Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH AKUNTASI KOS

“ BIAYA BAHAN BAKU ”

OLEH :

KELOMPOK 5

ANGGI FITRIA RIZKIANI (7201142010)

ANNA RAHMADANI BINTANG (7203342005)

FEBI ANGGRAINI DALIMUNTHE (7203342015)

Dosen Pengampu :

Sondang Aida Silalahi,SE,M.Si

Haryani Pratiwi Sitompul, SE.MSi

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI-UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

TAHUN 2020

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan
berkat dan karunia yang dilimpahkan kepada penulis, sehingga kami dapat menyelesaikan
tugas ini. Adapun yang menjadi tugas kami adalah membuat “Makalah tentang Biaya Bahan
Baku”. Tujuan kami membuat makalah ini ialah untuk memenuhi tugas rutin dalam mata
kuliah “Akuntansi Kos ”.

Jika dalam penulisan makalah penulis terdapat berbagai kesalahan dan kekurangan dalam
penulisannya, maka kepada para pembaca, kami memohon maaf sebesar-besarnya atas
koreksi-koreksi yang telah dilakukan. Hal tersebut semata-mata agar menjadi suatu evaluasi
dalam pembuatan makalah ini. Mudah-mudahan dengan adanya pembuatan tugas ini dapat
memberikan manfaat berupa ilmu pengetahuan yang baik bagi penulis maupun bagi para
pembaca.

Medan, Maret 2022

Kelompok

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................................. 2

DAFTAR ISI ............................................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................................ 4

A. Latar Belakang .............................................................................................................. 4


B. Rumusan Masalah ......................................................................................................... 4
C. Tujuan Penulisan ........................................................................................................... 4

BAB II PEMBAHASAN ......................................................................................................... 5

A. Pengertian Biaya Bahan Baku .......................................................................................5


B. Jenis-Jenis Bahan Pada Bahan Baku ..............................................................................5
C. Masalah-Masalah Khusus Yang Berhubungan Dengan Bahan Baku ........................... 6
D. Elemen Biaya Yang Membentuk Harga Pokok Bahan Baku Yang Dibeli Sistem
Pembelian...................................................................................................................... 7
E. Akuntansi Biaya Bahan Baku ....................................................................................... 8
F. Penentuan Harga Pokok Bahan Baku Yang Dipakai Dalam Produksi ......................... 9
G. Metode Pencatatan Biaya Bahan Baku ....................................................................... 12
H. Contoh Soal................................................................................................................. 12

BAB III PENUTUP ............................................................................................................... 15

A. Kesimpulan .................................................................................................................. 15

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................ 16

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Biaya bahan baku merupakan suatu komponen penting dari biaya produksi. Biaya bahan
baku (raw material cost) adalah seluruh biaya untuk memperoleh bahan sampai dengan bahan
siap untuk digunakan yang meliputi harga bahan, ongkos angkut, penyimpanan dan lain-lain.

Masalah yang dihadapi oleh manajemen adalah keterlambatan bahan baku sehingga
mengganggu proses produksi. Setiap kegiatan produksi pasti memiliki sebuah tujuan yang
ingin dicapai oleh perusahaan tersebut. Umumnya tujuan tersebut adalah mendapatkan laba
atau keuntungan yang besar. Untuk mencapai tujuan tersebut, dimuculkanlah beberapa biaya
dalam hal produksi. Antara lain adalah biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan
biaya overhead pabrik.

Biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik sangat
penting, karena merupakan salah satu teknik untuk menerapkan kebijakan-kebijakan dalam
pembebanan oleh suatu produk. Merupakan bagian dari proses perencanaan untuk
menentukan tindakan bagi kegiatan produksi dimasa yang akan datang. Memberikan
informasi untuk menentukan tindakan bagi kegiatan produksi. Memberikan gambaran bagi
suatu perusahaan, disamping itu juga perusahaan membutuhkan analisis selisih.

