Anda di halaman 1dari 8

Audit siklus perolehan sumber dana

jangka panjang dan pembayaran kembali modal

 Ciri Khas yang mempengaruhi


Empat karakteristik siklus perolehan dan pelunasan kembali modal mempengaruhi secara
signifikan audit terhadap akun-akun berikut:
1. Realtif sedikit transaksi yang mempengaruhi saldo akun
2. Jika Tidak dimasukkannya satu transaksi tertentu, mungkin jumlahnya akan material.
3. Terdapat hubungan hukum antara entitas usaha klien dan pemegang saham, obligasi atau
dokumen-dokumen pemilikan yang serupa.
4. Terdapat hubungan langsung antara akun bunga dan dividen dengan kewajiban dan modal.
 Akun dan kelas transaksi dalam siklus perolehan sumber dana jangka
panjang dan pembayaran kembali modal
Siklus perolehan dan pelunasan kembali modal pada perusahaan, berhubungan dengan
perolehan pendanaan dalam bentuk hutang dengan beban bunga dan modal serta pembayaran
kembali modal. Siklus perolehan dan pembayaran kembali modal meliputi pembayaran bunga
dan dividen. Berikut ini adalah akun-akun utama dalam siklus tersebut:

1. Wesel bayar 10. Modal disetor di atas nilai pari


2. Hutang kontrak 11. Modal donasi
3. Hipotek 12. Laba di tahan
4. Hutang obligasi 13. Appropiasi laba di tahan
5. Beban bunga 14. Saham tresuri
6. Bunga masih harus dibayar 15. Dividen yang diumumkan
7. Kas di bank 16. Hutang dividen
8. Modal saham biasa 17. Perusahaan perorangan- akun
9. Modal saham preferen (saham modal
istimewa) 18. Persekutuan - akun modal
Prosedur audit untuk berbagai akun dalam siklus perolehan dan pembayaran kembali modal,
dapat lebih dipahami dengan mengambil beberapa contoh akun untuk dipelajari.

1. audit terhadap wesel bayar dan beban atas hutang bunga yang berhubungan dan beban bunga
untuk mengilustrasikan modal berbunga
2. saham biasa, modal disetor di atas nilai pari, laba di tahan dan dividen. Metodologi yang
digunakan untuk menentukan pengujian terinci atas saldo akun modal sama dengan metode
yang digunakan untuk semua akun lainnya. 

 Wesel Bayar
a. Pengertian dan Akun wesel bayar

Wesel bayar adalah kewajiban hukum terhadap kreditur yang dijamin oleh aktiva
ataupun sama sekali tidak dijamin. Biasanya, suatu wesel di keluarkan untuk jangka waktu
antara satu bulan dan satu tahun, tetapi ada juga wesel yang jangka waktu nya lebih dari satu
tahun untuk berbagai maksud kekayaan yang dijaminkan meliputi berbagai jenis aktiva seperti
efek efek, persediaan dan aktiva tetap.

Untuk pinjaman jangka pendek, pembayaran pokok pinjaman dan bunga umumnya dilakukan
pada saat hutang tersebut jatuh tempo; tetapi untuk pinjaman yang melebihi 90 hari, wesel
biasanya mensyaratkan pembayaran bunga bulanan atau setiap triwulanan.

b. Tujuan Audit
1. Struktur pengendalian intern terhadap wesel bayar cukup memadai
2. Transaksi-transaksi berkenaan dengan pinjaman yang melibatkan pokok serta bunga
wesel telah diotorisasi secara memadai
3. Hutang atas wesel bayar dan beban bunga dan kewajiban yang masih harus dibayar
yang berhubungan , telah dinyatakan dengan wajar sesuai dengan kedelapan dari
Sembilan tujuan spesifik audit atas rincian saldo.

c. Pengendalian Internal
o Otorisasi yang memadai atas penerbitan wesel baru
o Pengendalian yang mencukupi atas pembayaran pokok pinjaman bunga
o Dokumen dan catatan-catatan yang memadai. 
o Verifikasi independen secara periodic
d. Pengujian Pengendalian dan Pengujian Substansif atas transaksi
Pengujian terhadap transaksi-transaksi wesel bayar meliputi penerbitan wesel bayar dan
pembayaran kembali pokok pinjaman serta bunga.  Pengujian transaksi wesel bayar dan
bunganya harus lebih menekankan pengujian terhadap empat pengendalian intern
terpenting yang dibahas dalam bagian sebelumnya.
e. Prosedur Analitis
Prosedur analisis merupakan hal yang essensial untuk wesel bayar karena pengujian
rinci atas beban bunga dan bunga hutang.
PROSEDUR ANALITIS KEMUNGKINAN KEKELIRUAN
Hitung kembali taksiran Salah saji beban bunga atau
beban bunga dengan dasar bunga terhutang, atau
tingkat bunga rata-rata wesel pengabaian wesel bayar beredar
bayar bulanan keseluruhan.
Bandingkan wesel bayar yang Pengabaian atau salah saji
beredar dengan tahun wesel bayar
sebelumnya
Bandingkan saldo total wesel Salah saji beban bunga, bunga
bayar, beban bunga, dan bunga terhutang atau wesel bayar
terhutang tahun sebelumnya sebelumnya

