Anda di halaman 1dari 20

Making Higher

Education Open
All

TEKNIK DAN PROSEDUR


KONSOLIDASI
Inisiasi Tuton Ke-3
Mata Kuliah Akuntansi Keuangan Lanjutan 1
Fakultas Ekonomi
Universitas Terbuka

Penulis : Diana Supriati, S.E.,M.S.Ak


E-mail : diana.zulham@gmail.com
Penelaah : Yeni Widiastuti, S.E., M.Si.
E-mail : yeni@ecampus.ut.ac.id
Capaian Pembelajaran Umum

CPU
Mahasiswa mampu mengaplikasikan konsep-konsep yang terkait dengan
teknik dan prosedur konsolidasi.
Capaian Pembelajaran Khusus

CPK
1. Membuat kertas kerja konsolidasi untuk tahun akuisisi. Perusahaan induk
menggunakan metode ekuitas penuh untuk menghitung investasinya pada anak
perusahaan.
2. Membuat kertas kerja konsolidasi untuk tahun setelah akuisisi.
3. Menempatkan kesalahan-kesalahan dalam mempersiapkan kertas kerja
konsolidasi.
4. Mengalokasikan kelebihan nilai wajar terhadap nilai buku ke aset bersih yang
dapat teridentifikasi.
5. Mengaplikasikan konsep dalam menyiapkan laporan arus kas konsolidasi.
KEGIATAN BELAJAR

Konsolidasi Menggunakan Metode


01 Ekuitas

Alokasi ke Aset Bersih yang Dapat


02 Teridentifikasi
TEKNIK DAN PROSEDUR KONSOLIDASI

Prosedur Konsolidasi diatur dalam PSAK No. 4 (Paragraf 8,21 & 23) antara lain dinyatakan
bahwa dalam menyusun Laporan Keuangan Konsolidasi Laporan Keuangan Induk Perusahaan
(Parent Company) dan Anak Perusahaan (Subsidary Company) digabungkan satu persatu dengan
menggabungkan unsure-unsur yang sejenis dari Aktiva, Kewajiban, Ekuitas, Pendapatan dan Beban.

Sifat – sifat laporan keuangan yang dikonsolidasi : Teknik prosedur konsolidasi :


1. Menunjukkan pengaruh ekonomi dari 1. Proses konsolidasi dipengaruhi oleh
penggabungan 2 atau lebih perusahaan. metode akuntansi yang di gunakan
2. Digunakan untuk perusahaan induk dan anak, untuk mencatat investasinya dalam
perusahaan anak dipandang sebagai cabang. perusahaan anak.
3. Nama perusahaan induk yang melaporkan saham 2. Prosedur konsolidasi di diatur dalam
perusahaan anak sebagai investasi PSAK No4

Masalah – masalah yang umum yang dihadapi dalam


penyusunan laporan keuangan :
4. Periode laporan neraca konsolidasi disusun
5. Jumlah saham yang dimiliki oleh perusahaan
induk dan harga perolehan yang sudah dikeluarkan
untuk mendapatkan saham tersebut.
PROSEDUR PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI

Mengeliminasi semua rekening timbal balik (Recipocal Account)


01 Eliminasi dilakukan melalui jurnal eliminasi dengan mengeliminasi rekening-
rekening yang bersifat rekening timbal balik, yaitu suatu rekening yang dicatat oleh
kedua belah pihak (induk dan anak) untuk suatu transaksi yang sama.

Menyusun Kertas Kerja (Worksheet)


02 Worksheet digunakan untuk memepermudah penyusunan laporan keuangan Prosedur
penyusunan worksheet tergantung pada dasar yang dipakai, yaitu Laporan Keuangan
Individual atau Neraca Saldo Individual.
MENYIAPKAN KERTAS KERJA

 Laporan keuangan yang dimasukan ke dalam kertas kerja:


• Income statement
• Statement of retained earnings
• Balance sheet

 Kolom yang perlu dibuat pada kertas Kerja:


• Kolom Parent (perusahaan Induk)
• Kolom Subsidiary (perusahaan anak)
• Kolom DR and CR untuk Jurnal Eliminiasi
• Kolom Consolidated (setelah konsolidasi)
Making Higher
Education Open
All

KEGIATAN BELAJAR 1

Konsolidasi Menggunakan Metode Ekuitas


METODE EKUITAS

1.      Metode Ekuitas (Equity Method)

Dalam beberapa perusahaan induk menggunakan metode equity dalam


mempertanggungjawabkan perusahaan anaknya. Selanjutnya contoh yang sama diubah untuk
mengilustrasikan perbedaan-perbedaan dalam prosedur konsolidasi yang muncul ketika
perusahaan mempertanggung jawabkan perusahaan anaknya berdasarkan metode ekuitas tidak
lengkap.

