Anda di halaman 1dari 10

Dosen Pengampu: 1. Drs.LA HANU,M.

Si

2. ULFA NURHAYANI,SE,MSi

Pelaporan Kepemilikan Antar Perubahan

Mata Kuliah : Akuntansi Keuangan Lanjutan

Oleh :

KELOMPOK 10

Fajar Pradana 7171142005

Lola Aulia Nasution 7173142017


Dicka Prayuda 7173342016

Kelas C Reg/Eks 2017

PROGRAM STUDI S-1 PENDIDIKAN AKUNTANSI

JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2019
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang senantiasa memberikan nikmat
kesehatan dan keimanan sehingga makalah ini dapat diselesaikan dengan sebaik-baiknya.
Makalah ini disusun atas dasar pemikiran dan pembahasan mendalam. Oleh karena itu,
penulis mengharapkan semoga makalah ini dapat memberikan manfaat untuk pembaca sebagai
penambah ilmu dan pengetahuan. Isi makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, maka dari itu
penulis membutuhkan banyak saran demi keutuhannya.
Penulis juga mengucapkan banyak terima kasih kepada dosen pengampu yang
membimbing penulisan makalah ini juga kepada rekan-rekan yang telah memberikan
dukungannya sehingga makalah ini dapat terselesaikan.
Untuk segala kesalahan yang terdapat dalam makalaht ini, baik kesalahan penulisan,
pengulangan kata dan sebagainya, penulis mengucapkan mohon maaf.

12 September 2019
Penulis

Kelompok 10
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam rangka penyusunan Laporan/Neraca konsolidasi pada pada dasarnya


pengertian terhadap metode dan prosedur pencatatan Investasi Saham adalah penting. Hal
ini berhubungan erat dengan sifat dan dasar dari titik tolak untuk eliminasi yang diperlukan
terhadap pos-pos/rekening-rekening yang timbal balik diantara perusahaan induk dan
perusahaan anak. Akan tetapi terlepas dari metode pencatatan yang digunakan terhadap
investasi saham pada perusahaan anak, pada pokoknya penyusunan laporan/neraca
konsolidasi didasarkan atas suatu pandangan bahwa perusahaan induk dan perusahaan-
perusahaan anaknya merupakan satu-kesatuan ekonomi.

Prosedur pencatatan investasi saham dapat dipakai salah satu dari dua metode yaitu:
pertama, perusahaan induk dapat mengakui dan mencatat setiap perubahan
(perkembangan) yang terjadi terhadap hak-hak pemegang saham perusahaan anak, dengan
jalan melakukan penyesuaian terhadap rekening Investasi Saham; dan yang kedua, tetap
mencatat Investasi Saham pada perusahaan anak sebesar harga perolehannya (original
cost).

Dalam hal (pencatatan) Investasi Saham pada perusahaan anak, selalu diadakan
penyesuaian terhadap adanya perubahan (perkembangan) yang terjadi dalam perusahaan
anak, sehingga rekening Investasi saham senantiasa mengikuti perkembangan yang terjadi
pada perusahaan anak maka prosedur pencatatan itu disebut dengan “Metode Equity”. Jika
terhadap rekening investasi tidak dilakukan penyesuaian-penyesuian yang berhubungan
dengan perubahan/perkembangan yang terjadi dalam perusahaan anak disebut dengan
harga perolehan (Cost Method).

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan di atas maka penulis tertarik untuk
mengetahui lebih dalam tentang bagaimana mekanisme pencatatan dan penyususnan
Laporan Neraca Konsolidasi Investasi Saham, dengan menggunakan Metode Equity dan
Metode Cost?
C. Tujuan dan Manfaat Penulisan

Adapun tujuan dan manfaat penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui
mekanisme pencatatan dan penyususnan Laporan/Neraca Konsolidasi Investasi Saham,
dengan menggunakan Metode Equity dan Metode Cost.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Metode Pencatatan Investasi Saham

Dalam akuntansi dikenal dua metode pencatatan investasi, yaitu metode biaya (cost
method) dan metode ekuitas (equity method), adalah sebagai berikut :

1. Metode Biaya (Cost Method)

Metode biaya (cost method) adalah metode pencatatan investasi yang pada awal
perolehan investasi, investor mencatat investasi sebesar biayanya (historical cost
accounting), dividen maupun distribusi laba dicatat sebagai penghasilan, namun
apabila dividen yang diterima melebihi bagian investor atas laba investee dipandang
sebagai pemulihan investasi dan dicatat sebagai pengurang investasi sesuai dengan
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 13 tentang Akuntansi untuk
Investasi. Secara akuntansi, metode biaya harus diterapkan oleh investor yang memiliki
saham berhak suara pada perusahaan lain (investee) baik secara langsung maupun
secara tidak langsung dengan kepemilikan kurang dari 20%.