f. Pengujian Rincian atas Saldo- Saldo


Langkah awal yang umum dilakukan dalam audit wesel bayar adalah penggunaan skedul
wesel bayar dan bunga terhutang yang diperoleh dari klien. Skedul ini biasanya memuat
keterangan rinci dari semua transaksi yang terjadi untuk tahun berjalan secara
keseluruhan baik untuk pokok pinjaman maupun bunga, saldo awal dan saldo akhir
wesel bayar dan hutang bunga, serta informasi yang jelas dan rinci. Bila selama tahun
berjalan terdapat banyak transaksi yang melibatkan wesel bayar, kemungkinan skedul
tersebut menjadi tidak memadai. Dalam keadaan seperti ini, auditor biasanya meminta
klien untuk memeprsiapkan skedul wesel-wesel pada akhir tahun masih mempunyai
saldo yang belum dilunasi.
Tujuan nilai yang dapat direalisasi tidak dimasukkan dalam table karena tidak berlaku
untuk wesel bayar. Skedul wesel bayar digunakan sebagai kerangka acuan untuk
prosedur tersebut. Dalam hal ini pun banyaknya pengujian yang dilakukan sangat
bergantung pada materialitas wesel bayar dan efektifitas struktur pengendalian intern.
Tiga tujuan terpenting dalam audit atas wesel bayar adalah:

o Seluruh wesel bayar yang ada telah disertakan (kelengkapan)


o Wesel bayar dalam skedul dinilai dengan benar (keakuratan)
o Wesel bayar telah disajikan dan diungkapkan secara memadai (penyajian dan
pengungkapan)

 Ekuitas Pemilik
Perbedaan utama harus dibuat antara audit terhadap perusahaan publik dan perusahaan
keluarga. Dalam kebanyakan perusahaan keluarga, hanya sedikt atau bahkan mungkin tidak ada
transaksi akun ekuitas pemillik selama setahun yang bersangkutan, dan umumnya jumlah
pemegang saham sedikit.

Transaksi-transaksi ekuitas pemilik yang mungkin terjadi adalah perubahan ekuitas pemilik
disebabkan oleh laba atau rugi tahunan serta pembagian deviden. Waktu yang digunakan utnuk
verifikasi ekuitas pemilik pada perusahaan keluarga seringkali hanya sedikit walaupun auditor
harus melakukan pengujian terhadap catatan-catatan perusahaan.

a. Tujuan Audit
 Struktur pengendalian intern terhadap modal saham dan dividen yang berkaitan
mencukupi
 Transaksi-transaksi “ekuitas pemilik” telah dicatat sesuai dengan keenam tujuan spesifik
audit.
 Saldo-saldo ekuitas pemilik telah disajikan dan diungkapkan sesuai dengan tujuan
spesifik audit rincian saldo (kepemilikan dan nilai yang dapat direalisasikan tidak
berlaku)
b. Pengendalian Internal
otorisasi yang memadai atas transaksi, pencatatan yang memadai, pemisahan tugas antara
antara pencatatan ekuitas pemilik dan penanganan kas serta sertifikat saham, dan
penggunaan petugas serta agen penjualan saham yang bebas.

Otorisasi yang memadai untuk transaksi   Karena masing-masing transaksi yang


mempengaruhi ekuitas pemilik biasanya material, sebagian besar transaksi ini
harus disetujui oleh dewan direksi. Transaksi-transaksi ekuitas pemilik berikut ini
umumnya memerlukan otorisasi yang khusus

PENGELUARAN MODAL SAHAM Otorisasi meliputi jenis saham yang akan


diterbitkan (misalnya apakah saham preferen atau saham biasa), jumlah yang
diterbitkan, nilai pari saham, kondisi kekhususan dari saham selain saham
biasa, dan tanggal penerbitannya.

PERNYATAAN PEMBAGIAN DIVIDEN Dewan direksi harus memberikan otorisasi


terhadap bentuk dividen (tunai atau dalam bentuk saham), jumlah dividen
untuk setiap saham dan catatan serta tanggal pembelian dividen.

Pencatatan yang baik dan pemisahan fungsi.


Jika suatu perusahaan melakukan sendiri pencatatan atas transaksi saham dan saham yang beredar,
maka perusahaan harus mempunyai struktur pengendalian yang memadai untuk memastikan bahwa
pemilik saham dicatat dalam catatan perusahaan, jumlah dividen yang dibayarkan kepada pemilik
saham per tanggal catatan dividen telah benar dan kemungkinan kecurangan karyawan diminimalkan.

