Disusun oleh :
Kelompok 7
Anggota : Dita Wahyuni (1610532009)
Ivana Sukma (1610532013)
DOSEN PENGAMPU
Dra. Sri Dewi Edmawati, M.Si., Ak., CA
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS ANDALAS
2019
A. PENDAHULUAN
Banyak perusahaan yang mengubah proses bisnis mereka menjadi fokus pada
pelanggan dan kegiatan rantai nilai yang berorientasi pelanggan serta fokus untuk
menghilangkan pemborosan. Perusahaan-perusahaan ini menggunakan lean
manufacturing, yang bertujuan untuk menghilangkan pemborosan baik itu yang
berasal dari aktivitas manusia maupun mesin yang tidak memberikan nilai tambah
bagi produk yang nantinya dihasilkan dan diserahkan kepada pelanggan.
Kata kunci yang menjadi perhatian untuk dapat menang dalam persaingan
bisnis pada masa kini adalah continuous improvement (CI). Bisnis yang secara
konsisten melakukan CI akan memenangkan hati pelanggan, baik pelanggan yang ada
saat ini maupun pelanggan potensial. Kenyataan ini pada akhirnya akan berdampak
pada pencapaian finansial bisnis tersebut.
Terdapat dua hal penting dalam konsep lean accounting. Pertama, lean
accounting adalah penerapan lean methods ke dalam proses akuntansi, pengendalian
dan pengukuran kinerja perusahaan. Yang lebih penting lagi, bahwa penerapan lean
accounting tersebut, yaitu perubahan dalam proses akuntansi, pengendalian, dan
pengukuran kinerja harus dilakukan secara mendasar (Emiliani, 2007).
B. PEMBAHASAN
LEAN MANUFACTURING
Arti dari Lean adalah suatu upaya untuk menciptakan aliran lancar produksi
sepanjang value stream dengan menghilangkan segala bentuk pemborosan serta
meningkatkan nilai tambah produk agar dapat memberikan nilai tambah kepada
pelanggan. Lean manufacturing adalah pendekatan yang didesain untuk meniadakan
pemborosan dan memaksimalkan nilai bagi pelanggan. Pendekatan ini memiliki ciri
yaitu memberikan produk yang tepat dalam jumlah yang benar, dengan kualitas yang
baik (zero-defect), diserahkan pada saat yang tepat yaitu saat pelanggan
membutuhkannya dengan biaya serendah mungkin. Jadi Lean Manufacturing itu
berarti pendekatan sistematis untuk mengidentifikasikan dan mengeliminasi
pemborosan/waste melalui perbaikan berkesinambungan dengan aliran produk
berdasarkan kehendak konsumen (pull system atau JIT) dalam mengejar
kesempurnaan.
Lean memiliki konsep atau prinsip-prinsip dasar. Prinsip inilah yang berkembang
menjadi segala roadmapdan tools yang sekarang kita kenal. Berikut adalah prinsip
dasar Lean:
1. Berikan VALUE sesuai dengan kebutuhan dan permintaan pelanggan.
2. Identifikasi VALUE STREAM untuk setiap produk / jasa.
3. Buat aliran proses menjadi sebuah tahapan yang rutin dan berkelanjutan
(continuous FLOW).
4. Terapkan sistem tarik (PULL system) dalam proses.
5. Lakukan secara konsisten hingga tercapai proses yang sempurna (ZERO-
WASTE).
Value By Product
Nilai ditentukan oleh pelanggan, yang merupakan suatu bagian atau fitur yang
membuat pelanggan bersedia membayar untuk mendapatkan nilai tersebut. Nilai
pelanggan adalah perbedaan antara nilai yang direalisasi dengan pengorbanan.
Realisasi adalah apa yang diterima oleh pelanggan. Sedangkan pengorbanan adalah
hal yang membuat pelanggan menyerah, termasuk kepasrahan mereka untuk
membayar fitur produk dari yang biasa-biasa saja sampai fitur produk yang menarik,
kualitas, nama merk, dan reputasi. Jadi, nilai berkaitan dengan produk tertentu dan
fitur produk tertentu, menambah nilai dan fungsi yang tidak diinginkan pelanggan
adalah penyia-nyiaan waktu dan sumber daya.