2.      Metode Ekuitas Tidak Lengkap

Jika metode ekuitas diterapkan secara benar, laba bersih perusahaan induk adalah sama
dengan laba bersih konsolidasi, dan laba ditahan perusahaan induk adalah sama dengan laba
ditahan konsolidasi. Persamaan tersebut tidak ada jika metode ekuitas diterapkan tidak secara
benar, atau jika akuntansi metode cost digunakan untuk investasi perusahaan anak.
EXAMPLE

1.) Metode Ekuitas – Tahun Saat Akuisisi


PT Joko membayar sebesar Rp352.000 untuk mendapatkan 80%
saham PT Rama yang beredar pada 1 Januari 2009. Ekuitas pemegang
sahamPT Rama terdiri atas Rp240.000 modal saham dan Rp120.000
laba ditahan.Ini berarti total nilai wajar PT Rama adalah Rp440.000
(Rp352.000 + 80%),Kita mengalokasikan kelebihan nilai sebesar
Rp80.000 dari nilai wajarterhadap nilai buku ke paten yang tak
tercatat sebelumnya dengan periodeamortisasi 10 tahun. Laba bersih
dan dividen PT Rama sebagai berikut.
2009 2010
Laba Bersih Rp. 100.000 Rp. 120.000
Dividen Rp. 60.000 Rp. 60.000

Jawaban soal di atas bisa di lihat pada


EKSI4309/MODUL 3 halaman 3.3 sampai dengan3.7
EXAMPLE

2.) Metode Ekuitas – Tahun Setelah Akuisisi

Transaksi antara PT Joko dan PT Rama adalah sebesar Rp40.000 pinjaman


tanpa bunga ke Rama selama triwulan ketiga selama tahun 2010. Tidak
ada kesalahan, penghilangan, atau profit antarperusahaan dalam
hubungannya dengan konsolidasi. Jadi, entri kertas kerja bisa dilihat di
EKSI4309/MODUL 3 halaman 3.7 sampai 3.10
BEBERAPA PERKIRAAN (ACCOUNT)

1.  Perkiraan “Investasi Saham dalam Anak Perusahaan


Akan berubah jumlahnya apabila Anak Perusahaan melaporkan adanya Laba Rugi atau
pembagian Dividen.
2.  Perkiraan “Kas”
Akan berubah jumlahnya apabila Induk Perusahaan melaporkan adanya Laba Rugi atau
pembagian Dividen.
3.  Perkiraan “Piutang Dividen Anak Perusahaan”
Timbul karena perusahaan mengumumkan Dividen namun belum dibayar.Perkiraan ini harus
dihapuskan apabila telah dibayar tunai (kas).
4.  Perkiraan “Laba yang ditahan (Retained Earning) Induk Perusahaan”
Akan berubah jumlahnya apabila Anak Perusahaan melaporkan adanya Laba atau Rugi.
Selain itu akan berubah juga karena adanya Laba atau Rugi milik Induk Perusahaan sendiri.
5.  Perkiraan “Laba yang ditahan (Retained Earning) Anak Perusahaan”
Akan berubah jumlahnya apabila ada Laba Rugi atau pembagian Dividen pada Anak
Perusahaan sendiri.
MENEMPATKAN KESALAHAN

Kebanyakan kesalahan-kesalahan yang dibuat dalam mengonsolidasikan laporan


keuangan akan muncul saat neraca konsolidasian tidak seimbang. Bila neraca
konsolidasian gagal untuk seimbang setelah penghitungan ulang total, selanjutnya
kita memeriksa item-item secara individu untuk memastikan bahwa semua item
telah dimasukkan. Kehilangan melibatkan bagian kepentingan nonpengendali pada
laporan laba rugi konsolidasian.

