Anda di halaman 1dari 9

AKUNTANSI PAJAK ATAS INVESTASI

AKUNTANSI PAJAK

DOSEN PENGAMPU:

SONDANG AIDA
SILALAHI
TIWI HARYANI SITOMPUL

DISUSUN OLEH:

Maria pryana meylani hutajulu

Winni rahmayani depari

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2022

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan YME karena dengan rahmat serta
hidayah-Nya kami masih diberi kesempatan untuk menyelesaikan tugas MAKLAH dari mata
kuliah akuntansi PAJAK . Terima kasih juga saya ucapkan kapada pihak-pihak yang telah
membantu saya menyelesaikan tulisan ini , terutama kapada Dosen Pengampu Ibu SONDANG
AIDA SILALAHI dan TIWI HARYANI SITOMPUL
Harapan saya semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para
pembaca khusus nya saya sebagai mahasiswa , sehingga saya dapat memperbaiki bentuk maupun
isi makalah ini sehingga kedepanya dapat lebih baik dan dapat belajar dalam mengerjakan tugas
MAKALAH dengan baik.

Tugas ini saya akui masih banyak kekurangan karna pengalaman yang saya miliki sangat
kurang.oleh karna itu saya harapkankepada pembaca untuk memberikan masukan yang bersifat
membangun untuk kesempurnaan makalah ini, sehinga tugas- tugas MAKALAH saya lebih baik
sebelumnya.

Medan, September 2022

Penulis
DAFATAR ISI

Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB I PENDAHULUAN.....................................................................
A. .Latar belakang.........................................................................................................
B. Rumusan masalah ....................................................................................................
C. Tujuan penelitian .....................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN .....................................................................


A. Definisi entitas asosiasi dan entitas anak ................................................................
B. Konsep metode biaya dan ekuitas............................................................................
C. Pengaru penmerapam metode biaya dan metode ekuitas dalam perpajakan ...........

BAB III METODE PENELITIAN .....................................................


A. Kesimpulan ..............................................................................................................
B. Saran ........................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Investasi merupakan suatu pengeluaran sejumlah dana dari investor atau pengusaha
gunamembiayai kegiatan produksi untuk mendapatkan profit di masa yang akan datang.
Investasitercipta dari pendapatan yang di tabung atau dari penanaman modal baik secara
langsungmaupun tidak langsung oleh berbagai pihak dengan tujuanmemperbesar output
danmeningkatkan pendapatan di kemudian hari. Investasi yang lazim di sebut dengan istilah
penanaman modal, akan memberikan banyak pengaruh kepada perekonomian suatu
negaraataupun dalam cakupan yang lebih kecil, yaitu daerah. SAK ETAP mendefinisikan entitas
asosiasi sebagai suatu entitas, termasuk entitas bukanPerseroan Terbatas seperti persekutuan,
dimana investor mempunyai pengaruh signifikan dan bukan merupakan entitas anak ataupun
bagian dalam joint venture. SAK ETAPmendefinisikan entitas anak sebagai suatu entitas yang
dikendalikan oleh entitas induk.Pengendalian adalah kemampuan untuk mengatur kebijakan
keuangan dan operasional darisuatu entitas sehingga mendapatkan manfaat dari aktivitas
tersebut.

B. Rumusan Masalah
 Bagaimana Definisi entitas asosiasi dan entitas anak
 Bagaimana Konsep metode biaya dan metode ekuitas !
 Bagaimana Ruang lingkup property investasi

C. Tujuan Penulisan
 Agar mengetahui apa itu Entitas asosiasi dan Entitas anak, metode biaya dan Metodeekuitas,
Ruang lingkup Property investasi
 Untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Akuntansi Perpajakan
 Untuk memberi wawasan atau pemahaman kepada para pembaca
BAB II

