Oleh :
2. Tasya Kosita
STAMBUK 2020
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat
dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Anggaran
Untuk Perencanaan dan Pengendalian Jangka Pendek”. Kami juga berterima kasih
kepada Ibu Dosen Tuti Sridewi SE, M.Si,Ak.CA dan Sondang Aida Silalahi, SE,
M.Si yang telah membimbing kami dalam menyelesaikan tugas ini.
Kami pun menyadari bahwa di dalam makalah ini masih terdapat banyak
kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami mengharapkan
adanya kritik dan saran demi perbaikan makalah yang akan kami buat di masa
yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang
membangun. Akhir kata kami ucapkan terimakasih.
Tim Penyaji
2
DAFTAR ISI
JUDUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
3
BAB I
PENDAHULUAN
4
Setelah membaca dan memahami isi makalah ini, pembaca diharapkan mampu
menjelaskan dan membedakan audit dan manajemen keuangan serta
mengetahui bagimana siklus Audit tersebut.
5
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Tujuan dan Pelaksanaan Audit atas Laporan
SAS I (AU 110) menyatakan “Tujuan dari audit biasa atas laporan keuangan
oleh auditor independen adalah untuk menyatakan pendapat tentang kewajaran,
dalam semua hal yang material, posisi keuangan, hasil operasi, serta arus kas
sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum (GAAP).
Langkah-langkah untuk mengembangkan tujuan audit
Jika auditor menemukan laporan tidak disajikan secara wajar atau tidak
didukung dengan bukti yang mencukupi auditor mempunyai tanggung jawab
untuk memberi tahu pemakai melalui laporan auditor.
6
Tanggung jawab manajemen adalah mengadopsi kebijakan akuntansi yang
baik, menyelenggarakan pengendalian internal, dan menyajukan laporan
keuangan yang wajar.
Tanggung jawab manajemen atas kewajaran penyajian (asersi) laporan
keuangan berkaitan dengan privilege untuk menentukan penyajian dan
pengungkapan apa yang dianggap perlu. Jika manajemen bersikeras dengan
pengungkapan laporan keuangan yang menurut auditor tidak dapat diterima,
auditor dapat memilih untuk menerbitkan pendapat tidak wajar atau wajar
dengan pengecualian atau mengundurkan diri dari penugasan tersebut.
7
104) menyatakan bahwa kepastian yang layak adalah tingkat kepastian
yang tinggi, tetapi tidak absolut, bahwa laporan keuangan telah bebas dari
salah saji yang material. Konsep ini mengidikasikan bahwa auditor
bukanlah pemberi garansi atau penjamin atas kebenaran laporan keuangan.
Auditor bertanggung jawab atas kepastian yang layak tetapi tidak absolut,
karena :
1. Sebagian besar bukti audit diperoleh dari pengujian sampel populasi,
bidang yang di uji, jenis, luas dan waktu pengujian, serta evaluasi hasil
pengujian juga membutuhkan pertimbangan auditor yang penting. Itikat
baik dan integritas auditor dapat membuat kesalahan dan kekeliruan
dalam memberikan pertimbangan.
2. Penyajian akuntansi mengandung estimasi yang kompleks, yang dapat
melibatkan sejumlah ketidakpastian serta dapat mempengaruhi
peristiwa-peristiwa dimasa depan.
3. Laporan keuangan yang disusun dengan penuh kecurangan.
8
e. Kecurangan yang Berasal dari Pelaporan Keuangan yang Curang
versus Mesapopriasi Aktiva
Pelaporan keuangan yang curang akan merugikan para pemakai karena
menyediakan informasi yang tidak benar untuk membuat keputusan.
Apabila aktiva disalahgunakan atau dimisapropriasi, para pemegang saham,
kreditor, serta pihak lainnya akan dirugikan karena aktiiva tersebut tidak
lagi menjadi milik pemiliknya yang sah.
Perbedaan penting antara pencurian aktiva dan salah saji yang diakibatkan
oleh pencurian aktiva :
1. Aktiva dicuri dan pencurian tersebut ditutupi dengan menyajikan secara
salah aktiva tersebut. Salah saji tersebut tidak terungkapan.
