perusahaan yang
diperiksa laporan keuangannya (di audit), yang isinya memberitahukan
kelemahan dari pengendalian intern perusahaan
(baik material maupun inmaterial weaknesses) yang ditemukan selama
pelaksanaan pemeriksaan, disertai dengan saran-saran perbaikan dari KAP.

o Dalam menjalankan kegiatan usahanya, KAP tidak diperbolehkan


mengiklankan kantornya atau jasa yang diberikan kantornya, karena jika hal
tersebut dilakukan berarti KAP tersebut melanggar Aturan Etika
Kompartemen Akuntan Publik-IAI.

o Tujuan surat kepada manajemen (management letter) dimaksudkan


untuk memberikan rekomendasi akuntan publik untuk memperbaiki usaha
klien.

o Auditor menulis surat kepada manajemen karena dua alasan :


untuk mendorong hubungan yang lebih baik antara kantor akuntan publik dan
manajemen serta untuk menawarkan jasa pelayanan perpajakan dan
manajemen yang dapat disediakan kantor akuntan publik.

Anda mungkin juga menyukai