PEMBAHASAN

A. DEFINISI ENTITAS ASOSIASI, DAN ENTITAS ANAK

Entitas asosiasi(associate) adalah suatu entitas,termasuk entitas nonkorporasi seperti


persekutuan,,dimana investor mempunyai pengaruh signifikan dan bukan merupakan entitasanak
ataupun bagian partisipasi dalam ventura bersama.Pada umumnya entitas asosiasi diungkapkan
jika perusahaan memiliki kepemilikan sahamsebesar 20% dari jumlah saham yang beredar.
Jumlah saham yang beredar sebanyak 20%dianggap mampu mempengaruhi suatu kebijakan
entitas asosiasi, kecuali dapat ditunjukkansecara jelas bahwa tidak ada pengaruh signifikan.
Namun, terkadang perusahaan juga bisamenunjukan pengaruh yang signifikan meski jumlah
kepemilikan sahamnya kurang dari 20%dan harus diungkapkan dalam laporan
keuangan.Investasi pada entitas asosiasi harus dicatat dengan menggunakan metode biaya.
Investasidiukur pada biaya perolehan dikurang akumulasi kerugian penurunan nilai. Investor
harusmengakui dividen dan penerimaan distribusi lainnya sebagai penghasilan terlepas apakah
haltersebut berasal dari akumulasi laba entitas asosiasi yang timbul sebelum atau sesudahtanggal
perolehan.Entitas anak(subsidiary) adalah suatu entitas,termasuk entitas nonkorporasi seperti
persekutuan, yang dikendalikan oleh entitas lain(yang dikenal sebagai entitas
induk).Pengendalian dapat juga muncul ketika entitas induk memiliki setengah atau kurang hak
suara suatu entitas tetapi memiliki:

1. mempunyai hak suara lebih dari setengah berdasarkan suatu perjanjian dengan pemegang
saham lain
2. mempunyai hak untuk mengatur kebijakan keuangan dan operasional berdasarkananggaran
dasar atau perjanjian.
3. mempunyai hak untuk menunjuk atau memberhentikan mayoritas anggota dewandireksi atau
badan yang setara dan pengendalian entitas dilakukan oleh oleh dewanatau badan tersebut.
4. mempunyai hak untuk bertindak sebagai suara mayoritas dalam rapat dewan direksiatau
badan yang setara dan pengendalian entitas dilakukan oleh dewan atau
badantersebut.Investasi pada entitas anak dicatat dengan menggunakan metode ekuitas. SAK
ETAP tidak menganjurkan dilakukannya konsolidasi laporan keuangan. Investasi pada
entitas anak awalnya diakui pada biaya perolehan (termasuk biaya transaksi) dan selanjutnya
disesuaikanuntuk mencerminkan bagian investor atas laba atau rugi dan pendapatan dan
beban darientitas anak.
B. KONSEP METODE BIAYA DAN EKUITAS

Dalam akuntansi dikenal dua metode pencatatan investasi, yaitu metode biaya (cost method )dan
metode ekuitas (equity method), adalah sebagai berikut : Metode biaya adalah metode pencatatan
investasi yang pada awal perolehan investasi,investor mencatat investasi sebesar biayanya
(historical cost accounting), dividen maupundistribusi laba dicatat sebagai penghasilan, namun
apabila dividen yang diterima melebihi bagian investor atas laba dipandang sebagai pemulihan
investasi dan dicatat sebagai pengurang investasi sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi
Keuangan No. 13 tentangAkuntansi untuk Investasi. Metode biaya harus diterapkan oleh investor
yang memiliki saham berhak suara pada perusahaan lain (investee) baik secara langsung maupun
secara tidak langsung dengan kepemilikan kurang dari 20%.Metode ekuitas adalah metode
pencatatan investasi yang pada awal perolehan investor mencatat investasi sebesar biayanya,
dividen maupun distribusi laba dicatat sebagai pengurang akun investasi. Nilai investasi
ditambah atau dikurangi dengan bagian laba/rugiinvestor pada perusahaan asosiasi setelah
tanggal perolehan. Metode ekuitas harus diterapkan oleh investor yang memiliki saham berhak
suara pada perusahaan investee baik secara langsung maupun tidak langsung dengan
kepemilikan 20%atau lebih. Dengan kepemilikan 20% atau lebih, secara akuntansi investor
dianggap memiliki pengaruhyang signifikan pada investee, oleh karena itu pengakuan
penghasilan berdasarkan dividenyang diterima tidak dapat digunakan sebagai ukuran yang
memadai untuk merefleksikan penghasilan yang diperoleh investor dari investasi dalam investee
karena distribusi yangditerima tersebut hampir tidak ada hubungannya dengan kinerja investee