B. Rumusan Masalah

1. Apa itu biaya bahan baku?


2. Apa jenis-jenis biaya bahan baku?
3. Apakah ada hubungannya dengan sistem akuntansi biaya bahan baku?
4. Apakah ada masalah-masalah khusus yang berhubungan dengan bahan baku

C. Tujuan Penulisan

Agar dapat memahami sejauh mana materi Biaya Bahan Baku ini perlu di mengerti oleh
si pembaca dan juga khususnya kami penulis makalah. Penulisan ini dilakukan agar kita
mengetahui poin-poin apa saja yang terdapat dalam materi Biaya Bahan Baku ini. Semoga
apa yang kami tulis bisa bermanfaat bagi semua yang membaca makalah kami.

4
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Biaya Bahan Baku

Bahan baku adalah seluruh bahan yang digunakan dalam proses produksi suatu produk.
Bahan baku ini mencakup seluruh bahan yang terkandung di dalam produk. Contohnya dalam
memproduksi sebuah baju, maka biaya bahan bakunya seperti kain, benang, seleting, dan
lainnya. Selain itu juga biaya pada lainnya seperti biaya angkut, penyimpanan dan
operasional juga termasuk ke dalam biaya bahan baku ini.

Menurut Hanggana, bahan baku adalah sesuatu yang digunakan untuk membuat barang
jadi, bahan pasti menempel menjadi satu dengan barang jadi. Dalam sebuah perusahaan
bahan baku dan bahan penolong memiliki arti yang sangat penting, karena menjadi modal
terjadinya proses produksi sampai hasil produksi.

Menurut Sofjan Assauri, bahan baku adalah semua bahan baku meliputi semua bahan
yang dipergunakan dalam perusahaan pabrik, kecuali terhadap bahan-bahan yang secara fisik
akan digabungkan dengan produk yang dihasilkan oleh perusahaan pabrik tersebut.

B. Jenis-Jenis Bahan Pada Bahan Baku

Menurut Gunawan Adisaputro dan Marwan Asri (1985) jenis bahan baku ada 2 adalah
yaitu sebagai berikut :

1. Bahan Baku Langsung (Direct Material)


Yaitu bahan pokok utama ini dapat dikatakan direct material atau bahan baku
langsung. Bahkan, pengertian lainnya merupakan suatu bahan pokok utama yang
merupakan bagian terpenting dari suatu produk barang jadi yang dihasilkan
perusahaan. Walaupun, biaya yang sudah di keluarkan dalam hal membeli bahan
pokok langsung akan sangat berkaitan erat dengan barang produksi yang dihasilkan.
2. Bahan Baku Tidak Langsung (Indirect Material)
Yaitu ialah suatu nama lain dari bahan pokok pendamping pada jenis bahan baku ini.
Namun, pengertian lainnya yang dapat diketahui merupakan suatu bahan yang ikut
berperan kedalam bahan utama pada saat kegiatan proses produksi tetapi bahan ini
tidak secara langsung terlihat pada suatu barang jadi yang sudah dihasilkan oleh
perusahaan.

5
C. Masalah-Masalah Khusus Yang Berhubungan Dengan Bahan Baku

Masalah-masalah yang terjadi dalam proses produksi dalam perusahaan sering terjadi
yang diantaranya adalah terjadi sisa bahan, produk cacat dan produk rusak.