2. Aktiva dicuri dan pencurian tersebut ditutupi dengan menyajikan
pendapatan terlalu rendah atau melebiihsajikan beban. Salah saji
tersebut tidak terungkapan.
3. Aktiva dicuri, tetapi misapropriasi tersebut berhasil diungkapkan.
Laporan laba rugi dan catatan kaki yang terkait mengungkapkan dengan
jelas misapropriasi ini.
f. Tindakan Ilegal
Didefinisikan sebagai pelanggaran hukum atau peraturan pemerintah selain
kecurangan. Misalnya pelanggaran terhadap undang-undang perpajakan
atau undang-undang negara.
a. Tindakan Ilegal yang Berdampak Langsung
Pelanggaran atas UU dan peraturan tertentu memiliki dampak keuangan
yang langsung terhadap saldo akun tertentu dalam laporan keuangan.
Tanggung jawab auditor atas tindakan ilegal yang berdampak langsung
ini sama dengan tanggung jawab auditor atas kecurangan dan
kekeliruan.
b. Tindakan Ilegal yang Berdampak Tidak Langsung
Sebagian besar tindakan ilegal hanya memperngaruhi laporan keuangan
secara tidak langsung, contoh, jika perusahaan melanggar undang-
undang perlindungan lingkungan, denda atau sanksi material yang
9
potensial secara tidak langsung akan mempengaruhi laporan keuangan
karena menimbulkan kebutuhan untuk mengungkapkan kewajiban yang
akhirnya harus dibayar.
Standar auditing menyatakan bahwa auditor tidak memberikan
kepastian bahwa tindakan ilegal yang berdampak tidak langsung akan
terdeteksi.
Auditor mempunyai tiga tiingkatan tanggung jawab untuk menentukan
dan melaporkan tindakan ilegal :
1. Pengumpulan bukti jika tidak ada alasan untuk percaya bahwa ada
tindakan ilegal yang berdampak tidak langsung.
2. Pengumpulan bukti dan tindakan lainnya apabila ada alasan untuk
mempercayai bahwa tindakan ilegal yang berdampak langsung atau
tidak langsung telah terjadi.
Apabila auditor yakin bahwa suatu tindakan ilegal mungkin telah
terjadi, beberapa tindakan akan diperlukan untuk menentukan
apakah tindakan ilegal yang dicurigai benar-benar terjadi :
1. Auditor, pertama harus meminta keterangan kepada manajemen
yang berada satu tingkat di atasnya yang mungkin terlibat dalam
tindakan ilegal yang potensial.
2. Auditor harus berkonsultasi dengan penasihat hukum klien atau
spesialis lainnya.
3. Auditor harus mempertimbangkan pengumpulan bukti audit
tambahan.
3. Tindakan apabila auditor mengetahui suatu tindakan ilegal.
Tindakan pertama yang harus dilakukan adalah mempertimbangkan
pengaruhnya terhadap laporan keuangan, termasuk kecukupan
pengungkapan. Auditor juga harus mempertimbangkan pengaruh
tindakan ilegal terhadap hubungan KAP dengan manajemen.
10
Tujuan siklus laporan keuangan adalah mengklasifikasikan transaksi dan saldo
akun kedalam siklus laporan keuangan serta mengidentifikasi manfaat
pendekatan siklus untuk mensegmentasi audit.
Cara umum untuk mensegmentasi audit adalah dengan tetap mempertahankan
hubungan yang erat antara jenis (atau kelas) transaksi dan saldo akun dalam
segmen yang sama, cara ini disebut pendakatan siklus (cycle approach).
Logika dari penggunaan pendekatan siklus adalah bahwa hal itu berkaitan
dengan cara transkasi dicatat dalam jurnal dan diikhtisarkan dalam buku besar
serta laporan keuangan.
Arus Transaksi dari Journal ke Laporan Keuangan
Laporan keuangan
Laporan keuangan
Pengeluaran kas Jurnal
pengeluaran kas
11
Siklus persediaan dan pergudangan
Siklus akuisisi modal dan pembayaran kembali
Kas umum
Siklus persediaan
dan pergudangan
Siklus transaksi merupakan cara yang penting untuk menata audit. Pada
umumnya para auditor memperlakukan setiap siklus tersebut secara terpisah
selama proses audit. Meskipun auditor harus mempertimbangkan keterkaitan
diantara siklus-siklus itu, auditor tetap independen sampai batas praktis.