C. PENGARUH PENERAPAN METODE BIAYA DAN METODE EKUITAS DALAM


PERPAJAKAN

Adanya pengakuan penghasilan investasi oleh investor yang menerapkan metodeekuitas kedalam
laporan laba rugi yang menjadi lampiran SPT Tahunan terkadang bisamemicu terjadinya
penafsiran yang berbeda. Atas penghasilan ini akan dianggap sebagaidividen dalam arti yang
luas, yakni sesuai Pasal 4 ayat 1 huruf g, yakni pembagian laba baik secara langsung maupun
tidak langsung dengan nama dan dalam bentuk apapun.Apabila dicermati istilah “pembagian
laba” yang seharusnya harus dilihat dari sisi pihak yang membagikan laba, yakni investee. Dari
sisi investee yang terjadi adalah tidak ada pembagian laba, pengakuan penghasilan oleh investor
adalah pengakuan sepihak secaraakuntansi karena menerapkan metode ekuitas, dan sebenarnya
dari sisi investor juga tidak adalaba yang diterima dari investee.Jika penghasilan investasi ini
dianggap sebagai obyek PPh berupa dividen oleh investor maka investee harus melakukan
pemotongan PPh Pasal 23 atas dividen. Pemotongan PPhPasal 23 diatur dalam SE-12/PJ.43/1993
tentang PPh Pasal 23/26 atas Pembayaran Dividenatau Bagian Keuntungan dari Perseroan Dalam
Negeri yang menyatakan bahwa saat terutangPPh Pasal 23 atas dividen adalah pada saat
ditentukan dalam RUPS/dilakukan pengumuman pembagian dividen/dibagikannya dividen.
Sedangkan saat terutang PPh bagi perusahaan yanggo publik adalah tidak menggunakan saat
ditentukan dalam RUPS karena sifat saham yangdiperjual belikan dibursa masih berubah-ubah
kepemilikannya sehingga ketika RUPS belumdiketahahui pemilik saham yang berhak atas
dividen. Oleh karena itu digunakan “recording date ” yaitu tanggal penentuan kepemilikan
pemegang saham yang berhak atas dividensebagai saat terutang PPh bagi perusahaan investee
yang go publik.Jika merujuk pada istilah “terutang” yang ditegaskan dalam S-1150/PJ.22/1985,
S-1506/PJ.22/1985 dan SE-16/PJ.22/1987 dijelaskan bahwa pengertian terutang harus
dikaitkandengan pembukuan yang dianut oleh pemotong pajak (investee). Dalam kasus
metodeekuitas, apabila investee menggunakan akrual basis, maka terutang PPh adalah pada
saatdicatat utang dividen, dan apabila menggunakan metode cash basis maka terutang PPh
adalah pada saat dividen dibagikan kepada investor. Pada saat investor mengakui
penghasilaninvestasi pada kasus metode ekuitas diatas disisi investee adalah bukan merupakan
saatterutang PPh Pasal 23 atas dividen, sehingga tidak bisa dilakukan pemotongan PPh Pasal 23.

Dalam S-168/PJ.312/2003 tentang metode pencatatan pembukuan juga ditegaskan berkaitan


dengan metode ekuitas, bahwa UU PPh menganut asas realisasi, dan realisasidividen terjadi
setelah ada keputusan dari RUPS mengenai pembagian laba berupa dividen.Pembukuan investasi
berdasarkan metode ekuitas hanya berlaku untuk pembukuan komersialyang tidak berpengaruh
pada pengakuan penghasilan dan biaya/kerugian untuk tujuan perpajakan.Dengan demikian
apabila investor mengakui penghasilan investasi karena menerapkanmetode ekuitas adalah bukan
merupakan penghasilan dividen dari sisi investor, dan bukanmerupakan saat terutang PPh pasal
23 atas dividen disisi investee. Penghasilan dividen secara pajak adalah pada saat investee
melakukan pengumuman pembagian dividen kepada investor.Dan saat itu investee juga
melakukan pemotongan PPh pasal 23 atas dividen yang diikutidengan penerbitan bukti potong
PPh Pasal 23 atas dividen.Dengan demikian ketika ada pengakuan penghasilan investasi oleh
WP investor karenamenerapkan metode ekuitas maupun metode biaya, maka perlakuan
pelaporan perpajakanyang semestinya dilakukan oleh investor adalah sebagai berikut :1. Apabila
WP investor menggunakan metode biaya (penyertaan pada investee kurangdari 20%) maka WP
Investor tidak perlu melakukan koreksi fiskal, kemudian penghasilandividen dipotong PPh pasal
23 oleh investee dan atas penghasilan dividen ini dilaporkandalam SPT Tahunan PPh investor
sebagai obyek pajak penghasilan.2. Apabila WP investor menggunakan metode ekuitas
(penyertaan pada investee 20%atau lebih) maka WP perlu melakukan koreksi fiskal.3. Apabila
WP investor menggunakan metode ekuitas (penyertaan pada investee 25%atau lebih dan
memenuhi ketentuan Pasal 4 ayat 3 huruf f UU PPh) maka WP memperlakukannya sebagai
berikut:

