Oleh:
Kelompok 9
UNIVERSITAS UDAYANA
2021
PENGAUDITAN SIKLUS PEROLEHAN MODAL
DAN PENGEMBALIANNYA
1
pengembaliannya selalu melibatkan akun kas. Karakteristik yang unik dari siklus perolehan
modal dan pengembaliannya mempengaruhi bagaimana auditor memeriksa akun-akun
dalam siklus ini. Siklus ini biasanya mencakup akun-akun sebagai berikut:
Utang wesel Kas di bank
Utang kontrak Modal saham biasa
Utang hipotik Modal saham preferen
Utang obligasi Agio saham
Beban bunga Modal sumbangan
Utang bunga Laba ditahan
Laba ditahan disisihkan Utang dividen
Saham dibeli kembali Modal pemilik (perseorangan)
Dividen diumumkan Modal sekutu (persekutuan)
Metodologi untuk perancangan pengujian rinci saldo untuk akun-akun dalam siklus
perolehan modal dan pengembaliannya sama dengan metodologi yang diikuti untuk akun-
akun lainnya.
Perbedaannya hanya pada nama akun yang diaudit. Sebagai contoh, dalam
menentukan pengujian rinci saldo utang wesel, auditor mempertimbangkan risiko bisnis,
materialitas pelaksanaan, risiko inheren, hasil dari pengujian pengendalian dan pengujian
substantif transaksi, dan hasil dari prosedur analitis.
Auditor biasanya menetapkan materialitas pada tingkat rendah karena pada
umumnya dimungkinkan untuk mengaudit secara lengkap saldo akun dan transaksi yang
mempengaruhi saldo akun utang wesel. Demikian pula, auditor biasanya menetapkan risiko
inheren pada tingkat rendah karena nilai akun yang benar biasanya mudah ditentukan.
Demikian pula, auditor biasanya lebih menekankan pada tujuan audit saldo kelengkapan
untuk pengungkapan utang wesel, seperti jaminan dan pembatasan penggunaan utang
wesel.
2
wesel harus dicantumkan dalam perjanjian kredit. Untuk wesel jangka pendek, pembayaran
pokok pinjaman dan bunga hanya diminta ketika wesel jatuh tempo. Untuk wesel berjangka
lebih dari 90 hari, bunga biasanya dibayar secara bulanan atau kuartalan.
Tujuan pengauditan atas utang wesel adalah untuk menentukan apakah:
1) Pengendalian internal atas utang wesel memadai
2) Transaksi yang menyangkut pokok pinjaman dan bunga wesel telah diotorisasi dengan
benar dan telah dicatat sesuai dengan keenam tujuan audit transaksi
3) Kewajiban untuk utang wesel dan bunga yang bersangkutan serta utang bunga telah
ditetapkan dengan benar sebagaimana dirumuskan dalam kedelapan tujuan audit saldo
4) Pengungkapan yang berkaitan dengan utang wesel dan bunga wesel terkait memenuhi
keempat tujuan audit penyajian dan pengungkapan.
Gambar 11.1 melukiskan akun-akun yang digunakan untuk utang wesel serta bunga
yang bersangkutan. Auditor biasanya melakukan pengujian atas pembayaran pokok
pinjaman dan bunganya sebagai bagian dari pengauditan siklus pembelian dan
pembayaran, karena pembayaran dicatat jurnal pengeluaran kas. Akan tetapi dalam banyak
kasus, karena transaksi jarang terjadi, tidak ada transaksi modal yang dimasukkan dalam
sampel oleh auditor untuk pengujian pengendalian dan pengujian substantif transaksi. Oleh
karena itu auditor biasanya menguji transaksi ini sebagai bagian dari siklus pembelian dan
pembayaran.
