Dosen Pembimbing :
Rahmat Kurniawan, SE, MA, Akt
Oleh :
Imanuel Kristian Alison Sihotang (1710531008)
Rasyid Hamdan (1710531022)
Muhammad Ardio (1710533032)
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS ANDALAS
TAHUN AJARAN 2019 / 2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena telah
melimpahkan rahmat-Nya berupa kesempatan dan pengetahuan sehingga makalah
yang berjudul Modal Sendiri dan Ekuitas ini bisa selesai pada waktunya.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................
DAFTAR ISI..............................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang......................................................................................…...
B. Rumusan Masalah................................................................................…...
C. Tujuan Pembahasan..............................................................................…..
BAB II PEMBAHASAN
A. Modal Saham……………………………………………………………...
B. Modal Perusahaan Selain Badan
Hukum………………………………….
C. Saldo Laba dan Distribusi
Laba…………………………………………...
D. Rights, Warrant, dan Opsi atas Saham……………………………………
E. Pembatasan Terhadap Saldo Laba………………………………………...
F. Penyesuaian Modal karena Kuasi
Reorganisasi…………………………...
G. Selisih Penilaian Kembali Aktiva
Tetap…………………………………...
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan............................................................................................
…...
B. Saran...................................................................................................
……..
DAFTAR
PUSTAKA.................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
PSAK No. 21 (Ikatan Akuntan Indonesia, 2002) menyatakan bahwa ekuitas
sebagai bagian hak pemilik dalam perusahaan harus dilaporkan sedemikian rupa
sehingga memberikan informasi mengenai sumbernya secara jelas dan disajikan
sesuai dengan peraturan perundangan dan akta pendirian yang berlaku.
Akuntansi untuk ekuitas dibedakan menjadi dua yaitu akuntansi untuk ekuitas
badan usaha bukan PT dan Akuntansi ekuitas untuk badan usaha berbentuk PT.
Akuntansi untuk ekuitas badan usaha bukan PT harus dilaporkan sesuai dengan
peraturan perundangan yang berlaku untuk badan usaha tersebut dan standar
akuntansi keuangan yang berlaku khusus untuk industri yang bersangkutan,
misalnya koperasi.
Akuntansi ekuitas untuk badan usaha berbentuk PT meliputi modal saham
yang meliputi saham preferen, saham biasa, dan akun tambahan modal disetor.
Pos modal lainnya seperti modal yang berasal dari sumbangan dapat disajikan
sebagai bagian dari tambahan modal disetor. Akun tambahan modal disetor terdiri
dari berbagai macam unsur penambahan modal, seperti : agio saham, tambahan
modal dari perolehan kembali saham dengan harga yang lebih rendah dari pada
jumlah yang diterima pada saat pengeluaran, tambahan modal dari penjualan
saham yang diperoleh kembali dengan harga di atas jumlah yang dibayarkan pada
saat perolehaannya, tambahan modal dari perbedaan kurs modal disetor dan lain
sebagainya. Akun tambahan modal disetor tidak boleh didebit atau dikredit
dengan pos laba/rugi usaha maupun laba/rugi luar biasa.
Analisis penilaian ekuitas menekankan laba dan pengukuran akuntansi lain
untuk menghitung nilai perusahaan. Ekuitas pemegang saham terdiri atas dua
komponen penting yaitu Modal Setoran (Contributed Capital) dan Laba Ditahan
(Retained Earnings). Berdasarkan pada uraian-uraian diatas, maka kami tertarik
untuk membuat makalah dengan judul "Modal Sendiri dan Ekuitas".
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang akan dibahas di materi ini adalah :
1. Apa pengertian Modal Saham dan impilikasinya?
2. Bagaimana Modal Perusahaan selain badan hukum tersebut?
3. Apa pengertian Saldo Laba dan Distribusi Laba dan bagaimana pengaruh
pajak?
4. Bagaimana bentuk rights, warrant, dan opsi atas saham serta pengaruh pajak?
5. Bagaimana pembatasan terhadap saldo laba?
6. Bagaimana penyesuian modal karena kuasi reorganisasi?
7. Bagaimana selisih penilaian kembali aktiva tetap itu?
C. Tujuan Pembahasan
Adapun makalah ini bertujuan untuk :
1. Untuk mengetahui modal saham
2. Untuk mengetahui modal perusahaan selain badan hukum
3. Untuk mengetahui saldo dan distribusi laba
4. Untuk mengetahui rights, warrant, dan opsi saham
5. Untuk mengetahui pembatasan terhadap saldo laba
6. Untuk mengetahui penyesuaian modal karena kuasi reorganisasi
7. Untuk mengetahui selisih penilaian kembali aktiva tetap.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Modal Saham
Modal Saham merupakan bagian dari ekuitas suatu perseroan terbatas yang
dikontribusikan pemilik. Perseroan terbatas ada yang sahamnya dimiliki oleh
negara atau swasta, terbuka atau tertutup, domestik atau asing.
Ekuitas (equity) merupakan bagian hak dari pemilik perusahaan sebesar
selisih antara aktiva dan kewajiban yang ada (bukan merupakan ukuran nilai jual
perusahaan) yang terdiri dari setoran pemilik, saldo laba, selisih penilaian kembali
aktiva, sumbangan, dan unsur lainnya.
Pada umumnya, jenis saham yaitu ada saham biasa dan saham preferen.