a. Pada saat investor mencatat penghasilan dari investasi karena mengakui bagianlaba investee
yang menjadi bagiannya, maka dilakukan koreksi fiskal negatif atas penghasilantersebut.
b. Pada saat investor menerima dividen dari investee, maka perusahaan investor melaporkan
dividen tersebut dalam SPT Tahunan PPh kedalam kelompok penghasilan yang bukan obyek
PPh.4. Apabila WP investor menggunakan metode ekuitas (penyertaan pada investee
25%atau lebih, namun tidak memenuhi ketentuan Pasal 4 ayat 3 huruf f UU PPh) maka
perlakuan pajaknya adalah sebagaimana dijelaskan pada penjelasan nomor 2 diatas.

Ruang Lingkup Property Investasi

Properti investasi sebagai properti (tanah atau bangunan atau bagian dari suatu bangunan
ataukedua- duanya) yang dikuasai (oleh pemilik atau lessee melalui sewa pembiayaan) untuk
menghasilkan rental atau untuk kenaikan nilai atau keduanya, dan tidak untuk: (a) digunakan
dalam produksi atau penyediaan barang atau jasa, atau untuk tujuanadministratif.(b) dijual dalam
kegiatan usaha sehari-hari.Ruang LingkupInterpretasi ini diterapkan untuk aset yang digunakan
untuk menghasilkan rental atau untuk kenaikan nilai atau keduanya, sebagaimana diatur dalam
PSAK 13. Ruang Lingkup adalah penjelasan tentang batasan sebuah subjek yang terdapat di
sebuah masalah.PermasalahanInterpretasi ini membahas karakteristik fisik yang umumnya
diasosiasikan dengansuatu bangunan. Bangunan sebagaimana dimaksud dalam definisi properti
investasi mengacu pada struktur yang memiliki karakteristik fisik yang umumnya diasosiasikan
dengan suatu bangunan. Karakteristik fisik dari suatu bangunan mengacu pada adanya dinding,
lantai, danatap yang melekat pada aset yang dimaksud.

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Defenisi investasi menurut PSAK adalah suatu aktiva yangdigunakan perusahaan untuk
pertumbuhan kekayaan (accreation of wealth ) melaluidistribusihasil investasi seperti
bunga,royalti, dividen dan uang sewa,untuk apreasiasi nilai investasiatau untuk manfaat lain bagi
perusahaanyang berinvestasi seperti manfaat yang diperolehmelalui hubungan
perdagangan.Investasi pada entitas asosiasi harus dicatat dengan menggunakan metode
biaya.Investasi diukur pada biaya perolehan dikurang akumulasi kerugian penurunan nilai.
Investor harus mengakui dividen dan penerimaan distribusi lainnya sebagai penghasilan
terlepasapakah hal tersebut berasal dari akumulasi laba entitas asosiasi yang timbul sebelum
atausesudah tanggal perolehan. Investasi pada entitas anak dicatat dengan menggunakan
metodeekuitas. SAK ETAP tidak menganjurkan dilakukannya konsolidasi laporan
keuangan.Investasi pada entitas anak awalnya diakui pada biaya perolehan (termasuk biaya
transaksi)dan selanjutnya disesuaikan untuk mencerminkan bagian investor atas laba atau rugi
dan pendapatan dan beban dari entitas anak

Anda mungkin juga menyukai