• Sisa Bahan
Bahan yang mengalami kerusakan di dalam proses pengerjaannya disebut sisa bahan.
Jika di dalam proses produksi terdapat sisa bahan, maka hasil penjualan sisa bahan
tersebut, dapat diperlakukan sebagai berikut :
a) Pengurang biaya bahan baku yang dipakai dalam pesanan yang
menghasilkansisa bahan tersebut
b) Pengurang terhadap biaya overhead pabrik yang sesungguhnya terjadi
c) Penghasilan di luar usaha
• Produk Rusak
Produk rusak adalah produk yang tidak memenuhi standar mutu yang telah
ditetapkan, yang secara ekonomis tidak dapat diperbaiki menjadi produk yang baik.
Sedangkan produk rusak merupakan produk yang telah menyerap biaya bahan, biaya
tenaga kerja dan biaya overhead pabrik. Perlakuan terhadap produk rusak adalah
tergantung dari sifat dan sebab terjadinya :
a) Jika produk rusak terjadi karena sulitnya pengerjaan pesanan tertentu atau
faktor luar biasa yang lain, maka harga pokok produk rusak dibebankan
sebagai tambahan harga pokok produk yang baik dalam pesanan yang
bersangkutan. Jika produk rusak tersebut masih laku dijual, maka hasil
penjualannya diperlakukan sebagai pengurang biaya produksi pesanan yang
menghasilkan produk rusak tersebut.
b) Jika produk rusak merupakan hal yang normal terjadi dalam proses
pengolahan produk, maka kerugian yang timbul sebagai akibat terjadinya
produk rusak dibebankan kepada produksi secara keseluruhan, dengan cara
memperhitungkan kerugian tersebut di dalam tarif biaya overhead pabrik.
Oleh karena itu, anggaran biaya overhead pabrik yang akan digunakan untuk
menentukan tarif biaya overhead pabrik dihitung dengan rumus: biaya
overhead pabrik yang dianggarkan dibagidengan dasar pembebanan.
c) Produk Cacat
Produk cacat adalah produk yang tidak memenuhi standar mutu yang
telahditentukan, tetapi dengan mengeluarkan biaya pengerjaan kembali untuk

6
memperbaikinya, produk tersebut secara ekonomis dapat disempurnakan lagi
menjadi produk jadi yang baik.

D. Elemen Biaya Yang Membentuk Harga Pokok Bahan Baku Yang Dibeli Sistem
Pembelian

Transaksi pembelian lokal bahan baku melibatkan bagian-bagian produksi, gudang


pembelian, penerimaan barang dan Akuntansi. Dokumen sumber dan dokumen pendukung
yang dibuat dalam transaksi pembelian lokal bahan baku adalah surat permintaan pembelian,
surat order pembelian, laporan penerimaan barang dan faktur dari penjual. Sistem pembelian
lokal bahan baku terdiri dari prosedur permintaan pembelian, prosedur order pembelian,
prosedur penerimaan barang, prosedur pencatatan penerimaan barang di gudang, dan
prosedur pencatatan utang.

• Biaya yang Diperhitungkan dalam Harga Pokok Bahan Baku yang Dibeli
Harga pokok bahan baku tidak hanya berupa harga yang tercantum dalam faktur
pembelian saja. Harga pokok bahan baku terdiri dari harga beli (harga yang tercantum
dalam faktur pembelian) ditambah dengan biaya-biaya pembelian dan biaya-biaya
yang dikeluarkan untuk menyiapkan bahan baku tersebut dalam keadaan siap untuk
diolah. Seringkali di dalam pembelian bahan baku, perusahaan membayar biaya
angkutan untuk berbagai macam bahan baku yang dibeli. Hal ini menimbulkan
masalah mengenai pengalokasian biaya angkutan tersebut kepada masing-masing
jenis bahan baku yang diangkut. Perlakuan terhadap biaya angkutan ini dapat
dibedakan sebagai berikut :
a) Biaya angkutan diperlakukan sebagai tambahan harga pokok bahan baku yang
dibeli
b) Biaya angkutan tidak diperlakukan sebagai tambahan harga pokok bahan baku
yang dibeli, namun diperlakukan sebagai unsur BOP
• Biaya angkutan diperlakukan sebagai tambahan harga pokok bahan baku
Apabila biaya angkutan diperlakukan sebagai tambahan harga pokok bahan baku yang
dibeli, maka alokasi biaya angkutan kepada masing-masing jenis bahan baku yang
dibeli dapat didasarkan pada :
a) Perbandingan kuantitas tiap jenis bahan baku yang dibeli
b) Perbandingan harga faktur tiap jenis bahan baku yang dibeli