Gambar 11.1 Akun Utang Wesel dan Akun-Akun Bunga Terkait
A. PENGENDALIAN INTERNAL
Pengendalian internal bagi utang wesel terdiri dari empat pengendalian, yaitu:
1. Penerbitan wesel harus mendapat otorisasi terlebih dahulu. Kewenangan
pemberian persetujuan penerbitan wesel berada pada dewan komisaris atau
manajemen tingkat tinggi. Biasanya diperlukan beberapa tandatangan persetujuan
2
dalam perjanjian kredit yang mencakup jumlah pinjaman, tingkat bunga, tanggal
pembayaran bunga dan angsuran, dan aset yang dijadikan agunan. Apabila wesel
diperbaharui (diperpanjang), diperlukan persetujuan yang sama seperti halnya
penerbitan wesel baru.
2. Terdapat pengendalian yang memadai untuk pembayaran pokok pinjaman
maupun bunganya. Pembayaran bunga periodik dan pembayaran angsuran pokok
pinjaman harus diawasi melalui siklus pembelian dan pembayaran. Pada saat wesel
diterbitkan, bagian akuntansi harus menerima suatu copy wesel, sama seperti halnya
ketika ia menerima copy faktur dari penjual dan laporan penerimaan barang. Bagian
utang akan secara otomatis menerbitkan check atau electronic funds transfer untuk
wesel yang telah jatuh tempo, dengan cara yang sama seperti ketika ia menyiapkan
pembayaran untuk pembelian barang dan jasa. Suatu copy wesel akan menjadi
dokumen pendukung pembayaran wesel.
3. Dokumen dan catatan memadai. Hal ini menyangkut penyelenggaraan catatan
pembantu dan pengawasan atas dokumen wesel yang telah dibayar oleh pejabat
yang ditunjuk. Wesel yang telah dilunasi harus diberi tanda “LUNAS” dan
disimpan oleh pejabat yang berwenang.
4. Verifikasi independen secara periodik. Secara periodik catatan detail wesel harus
direkonsiliasi dengan buku besar dan dibandingkan dengan catatan yang
diselenggarakan oleh pemegang wesel oleh seseorang yang tidak bertanggungjawab
untuk menyelenggarakan catatan detail. Pada saat yang sama seseorang yang
independen harus melakukan perhitungan ulang biaya bunga wesel untuk menguji
ketelitian catatan pembukuan.
3
internal. Selain itu, seorang auditor juga harus memeriksa ketelitian catatan penerimaan
dari pencairan pinjaman serta pembayaran kembali pokok pinjaman dan bunganya.
C. PROSEDUR ANALITIS
Prosedur analitis sangat penting dalam pengauditan utang wesel karena
pengujian rinci beban bunga dan utang bunga dapat dihilangkan jika hasilnya
menguntungkan. Auditor perlu mengadakan suatu prediksi independen atas beban
bunga, dengan menggunakan saldo utang berjalan dan tingkat bunga dan juga menguji
kemungkinan adanya utang wesel yang tidak tercatat. Berikut prosedur analitis untuk
utang wesel:
4
Gambar 11.2 Skedul atau Daftar Utang Wesel dan Utang Bunga
Gambar 11.2 Skedul atau Daftar Utang Wesel dan Utang Bunga (Lanjutan)
Apabila terjadi sejumlah transaksi yang menyangkut utang wesel selama tahun
yang diaudit, akan menjadi tidak praktis bagi auditor untuk menggunakan skedul seperti
itu. Dalam situasi demikian, biasanya akan meminta klien untuk membuat suatu skedul
yang berisi wesel-wesel yang masih memiliki saldo yang belum dibayar pada akhir
tahun, menunjukkan deskripsi setiap wesel, saldo akhir tahun, dan saldo akhir tahun
utang bunga, termasuk agunan dan tingkat bunga. Ada dua tujuan audit saldo yang
penting dalam audit atas utang wesel:
5
1) Utang wesel yang ada telah dicatat dan dilaporkan (kelengkapan)
2) Utang wesel yang tercantum dalam daftar telah dicatat dengan akurat (ketelitian)
Tujuan-tujuan di atas sangat vital karena kesalahan penyajian bisa material
walaupun yang salah catat atau ditiadakan hanya menyangkut satu buah wesel. Adapun
Tujuan Audit Saldo dan Pengujian Rinci Saldo untuk Utang Wesel dan Bunga terdapat
pada tabel di bawah ini:
Utang wesel yang Jumlahkan ke bawah daftar Hal ini sering dilakukan
tercantum dalam daftar utang wesel dan utang pada seluruh wesel yangada
utang wesel cocok dengan bunga. karena populasinya hanya
register utang wesel atau Telusur totalnya ke buku sedikit atau apabila cukup
master fail klien, dan besar. banyak bisa dilakukan
totalnya telah dijumlahkan Telusur utang wesel dengan menggunakan
dengan benar dan cocok individual ke masterfail. perangkat lunak audit.
dengan buku besar
(kecocokan saldo).