Berdasarkan metode biaya, investasi dalam saham biasa dicatat pada biayanya,
dan dividen dari laba berikutnya dilaporkan sebagai pendapatan dividen. Ada suatu
pengecualian, dividen yang diterima melebihi bagian laba investor setelah saham
diperoleh, dianggap sebagai pengembalian modal (atau likuidasi dividen) dan dicatat
sebagai pengurang terhadap rekening investasi.

2. Metode Ekuitas (Equity Method)

Metode ekuitas adalah metode pencatatan investasi yang pada awal perolehan
investor mencatat investasi sebesar biayanya, dividen maupun distribusi laba dicatat
sebagai pengurang akun investasi.Perusahaan investor melaporkan bagian miliknya
yang menjadi keuntungan perusahaan investi sebagai pendapatan investasi dan bagian
bebannya dari kerugian perusahaan investi sebagai kerugian investasi.

Akuntansi metode ekuitas dan metode biaya adalah metode akuntansi untuk
investasi yang harus digunakan oleh investor tergantung dari porsi kepemilikan pada
perusahaan investee. Pemilihan metode akuntansi terhadap investasi jangka panjang ini
dikaitkan dengan besarnya pemilikan saham, yaitu :
§ Pemilikan saham dalam jumlah kecil, yaitu dibawah 20% disarankan untuk
menggunakan metode harga perolehan.

§ Pemilikan saham dalam jumlah yang cukup besar, sehingga dapat mempengaruhi
secara berarti (materiality), yaitu pemilikam 20% - 50%, disarankan untuk
menggunakan metode ekuitas.

§ Pemilikan saham secara mayoritas, sehingga dapat mengendalikan perusahaan


anak, yaitu pemilikan lebih dari 50% dapat menggunakan kedua metode tersebut,
akan tetapi disarankan menggunakan metode ekuitas. Dalam pemilikan di atas 50%
ini, perusahaan induk diharuskan menyusun laporan keuangan konsolidasi.

B. Pencatatan Dengan Metode Biaya (Cost Method)

1. Laba perusahaan anak

Tidak dijurnal

2. Rugi perusahaan anak

Tidak dijurnal

3. Dividen perusahaan anak

Piutang dividen/kas xxx

Pendapatan dividen xxx

(% kepemilikan x dividen perusahaan anak)

C. Pencatatan Dengan Metode Ekuitas (Equity Method)

1. Laba perusahaan anak

Investasi saham perusahaan anak xxx

Laba-rugi xxx

(% kepemilikan x laba perusahaan anak)


2. Rugi perusahaan anak

Laba-rugi xxx

Investasi saham perusahaan anak xxx

(% kepemilikan x rugi perusahaan anak)

3. Dividen perusahaan anak

Piutang dividen/kas xxx

Investasi saham perusahaan anak xxx

(% kepemilikan x dividen perusahaan anak)

D. Penerapan Metode Biaya dan Metode Ekuitas

Untuk memudahkan pemahaman tentang metode biaya dan metode ekuitas diatas,
maka dibawah ini diberikan ilustrasi sebagai berikut :

1. Metode Biaya (Cost Method)

PT. Ani (investor) membeli Rp. 250.000.000,- untuk 25.000 lembar saham
(15%) saham berhak suara PT. Budi (investee). Pada tanggal pelaporan keuangan, PT.
Budi memperoleh laba Rp. 60.000.000.- dan PT. Budi membagikan dividen sebesar Rp.
50.000.000,-.