Tujuan audit yang berkaitan dengan transaksi mengikuti dan berhungan dengan
asersi manajemen, tujuan audit yang berkaitan dengan transaksi ini dimaksud untuk
memberikan kerangka kerja guna membantu auditor mengumpulkan bukti audit dan
memutuskan bukti audit.
Ada perbedaan antara tujuan audit umum yang berkaitan dengan transaksi dan
tujuan audit khusus yang berkaitan dengan transaksi bagi setiap kelas transaksi,
tujuan audit umum adalah :
12
a. Keterjadian-transaksi yang dicatat memang ada, tujuan ini berkenaan
dengan apakah transaksi yang dicatat memang benar terjadi.
b. Kelengkapan- transaksi yang terjadi telah dicatat, tujuan ini apakah semua
transaksi yang harus dimasukkan dalam jurnal benar telah dicatat.
c. Keakuratan-transaksi yang dicatat dinyatakan pada jumlah yang benar,
tujuan ini menginformasikan tentang transaksi akuntansi dan merupakan
salah satu bagian asersi keakuratan untuk kelas transaksi.
d. Posting dan pengikhtisaran- transaksi yang dicatat dimasukkan kedalam file
induk dan diikhtisarkan dengan benar, tujuan ini berkaitan dengan
keakuratan transfer informasi dari transaksi yang dicatat dalam jurnal ke
buku besar pembantu dan ke buku besar.
e. Klasifikasi- transaksi harus yang dicatat dalam jurnal klien telah
diklasifikasikan secara tepat, tujuan ini menyatakan bahwa transaksi telah
dimasukkan kedalam akun yang tepat dan merupakan padanan auditor atas
asersi klasifikasi manajemen untuk kelas transaksi.
f. Penetapan waktu- transaksi dicatat pada tanggal yang benar, tujuan
penetapan waktu transaksi merupakan padanan auditor atas asersi cutoff
manajemen.
13
Hubungan yang rinci (detail tie-in)- rincian saldo akun sesuai dengan
jumlah pada file induk yang berkaitan, sesuai dengan total saldo akun, dan
sesuai dengan total buku besar
Nilai yang dapat direalisasi- aktiva yang telah dicantumkan dalam jumlah
yang diestimasi akan direalisasi
Hak dan kewajiban selain eksistensi
BAB III
14
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat disimpulkan bahwa gadget
memberikan pengaruh yang cukup besar terhadap tingkat sosialisasi antar
mahasiswa di Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Pembangunan
Nasional “Veteran” Jakarta, khususnya mahasiswa kelas E jurusan Akuntansi S1
angkatan 2017. Hal tersebut terlihat dari banyaknya jumlah responden yang
menganggap bahwa tingkat sosialisasi di kelas E Akuntansi S1 saat ini sudah
terpengaruh oleh penggunaan gadget.Hal tersebut juga didukung dengan
keadaan sebenarnya. Dimana jika diamati, terkadang saat sedang berkumpul di
luar maupun di dalam kelas, terdapat beberapa mahasiswa kelas E Akuntansi
S1 yang lebih fokus pada gadget daripada berinteraksi dengan
lingkungan sekitar. Hal ini mencerminkan bahwa gadget dapat membuat
mahasiswa menjadi lebih individualistis dan kurang peduli dengan lingkungan
sekitar.Untuk itu, diperlukan beberapa solusi yang mungkin bisa
meminimalisisr pengaruh gadgetterhadap tingkat sosialisasiantar mahasiswa,
beberapa diantaranya adalah: memperbanyak kegiatan tatap muka dengan
banyak orang, seperti mengikuti organisasi maupun melalui Focus Group
Discussion (FDG),dan mengatur intensitas penggunaan gadgetdengan
menggunakan gadgetuntuk seperlunya saja.
3.2 Saran
15
DAFTAR PUSTAKA
file:///C:/Users/Toshiba/Downloads/AUDIT_LAPORAN_KEUANGAN-dikonversi.pdf
https://www.academia.edu/17416889/Tanggung_Jawab_dan_Tujuan_Audit
16