Utang wesel yang Konfirmasi utang wesel. Tujuan keberadaan tidak
tercantum dalam daftar Periksa otorisasi pada copy begitu penting
utang wesel benar-benar duplikat wesel. dibandingkan dengan tujuan
ada (keberadaan). Periksa persetujuan kelengkapan dan ketelitian.
pengambilan kredit
dalam notulen rapat
perusahaan.
6
Utang wesel yang ada telah Periksa pembayaran wesel Tujuan ini penting untuk
dicantumkan dalam daftar setelah akhir tahun buku mengungkapkan
utang wesel (kelengkapan). untuk memastikan kemungkinan adanya
bahwa wesel tersebut kekeliruan dan kecurangan.
tercantum sebagai utang Ketiga prosedur ini lazim
pada akhir tahun yang dilakukan pada kebanyakan
diperiksa. audit. Tambahan prosedur
Dapatkan konfirmasi bank untuk mencari kewajiban
standar yang mencakup yang tidak dicatat
referensi spesifik tentang diperlukan apabila
keberadaan utang wesel pengendalian internal
dari semua bank yang lemah.
berkaitan dengan utang
wesel perusahaan.
Review rekonsiliasi bank
untuk wesel baru
yang dikreditkan
langsung ke akun bank
oleh bank.
Utang wesel dan utang Periksa pokok pinjamandan Dalam kasus-kasus tertentu
bunga yang tercantum bunga wesel pada perlu dilakukan perhitungan
dalam daftar sungguh- duplikat copy wesel. dengan menggunakan
sungguh akurat (ketelitian). Konfirmasi utang wesel, metode nilai sekarang
tingkat bunga, dan (present value) atas bunga
tanggal terakhir dan pokok pinjaman.
pembayaran bunga yang Sebagai contoh, apabila
telah dilakukan kepada peralatan dibeli dengan
pemegang wesel. menggunakan utang wesel.
Rekalkulasi utang bunga.
7
Utang wesel yang Periksa tanggal jatuh pada
tercantum dalam daftar duplikat copy wesel
utang wesel telah untuk memastikan
digolongkan dengan benar apakah sebagian atau
(penggolongan). seluruh utang wesel telah
menjadi utang jangka
pendek.
Review wesel untuk
memastikan apakah
wesel tersebut
merupakan utang wesel
atau utang usaha dengan
pihak berelasi.
Utang wesel telah Periksa duplikat copy wesel Wesel harus dilaporkan
dilaporkan pada periode untuk menentukan sebagai utang periode ini,
yang tepat (pisah batas). apakah wesel bertanggal apabila wesel tersebut
sebelum atau tepat pada bertanggal sebelum atau
tanggal neraca. tepat pada tanggal neraca.
Perusahaan mempunyai Periksa wesel untuk
kewajiban untuk membayar menentukan apakah
utang wesel. perusahaan mempunyai
kewajiban untuk
membayar.
Apabila pengendalian internal atas utang wesel tidak efektif, auditor harus
memperluas prosedur untuk menguji kemungkinan adanya utang wesel yang tidak
dicatat. Sebagai contoh, auditor bisa mengirim konfirmasi kepada kreditur yang di masa
lalu yang pernah memberi kredit wesel tetapi pada tahun ini tidak tercantum dalam
daftar utang wesel. Auditor juga bisa menganalisis beban bunga yang dibayarkan
kepada kreditor tetapi kreditor tersebut tidak tercantum namanya dalam daftar utang
wesel, dan mereview notulen rapat dewan komisaris untuk memeriksa kemungkinan
adanya wesel yang telah mendapat persetujuan tetapi tidak dicatat.
