Anda di halaman 1dari 4

Pemeriksaan Akuntansi II

Audit Atas Siklus Perolehan dan Pembayaran Kembali Modal

Dosen : Josina Lawalata, S.E., M.Si., Ak.

Disusun Oleh:

Deasy Try Ramadani

20AK003

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI NUSANTARA MAKASSAR

MAKASSAR

2022
Siklus perolehan dan pembayaran kembali modal meliputi pembayaran bunga dan
dividen. Berikut ini adalah akun-akun utama dalam siklus tersebut :

 Wesel bayar
 Hutang kontrak
 Hipotek
 Hutang obligasi
 Beban bunga
 Bunga yang masih harus dibayar
 Kas di bank
 Modal saham biasa
 Modal saham preferen
 Modal disetor diatas nilai pari
 Modal donasi
 Laba ditahan
 Apropriasi laba di tahan
 Saham tresuri
 Dividen yang diumumkan
 Hutang dividen
 Perusahaan perorangan – akun modal
 Persekutuan – akun modal

Empat ciri khas siklus perolehan dan pembayaran kembali modal sangat
mempengaruhi audit terhadap akun-akun di atas:

1. Relatif sedikit transaksi yang mempengaruhi saldo-saldo akun di atas tetapi


seringkali setiap transaksi jumlahnya material.
2. Tidak dimasukkannya satu transaksi tanggal yang mungkin material.
3. Terdapat hubungan hukum antara entitas usaha klien dan pemegang saham,
obligasi, atau dokumen-dokumen pemilikan yang serupa.
4. Terdapat hubungan langsung antara akun bunga dan dividen dengan hutang dan
modal.

WESEL BAYAR

Wesel bayar adalah kewajiban hukum terhadap kreditur yang mungkin dijamin oleh
aktiva ataupun sama sekali tidak menjamin. Biasanya, suatu wesel dikeluarkan untuk
jangka waktu antara satu bulan dan satu tahun, tetapi ada juga wesel yang jangka
waktunya lebih dari satu tahun. Untuk pinjaman jangka pendek, pembayaran pokok
pinjaman dan bunga umumnya dilakukan pada saat hutang trsebut jatuh tempo; tetapi
untuk pinjaman yang melebihi 90 hari, wesel biasanya menyarankan pembayaran
bunga bulanan atau setiap triwulan.
PENGENDALIAN INTERN

Terdapat empat pengendalian intern yang penting atas wesel bayar:

 Otorisasi yang memadai atas penerbitan wesel baru.


 Pengendalian yang mencukupi atas pembayaran pokok pinjaman dan bunga
 Dokumen dan catatan-catatan yang memadai.
 Verifikasi independen secara periodik.

Dua tujuan pertama penting karena bila terjadi satu kesalahan saja, misalnya satu wesel
diabaikan atau salah dicatat, nilainya mungkin material. Penyajian dan pengungkapan
penting karena prinsip akuntansi yang berlaku umum mengharuskan adanya catatan
kaki yang memberi keterangan tentang jangka waktu wesel yang masih belum jatuh
tempo dan aktiva yang dijaminkan. Jika perjanjian pinjaman menimbulkan pembatasan-
pembatasan terhadap perusahaan, seperti misalnya saldo minimum kompensasi, atau
pembatasan pembayaran dividen, maka hal-hal tersebut juga harus diungkapkan dalam
catatn kaki.

EKUITAS PEMILIK

Transaksi-transaksi “ekuitas pemilik” yang mungkin terjadi adalah perubahan ekuitas


pemilik disebabkan oleh laba atau rugi tahunan serta pembagian dividen. Waktu yang
digunakan untuk verifikasi ekuitas pemilik pada perusahaan keluarga seringkali hanya
sedikit walaupun auditor harus melakukan pengujian terhadap catatan-catatan
perusahaan.

Tujuan dari pemeriksaan auditor terhadap ekuitas pemilik adalah untuk menentukan
apakah:

 Struktur pengendalian intern terhadap modal saham dan dividen yang berkaitan
mencukupi
 Transaksi – transaksi “ekuitas pemilik” telah dicatat sesuai dengan keenam
tujuan spesifik audit.
 Saldo –saldo ekuitas pemilik telah disajikan dan diungkapkan sesuai dengan
tujuan spesifik audit rincian saldo (kepemilikan dan nilai yang dapat direalisasi
tidak berlaku).

Pengendalian atas modal saham yang dilgunakan oleh kebanyakan perusahaan adalah
penggunaan buku sertifikasi saham dan buku besar pemegang saham. Buku sertifikasi
saham merupakan catatan penerbitan dan pembelian kembali saham selama operasi
perusahaan. Pencatatan suatu transaksi penjualan meliputi informasi mengenai nomor
sertifikat, jumlah saham yang dikeluarkan, nama pemegang saham dan tanggal
penerbitan saham.

Pengeluaran kas untuk pembayaran dividen harus dikendalikan dengan cara yang sama
seperti penyiapan dan pembayaran gaji. Cek-cek pembayaran dividen harus disiapkan
berdasarkan buku saham oleh pegawai yang tidak melakukan pencatatn dalam buku
saham.

AUDIT ATAS DEVIDEN

Penekanan pada audit atas dividen adalah pada transaksinya dan buka saldo akhir.
Kecuali jika ada hutang dividen.

Berikut ini adalah tujuan-tujuan terpenting dari kontrol terhadap deviden, termasuk
yang berkaitan dengan hutang dividen:

 Dividen yang dicatat benar ada


 Dividen yang ada seluruhnya telah dicatat
 Dividen yang telah dicatat dengan benar
 Dividen yang dibayarkan kepada pemegang saham adalah benar ada
 Hutang dividen telah dicatat
 Hutang dividen telah dicatat dengan benar

Ketepatan penilaian suatu pengumuman pembayaran dividen dapat diaudit dengan


menghitung kembali jumlahnya berdasarkan dividen setiap saham dan jumlah saham
yang beredar. Jika klien menggunakan agen pemindahan saham untuk membagikan
dividen, jumlah totalnya dapat ditelusuri ke dalam jurnal pembayaran kas kepada agen
dan juga dengan mengonfirmasikannya.

AUDIT ATAS LABA DITAHAN

Audit atas pengkreditan laba ditahan yang berasal dari laba tahun yang bersangkutan
(atau pendebetan yang disebabkan kerugian ) dilakukan dengan menelusuri jurnal
dalam laba ditahan ke dalam laba bersih pada perhitungan laba rugi.

Salah satu pertimbangan yang penting dalam mengaudit pendebetan dan pengkreditan
terhadap laba ditahan, selain disebabkan oleh laba bersih dan dividen, adalah
menentukan apakah transaksi tersebut harus dimasukkan.

Pertimbangan penting lainnya dalam audit terhadap laba ditahan adalah menilai apakah
ada transaksi yang harusnya di masukkan tetapi belum dicatat. Demikian pula apabila
dalam laporan keuangan tercakup apropriasi laba ditahan, auditor harus menilai
apakah masih diperlukan apropriasi pada tanggal neraca.

Hal penting yang menentukan apakah laba ditahan diungkapkan dengan benar di
neraca adalah keberadaan pembatasan-pembatasan terhadap pembayaran dividen.
Seringkali perjanjian dengan bankir, pemegang saham, dan kreditor lainnya melarang
atau membatasi jumlah dividen yang dapat dibayarkan oleh klien. Pembatasan-
pembatasan ini harus diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan.

Anda mungkin juga menyukai