7
c) Biaya angkutan diperhitungkan dalam harga pokok bahan baku yang dibeli
berdasarkan tarif yang ditentukan dimuka
• Biaya angkutan tidak diperhitungkan sebagai tambahan harga pokok bahan baku yang
dibeli, tetapi diperlakukan sebagai unsur BOP
Dengan cara ini, biaya angkutan tidak diperhitungkan sebagai tambahan harga pokok
bahan baku yang dibeli, namun diperlakukan sebagai unsur BOP. Pada awal tahun
anggaran, jumlah biaya angkutan yang akan dikeluarkan selama satu tahun ditaksir.
Jumlah taksiran biaya angkutan ini diperhitungkan sebagai unsur BOP dalam
penentuan tarif BOP. Biaya angkutan yang sesungguhnya dikeluarkan kemudian
dicatat dalam sebelah debit rekening BOP sesungguhnya.
• Biaya unit organisasi yang terkait dalam perolehan bahan baku
Dalam pembelian bahan baku, unit organisasi yang terkait dalam pembelian bahan
baku adalah bagian pembelian, bagian penerimaan, bagian gudang, dan bagian
akuntansi persediaan. Oleh karena itu, apabila biaya pembelian akan diperhitungkan
sebagai harga pokok bahan baku, maka biaya-biaya bagian pembelian, gudang, dan
Akuntansi persediaan harus diperhitungkan.

E. Akuntansi Biaya Bahan Baku

Akuntansi biaya bahan baku diklasifikasikan menjadi dua kegiatan yaitu akuntansi
pembelian dan pemakaian bahan.

• Akuntansi Pembelian Bahan Baku


Pembelian bahan merupakan tanggung jawab bagian pembelian untuk pengadaan
bahan dengan harga murah, kualitas baik dan tersedia tepat waktu. Sistem pembelian
lokal bahan baku, melibatkan beberapa bagian, yaitu bagian produksi, bagian
gudang,bagian pembelian, bagian penerimaan barang dan bagian akuntansi. Prosedur
yang membentuk sistem pembelian bahan baku adalah prosedur permintaan
pembelian, prosedur order pembelian, prosedur penerimaan barang, prosedur
pencatatan penerimaan barang, di gudang prosedur pencatatan pembelian (utang).
Dalam sistem pembelian diperlukan dokumen-dokumen, baik dokumen sumber
maupun dokumen pendukung. Dokumen tersebut adalah surat permintaan pembelian,
surat order pembelian, laporan penerimaan barang dan faktur dari penjual.

8
• Akuntansi Pemakaian Bahan Baku
Masalah yang timbul dalam penentuan harga pokok bahan baku yang dipakai dalam
produksi adalah fluktuasi harga pembelian bahan baku. Harga beli bahan baku antara
pembelian satu dengan pembelian yang lain biasanya berbeda, hal ini mengakibatkan
harga pokok bahan baku persatuan yang ada di gudang berbeda-beda.

F. Penentuan Harga Pokok Bahan Baku Yang Dipakai Dalam Produksi

Karena dalam satu periode akuntansi seringkali terjadi fluktuasi harga, maka harga beli
bahan baku juga berbeda dari pembelian yang satu dengan pembelian yang lain. Oleh karena
itu, persediaan bahan baku yang ada di gudang mempunyai harga pokok per satuan yang
berbeda-beda, meskipun jenisnya sama.

Komponen Harga Pokok Produksi, meliputi :

• Biaya Pemesanan
• Biaya Transportasi
• Biaya Bongkar Muat
• Biaya Penyimpanan
• Biaya Bahan Habis Pakai
• Biaya terkait langsung lainnya (Asuransi, Pajak, Bea Masuk,dsb)

Penentuan atau perhitungan harga pokok bahan baku (HPP) juga dapat dihitung dengan
mudah seperti rumus dasar berikut :

HPP= Persediaan awal – Persediaan akhir

Cara perhitungannya bisa kita gunakan tabel yang terdapat pada macam-macam metode
penentuan harga pokok bahan baku yang dipakai dalam produksi antara lain :

a) Metode Identifikasi Khusus


Dalam metode ini, setiap jenis bahan baku yang ada digudang harus di beri tanda
harga pokok per satuan berapa bahan baku tersebut dibeli. Setiap pembelian bahan
baku yang harga persatuanya berbeda dengan harga per satuan bahan baku yang sudah
ada di gudang, harus dipisahkan penyimpanannya dan diberi tanda pada harga berapa
bahan baku tersebut dibeli. Dalam metode ini, tiap-tiap jenis bahan baku yang ada di
gudang jelas identitas harga pokoknya, sehingga setiap pemakaian bahan baku dapat
diketahui harga pokok per satuanya secara tepat.