Value Stream
Value stream terdiri atas semua aktivitas yang bernilai tambah dan tidak bernilai tambah
yang diburtuhkan untuk membawa sekelompok produk atau jasa dari titik awalnya
(contohnya, pesanan pelanggan atas suatu produk baru) ke tahap produk jadi di tangan
pelanggan.
Penjualan Entri Pesanan Penjadwalan Pembelian
Gambar berikut adalah gambar sederhana yang dapat menjadi awal yang baik dalam
mengidentifikasi value stream yang berbeda-beda di dalam perusahaan.
a. Fokus.Hal yang paling penting dalam lean adalah berfokus pada alur dari
produk kepemesanan pelanggan sampai pengiriman akhir. Value stream
dirancang untuk memelihara fokus atas alur.
b. Akuntabilitas. Tim value stream membutuhkan akuntabilitas dari hasil
pekerjaannya karena mereka bertanggungjawab atas pengembangan
operasional, pertumbuhan, dan profitabilitas dari value stream. Tim value
stream tidak hanya bertanggungjawab untuk pengembangan jangka pendek,
tetapi juga untuk jangka panjang dari valuestream tersebut.
c. Kesederhanaan.Perusahaan yang lean senantiasa berusaha mencapai
kesederhanaan. Hal inimerupakan hal yang sederhana bukan karena setiap
orang mengerti apa yang harus mereka kerjakan, tetapi juga karena pelaporan
kinerja yang sederhana,struktur organisasi, laporan akuntansi, dan proses
infrastruktur lainnya. Value stream yang berjalan baik memiliki tim yang
bekerja sama untuk melayani pelanggan, meningkatkan nilai,
mengembangkan pengukuran kinerja mereka setiap minggu, dan bagaimana
menghasilkan uang. Hal ini sederhana, ringkas dan efisien.
Value Stream Mapping adalah sebuah tool dalam Lean Manufacturing yang dapat
membantu organisasi melihat aliran material dan informasi yang dibutuhkan pada
saat produk berjalan di seluruh proses bisnis dengan cara membuka kesempatan
untuk melakukan perbaikan dan mengurangi pemborosan. Value Stream Mapping (
VSM ) membantu memperbaiki proses bisnis secara menyeluruh dan meningkatkan
efisiensi dan efektifitas proses.
Value Flow
2. Cellular Manufacturing
Lean manufacturing menggunakan suatu seri sel untuk memproduksi
sekelompok produk yang mirip. Struktur sel dipilih karena ia dapat
mengurangi waktu tunggu, menurunkan biaya produksi, meningkatkan
kualitas, dan meningkatkan pengiriman yang tepat waktu.
Cellular Manufacturing (CM) adalah sebuah model perancangan dan
pengaturan area kerja, dimana peralatan, mesin dan workstation diatur dalam
urutan yang efisien, sehingga pergerakan orang, inventori dan material dapat
berlangsung mulus dan lancar dari awal hingga akhir satu aliran proses kerja
(single process flow). Dengan keteraturan semacam ini, waste-waste semacam
transportasi, waktu tunggu, atau delay bisa lebih diminimalisir. Cellular
Manufacturing adalah komposisi penting dalam resep Lean Manufacturing.
Sel dapat menghasilkan 12 unit per jam, Tingkat produksi dikendalikan oleh aktivitas
paling lambat dalam sel ,dan waktu siklus operasi sebagai jumlah menit yang
dibutuhkan operasi untuk memproses satu unit produk.
Pull Value
Pursue perfection
Sejalan dengan mulai jelasnya lean dan mencapai perbaikan, kemungkinan mencapai
kesempurnaan menjadi lebih memungkinkan. Sejalan dengan peningkatan arus dan
perbaikan berbagai proses waste juga akan semakin beasr. Tujuannya adalah
menghasilkan produk berkualitas tinggi dan berbiaya rendah dengan jumlah waktu
paling minimum. Untuk mencapai tujuan ini, produsen lean harus mengidentifikasi
dan meniadakan berbagai bentuk waste atau berbagai bentuk dari hal-hal yang tidak
diperlukan.