Berbeda dengan saham biasa, saham preferen memberikan hak preferensi kepada
pemegang saham yang berupa :
a. Pembagian aktiva lebih dulu pada saat likuidasi
b. Pembagian deviden
c. Convertible
d. Dapat ditebus kembali
Penjualan atau penempatan saham dilakukan berdasarkan harga pasar,
dimana nantinya ada selisih antara nilai nominal dan harga pasar. Selisih itu
dibedakan menjadi dua jenis, yaitu Agio dan Disagio. Agio merupakan selisih
lebih antara nilai nominal dan harga pasar, sedangkan Disagio adalah selisih
kurang antara nilai nominal dan harga pasar.
Pengeluaran saham dapat langsung atau melalui pesanan (untuk saham yang
dipasarkan di bursa). pembayaran harga saham dapat dilakukan secara tunai,
angsuran, atau penukaran dengan saham perusahaan lain (share swap) atau harta
yang lain (asset swap).
Treasury Stock merupakan pembelian kembali saham oleh perusahaaan
penerbit saham tersebut, dimana ada dua pencatatan treasury stock:
1. Cost method : sebesar jumlah yang semula diterima apabila saham itu
akan dikeluarkan lagi
2. Par value method : apabila saham dianggap ditarik dari peredaran
Penerimaan dari treasury stock dianggap sebagai dividen apabila :
a. Dalam tahun lampau diperoleh laba.
b. Kelebihan penerimaan diatas harga perolehannya.
Contoh:
PT. Calvin mempunyai 1000 lembar saham prioritas convertible dengan
harga nominal @Rp.10.000.000. Agio saham Rp. 2.500.000. Pada 2 Januari 2019
diumumkan saham itu dapatditukarkan dengan saham biasa dengan nilai nominal
@ 5.000, dengan proporsi 1 lbr saham prioritas mendapat 3 lbr saham biasa.
Untuk tujuan pajak, pada penjelasan pasal 4 ayat 1 (g), UU PPh pembebanan
pada laba ditahan 2.500.000 dianggap sebagai pembagian dividen kepada para
pemegang saham prioritas. Oleh karena itu, PT. Calvin harus memotong PPh
Pasal 23 sebesar 15% kecuali pemegang saham itu sebuah badan pemilik 25%
saham PT. Calvin, dan penerima saham memperhitungkan dividen 2.500.000 serta
mengkreditkan PPh Pasal 23 dimaksud, atau 10% final apabila pemilik saham
adalah orang pribadi.
78.750.000
112.750.000
2. Distribusi Laba
b) Dividen likuidasi
c) Pembagian lainnya yang bukan merupakan dividen dalam pengertian
akuntansi komersial, tetapi diperlakukan seperti itu dalam ketentuan
perpajakan.
Contoh 1:
Pencatatan:
a. 20 Desember
b. 5 Januari
Kas 10.000.000
Kalau pada contoh diatas dividen tidak dibayar tunai, tetapi dilunasi dengan
penyerahan sekuritas PT Q yang mempunyai nilai nominal Rp. 10.00.000 dengan
kurs 110 (semula diperoleh dengan kurs 105) maka pencatatan berdasarkan nilai
pasar tampak sebagai berikut:
Contoh 2 :
PT Darma membagikan deviden yang berupa treasury stock dengan harga
pasar Rp. 11.500.000. Harga perolehan saham itu Rp. 10.500.000. Pencatatan
yang dibuat oleh badan (tanpa memperhatikan PPh pasal 23 dan pasal 26) sebagai
berikut:
Sebagai contoh, PT. Budi memiliki 100 lbr saham PT. Andi (dari total 1000
lembar). Saham itu bernilai nominal Rp 10.000,00 dan dibeli dengan harga Rp
18.000,00 per lembar. PT Andi mengumumkan tiap 4 lembar saham lama dapat
membeli 1 lembar saham emisi baru dengan harga Rp. 11.000. Saham lama dijual
di pasar dengan harga sebesar Rp. 14.500 (tanpa right), sedangkan right dapat
dijual dengan harga Rp. Rp. 500. Alokasi harga perolehan yang dilakukan PT
Budi sebagai berikut:
Kalau right dijual semua dengan harga Rp. 875 per lembar, dibuat
catatan sbb:
Pada saat penjualan 100 lembar saham preferen oleh PT Surya dibuat
catatan sbb:
1700000 1700000
1100000 1700000
A. Kesimpulan
Dari penjelasan materi di atas kita dapat mengambil kesimpulan bahwa
banyak jenis modal dan ekuitas yang dimiliki oleh perusahaan atau organisasi.
Modal setoran perlu dibedakan dengan laba ditahan karena modal setoran
merupakan suatu bentuk kontrak yuridis yang harus dipertahankan keutuhannya
sedangkan laba ditahan merupakan modal yang tercipta atau terhimpun karena
pemanfaatan aset. Modal setoran merupakan perubahaan aset dalam rangka
pendanaan (transaksi modal) sedangkan laba ditahan merupakan perubahan aset
dalam rangka produksi (transaksi operasi).Untuk Modal dan ekuitas ini ada juga
aspek pajak, dimana pajak sendiri memiliki banyak jenis dan asas yang digunakan
pun beraneka ragam. Tarif pajak berbeda tergantung dasar yang digunakan.
B. Saran
Setelah mempelajari materi ini hendaklah kita sadar bahwa ada aspek pajak
yang mengatur pada modal sendiri dan ekuitas lain tersebut, dan juga harus
memerhatikannya.
DAFTAR PUSTAKA