9
10
b) Pertama Masuk Pertama Keluar (Fifo)
Metode ini didasarkan anggapan bahwa bahan yang pertama kali dipakai dibebani
dengan harga perolehan persatuan dari bahan yang pertama kali masuk kegudang
bahan,atau harga perolehan bahan persatuan yang pertama kali masuk kegudang
bahan akan digunakan untuk menentukan harga perolehan persatuan bahan yang
pertama kali disusul harga perolehan per satuan bahan yang dipakai pertama kali,
disusul harga perolehan persatuan yang masuk berikutnya.

11
c) Metode Rata-Rata (Weighted Average Method)
Pada metode ini dengan pencatatan fisik menghitung rata-rata harga perolehan
persatuan bahan.

d) Metode Terakhir Masuk , Pertama Keluar (Lifo)


Metode ini berdasarkan anggapaan bahwa bahan yang pertama kali dipakai dibebani
dengan harga perolehan persatuan bahan dari yang terakhir masuk, disusul dengan
harga perolehan bahan persatuan yang masuk sebelumnya dan seterusnya.

12
e) Metode Persediaan Dasar
Metode ini didasarkan atas anggapan bahwa persediaan minimum atas bahan harus
dimiliki perusahaan pada setiap saat agar kegiatan kontinyu. Pada umumnya metode
persediaan dasar menggunakan metode Lifo .

G. Metode Pencatatan Biaya Bahan Baku

Ada 2 macam metode pencatatan bahan baku, yaitu :

1) Metode Fisik (Fhysical Inventory Method)


Dalam metode ini hanya tambahan persediaan bahan saja yang dicatat sedang mutasi
berkurangnya bahan tidak dicatat untuk mengetahui bahan baku yang diperoleh ,
harus menghitung persediaan bahan baku digudang pada akhir periode akuntansi.
Harga pokok persediaan awal ditambah Harga pokok pembelian dikurang Harga
pokok persediaan akhir yang ada digudang merupakan biaya bahan baku yang
dipakai selama periode akuntansi.
2) Metode Mutasi Persediaan (Perpetual Inventory Method)
Dalam metode ini setiap mutasi dicatat dalam kartu persediaan . Pembelian dicatat
dalam kolom Beli di kartu persediaan ,pemakaian dicatat dalam kolom pakai di kartu
persediaan dan jumlah bahan yang tersedian digudang dapat dilihat dalam kolom
sisa di kartu persediaan.

H. Contoh Soal 1

PT. SUBUR bergerak dibidang pembuatan tas. Pada bulan Februari 2012 perusahaan
memproduksi 400 produk dengan harga Rp. 150.000,00 per produk. Berikut adalah rincian
biaya yang dikeluarkan perusahaan :
1. Pembelian bahan baku Rp. 4.000.000 dan bahan penolong 30% dari pembelian
bahan baku.
2. Bahan baku siap digunakan Rp. 4.500.000
3. Ongkos angut pembelian Rp. 180.000
4. Potongan pembelian 4% dari pembelian bahan baku langsung
5. Perusahaan menggaji 20 karyawan dengan gaji Rp. 400.000 per bulan dan seorang
manajer sebesar Rp. 1.000.000
6. Perusahaan mengeluarkan biaya listrik Rp. 430.000, biaya penyusutan Rp. 190.000,
biaya asuransi pabrik Rp. 120.000, biaya lain-lain sebesar Rp. 285.000

13
7. Biaya admin dan umum sebesar Rp. 850.000, biaya pemasaran Rp. 750.000
8. Pajak sebesar 10%
9. 3% dari penjualan adalah potongan penjualan

Dibawah ini adalah data-data mengenai nilai persediaan perusahaan :


Persediaan awal akhir
Bahan baku Rp. 480.000 Rp. 220.000
Barang dalam proses Rp. 440.000 Rp. 530.000
Barang jadi Rp. 670.000 Rp. 430.000

Diminta :
a. Hitung besar biaya bahan baku !
b. Hitung Biaya Overhead Pabrik !
c. Hitung biaya produksi !