1. Forms and Sources of Waste
Waste mengonsumsi sumber tanpa menambah nilai. Waste merupakan sesuatu
yang tidak dinilai oleh pelanggan. Eliminasi waste memberikan bentuk yang
bermacam-macam dan sumber yang akan diidentifikasi.
2. Employee Empowerment
Keterlibatan pekerja adalah vital dalam mengidentifikasi dan mengeliminasi
semua bentuk waste. Sebagian prosedur yang membedakan antar tradisional
dan lean environment adalah tingkat keterlibatan pekerja dalam organisasi
manajemen.
4. Inventories
Kelebihan produksi barang dikontrol dengan membiarkan pelanggan menarik
barang melalui system. Dalam kasus ini, manajemen persediaan memiliki
peran yang sangat penting.
5. Activity-Based Management
Analisis nilai proses merupakan metodologi dalam mengidentifikasi dan
mengeliminasi aktivitas yang tidak membutuhkan penambahan nilai. Aktivitas
tanpa penambahan nilai merupakan aktivitas yang tidak diperlukan, termasuk
waiting dan waste.
LEAN ACCOUNTING
System manajemen biaya tradisional juga tidak bekerja dengan baik dalam
lingkungan lean. Bahkan, pendekatan perhitungan biaya tradisional dan pengendalian
operasional mungkin tidak akan benar-benar berjalan dalam lingkungan lean.
Variansi perhitungan biaya standard dan variansi anggaran departemen cenderung
mendorong produksi berlebih dan tidak sesuai dengan system permintaan pull yang
dibutuhkan dalam lean manufacturing.
Studi perhitungan biaya berdasarkan aktivitas menjelaskan bahwa penggunaan
tariff overhead kelseluruhan pabrik dalam pabrik yang memiliki multiple produk
dapat menghasilkan biaya produk yang menyesatkan jika dibandingkan dengan
pembebanan produksi terfokus atau pembebanan berdasarkan aktivitas. Biaya produk
yang menyesatkan dapat menandakan kegagalan dalam lean manufacturing walaupun
ada perbaikan yang signifikan.
Product Costing
Dalam multiple products, biaya produk untuk value stream dihitung dengan
menggunakan biaya actual rata-rata.
Value Stream Product Cost = Total Value Stream Cost of Period/Units Shipped
of Period
Biaya rata-rata biasanya dihitung per minggu dan didasarkan pada biaya
sesungguhnya. Contohnya selama minggu 6 April, Allen Autoparts menghasilkan dan
mengirimkan 1.000 unit Model C dan 4.000 unit Model D untuk total 5.000 unit.
Dengan menggunakan informasi biaya dari tampilan 16-5, biaya unit rata-rata untuk
arus nilai ABS sebesar $120 ($600.000/5.000). dengan menggunakan berbagai unit
yang dikirmkan sebagai ganti dari unit yang dihasilkan para manajer akan termotivasi
untuk mengurangi persediaan. Jika unit yang dikirimkan lebih banyak daripada yang
dihasilkan, maka biaya unit rata-rata mingguan akan menurun dan persediaan akan
berkurang. Jika produk yang diproduksi lebih banyak daripada yang dikirimkan,
maka biaya unit akan meningkat (karena biaya produksi unit yang diproduksi dan
tidak dikirim akan ditambahkan sebagai pembilang, hingga meniadakan insentif
untuk menumpuk persediaan.
Beberapa perhintungan biaya per unit rata-rata tidak memasukkan bahan baku
(Biaya bahan baku antar produk bisa berbeda). Pada kasus ini, biaya konversi rata-
rata harus digunakan, biaya konversi rata-rata untuk model C dan D adalah $38
([$600.000 - $10.000]/5.000). biaya produk rata-rata berguna jikaa produk-produknya
hampir sama dan menggunakan sumber daya yang kira-kira dalam proporsi hampir
sama atau jika bauran produk relative stabil. Jika produk-produk yang ada cukup
mirip, maka biaya produk rata-rata akan mendekati biaya produk individual. Jika
bauran produknya stabil, maka tren dalam biaya produk rata-rata adalah ukuran yang
wajar atas berbagai perubahan dalam efisiensi ekonomis. Akan tetapi, jika berbagai
produk terssebut heterogen atau mencerminkan banyak variasi melalui desain yang
disesuaikan, maka biaya produk rata-rata bukanlah ukuran yang tepat untuk
menelurusi berbagai perubahan dalam efisiensi arus nilai. Selain itu, tidak ada
indikasi mengenai besarnya perubahan dalam efisiensi arus nilai. Selain itu, tidak ada
indikasi mengenai besarnya biaya tiap produk. Pada kondisi inii, pendekatan yang
memberikan tingkat akurasi jauh lebih baik.