Pengendalian atas modal saham yang digunakan oleh kebanyakan perusahaan adalah penggunaan buku
sertifikasi saham dan buku besar pemegang saham .Buku sertifikasi saham  merupakan catatan
penerbitan dan pembelian kembali saham selama operasi perusahaan. Pencatatan suatu transaksi
penjualan meliputi informasi mengenai sertifikat ,jumlah saham yang dikeluarkan ,nama pemegang
saham dan tanggal penerbitan saham

Petugas dan agen pemindahan saham yang independen


Perusahaan yang mengeluarkan sahamnya di pasar modal ,diharuskan menggunakan petugas catat yang
bebas sebagai suatu alat pengendalian untuk mencegah pengeluaran sertifikat saham yang tidak sah
.Tanggungjawab petugas catat yang bebas adalah memastikan bahwa saham yang dikeluarkan oleh
suatu perusahaan sesuai dengan kebijakan mengenai saham dalam akte pendirian perusahaan tersebut
dan otorisasi dewan direksi

Audit atas Modal Saham dan Tambahan Modal disetor


Terdapat 4 hal penting dalam audit terhadap modal saham dan tambahan modal disetor di atas nilai
pari:
 Seluruh transaksi modal saham yang ada telah dicatat (kelengkapan)
 Transaksi-transaksi saham yang dicatat telah diotorisasi dan nilainya tepat (keberadaan dan
keakuratan)
 Modal saham dinilai dengan benar (keakuratan)
 Modal saham disajikan dan diungkapkan secara memadai (penyajian dan pengungkapan)
 Dua yang pertama mengharuskan adanya pengujian transaksi dan dua yang terakhir
mengharuskan pengujian rincian saldo .

Seluruh transaksi saham yang ada telah dicatat


Tujuan ini dengan mudah dapat dicapai jika digunakan jasa pencatat atau agen pemindahan saham.
Auditor dapat meminta konfirmasi mereka mengenai transaksi-transaksi modal saham dan
mengenai nilai dari transaksi-transaksi  saham tersebut .Penelitian terhadap notulen rapat ,terutama
yang dibuat mendekati tanggal neraca dan pemeriksaan terhadap buku catatan saham klien ,dapat
juga menunjukkan adanya pengeluaran dan pembelian kembali saham .
Transaksi saham yang dicatat benar dan dicatat dengan
tepat
  Pengeluaran saham baru secara tunai ,merjer dengan perusahaan lain melalui pertukaran saham
,modal yang dihadiahkan dan saham yang dibeli kembali semuanya memerlukan audit yang
ekstensif .Tanpa memperhartikan pengendalian intern yang ada ,umunya seluruh transaksi modal
saham
diverifikasi karena nilainya yang material dan sifat permanen di dalam catatan .Keberadaan biasanya
diuji dengan memeriksa notulen rapat dewan direksi .

Modal saham disajikan dan diungkapkan dengan


memadai
Sumber informasi paling penting dalam menentukan apakah  modal saham telah diungkapkan
secara memadai adalah akte pendirian perusahaan ,notulen rapat dewan direksi ,dan analisis
auditor terhadap transaksi-transaksi modal saham .Auditor harus yakin bahwa terdapat penjelasan
yang mencukupi untuk setiap golongan saham ,termasuk informasi mengenai jumlah saham yang
diterbitkan dan yang beredar dan hak khusus dari setiap jenis saham tertentu

Audit atas Dividen


Penekanan pada audit atas dividen adalah pada transaksinya dan bukan saldo akhir, kecuali jika ada
hutang dividen. Keenam tujuan spesifik audit atas ktransaksi tetap relevan untuk deviden .Tetapi
,biasanya dividen diaudit seluruhnya dan jarang timbul masalah .Berikut ini adalah tujuan-tujuan
terpenting dari kontrol terhadap dividen ,termasuk yang berkaitan dengan hutang dividen .
 Dividen yang dicatat benar ada (keberadaan)
 Dividen yang ada seluruhnya telah dicatat (kelengkapan)
 Dividen telah dicatat dengan benar (keakuratan)
 Dividen yang dibayarkan kepada pemegang saham adalah benar ada (keberadaan)
 Hutang dividen telah dicatat dengan benar (keakuratan)
Keberadaan atas dividen yang dicatat dapat dicek dengan meneliti notulen rapat dewan direksi
menganai jumlah dividen per saham dan tanggal pembayaran dividen .Pada waktu meneliti notulen
rapat dewan direksi untuk memverifikasi dividen yang diumumkan .auditor harus berhati-hati teerhadap
kemungkinan adanya pengumuman dividen yang tidak dicatat ,terutama mendekati tanggal neraca .

Audit atas Laba Ditahan


Bagi sebagian besar perusahaan ,satu-satunya transaksi yang melibatkan laba ditahan adalah laba bersih
untuk tahun berjalan dan dividen yang diumukan .Tetapi mungkin pula ada koreksi terhadap laba tahun-
tahun sebelumnya ,penyesuaian terhadap transaksi-transaksi tahun sebelumnya yang dikredit atau
dibebankan langsung terhadap laba ditahan dan pembuatan atau penghapusan apropriasi laba di tahan.

Titik awal audit terhadap laba ditahan adalah analisis terhadap laba ditahan untuk seluruh tahun
yang bersangkutan .Skedul audit yang menunjukkan analisis itu ,yang biasanya merupakan bagian
dari arsep permanen ,meliputi keterangan tentang setiap transaksi yang mempengaruhi akun laba
ditahan.

Anda mungkin juga menyukai