Anda di halaman 1dari 6

Makalah Pemeriksaan Akuntansi II

Dosen : Josina Lawalata, S.E., M.Si., Ak.

Disusun Oleh:
Deasy Try Ramadani
20AK003

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI NUSANTARA MAKASSAR


2021/2022
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Memeriksa Laporan Keuangan bukan perkara mudah bagi kalangan siapapun,
dibutuhkan kemampuan dalam menanganinya, dibutuhkan sebuah ketelitian dalam
melaporkan, dibutuhkan sebuah opini yang jelas dan tepat dalam menanganinya.
Siapakah yang berhak ?? ya seorang auditor. Ada tujuan dan tanggung jawab audit,
dalam mengaudit sebuah laporan keuangan. Maka dari itu disini kita akan membahas
mengenai Tujuan dan Tanggung jawab Audit mengenai laporan keuangan tersebut

B. Rumusan Masalah

1. Tujuan pengauditan laporan keuangan


2. Tanggung jawab manajemen
3. Tanggung Jawab Auditor
4. Siklus Laporan Keuangan
5. Menetapkan Tujuan Pengauditan

C. Tujuan Penulisan

1. Mengetahui Tujuan pengauditan laporan keuangan


2. Mengetahui Tanggung jawab manajemen
3. Mengetahui Tanggung Jawab Auditor
4. Mengetahui Siklus Laporan Keuangan
5. Bagaimana Menetapkan Tujuan Pengauditan
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 TUJUAN PENGAUDITAN LAPORAN KEUANGAN


Tujuan pengauditan umum atas laporan keuangan oleh auditor independen
merupakan pemberianopini atas kewajaran di mana laporan tersebut telah disajikan
secara wajar, dalam segala hal yangmaterial , posisi keuangan, hasil usaha dan arus kas,
sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang berlak umum di Indonesia.Berikut
Langkah-langkah Mengembangkan Tujuan Audit :Jika auditor yakin bahwa laporan
tidak disajikan secara wajar atau tidak mampu menarik kesimpulan dikarenakan bahan
bukti yang tidak memadai, maka auditor bertanggung jawab untuk menginformasikan
kepada para pengguna laporan keuangan melaui laporan auditnya

2.2 TANGGUNG JAWAB MANAJEMEN


Tanggung jawab manajemen atas kewajaran dalam representasi (asersi) pada
laporan keuangan memberikan kebebasan bagi manajemen untuk menentukan penyajian
dan pengungkapan apa saja yang dianggap penting. Jika manajemen berkeras terhadap
pengungkapan laporan keuangan yang dianggap oleh auditor tidak dapat diterima, maka
auditor dapat menerbitkan opini tidak wajar (adverse) atau opini wajar dengan
pengecualian (qualified) atau menarik diri dengan kontak kerja.Peraturan Bapepam-LK
meningkatkan tanggung jawab manajemen terhadap laporan keuangan dengan
mengharuskan presiden direktur atau chief executive officer (CEO) dan manajer
keuangan (chief financial officer-CFO) perusahaan publik untuk mengesahkan laporan
keuangan yang dilaporkan kepada Bapepam LK. Dalam menandatangani pernyataan
tersebut,manajemen mengesahkan bahwa laporan keuangan sepenuhnya telah sesuai
dengan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia, bahwa semua
informasi yang diungkapkandalam laporan keuangan adalah lengkap dan benar, dan
bahwa manajemen sepenuhnya bertanggung jawab atas pengendalian internal

2.3 TANGGUNG JAWAB AUDITOR


Auditor bertanggung jawab untuk memeriksa atau menjalankan audit agar
mendapatkan informasi apakah laporan keuangan telah bebas dari kesalahan saji atau
bahkan kecurangan:
A. Tanggung jawabnya yakni :