Setiap value stream diperlakukan sebagai unit usaha mandiri karena tidak praktis jika
diterapkan pada semua jenis produk. Biasanya penerapan value stream adalah pada
kelompok produk.
Decision Making
Dengan menggunakan rata-rata biaya produk untuk value stream artinya biaya
individual produk tidak diketahui. Dan dalam kenyataan, spesifikasi dan keakuratan
dari biaya produk tidak diperlukan dalam pengambilan keputusan. Waste dapat
dieliminasi dalam aktivitas dan level proses tanpa perlu mengetahui biaya produk.
Performance Measurement
Pemilihan pengukuran kinerja dari value stream harus berfokus pada perbaikan.
Pengukuran harus menunjukkan kemampuan value stream dalam memproduksi nilai
bagi para pelanggan. Lean Accounting System menggunakan Box Scorecard yang
membandingkan matriks operasional, kapasitas, dan keuangan berbagai kinerja
minggu sebelumnya dan tingkat yang diinginkan di masa mendatang. Scorecard
melakukan pengukuran dan sangat membantu dalam mengatur dan melakukan
peningkatan.
Pengukuran Kinerja Value Stream
Penjualan per orang diukur melalui nilai yang diciptakan oleh value
stream-produktivitas dari value stream. Untuk mengukur penjualan per orang
harus diketahui jumlah penjualan dan orang-orang yang terlibat di dalamnya.
Hal ini penting untuk mengidentifikasi pesanan penjualan atau produk yang
terasosiasi dengan value stream. Hal ini senantiasa membutuhkan penataan
tempat dengan sistem pemprosesan penjualan dan pengkodean pesanan
penjualan guna mengidentifikasi pesanan penjualan atas value stream yang
mana. Penjualan ditandai kemudian dilaporkan dengan value stream. Jumlah
orang berdasarkan setiap individu yang bekerja di value stream. Akan lebih
baik untuk menyiapkan target secara umum dan jangka panjang, dimana
setiap orang di dalam value stream harus mengatur target mereka sendiri di
jangka pendek.
Dock to dock mengukur alur dari bahan baku melalui value stream. Sudah
saatnya, komponen atau bahan baku dinilai mulai dari dock penerimaan,
proses produksi, dan pengiriman dari dock pengiriman. Ini adalah konversi
kecepatan dari bahan baku menjadi barang jadi melalui value stream. Dock
to dock adalah pengukuran yang digunakan untuk memotivasi
pengembangan dari alur bahan baku.
FTT diukur dengan persentase dari produk yang diproduksi dalam value
stream tanpa pengerjaan kembali, perbaikan, pengujian ulang, penyesuaian
ulang, atau sisa. Beberapa melihat hal ini sebagai pengukuran dari kualitas
produksi, penting untuk disadari hal ini sebagai pengukuran dari kapabilitas
proses. Pengenalan yang berhasil dari pekerjaan yang terstandarisasi adalah
kunci dari hasil FTT yang baik. FTT juga dapat digunakan sebagai
pengukuran dari derajat standarisasi melalui metode pekerjaan perusahaan.
FTT dari value stream dihitung dengan mengalikan seluruh FTT cell
dengan value stream. FTT digunakan untuk membantu mengurangi
kesalahan secara sistematis dengan mengidentifikasi dan mengikuti tim CI
untuk menemukan akar masalah dan penyelesaian yang permanen atas
permasalahan yang ada.
Average cost per unit bermanfaat dan berguna jika seluruh produk dari
valuestream-nya sama. Rata-rata biaya juga bermanfaat untuk produk yang
tidak sama,tetapi campuran dari produksinya konsisten setiap minggu.
Banyak perusahaanyang lean menggunakan metode tingkatan penjadwalan
untuk meratakan alur dariproduksi melalui value stream.