JAWABAN :
a. Menghitung besarnya biaya bahan baku :
Persediaan bahan baku awal Rp. 480.000
Pembelian bahan baku Rp. 4.000.000
Ongkos angkut pembeliaan Rp. 180.000 +

Rp. 4.180.000
Potongan pembelian Rp. (160.000) -
Pembelian bersih Rp. 4.020.000
Bahan baku siap digunakan Rp. 4.500.000
Persediaan bahan baku akhir Rp. (220.000) -
Biaya bahan baku Rp. 4.280.000
Jadi, biaya bahan baku dalam pembuatan tas milik PT. SUBUR sebesar Rp. 4.280.000.

b. Menghitung biaya overhead pabrik


Bahan penolong Rp. 1.200.000
BTKL Rp. 1.000.000
Biaya Listrik Pabrik Rp. 430.000
Biaya Asuransi Rp. 120.000

14
Biaya Penyusutan Rp. 190.000
Biaya lain-lain Rp. 285.000 +
BOP Rp. 3.225.000

Jadi, BOP nya Rp. 3.225.000

c. Menghitung Biaya Produksi


Biaya Bahan Baku Langsung Rp. 4.280.000
Biaya Tenaga Kerja Langsung Rp. 8.000.000
BOP Rp. 3.225.000 +
Biaya Produksi Rp. 15.505.000

Jadi, biaya produksinya Rp. 15.505.000

I. CONTOH SOAL 2

15
/’

16
17
18
BAB III

PENUTUP

A.Kesimpulan

Biaya bahan baku merupakan suatu komponen penting dari biaya produksi. Masalah
yang dihadapi oleh manajemen adalah keterlambatan bahan baku sehingga mengganggu
proses produksi. Setiap kegiatan produksi pasti memiliki sebuah tujuan yang ingin dicapai
oleh perusahaan tersebut. Umumnya tujuan tersebut adalah mendapatkan laba atau
keuntungan yang besar. Untuk mencapai tujuan tersebut, dimuculkanlah beberapa biaya
dalam hal produksi. Antara lain adalah biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan
biaya overhead pabrik.

3 Komponen Yang Harus Kita Ketahui :

• Biaya Bahan Baku


Biaya bahan baku timbul karena adanya pemakaian bahan baku/bahan mentah dalam
proses memproduksi barang/produk.
• BTKL (Biaya Tenaga Kerja Langsung)
Biaya yang timbul karena pemakaian tenaga kerja yang digunakan untuk
mengolah/memproduksi barang. Jadi, gaji untuk membayar tenaga kerja ini disebut
Biaya Tenaga Kerja Langsung.
• BOP (Biaya Overhead Pabrik)
Biaya yang timbul karena pemakaian fasilitas untuk mengolah barang berupa
mesin,alat,tempat kerja dan kemudahan lainnya.
Yang termasuk dalam BOP adalah :
a) BTKL
b) Beban listrik pabrik
c) Biaya operasional pabrik
d) Bahan penolong
e) Biaya asuransi
f) Biaya depresiasi
g) Biaya lain-lain

19
DAFTAR PUSTAKA

Mulyadi, 1993, Akuntansi Biaya, Edisi ketiga, Yogyakarta: BPFE Universitas Gunadarma.
Firdaus A. Dunia, 1994, Akuntansi Biaya, Buku Satu Lembaga Penerbit Fakultas Ekonom
Universitas Indonesia, Jakarta.
DeCoster Don T., Eldon L. Schafer. Management Accounting: A Decision Emphasis. Edisi
ke 3. New York: John Wiley & Sons Inc., 1982

20

Anda mungkin juga menyukai