 Salah Saji Material versus Tidak Material


Dianggap sebagai material apabila kesalahan-kesalahan tersebut belum di koreksi.
Auditor bertanggung jawab untuk mendapatkan keyakinan yang memadai bahwa batas
materialitas telah terpenuhi.
 Keyakinan Memadai
Dalam Standart audit keyakinan yang memadai sebagai tingkay yang tinggi, tapi
sebuah laporan keuangan tidak dapat di pastikan telah bebas dari slah saji material,
karena sebagian bahan audit merupakan sebagian dari sampel populasi, penyajian
akuntansi berisi stimasi yang kompleks dan sangat sulit seorang auditor mendeteksi
adanya kesalahan saji dalam sebuah laporan keuangan.
 Kesalahan versus Kecurangan
Kesalahan adalah salah saji dalam sebuah laporan keuangan yang tidak di sengaja
namun kecurangan adalah salah saji yang di sengaja
 Skeptis Profesional
Dalam pengauditan harus dilakukan secara skeptic professional yaitu sikap kritis dalam
penilaian atas bahan bukti dalam audit.
 Mendeteksi kecurangan material
Auditor harus mamapu mendapat keyakinan bahwa laporan keuangan telah bebas dari
salah saji material. Memang sangat sulit mengingat manajemen dan karyawan terlibat
dalam kecurangan dan bertindak menutup nutupi hal tersebut. Kecurangan meliputi
kecurangan dalam pelaporan atau penyalahgunaan asset.
 Membongkar tindakan Ilegal
Tindakan illegal adalah sebuah pelanggaran hokum dua contoh tindakan ilegaladalah
pelanggaran terhadap peraturan perpajakan dan perlindungan lingkungan. Tindakan
ketika auditor mengetahui adanya tindakan illegal adalah
1. Mempertimbangkan terhadap laporan keuangan
2. Mempertimbangkan dampak dari tindakan ini terhadap hubngan KAP dengan
manajemen
3. Auditor harus mengkomunikasikan dengan komite audit untuk meyakinkan
bahwa mereka mengetahui adanya tindakan illegal tersebut

2.4 SIKLUS LAPORAN KEUANGAN


Sebuah cara yang umum untuk mengelompokan audit adalah dengan tetap
menjaga jenis atau kelompok transaksi dan saldo akun yang terkait erat ke dalam suatu
kelompok yang sama. Pendekatan siklus ini menghubungkan bagaimana transaksi-
transaksi dicatat dalam jurnal dan diikhtisarkan dalam buku besar dan laporan keuangan
Siklus laporan keuangan terdiri dari :
1. Siklus pejualan dan penagihan
2. Siklus akuisisi dan pembayaran
3. Siklus penggajian dan personalia
4. Siklus persediaan dan pergudangan
5. Siklus akuisisi model dan pembayaran Kembali

2.5 MENETAPKAN TUJUAN AUDIT


Penetapan tujuan audit dan prosedur audit merupakan unsur utama sebuah
program audit, oleh karena itu keberhasilan pekerjaan lapangan dalam mengumpulkan
bukti audit bergantung kepada baik buruknya sebuah program audit yang digunakan.
Hal tersebut dapat dipahami mengingat suatu program audit pada dasarnya merupakan
abstraksi dari perencanaan audit yang berisi rencana langkah kerja sistematis untuk
memperoleh bukti audit yang diperlukan dalam pencapaian tujuan audit.
Guna mengarahkan pekerjaan audit di lapangan, program audit berperan
sebagai pedoman pelaksanaan audit sekaligus merupakan alat pengendalian agar
pekerjaan audit secara keseluruhan berjalan sesuai dengan sasaran dan tujuan yang telah
ditetapkan. Tujuan audit kami bagi 2 yaitu tujuan audit umum dan tujuan audit khusus.
A. Tujuan umum audit
Tujuan umum audit adalah untuk menyatakan pendapat atas kewajaran, dalam
semua hal yang material, posisi keuangan dan hasil usaha serta arus kas sesuai dengan
prinsip akuntansi yang berlaku umum. Untuk mencapai tujuan ini, auditor perlu
menghimpun bukti komponen yang cukup, auditor perlu mengindentifikasikan bukti
apa yang dapat dihimpun dan bagaimana cara menghimpun bukti tersebut.
Tujuan umum audit atas laporan keuangan adalah untuk menyatakan pendapat atas
kewajaran laporan keuangan, dalam semua hal yang material, sesuai dengan prinsip-
prinsip akuntansi yang berlaku umum.
B. Tujuan Khusus Audit
Tujuan khusus audit, sama halnya tujuan audit umum. Namun, pada tujuan audit
khusus lebih menekankan pada spesifikasi dari setiap laporan keuangan. Contoh tujuan
audit berkaitan transaksi, berkaitan saldo, dan berkaitan pengungkapan
BAB III
PENUTUP

Anda mungkin juga menyukai