Kepentingan nonpengendali ekuitas dalam neraca konsolidasian secara berkala


terjadi karena item-item ini tidak tampak dalam laporan keuangan perusahaan
terpisah. Kita memeriksa kesamaan debit dan kredit di entri kertas kerja dengan
menjumlahkan kolom penyesuaian dan eliminasi. Walaupun pengodean yang tepat
setiap entri kertas kerja meminimalkan tipe kesalahan ini, banyak akuntan lebih
memilih untuk menjumlahkan kolom penyesuaian dan eliminasi sebagai prosedur
kertas kerja reguler
Making Higher
Education Open
All

KEGIATAN BELAJAR 2

Alokasi ke Asset Bersih yang Dapat


Teridentifikasi
ALOKASI ASSET BERSIH YANG DAPAT
TERIDENTIFIKASI

Perusahaan-perusahaan mengalokasikan kelebihan nilai wajar terhadap


nilai buku ke paten yang belum tercatat sebelumnya atau ke goodwill.
Prosedur kertas kerja konsolidasian untuk mengalokasikan sebuah
kelebihan ke spesifik aset atau kewajiban sama dengan yang
diilustrasikan untuk paten. Entri kertas kerja semakin kompleks karena
memengaruhi akun-akun dan membutuhkan skema tambahan alokasi,
amortisasi, dan depresiasi.
EXAMPLE

Berikut adalah contoh kompleksitas kertas kerja untuk PT Jogja dan anak

Perusahaannya PT Solo (dimiliki 90%).


PT Jogja mengakuisisi saham PT Solo secara tunai sebesar Rp1.440.000 pada 31 Desember 2009. Saat itu, ekuitas PT
Solo terdiri atas modal saham Rp800.000 dan laba ditahan sebesar Rp200.000. Dari nilai akuisisi, dapat disimpulkan
bahwa nilai wajar PT Solo adalah Rp1.600.000 (Rp1.440.000 + 90%). Pada tanggal saat PT Solo menjadi anak
perusahaan Jogja, perbedaan antara nilai buku dan nilai wajar aset PT Solo sebagai berikut(dalam ribuan).
 
Nilai Wajar Nilai Buku Undervaluation
(Overvaluation)
Sediaan Rp 240 Rp 200 Rp 40
Tanah 240 120 120
Gedung 720 400 320
Peralatan 280 360 (80)
Rp 1.480 Rp 1.080 Rp 400
EXAMPLE

Berdasarkan informasi ini, PT Jogja mengalokasikan kelebihan nilai wajar terhadap nilai buku
tabel ke aset-aset yang dapat teridentifikasi dan goodwill seperti dijabarkan dalam table
berikut (dalam ribuan rupiah)

Undervaluation Alokasi Periode


  (Overvaluation) Kelebihan Amortisasi
Sediaan Rp40 Rp40 Terjual tahun2010
Tanah 120 120 Tidak terjual
Gedung-bersih 320 320 20 tahun
Peralatan-bersih (80) (80) 10 tahun
Goodwill*)   200 Tidak terjual
    600  

*)Goodwill =(fair value-euitas bersih PT.Solo) – total alokasi


kelebihan asset tetap= (Rp 1.600.000 – (Rp 800.000 + Rp 200.000)
– Rp 400.000 = Rp 200.000
LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASI

Kita dapat mempersiapkan laporan arus kas konsolidasian (LAK) dari laporan laba rugi
konsolidasian dan neraca konsolidasian daripada dari laporan induk perusahaan dan anak
secara terpisah. Dengan pengecualian yang minor, penyiapan LAK melibatkan analisis dan
prosedur yang sama seperti yang digunakan pada penyiapan LAK untuk entitas terpisah.

Laba dan Dividen dari Perusahaan Tempat Berinvestasi (Investee) dengan Metode
Langsung dan Tidak Langsung

Laba dari ekuitas investee merupakan item yang membutuhkan perhatian khusus dalam
LAK konsolidasian dengan menggunakan metode tidak langsung. Laba dari ekuitas
investee meningkatkan laba tanpa meningkatkan kas karena akun investasi
merefleksikan peningkatan. Sebaliknya, dividen diterima dari ekuitas investee untuk
meningkatkan kas, tetapi tidak memengaruhi laba karena akun investasi merefleksikan
penurunan
KESIMPULAN

Kertas kerja digunakan untuk menghasilkan laporan keuangan yang berguna untuk
entitas bisnis konsolidasi. Kertas kerja merupakan alat untuk mengorganisasikan dan
memanipulasi data.

Apabila kita secara jelas mengerti tujuannya, kita bisa menentukan jumlah yang tepat
untuk laporan keuangan tanpa mempersiapkan kertas kerja.

Laporan arus kas konsolidasian dapat disiapkan dari neraca dan laporan laba rugi
konsolidasian.

Anda mungkin juga menyukai