Dengan kepemilikan 15% (kurang dari 20%), maka secara akuntansi PT. Ani
wajib menggunakan metode biaya untuk mempertanggungjawabkan investasinya,
jurnal yang dibuat investor (PT.Ani) adalah sebagai berikut :

a. Pada saat perolehan investasi

Investasi pada PT.Budi Rp.250.000.000

Kas/bank Rp.250.000.000

(jurnal untuk mencatat investasi 15% saham PT.Budi)


b. Pada saat PT.Budi memperoleh laba

Tidak ada jurnal

c. Pada saat PT. Budi membagikan dividen

Kas/Bank Rp. 7.500.000

Penghasilan Dividen Rp. 7.500.000

(jurnal untuk mengakui penerimaan dividen dari PT.Budi(15% x Rp.50.000.000 =


Rp. 7.500.000))

PT.Ani harus mengakui penghasilan dividen dari PT.Budi sebesar Rp.


7.500.000,- dalam laporan laba rugi, Untuk investasi dilaporkan dalam neraca dan
disajikan sebagai aktiva lancar atau aktiva tidak lancar tergantung dari jenis
investasinya, juga perlu diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan tentang
investasi yang dilakukan pada PT.Budi.

2. Metode Ekuitas (Equity Method)

PT.Ani (investor) membeli Rp. 400.000.000,- untuk 40.000 lembar saham


(40%) saham berhak suara PT. Budi (investee). Pada tanggal pelaporan keuangan, PT.B
memperoleh laba Rp. 60.000.000.- dan PT.B membagikan dividen sebesar Rp.
50.000.000,-.

Dengan kepemilikan 40% (lebih dari 20%), maka secara akuntansi PT. Ani
wajib menggunakan metode ekuitas untuk mempertanggungjawabkan investasinya.
Jurnal yang dibuat oleh investor (PT.Ani) adalah sebagai berikut :

a. Pada saat perolehan investasi

Investasi pada PT.Budi Rp. 400.000.000

Kas/bank Rp. 400.000.000

(jurnal untuk mencatat investasi 40% saham PT.Budi)

b. Pada saat PT.B memperoleh laba


Investasi pada PT.Budi Rp. 24.000.000

Penghasilan Investasi dari


PT.Budi Rp. 24.000.000

(jurnal untuk mengakui bagian PT.A atas laba PT.Budi (40% x Rp. 60.000.000 =
Rp.24.000.000))

c. Pada saat PT. Budi membagikan dividen

Kas/Bank Rp. 20.000.000

Investasi pada PT.Budi Rp. 20.000.000

(jurnal untuk mengakui penerimaan dividen dari PT.Budi (40% X Rp.50.000.000))

PT. Ani harus mengakui penghasilan dari PT. Budi sebesar Rp. 24.000.000,-
dalam laporan laba rugi, dalam neraca untuk investasi dengan metode ekuitas harus
disajikan sebagai aktiva jangka panjang dan diungkapkan dalam pos terpisah dalam
neraca. Dan pengungkapan dalam catatan atas laporan keuangan untuk daftar
perusahaan investasi.
BAB III

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dalam akuntansi terdapat dua metode pencatatan investasi, yaitu sbb:

1. Metode biaya (cost method).

2. Metode ekuitas (equity method).

Akuntansi metode ekuitas dan metode biaya adalah metode akuntansi untuk
investasi yang harus digunakan oleh investor tergantung dari porsi kepemilikan pada
perusahaan investee. Pemilihan metode akuntansi terhadap investasi jangka panjang ini
dikaitkan dengan besarnya pemilikan saham, yaitu :

§ Pemilikan saham dalam jumlah kecil, yaitu dibawah 20% disarankan untuk menggunakan
metode harga perolehan/biaya.

§ Pemilikan saham dalam jumlah yang cukup besar, sehingga dapat mempengaruhi secara
berarti (materiality), yaitu pemilikam 20% - 50%, disarankan untuk menggunakan metode
ekuitas.

§ Pemilikan saham secara mayoritas, sehingga dapat mengendalikan perusahaan anak, yaitu
pemilikan lebih dari 50% dapat menggunakan kedua metode tersebut, akan tetapi disarankan
menggunakan metode ekuitas. Dalam pemilikan di atas 50% ini, perusahaan induk diharuskan
menyusun laporan keuangan konsolidasi.

Pencatatan dengan Metode Biaya (Cost Method) hanya mencatat dividen


perusahaan anak. Sedangkan pencatatan dengan Metode Ekuitas (Equity Method) mencatat
laba perusahaan anak, rugi perusahaan anak, dan dividen perusahaan anak.

Anda mungkin juga menyukai