Selain tujuan audit saldo, empat tujuan audit penyajian dan pengungkapan juga
penting untuk utang wesel karena standar akuntansi keuangan mensyaratkan catatan
kaki yang memadai yang menjelaskan ketentuan-ketentuan berkenaan dengan utang
8
wesel yang sedang berjalan serta aset yang dijadikan agunan pinjaman. Apabila
pinjaman menghendaki adanya pembatasan signifikan atas aktivitas perusahaan, maka
hal tersebut harus pula diungkapkan dalam catatan kaki. Apabila auditor telah
melakukan pengujian rinci saldo untuk tujuan audit saldo, maka bukti yang diperoleh
dalam pengujian tersebut akan sangat membantu auditor dalam mencapai tujuan audit
penyajian dan pengungkapan.
9
2. PEMBUKUAN DAN PEMISAHAN TUGAS YANG TEPAT
Apabila perusahaan menangani sendiri catatan transaksi saham dan saham
yang beredar, pengendalian internal harus memadai untuk memastikan bahwa:
a) Pemegang saham sesungguhnya diakui dalam catatan perusahaan.
b) Jumlah dividen yang benar dibayarkan kepada pemegang yang memiliki saham
perusahaan pada tanggal pencatatan dividen.
c) Potensi terjadinya kecurangan aset diminimalkan.
Sebagai cara untuk mengawasi modal saham, banyak perusahaan
menyelenggarakan buku sertifikat saham dan master fail modal saham para
pemegang saham. Catatan sertifikat saham mencatat saham yang diterbitkan dan
saham yang dibeli kembali sepanjang perjalanan perusahaan. Catatan transaksi
modal saham mencakup nomor sertifikat saham, jumlah saham yang diterbitkan,
nama pemegang saham, dan tanggal penerbitan. Apabila saham dibeli kembali,
buku catatan sertifikat harus mencatat sertifikat saham yang ditarik kembali dan
tanggal penarikannya.
Master fail modal saham para pemegang saham adalah catatan saham
beredar pada suatu saat tertentu. Master fail berfungsi sebagai pengecek ketelitian
catatan sertifikat saham dan saldo modal saham biasa dibuku besar. Selain itu
Master Fail ini juga berguna sebagai dasar untuk pembayaran dividen.
3. REGISTRAR INDEPENDEN DAN AGEN TRANSFER SAHAM
Tanggung Jawab registrar independen adalah memastikan bahwa saham
diterbitkan perusahaan sesuai dengan ketentuan yang tercantum dalam anggaran
dasar perusahaan setelah mendapat otorisasi dari dewan komisaris apabila terjadi
perubahan dalam pemilikan saham. Registrar bertanggung jawab untuk
menandatangani semua sertifikat saham baru yang diterbitkan dan memastikan
bahwa sertifikat saham yang lama telah diterima dan dinyatakan tidak berlaku,
sebelum sertifikat pengganti diterbitkan.
10
3) Modal saham telah dicatat dengan akurat (tujuan audit saldo-ketelitian)
4) Modal saham telah disajikan dan diungkapkan dengan tepat (keempat tujuan
penyajian dan pengungkapan)
Dua hal pertama menyangkut pengujian pengendalian dan pengujian substantif
golongan transaksi, sedangkan dua hal berikutnya menyangkut pengujian detail saldo
dan pengungkapan yang bersangkutan.
1. TRANSAKSI YANG TERJADI TELAH DIBUKUKAN
Tujuan ini dapat dengan mudah dicapai apabila perusahaan klien
menggunakan registrar independen atau agen transfer. Auditor bisa mengirimkan
konfirmasi kepada mereka untuk menanyakan transaksi apa yang telah terjadi dan
keakuratan transaksi yang ada, dan kemudian memastikan apakah semua transaksi
itu telah terjadi.
2. TRANSAKSI MODAL SAHAM TERBUKUKAN SUNGGUH-SUNGGUH
TERJADI DAN DICATAT DENGAN TEPAT
Pengujian yang ekstensif dibutuhkan untuk transaksi-transaksi yang
menyangkut penerbitan modal saham seperti misalnya penerbitan saham baru
secara tunai, merger dengan perusahaan lain lewat pertukaran saham, saham donasi,
dan pembelian kembali saham.
Auditor memeriksa keakuratan catatan transaksi modal saham yang
dilakukan secara tunai dengan cara mengirim konfirmasi kepada agen transfer dan
menelusur jumlah transaksi yang tercatat di pembukuan ke penerimaan kas.
3. MODAL SAHAM DIBUKUKAN DENGAN TEPAT
Auditor memeriksa saldo akhir dalam akun modal saham dengan pertama-
tama menentukan jumlah saham yang beredar pada tanggal neraca. Apabila tidak
terdapat agen transfer, auditor harus mengandalkan pada catatan saham yang ada
dan akuntansi untuk semua saham yang beredar dalam catatan sertifikat saham,
memeriksa sertifikat saham yang sudah tidak berlaku lagi, dan menghitung
sertifikat yang masih kosong.
Setelah auditor puas bahwa jumlah saham yang beredar telah ditentukan
dengan benar, nilai pari terbukukan dalam akun modal saham dapat diperiksa
dengan mengalikan jumlah lembar saham dengan nilai pari saham. Saldo akhir
dalam akun agio saham adalah jumlah residual. Ini bisa diaudit dengan memeriksa
jumlah transaksi selama tahun yang diperiksa dan menambahkan atau
mengurangkannya dari saldo awal akun.
11
4. MODAL SAHAM DISAJIKAN DAN DIUNGKAPKAN DENGAN TEPAT
Sumber informasi terpenting untuk menentukan apakah keempat tujuan penyajian
dan pengungkapan untuk aktivitas modal saham telah terpenuhi adalah anggaran
dasar perusahaan, notulen rapat dewan komisaris, dan analisis auditor tentang
transaksi modal saham.
C. PENGAUDITAN DIVIDEN
Titik berat pengauditan dividen adalah pada transaksi dividen, bukan pada saldo
akhir, kecuali apabila terdapat utang dividen. Auditor bisa memeriksa keterjadian
dividen yang telah dibukukan dengan memeriksa otorisasi pada notulen rapat dewan
komisaris tentang dividen per lembar saham dan tanggal pembayaran dividen. Dalam
melakukan hal tersebut, auditor harus waspada terhadap kemungkinan tidak tercatatnya
dividen yang telah diumumkan, terutama beberapa waktu menjelang akhir tahun.
Prosedur audit yang sangat berkaitan adalah mereview arsip audit permanen untuk
menentukan apakah terdapat pembatasan pembayaran dividen dalam perjanjian
obligasi atau provisi saham preferen.
Ketelitian pengumuman dividen dapat diaudit dengan melakukan rekalkulasi
jumlah berdasarkan dividen per lembar saham dikalikan dengan jumlah saham beredar.
Apabila klien menggunakan agen transfer untuk mendistribusikan dividen, total dividen
dapat ditelusur ke jurnal pengeluaran kas ke agen tersebut dan juga dikonfirmasi.
12
Dalam mengaudit pendebetan dan pengkreditan atas laba ditahan, selain yang
disebabkan oleh laba bersih dan deviden auditor harus memastikan apakah transaksi-
transaksi telah dimasukkan. Setelah auditor yakin bahwa transaksi-transaksi
terbukukan sudah digolongkan dengan benar sebagai transaksi laba ditahan, tahap
berikutnya adalah memutuskan apakah transaksi-transaksi tersebut telah dicatat dengan
benar.
Auditor juga harus mengevaluasi apakah ada transaksi yang seharusnya
dimasukkan tetapi tidak dibukukan. Demikian pula, apabila laporan keuangan berisi
penyisihan laba ditahan, auditor harus mengevaluasi apakah masih diperlukan
penyisihan pada tanggal neraca.
13
DAFTAR RUJUKAN
Al, Haryono Jusup. (2014). Auditing Pengauditan Berbasis ISA. STIE YKPN: Yogyakarta.
14